Anda di halaman 1dari 1

Fluorosis dapat terjadi pada gigi dan tulang.

Fluorosis gigi adalah salah satu gejala yang muncul


apabila seseorang mendapat asupan fluor secara berlebih. Fluorosis gigi merupakan indikasi yang
jelas dari kelebihan fluor pada masa kanak kanak ketika mineralisasi sedag berlangsung dan efek
ini tidak tampak jika kelebihan fluor terjadi ketika gigi sudah tumbuh sepenuhnya. Fluorosis gigi
dapat kita definisikan sebagai kerusakan enamel secara kualitatif yang merupakan hasil dari
peningkatan konsentrasi fluor di sekitar ameloblast selama pembentukan enamel gigi. Fluorosis
gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi sebagaimana gigi yang
sehat, akan tetapi menjadi pucat dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya
lebih gelap, enamel gigi menjadi rapuh. Fluorosis gigi disebut juga dengan mottled enamel.
Apalagi kita membandingkan enamel pada gigi anak yang sehat dengan enamel pada gigi anak yang
mengalami fluorosis maka secara histologi pada enamel yang mengalami fluorosis akan didapati
hal-hal sebagai berikut:

Berkurangnya jumlah sel-sel ameloblast (hipoplasia) yang mengganggu

pembentukan dari matriks sehingga menyebabkan terjadinya lobang-lobang kecil,


Terjadi pengurangan deposit-deposit mineral (hipokalsifikasi) dan disertai dengan
perkembangan (maturasi) gigi sehingga menyebabkan warna seperti kapur.

Fluorosis telah tersebar secara endemik di 25 negara, dengan perkiraan penduduk yang
terkena sebanyak sepuluh juta. Fluorosis banyak dijumpai di India, Mexico, dan Cina
(terutama bagian tengah dan barat). Pada tahun 1993, diketahui bahwa 15 dari 32
negara bagian India diidentifikasikan mengalami fluorosis endemik. Bahkan dari data
statistik tahun 2002, lebih dari enam juta penduduknya menderita fluorosis dengan
tingkatan serius dan 62 juta orang lainnya berpeluang terkena fluorosis.

Anda mungkin juga menyukai