: Lilis Sumardiani
Nim
Judul
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Cepatnya arus informasi dan semakin majunya tehnologi sekarang ini
yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi
setiap kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi
seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi
berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak negatif. Dampak posifitnya,
munculnya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Sementara pengaruh negatifnya,
masuknya pengaruh budaya asing seperti pergaualan bebas dan pornografi.
Masuknya pengaruh budaya asing mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan
seks bebas yang kemudian mengakibatkan terjadinya fenomena hamil di luar
nikah.
Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke
arah yang lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya
yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Namun,
remaja sekarang ini banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan seks
bebas. Buktinya pelajar SMP sampai SMA dan para mahasiswa banyak yang
hamil di luar nikah. Kejadian ini terjadi di kota-kota besar sampai pelosok desa.
Data terkini milik Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) pada tahun 2010 menunjukkan, 51%
remaja di Jabodetabek
pada masa remaja bisa berakibat baik atau buruk, tergantung dari diri remajanya
itu sendiri, bagaimana remaja itu bisa menyikapi dan mencerna pengaruhpengaruh tersebut secara bijaksana.
Jika kita membicarakan mengenai remaja, maka pasti tidak akan terlepas
dari masalah perilaku seksual. Perilaku seksual merupakan salah satu pengaruh
yang bias datang di usia remaja karena, seperti yang sudah diketahui, usia-usia
remaja adalah saat di mana mereka mulai sadar dan tertarik terhadap perilakuperilaku seksual. Kita tidak bisa menyalahkan ketertarikan seksual tersebut karena
memang itu sudah pasti akan terjadi secara alami dan natural. Yang harus kita
lakukan di sini adalah bagaimana mengarahkan dan memberikan pengertian yang
baik supaya nantinya tidak akan melenceng dari makna sebenarnya.
Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman mengenai perilaku seksual
yang baik pada remaja, sehingga akan terhindar dari bahaya-bahaya yang bisa
ditimbulkan dari perilaku seksual yang menyimpang. Remaja banyak yang tidak
sadar
dari
pengalaman
yang
tampaknya
menyenangkan
justru
dapat
Yogyakarta, antara Juli 1999 sampai Juli 2002. Hasil survey tersebut menyatakan
bahwa 97,5% dari responden mengaku telah kehilangan keperawanannya.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN)
remaja harus mencari tahu sendiri melalui berbagai sumber informasi. Akibatnya,
tidak ada indikator pasti mengenai pemahaman seks bebas dan bahayanya,
padahal seperti yang kita tahu tingkat pemahaman yang baik dapat menekan
perilaku seks bebas remaja dan menghindari akibat-akibat yang bisa ditimbulkan.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah:
Bagaimanakah tingkat pemahaman perilaku seks bebas pada remaja di SMA
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum: penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman remaja
mengenai perilaku seksual.
Tujuan Khusus:
a. Mengetahui pemahaman remaja mengenai perilaku seks bebas.
b. Mengetahui sejauh mana pemahaman remaja mengenai bahaya dari
perilaku seks bebas.
c. Mengetahui sumber informasi mengenai seks bebas.
d. Mengetahui sikap remaja mengenai seks bebas.