Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan fenomena prinsip kesetimbangan energi di bumi ketika mendapatkan energi dari
matahari.
Jawab :
Matahari yang mempunyai suhu permukaan 6000 K memancarkan energi dalam bentuk
radiasi ke semua arah dengan kecepatan jalar sebesar 300.000 km/s atau 300 x 106 m/s.
Energi tadi mencapai bumi hanya dalam waktu 9,3 menit setelah menempuh jarak sekitar 150
juta km (ialah jarak antara bumi dan matahari). Matahari setiap menit memancarkan energi
sebesar 56 x 1026 kalori. Dari energi sebesar ini bumi memegat 2,55 x 1018 kalori, atau
hanya x 10-9nya.
Radiasi matahari dalam perjalanannya melewati atmosfer menuju permukaan bumi
mengalami penyerapan (absorpsi), pemantulan, hamburan, dan pemancaran kembali atau
reradiasi.
Absorpsi. Radiasi matahari yang jatuh diserap langsung oleh ozon dan uap air
sebanyak 18%. Ozon menyerap seluruh radiasi ultraviolet di bawah 0,29 mikrometer.
Penyerapan radiasi oleh uap air terbanyak, yaitu antara 0,9 mikrometer dan 2,1
mikrometer. CO2 menyerap radiasi dengan panjang gelombang lebih besar dari 4
mikrometer.
Pemantulan. Tutupan awan menghalangi masuknya radiasi matahari. Banyaknya
radiasi yang dipantulkan oleh awan tergantung tidak hanya pada banyak dan tebalnya
awan, tetapi juga pada macam atau jenis awan. Albedo adalah nisbah antara energi
radiasi yang dipantulkan dan energi radiasi yang datang.
Hamburan. Radiasi matahari dihamburkan terutama oleh molekul udara, uap air, dan
partikel di dalam atmosfer.
Spektrum radiasi matahari yang sampai di permukaan tergantung beberapa parameter
atmosfer. Diantaranya massa udara (air mass), precipitable water, turbiditas, elevation,
dan NO2. Sedangkan parameter yang lain, misalnya ozon, temperatur dan musim
memiliki efek yang kecil.

2. Apa yang terjadi ketika seseorang menimbang berat badannya di lift, dengan kondisi: lift
diam, lift bergerak ke atas, dan lift bergerak ke bawah. Jelaskan fenomena tersebut disertai
dengan persamaan yang membuktikan jawaban fenomena tsb.
Jawab :
Misal, Budi dengan berat 50 kg akan menimbang berat badannya dengan kondisi lift diam,lift
bergerak ke atas dengan percepatan 5m/s2, dan lift bergerak kebawah dengan percepatan
5m/s2, gravitasi bumi adalah 10m/s2. Pada kasus ini kita menggunakan persamaan hukum
Newton ketiga. Dimana gaya yang dilakukan oleh budi kepada lantai akan selalu sama besar
dan berlawanan arah dengan gaya yang dilakukan oleh lantai pada Budi. Seandainya berat
Budi sesungguhnya adalah W dan gaya yang bekerja padanya dari lantai, sedangkan berat
semu Budi adalah P, maka resultan yang bekerja pada Budi adalah P + W. Persamaan yang
kita peroleh adalah :
F = ma
P-W = ma

Ketika lift dalam keadaan diam maka percepatanya adalah nol sehingga persamaan nya
menjadi :
P-W = ma
P =W
Jadi, dalam lift keadaan diam berat Budi yang semu sama dengan berat Budi yang
sesungguhnya.
Ketika lift dalam keadaan bergerak ke atas dengan percepatan 5 m/s 2, maka persamaanya
menjadi :
P- W = ma
P-500N = 50kg.5m/s2
P
= 750N atau 75 kg
Jadi, dalam keadaan lift bergerak ke atas berat Budi yang semu lebih besar daripada berat
Budi sesungguhnya. Budi akan merasa bahwa ia menekan lantai dengan gaya yang lebih
besar dibandingkan dengan jika seandainya ia dan elevator dalam keadaan diam.
Ketika lift dalam keadaan bergerak ke bawah dengan percepatan 5 m/s 2, maka persamaanya
menjadi :
P-W = ma
P-500N = 50kg.(-5m/s2)
P
= 250N atau 25 kg
Jadi, dalam keadaan lift bergerak kebawah berat Budi yang semu lebih kecil daripada berat
Budi sesungguhnya. Budi akan merasa menekan lantai dengan gaya yang lebih kecil daripada
jika seandainya ia dan elevator dalam keadaan diam.

Anda mungkin juga menyukai