Presentasi Ujian KK
Presentasi Ujian KK
Grade II
KEDOKTERAN
KELUARGA
Disusun Oleh:
Ketut Bagus Deddy M.W (09-014)
PEMBIMBING:
dr. R. Imelda H.B
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama
Tn. Widjaya
Umur
71 tahun
Alamat
Jenis Kelamin
Laki laki
Agama
Buddha
Pendidikan
SMP
Pekerjaan
Pekerja lepasan
Status Perkawinan
Sistem pembayaran
Menikah
4 orang anak (no3
meninggal)
BPJS
Suku
Tiongkok
Anak
Anamnesis
Keluhan Utama :
Sakit kepala terutama dibelakang kepala
Keluhan Tambahan :
Leher belakang terasa kaku
Pasien
sudah
pernah
mengalami
sebelumnya hal seperti ini dan ketika
muncul keluhan , pasien minum obat
sakit kepala bodrex dan keluhan sedikit
berkurang namun muncul kembali.
Pasien datang ke puskesmas Kelurahan
Duren Sawit untuk diperiksa dan diberi
obat oleh dokter. Keluhan lain yang
dirasakan
pasien
adalah
leher
belakangnya terasa kaku dan tegang
yang munculnya dirasakan bersamaan
dengan keluhan sakit kepala.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Di dalam keluarga pasien, orang tua pasien
memiliki riwayat hipertensi dan sekarang
sudah meninggal.
Genogram
Nama
Umur
Status
Jenis
Pekerjaan
Kelamin
1.
Helen
68 tahun
istri
Riwayat
Penyakit
Ibu
rumah
2.
Hadi
30 tahun
Anak ke 2
tangga
Karyawan
3.
Renny
28 tahun
Menantu
Karyawan
Givo
5 tahun
cucu
Siswa
Pasien melakukan hal tersebut setiap hari sejak pukul 07.00 sampai
pukul 14.00. Pada malam hari, pasien makan malam bersama istrinya
.
Anak ke 2 tinggal di rumahnya akan tetapi jarang berinteraksi dengan
pasien. Pasien rajin beribadah sesuai agamanya. Hubungan pasien
dengan tetangga baik
Pasien tidak merokok dan minum alkohol. Pasien tidak mengatur pola
makannya dan suka makan makanan yang asin. Pasien berolahraga
ringan sejak dulu sampai sekarang.
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan darah
Nadi
Suhu badan
Pernafasan
Tinggi Badan
: 180/90 mmHg
: 92 x/menit
: 36,5oC
: 21 x/menit
: 160cm
Berat badan
: 63 kg
IMT
Status gizi
PX FISIK
Pemeriksaan kepala
Rambut
: Warna hitam, tidak mudah dicabut, distribusi
merata
Pemeriksaan mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+,
ukuran pupil 3 mm/3 mm, isokor, lensa jernih +/+
Pemeriksaan Telinga
ada serumen, sekret -/-
Pemeriksaan Hidung
: Tidak ada deformitas, cavum nasi
lapang/ lapang, konka eutrofi, tidak hiperemis, sekret -/-, krusta -/Pemeriksaan Leher : JVP 5 3 cm, trakea di tengah, kelenjar tiroid
dalam batas normal
KGB
Px fisik thorax
Paru-paru :
Inspeksi
: Bentuk thorax: normochest, tidak ada deviasi
Palpasi
: Gerakan dinding thorax saat inspirasi dan
ekspirasi simetris kanan dan kiri. Fremitus suara simetris pada
thoraks kanan dan kiri.
Perkusi
: Sonor pada lapangan paru kiri dan kanan
Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
Inspeksi
Palpasi
:
: Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
: Iktus kordis teraba di ICS V kiri
Perkusi
: Batas Jantung kanan ICS 5 garis parasternalis
dextra. Batas Jantung kiri ICS 5 garis mid clavicularis sinistra.
Kesan: jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, Gallop (-), murmur
(-)
Auskultasi
Perkusi
: Hipertimpani, nyeri ketok kostovertebra (-), pekak
beralih (-), undulasi (-)
Palpasi
: Nyeri tekan epigastrium, defance muskular epigastrium,
nyeri tekan hepar (-), lien tak teraba membesar, nyeri lepas tekan (-),
massa (-), Nyeri tekan suprapubik (-).
Extremitas atas
: edema (-/-), nadi kuat (+), akral dingin (+).
Terdapat benjolan di kiri : sebesar kelereng, terfiksasi, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada perubahan warna, kenyal.
Extremitas bawah : edema (-/-), nadi kuat (+), akral dingin (+).
DIAGNOSIS KERJA
Hipertensi Grade II
Terapi
Amlodipin tab 5 mg 1 x 2 tab
Asam mefenamat 500 mg 2 x 1 tab
Bcomplex 3 x 1 tab
DIAGNOSTIK HOLISTIK
A. ASPEK PERSONAL
Keluhan utama : sakit kepala
Kekhawatiran : Pasien khawatir sakit kepala yang dirasakan akan
semakin berat.
Harapan : Pasien berharap agar keluhannya segera
hilang dan dapat beraktivitas kembali.
B. ASPEK KLINIS
Diagnosa kerja
: Hipertensi Grade 2
DIAGNOSTIK HOLISTIK
C. ASPEK RESIKO INTERNAL
Pasien memiliki banyak pikiran (stress) saat menghadapi hidup dan keluarga
pasien
Istri pasien sudah tidak berpenghasilan lagi, dimana uang yang pasien dapat per
bulannya didapat dari dirinya
E. DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat dua : pasien memiliki keterbatasan beraktifitas namun masih dapat
melakukan pekerjaan sendiri.
Kegiatan
Aspek
Personal
Rencana intervensi
Evaluasi :
-Keluhan, kekhawatiran
dan harapan pasien.
Edukasi :
-Memberikan informasi
mengenai penyakit yang
dialami pasien,
penyebab, gejala klinis,
pengobatan, prognosis,
serta pencegahannya.
Sasaran
Pasien
Sasaran yang
Waktu
1 hari
diharapkan
Keluhan
dan
dan
kekhawatiran
Keluarga
keluarga
Pasien
dapat berkurang.
pasien
Pasien
keluarga
dan
dapat
mengerti tentang
penyakit,
pencegahan
dan
pengobatan
atas
penyakit
yang
dialami pasien.
Aspek Klinis
Evaluasi :
-Pemeriksaan
Hipertensi
Grade II
Pasien
tanda
3 hari
Terapi
obat habis
As.mefenamat 2x500mg
Vitamin B Complex 3x1
Edukasi :
Menginformasikan cara
minum obat amlodipin,
as.mefenamat, dan vitamin
Aspek
Risiko Edukasi :
Pasien
3 hari
Pasien
memiliki
Internal
dan
keluarga
memeriksakan
Pasien
tidak
memeriksakan
sesegera
mungkin
sudah
terjadi
dan
makin
memburuk
pasien.
(kontrol)
puskesmas.
diri
ke
Pasien
banyak
pikiran untuk
coba
(stress)
karena anaknya
dengan dan
berbicara
tentang
kesehatannya keluarga
membicarakan
masalah
pasien.
3 hari
Pasien tidak
menjadi stress
dengan
berbicara pada
anaknya dan
lain
aktifitas yang ia
di
rumahnya
agar
tidak
lakukan.
stress
Pasien
makan
berlemak,
Pasien
diet
konsumsi
makanan
garam
melakukan
olahraga
menjadi
dapat
rendah
dan
rutin
berolahraga.
hari
Serta
mengurangi
konsumsi
makanan
berlemak
Pasien
pasien tidak
berpenghasilan lagi,
pendapatan
yang
belum
mendapat
- Mengedukasikan pada
pasien untuk mulai belajar
menabung/ menyimpan
sedikit uangnya dimana
pasien mendapat uang dari
pemberian anak-anak
pasien.
dan
keluarga
pasien.
3 hari
Pasien dapat
belajar
menabung dan
tetap memiliki
simpanan uang
walaupun sudah
tidak bekerja
lagi.
Aspek
Edukasi:
Memberitahukan kepada
psikososial,
pasien untuk bercerita pada
keluarga
dan anaknya tentang kesehatan
dan kebutuhan dalam
lingkungan
pengobatan
Pasien memiliki
Pasien
3 hari
dan
serumah
dapat
keluarg
pasien
tempat
untuk
pasien
banyak
pikiran
agar
(stress)
tentang
memikirkan
finansial
anaknya
dan
berlarut-larut
bercerita
tidak
hal
ini
Tanggal
Pertemuan ke1
8
Februari
2015
Tanggal
4.Mengatur pola makan pasien dengan rendah garam dan rendah lemak
disertai olahraga
Meminta pasien untuk mengurangi stress pikiran dan menyalurkannya ke
hobi
Pasien mau menjaga pola hidupnya dengan baik (diet rendah garam,
mengurangi makanan berlemak, berolahraga ringan secara teratur)
Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk beristirahat cukup dan datang
kembali ke Puskesmas segera setelah obatnya habis.
Pasien dan keluarga dapat diajak kerja sama dalam menyelesaikan masalah
kesehatan pasien.
Pasien sering memiliki banyak pikiran mengenai penghasilan yang susah untuk
mencukupi kebutuhan yang terus meningkat ditambah dengan suami yang mudah
tersinggung
Pasien belum dapat menyisihkan sedikit uangnya untuk tabungan emergensi
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya :
- Memonitor pola hidup pasien dan konsumsi gizinya.
- Memonitor pengobatan pasien.
- Memberi semangat pasien untuk terus semangat dan dapat mencari uang dengan alternatif lain,
memberitahukan dan mengajak suami pasien untuk ikut mendukung pasien, memotivasi untuk
berhemat dan menabung, serta tidak menjadikannya beban pikiran untuk menghindari stress.
TERIMA KASIH