Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi Kerusakan Ginjal Akibat Radikal Bebas

Efek ROS terhadap gagal Ginjal Akut Iskemik


Pada saat terjadi iskemik renal, ATP di degradasi menjadi hipoxantin. Ketika
hipoxantin oksida diubah menjadi hipoxanting karena adanya molekul oksigen dalam sel,
terbentuklah radikal superoksida (O-2). Sebagiab besar penyebab gagal ginjal adalah iskemik
ginjal, yang mana menyebabkan gangguan fungsi ginjal karena adanya vasokontriksi renal,
obstruksi tubular renal, keluarnya hasil filtrasi glomerular, dan menurunnya permeabilitas
glomerular. Bagaimanapun, sel yang menghasilkan hal ini masih belum diketahui. Penurunan
suplai energi fosfat, peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler yang bebas, hilangnya
fungsi sintetis dari sel, pengaktifan proses degradasi membran sel, dan adanya produksi
toksin membran endogen merupakan beberapa faktor yang dianggap menyebabkan kerusakan
sel selama masa iskemik.
Skemik renal menyebabka penurunan ATP jaringan dengan cepat dan peningkatan
hasil degradasi ATP, adenosin, inosin dan hipoxantin. Hilangnya adenosin dari sel karena
degradasi selama iskemik dianggap menyebabkan berkurangnya adenin nukleotida, yang
menetap selama bebera-a waktu setelah aliran darah kembali. Efek lain dari akumulasi
hipoxantin selama iskemik renal adalah terbentuknya sejumlah besar radikal bebas oksigen
reaktif, karena enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin menghasilkan radikal
superoksida sebagai hasil pemecahan oksigen. Radikal superoksida dan hasil reduksinya,
hidrogen peroksida (H2O2) dan radikal hidroksi (OH-), bisa menyebabkan kerusakan sel
karena peroksidasi lipid dari mitokondria, lisosom, dan membran plasma, yang merusak
struktur dan fungsi membran.
Normalnya, jaringan mengandung endogen yang melindungi dari kerusakan akibat
radikal bebar. Superoxide dismutase (SOD), adalah salah satunya, yang menghilangkan
dengan cepat O2-, katalase dan peroksida glutation inaktif H2O2, dan ada juga sejumlah
penghancur OH-, yaitu tryptophan, histidine, ascorbate, dan alpha-tocopherol. Selama
iskemik, bagaimanapun, suplai dari endogen ini bisa mneurun, menyebabkan terjadinya
kerusakan sel akibat radikal bebas, khususnya ketika perfusi jaringan dan pengiriman oksigen
dikembalikan.
Kerusakan akibat radikal bebas setelah iskemik telah diteliti pada mikardium, otak
dan usus halus. Peranan radikal bebar oksigen pada ginjal setelah iskemik belum diteliti.
Tetapi ada sejumlah bukti yang mneunjukkan peranan radikal bebas oksigen pada iskemik

renal. Jaringan renal mengandung enzim xanthine oksida, dan selama iskemik, kadar dari
oksida xanthine, hipoxanthine, meningkat dengan cepat 10 sampai 300 kali lipat normalnya.
Radikal bebas oksigen merusak sel dengan menyerang membran dengan peroksidasi
dari asam lemak pilosaturasi. Peroksida lemak ini meningkatkan permeabilitas membran sel,
mitokondria, dan lisosom. Peningkatan permeabilitas sel tubular renal menyebabkan
kerusakan dari fungsi transportasi, dimana peningkatan permeabilitas dari membran
mitokondria akan mengganggu fosforilasi oksidasi. Peningkatan permeabilitas lisosom
menyebabkan keluarnya enzim hidrolitik dan mempercepat degradasi sel.

Anda mungkin juga menyukai