Anda di halaman 1dari 2

Trik Bernapas Saat Lari Agar Tidak Ngos-ngosan (Copas

dari Kask*s)
Oleh Huang Yau Ik pada 8 Februari 2013 pukul 7:59
Kebanyakan orang berpikir olahraga lari hanya mengandalkan kaki dan bantuan dari lengan,
itu salah. Karena sistem pernapasan memainkan peran penting dalam efektivitas pelari. Jika
ia mampu membawa lebih banyak oksigen maka ia akan lebih kuat dibanding temannya.

Ketika berlari maka secara alami seseorang akan kehabisan napas, karena otot-otot
membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga
bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara.

Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat seseorang lebih efektif dan
efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa
berlari lebih jauh serta lebih nyaman.

Mengoptimalkan ritme napas adalah hal yang sederhana, ikuti langkah-langkah berikut untuk
membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari, seperti dikutip dari Lifemojo.

1). Bernapas dari mulut


Menggunakan mulut untuk napas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan
karbon dioksida yang keluar dibanding dari hidung. Jika mencoba bernapas dari hidung
sambil berlari membuat otot-otot wajah mengencang dan rahang cenderung mengepal atau
mengeras.

Sedangkan napas melalui mulut akan mendorong otot-otot wajah untuk rileks sehingga
menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika mulai merasa kehabisan napas maka perlambat
sedikit larinya.

2). Gunakan pernapasan perut lebih sering


Cobalah bernapas dari perut atau diafragma dan bukan dada. Cara melatihnya berbaring
terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika seseorang bernapas dengan benar maka

seharusnya perut naik dna turun setiap kali napas, sementara dada kurang bergerak. Lakukan
teknik ini saat berlari.

3). Mengambil napas pendek dan dangkal


Menariknapas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu belari jauh
atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal sehingga leih mudah mengatur napas.

4). Napas yang dilakukan berirama


Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas secara
konsisten atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari. Misalnya ada orang
yang setiap 2 langkah lari baru mengambil napas, tapi ada juga yang 3 langkah setiap
napasnya. Pola ini disesuaikan dengan kondisi tubuh.

5). Dengarkan napas Anda


Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai terengah-engah
maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara perlahan ditingkatkan
kecepatannya.

Bernapas dengan benar akan sangat penting untuk menurunkan stres dan meningkatkan
stamina fisik yang tepat. Belajar untuk fokus pada pernapasan saat berlari memang tidak
mudah, tapi hal ini bisa dilatih ketika sedang berjalan hingga nantinya tubuh menjadi
terbiasa.

Anda mungkin juga menyukai