Mati suri
Terhentinya ketiga sistem penunjang kehidupan yang ditentukan dengan alat
kedokteran sederhana. Ketiga sistem tersebut masih berfungsi dengan bantuan
alat kedokteran yang canggih. Mati suri sering ditemukan pada kasus
keracunan obat, tersengat aliran listrik dan tenggelam.
Mati seluler
Kematian organ arau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah
kematian somatis. Masing-masing organ atau jaringan tubuh memiliki daya
tahan hidup yang berbeda, sehingga kematian seluler pada tiap organ atau
jaringan tidak bersamaan. Pengetahuan inin penting untuk transplantasi organ.
Mati serebral
Kematian karena kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel kecuali
batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem
pernafasan dan sistem kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.
Mati otak
Terjadi apabila seluruh isi meronal intrakranial rusak yang sifatnya ireversibel,
termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya mati otak maka
Pernafasan berhenti, dinilai selama lebih dari 10 menit dengan cara inspeksi,
palpasi, dan auskultasi
Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya karena
mungkin terjadi sapsme agonal sehingga wajah tampak kebiruan
Tonus otot menghilang dan relaksasi. Kelemasan otot sesaat setelah kematian
disebut relaksasi primer. Hal ini mengakibatkan pendataran daerah-daerah
yang tertekan, misalnya daerah belikat dan bokong pada mayat yang
terlentang.
akan terbentuk lebam mayat baru di daerah dada dan perut. Lebam mayat yang
belum menetap atau masih hilang pada penekanan menunjukkan saat kematian
kurang dari 8-12 jam sebelum pemeriksaan.
Pembusukan (decomposition)
Pembusukan baru tampak pada kira-kira 24 jam setelah mati berupa warna
kehijauan pada perut kanan bawah, yaitu daerah sekum yang isinya lebih cair
dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat dinding perut. Secara bertahap
warna kehijauan ini akan menyebar ke seluruh perut dan dada dan bau busuk
mulai tercium. Pembuluh darah bawah kulit akan tampak seperti melebar dan
berwarna hijau kehitaman.
Larva lalat akan dijumpai setelah pembentukan gas pembusukan nyata, yaitu
kira-kira 36-48 jam setelah mati. Telur lalat kemudian akan menetas menjadi
larva dalam waktu 24 jam. Dengan identifikasi spesies lalat dan mengukur
panjang larva, maka dapat diketahui usia larva tersebut, yang dapat
dipergunakan untuk memperkirakan saat mati, dengan asumsi bahwa lalat
biasanya secepatnya meletakkan telur setelah seseorang meninggal.
Adiposera
Adiposera akan membuat gambaran permukaan luar tubuh dapat bertahan
hingga bertahun-tahun
Mummifikasi
Merupakan proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat
sehingga terjadi pengeringan jaringan yang selanjutnya dapat menghentikan
pembusukan. Jaringan berubah menjadi kers dan kering, berwarna gelap,
berkeriput dan tidak membusuk karena kuman tidak dapat berkembang pada
lingkungan yang kering. Mummifikasi terjadi bila suhu hangat, kelembaban
rendah, aliran udara yang baik, tubuh yang dehidrasi dan waktu yang lama
(12-14 minggu). Mummifikasi jarang dijumpai pada cuaca yang normal.