Indonesia
Nama
Kelas
: XI IPA 5
No. Absen : 29
I.
Silsilah Raja
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Nama Raja
Sultan Malik Al-Saleh
Muhammad Malik Al-Zahir
Mahmud Malik Al-Zahir
Manshur Malik Al-Zahir
Ahmad Malik Al-Zahir
Zain Al-Abidin Malik AL-Zahir
Nahrasiyah
Abu Zaid Malik Al-Zahir
Mahmud Malik Al-Zahir
Zain Al-Abidin
Abdullah Malik Al-Zahir
Zain Al-Abidin
Tahun Pemerintahan
Sampai tahun 1297 M
1297-1326 M
1326-1345 M
1345-1346 M
1346-1383 M
1383-1405 M
1402-? M
?-1455 M
1455-1477 M
1477-1500 M
1501-1513 M
1513.1524
Kehidupan perekonomian
Hasil Kebudayaan
Selain penemuan dari makam makam Raja Samudera Pasai tidak pernah
terdengar perkembangan seni budaya dari masyarakat
Silsilah Raja
1.Permaisura yang bergelar Muhammad Iskandar Syah
2. Sri Maharaja
3. Sri Prameswara Dewa Syah
4. Sultan Muzaffar Syah
5. Sultan Mansur Syah
6. Sultan Alauddin Riayat Syah
7. Sultan Mahmud Syah
(13801424)
(14241444)
(14441445)
(14451459)
(14591477)
(14771488)
(14881551)
Kehidupan perekonomian
Kehidupan perekonomian masyarakat Malaka bertumpu pada perdagangan dan
pelayaran. Masyarakat Malaka dapat disebut sebagai masyarakat maritim.
Masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan nelayan. Sebagai
masyarakat yang hidup dalam dunia maritim, hubungan sosial masyarakatnya sangat
terbatas. Bahkan diantara mereka cenderung mengarah ke sifat-sifat individualisme.
Oleh karena itu, hubungan sosial masyarakat maritim sangat jauh berbeda dengan
masyarakat agraris.
Hasil Kebudayaan
Dari perkembangan seni sastra Melayu muncul beberapa hasil karya sastra yang
menggambarkan kepahlawanan dan keperkasaan tokoh-tokoh pendamping kerajaan
Malaka dalam melaksanakan roda pemerintahannya. Tokoh-tokoh yang dianggap
sebagai pahlawan dari Kerajaan Malaka pada masa kejayaannya adalah Hang Tuah,
Hang Lekir dan Hang Jebat.
Silsilah Raja
1. Sultan alaidin ali mughayat syah
916-936 H (1511 - 1530 M)
2. Sultan salahuddin
939-945 H (1530 - 1539M)
3. Sultan alaidin riayat syah II, terkenal dengan nama AL Qahhar
945 - 979 H
(1539 - 1571M)
4. Sultan husain alaidin riayat syah III,
979 - 987 H (1571 - 1579 M)
5. Sultan muda bin husain syah, usia 7 bulan, menjadi raja selama 28 hari
6. Sultan mughal seri alam pariaman syah
987 H (1579M) selama 20 hari
7. Sultan zainal abidin
987 - 988 H (1579 - 1580 M)
8. Sultan aialidin mansyur syah,
989 -995H (1581 -1587M)
9. Sultan mugyat bujang,
995 - 997 H (1587 - 1589M)
10. Sultan alaidin riayat syah IV,
997 - 1011 H (1589 - 1604M)
11. Sultan muda ali riayat syah V
1011 - 1015 H (1604 - 1607M)
12. Sultan iskandar muda dharma wangsa perkasa alam syah 1016 - 1045H (1607 1636M)
13. Sultan mughayat syah iskandar sani,
1045 - 1050 H (1636 - 1641M)
Kehidupan perekonomian
Pada masa kejayaan Aceh, perekonomian Aceh mengalami perkembangan
yang sangat pesat, Daerah Aceh yang subur banyak menghasilkan lada. Pada
masa itu, aktivitas perekonomian Kerajaan Aceh telah berkembang sampai jauh
Hasil Kebudayaan
Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka
ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan
perayaan/kenduri. Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terdapat delapan sub
suku yaitu Suku Aceh, Gayo, Alas, Aneuk Jamee, Simeulu, Kluet, Singkil, dan
Tamiang. Kedelapan sub etnis mempunyai budaya yang sangat berbeda antara
satu dengan yang lain. Suku Gayo dan Alas merupakan suku yang mendiami
dataran tinggi di kawasan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Agama Islam adalah
agama yang paling mendominasi di Aceh oleh karena itu Aceh mendapat julukan
Serambi Mekah. Dari struktur masyarakat Aceh dikenal gampong, mukim,
nanggroe dan sebagainya. Tetapi pada saat-saat sekarang ini upacara ceremonial
yang besar-besaran hanya sebagai simbol sehingga inti dari upacara tersebut tidak
tercapai. Pergeseran nilai kebudayaan tersebut terjadi karena penjajahan dan
fakttor lainnya.
Silsilah Raja
1.
2.
3.
Raden Patah
Pati Unus
Sultan Trenggono
(1478 - 1518)
( 1518 - 1521 M )
( 1521 - 1546 )
Kehidupan perekonomian
Kehidupan perekonomian Kerajaan Demak berkembang pada sektor perdagangan
dan pertanian dengan lebih menitikberatkan pada sektor perdagangan karena letak
Kerajaan Demak yang sangat strategis, yaitu berada pada jalur lalu lintas pelayaran
dan perdagangan antara pengahsil rempah-rempah di wilayah Indonesia bagian timur
dan Malaka sebagai pasar di indonesia bagian barat.
Perekonomian Kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritim.
Hal tersebut didukung oleh sektor pertanian yang cukup besar di Kerajaan Demak. Di
samping itu, Kerajaan Demak juga mengusahakan kerja sama dengan daerah di pantai
utara Jawa yang telah menganut agama Islam sehingga tercipta persekutuan di bawah
pimpinan Demak.
Hasil Kebudayaan
kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Seperti ukir-ukiran Islam dan
berdirinya Masjid Agung Demak yang masih berdiri sampai sekarang. Masjid Agung
tersebut merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam.
V. Kerajaan Banten
Secara geografis Banten terletak di Jawa Barat bagian utara (sekarang provinsi
Banten). Kerajaan Banten terletak di wilayah Banten, di ujung barat Pulau Jawa.
Setelah Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa pada tahun 1527, daerah Banten
dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan persebaran agama Islam. Dasar-dasar
Kerajaan banten diletakkan oleh Hasanuddin (putra Fatahillah). perkembangan
Kerajaan Banten sangat pesat dan mencapai puncak kejayaan pada msa pemerintahan
Sultan Ageng Tritayasa.
Letak Kerajaan Banten sangat strategis, sehingga menjadikan Banten sebagai
penguasa jalur pelayaran dan perdagangan yang memiliki Selat Sunda. Banten
berkembang menjadi sebuah Kerajaan besar di Jawa Barat dan bahkan saingan berat
VOC (Belanda) yang berkedudukan di Batavia.
Silsilah Raja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kehidupan perekonomian
Kerajaan Banten tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang ramai
karena menghasilkan lada dan pala yang banyak.Adabeberapa factor yang
mempengaruhinya, antara lain:
Kerajaan Banten terletak di Teluk Banten dan pelabuhannya memilki syarat
menjadi pelabuhan yang baik. Dengan pelabuhan yang memadai itu, kerajaan Banten
dapat di datangi oleh pedagang-pedagang dari luar, seperti pedagang dari China,
India, Gujarat, Persia dan Arab yang setelah berlabuh di Aceh, banyak yang
melanjutkan pelayarannya melalui pantai Barat Sumatra menuju Banten. Selain
pedagang dari luar, ada juga pedagang yang dating dari kerajaan-kerajaan tetangga,
seperti dari Kalimantan, Makasar, Nusa Tenggara, dan Maluku. Kedudukan kerajaan
Banten yang sangat strategis di tepi Selat Sunda, karena aktivitas pelayaran
perdagangan dari pedagang Islam makin ramai sejak bangsa Portugis berkuasa di
Malaka. Kedua faktor ini merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan perdagangan dan pelayaran, sehingga pada saat itu kerajaan Banten
sangat cepat mengalami perkembangan yang bias di bilang sangat pesat.
Hasil Kebudayaan
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat
religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan
damai. Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri
Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog,
Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur
antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak
peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam merupakan suku
asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian
maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya
Silsilah Raja
1. Ki Ageng Pamanahan, menerima tanah perdikan Mataram dari Jaka Tingkir
2. Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) (1587 - 1601), menjadikan Mataram
sebagai kerajaan merdeka.
3. Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) (1601 - 1613)
4. Adipati Martapura (1613 selama satu hari)
5. Sultan Agung (Raden Mas Rangsang / Prabu Hanyakrakusuma) (1613 - 1645)
6. Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) (1645 - 1677)
Kehidupan perekonomian
Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan
ini menggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena
letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah
kekuasan di daerah pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir
inilah yang berperan penting bagi arus perdagangan Kerajaan Mataram.
Hasil Kebudayaan
Kebudayaan yang berkembang pesat pada masa Kerajaan Mataram berupa seni
tari, pahat, suara, dan sastra. Bentuk kebudayaan yang berkembang adalah Upacara
Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam.
Silsilah Raja
Kehidupan perekonomian
Hasil Kebudayaan
Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makasar banyak menghasilkan bendabenda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai
pembuat kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama
Pinisi dan Lombo.Kapal Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Makasar
dan terkenal sampai mancanegara. Benteng Fort Rotterdam, Masjid Katangka,
Kompleks makam raja gowa tallo.
Silsilah Raja
1.
2.
3.
4.
Kehidupan perekonomian
Kehidupan ekonomi Kerajaan Ternate dan Tidore menitikberatkan pada
kegiatan perdagangan sebagai sumber pendapatan pekerjaan. Secara ekonomi,
Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkih dan pala.
Kedua komoditi itu merupakan barang dagangan yang diperlukan oleh bangsa
Eropa. Akibatnya Maluku sering didatangi oleh para pedagang baik dari Jawa,
Sulawesi, Persia, dan Eropa.
Hasil Kebudayaan
1. Benteng benteng peninggalan bangsa portugis
2. Keraton Tidore