NIM
: P07134112433
Tabung I berisi 1 mL
Dibuang karena tidak dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan karena mungkin
mengandung darah pada saat penyedotan.
2.
Tabung II berisi 7 mL
1. Pasien dalam posisi miring pada salah satu sisi tubuh. Leher fleksi maksimal
(lutut di tarik ke arah dahi ).
2. Tentukan daerah pungsi lumbal di antara L4 dan L5 yaitu dengan menentukan
garis potong sumbu kraniospinal ( kolumna verterbralis ) dan garis antara
kedua spina ishiadika anterior superior ( SIAS ) kiri dan kanan. Pungsi dapat
pula di lakukan anatara L4 dan L5 atau antara L2 dan L3 namun tidak boleh
pada bayi.
3. Lakukan tindakan antisepsis pada kulit di sekitar daerah pungsi radius 10 cm
dengan larutan Povidon iodin di ikuti larutan alkohol 70% dan tutup dengan
duk steril di mana daerah pungsi lumbal di biarkan terbuka.
4. Tentukan kembali daerah pungsi dengan menekan ibu jari tangan yang telah
memakai sarung tangan steril selama 15 30 detik yang akan menandai titik
pungsi tersebut selama 1 menit.
5. Tusukan jarum spinal/stylet pada tempat yang telah di tentukan. Masukan
jarum perlahan-lahan menyusur tulang vertebra sebelah proksimal dengan
mulut jarum terbuka ke atas samapai menembus duramater. Jarak antara kulit
dan ruang subarakhnoi berbeda pada tiap anak tergantung umur dan keadaan
gizi. Umumnya 1,5 2,5 cm pada bayi dan meningkat menjadi 5 cm pada
umur 3 5 tahun. Pada remaja jaraknya 6 8 cm.
6. Lepaskan stylet perlahan-lahan dan cairan keluar. Untuk mendapatkan aliran
cairan yang lebih baik, jarum di putar hingga mulut jarum mengarah ke
kranial. Ambil cairan untuk pemeriksaan.
7. Cabut jarum dan tutup lubang tusukan dengan plester.
Pemeriksaan Makroskopis
Metode : Visual
Prinsip : LCS diamati warna, kekeruhan, bau, bekuan dengan menggunakn indra manusia dan
2. Kekeruhan
- Normal Jernih
- Abnormal Keruh :
+ 1 = berkabut
+ 2 = kekeruhan ringan
+ 3 = kekeruhan nyata
+ 4 = sangat keruh
3. Bekuan
- Normal Tidak terdapat bekuan
- Abnormal Terdapat bekuan
4. Bau
- Normal Tidak berbau
- Abnormal Bau busuk dll
5. pH
- Normal > 7,0
6. BJ
- Normal 1.003 1.008
Pemeriksaan Mikroskopis
1. Hitung Jumlah Sel Leukosit
Sel
Metode : Giemsa
Prinsip : Setetes LCS dibuat hapusan kemudian diwarnai dengan giemsa 1:3 dan diperiksa
dengan pembesaran 1000x
Tujuan : Untuk membedakan jenis sel mononuklear dan polinuklear dalam cairan LCS
Alat dan Reagensia :
- Objek Gelas
- Kaca Penghapus
- Sentrifuge
- Tabung reaksi
- Metanol absolut
- Giemsa
- Timer
Spesimen : LCS
Prosedur Pemeriksaan
1. Cairan LCS di masukkan dalam tabung secukupnya.
2. Disentrifugasi selama 5 menit 2000 rpm
3. Supernatant dibuang dan endapan diambil.
4. Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
5. Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
6. Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
7. Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x denga imersi.
Perhitungan
Jenis sel
MN
PMN
Jumlah
10
Jumlah
Interpretasi hasil :
Normal MN 100% dan PMN 0%
Pemeriksaan Kimia
1. Test Busa
Metode : Visual
Prinsip : LCS bila dikocok akan menimbulkan busa dan kecepat hilangnya busa dapat
4. catat
Interpretasi hasil :
Normal : hilang dala 1-2 menit
Abnormal: hilang > 5 menit
2. Test Nonne
Metode : Nonne
Prinsip : Protein dalam larutan jenuh garam ammonium sulfat akan mengalami denaturasi
berupa kekeruhan hingga terbentuk endapan.
Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein jenis globulin dalam LCS
Alat dan Reagensia :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Larutan Nonne : Ammonium sulfat jenuh 80 gram dalam 100 mL aquadest. (disaring bila
keruh)
Spesimen: LCS
Prosedur Pemeriksaan
1. Dimasukkan 1 mL cairan otak ke dalam tabung reaksi.
2. Ditambah beberapa tetes larutan Nonne melalui dinding tabung dengan kemiringan 45.
3. Amati adanya cincin putih keruh pada kedua lapisan larutan tersebut pada posisi tegak.
Interpretasi hasil :
Negatif : tidak terbentuk cincin putih
Positif : terbentuk cincin putih.
3. Test Pandy
Metode : Pandy
Prinsip : Protein dalam larutan jenuh phenol akan mengalami denaturasi berupa kekeruhan
hingga terjadi endapan putih.
Interpretasi hasil :
- Negatif : tidak terbentuk kekeruhan putih (15-45mg%)
- Positif : terbentuk kekeruhan putih
[+] 1 : Terjadi opalescent (50-100mg%)
[+] 2 : Cairan keruh (100-300mg%)
[+] 3 : Keruh (300-500mg%)
[+] 4 : Keruh seperti susu (>500mg%)
4.Test Protein
Metode : Biuret
Prinsip : Protein dalam sampel bereaksi dengan ion cupri (II) dalam medium alkali
membentuk komplek warna yang dapat diukur dengan spektrofotometer
Tujuan : Untuk menetapkan kadar protein dalam LCS.
Alat :
- Tabung reaksi
- Mikropipet 20 Ldan 1000 L
- Tip kuning dan biru
- Fotometer
Reagensia :
- Reagen Kerja: Cupri (II) asetat 6 mmol/L, Kalium Iodida 12 mmol/L, NaOH 1,15 mol/L,
deterjen.
- Reagen standard : 8,0 g/dL
- Stabilitas : Reagensia stabil setelah dibuka sampai kadaluarsa bila disimpan pada suhu
ruang.
Spesimen : LCS
Cara Kerja :
1. Masukkan ke dalam tabung berlabel :
Blanko
Standar
Sampel
Standar
20 l
Serum
20 l
Reagen kerja
1000 l
1000 l
1000 l
Absorben standard
= ..............g/dL x 1000
= ......mg/dL
5. Test Glukosa
Metode : GOD-PAP
Prinsip : Glukosa dioksidasi oleh glukosa oksidase menghasilkan hidrogen peroksida yang
bereaksi dengn 4-aminoantipirin dan fenol dengan pengaruh katalis peroksidase
Cara kerja:
1. Dipipet ke dalam tabung:
Blanko
Standar
Sampel
Standar
10 l
Serum
Reagen kerja
1000 l
1000 l
10 l
1000
6.Test Chlorida
Metode : TPTZ
Prinsip : Ion Chlorida bereaksi dengan Mercury (II), 2,4,4-tri-(2-pyridil)-S-triazide
kompleks (TPTZ) membentuk merkuri (II) chlorida. TPTZ bebas bereaksi dengan ion besi
(II) menghasilkan warna biru kompleks. Perubahan absorben pada 578 nm sebanding dengan
kadar chlorida.
Tujuan : Untuk menentukan kadar Chlorida dalam LCS
Alat :
- Tabung reaksi kecil
- Timer
- Mikropipet 10 dan 1000 l
- Tissue
- Tip kuning dan biru
- Rak Tabung
- Fotometer
Reagensia :
- Reagen warna : 2,4,6-tri-(2-pyridil)-S-triazide (TPTZ) dan merkuri (II) kompleks 0,96
mmol/L dan besi (II) sulfat 0,5 mmol/L
- Standard Chlorida : Natrium chlorida 100 mmol/L atau 355 mg/dL
Spesimen : LCS
Cara Kerja :
1. Dipipet ke dalam tabung:
Blanko
Standar
Sampel
Standar
10 l
Serum
10 l
1000
Reagen kerja
1000 l
1000 l
Pemeriksaan Mikrobiologi
Metode : Gram
Prinsip : Kuman Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari gentian violet
sedangkan kuman Gram negatif menyerap warna merah dari larutan fuchsin
Posedur Pemeriksaan
1. buat preparat dengan ukuran 2-3 cm, keringkan dan fiksasi.
2. teteskan larutan gentian violet tunggu 3 menit. Cuci
3. teteskan lugol tunggu 1 menit.cuci
4. teteskan alkohol tunggu 30 detik. Cuci
5. teteskan larutan fuchsin tunggu 2 menit. Cuci. Keringkan