Anda di halaman 1dari 13

KETUBAN PECAH DINI

A. Sinonim
early rupture of the membrane
B. Definisi
keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila KPD terjadi
pada usia sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut KPD pada
kehamilan prematur.
pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan mulai dan
ditunggu satu jam belum terjadi inpartu.
C. Etiologi
Perubahan proses biokimia (kolagen matriks ekstra selular amnion,
korion, dan apoptosis membran janin)
Membran janin dan desidua bereaksi terhadap stimuli infeksi dan
peregangan selaput ketuban dengan memproduksi mediator seperti
prostaglandin, sitokinin, dan protein hormon yang merangsang aktivitas
matrix degrading enzym
D. Faktor Predisposisi

E.

F.

Faktor keturunan
Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban (infeksi genetalia)
Riwayat KPD sebelumnya dua kali atau lebih
Faktor yang berhubungan dengan berat badan sebelum dan selama hamil
Usia ibu yang lebih tua mungkin menyebabkan ketuban kurang kuat dari pada
usia muda
Riwayat hubungan seksual baru-baru ini (saat hamil)
Faktor Resiko
Berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen
Kekurangan tembaga dan asam askorbik yang berakibat pertumbuhan
struktur abnormal karena antara lain merokok
Serviks inkompeten
Overdistensi uterus
Faktor yang menyebabkan kerusakan serviks
Malposisi atau malpresentase janin
Anemia
Epidemiologi
Insidens rata-rata di rumahsakit2 besar di Indonesia : 13.3% (10-15%)

G. Anatomi

Organ reproduksi wanita terbagi atas organ eksterna dan interna. Organ
eksterna berfungsi dalam kopulasi, sedangkan organ interna berfungsi dalam
ovulasi, sebagai tempat fertilisasi sel telur dan perpindahan blastosis, dan
sebagai tempat implantasi; dapat dikatakan berfungsi untuk pertumbuhan dan
kelahiran janin.
1. Mons Pubis
Mons pubis atau mons veneris adalah jaringan lemak subkutran berbentuk
bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat jarang diatas simfisis
pubis. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) dan
ditumbuhi Rambut berwarna hitam, kasar dan ikal pada masa pubertas, yakni
sekitar satu sampai dua tahun sebelum awitan haid.
2. Labia Mayora
Labia mayora ialah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak
dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons
pubis ke arah bawah mengelilingi labia monora, berakhir di perineum pada garis
tengah. Labia mayora melindungi labia minora, meatus urinarius, dan introitus
vagina (muara vagina).
3. Labia Minora
Labia minora, terletak di antara dua labia mayora, merupakan lipatan kulit yang
panjang, sempit dan tidak berambut yang memanjang ke arah bawah dari bawah
klitoris dan menyatu dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia

biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan


mukosa vagina; merah muda dan basah. Pembuluh darah yang sangat banyak
membuat labia berwarna merah kemurahan dan memungkinkan labia minora
membengkak, bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik.
4. Klitoris
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak tepat
dibawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat adalah
sekitar 6 x 6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris di namai glans dan lebih sensitif
daripada badannya. Saat wanita secara seksual terangsang, glans dan badan klitoris
membesar.
5. Prepusium Klitoris
Dekat sambungan anterior, labia minora kanan dan kiri memisah menjadi bagian
medial dan lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk
prepusium, penutup yang berbentuk seperti kait. Bagian medial menyatu di bagian
bawah klitoris untuk membentuk frenulum. Kadang-kadang prepusium menutupi
klitoris.
6. Vestibulum
Vestibulum ialah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong,
terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri dari muara
utetra, kelenjar parauretra (vestibulum minus atau skene), vagina dan kelenjar
paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan vestibulum
yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia (deodorant semprot,
garam-garaman, busa sabun), panas, rabas dan friksi (celana jins yang ketat).
7. Fourchette
Fourchette adalah lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah dibawah orifisium
vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan
himen.
8. Perineum
Perineum ialah daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.

b. Struktur Intenal

1. Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, dibawah dan di belakang tuba
falopii. Dua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian mesovarium
ligamen lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kirakira setinggi Krista iliaka antero superior, dan ligamentum ovarii proprium.
Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi
hormon. Saat lahir, ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum
primordial (primitif). Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormon seks
steroid (estrogen, progesterone, dan androgen) dalam jumlah yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi wanita normal.
Hormon estrogen adalah hormon seks yang di produksi oleh rahim untuk
merangsang pertumbuhan organ seks seperti payudara dan rambut pubik serta
mengatur sirkulasi manstrubasi. Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan
dan elasitas dinding vagina. Hormon ini juga menjaga teksture dan fungsi payudara.
pada wanita hamil hormon estrogen membuat puting payudara membesar dan
merangsang pertumbuhan kelenjar ASI dan memperkuat dinding rahim saat terjadi
kontraksi menjelang persalinan. Hormon progesterone berfungsi untuk
menghilangkan pengaruh hormon oksitoksin yang dilepaskan oleh kelenjar pituteri.
Hormon ini juga melindungi janin dari serangan sel-sel kekebalan tubuh dimana sel
telur yang di buahi menjadi benda asing dalam tubuh ibu. hormon androgen
berfungsi untuk menyeimbangkan antara hormon estrogen dan progesterone.
2. Tuba Falopii (Tuba Uterin)
Panjang tuba ini kira-kira 10 cm dengan diameter 0,6 cm. Setiap tuba
mempunyai lapisan peritoneum di bagian luar, lapisan otot tipis di bagian tengah, dan
lapisan mukosa di bagian dalam. Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar,
beberapa di antaranya bersilia dan beberapa yang lain mengeluarkan secret. Lapisan
mukosa paling tipis saat menstruasi. Setiap tuba dan lapisan mukosanya menyatu
dengan mukosa uterus dan vagina.

3. Uterus
Uterus adalah organ berdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang tampak
mirip buah pir terbalik. Pada wanita dewasa yang belum pernah hamil, berat uterus
ialah 60 g. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan
teraba padat. Derajat kepadatan ini bervariasi bergantung kepada beberapa faktor.
Misalnya, uterus mengandung lebih banyak rongga selama fase sekresi.
Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium,
kehamilan dan persalinan. Fungsi-fungsi ini esensial untuk reproduksi, tetapi tidak
diperlukan untuk kelangsungan fisiologis wanita.
4. Dinding Uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan: endometrium, miometrium, dan sebagian
lapisan luar peritoneum parietalis.
5. Serviks
Bagian paling bawah uterus adalah serviks atau leher. Tempat perlekatan serviks
uteri dengan vagina, membagi serviks menjadi bagian supravagina yang panjang dan
bagian vagina yang lebih pendek. Panjang serviks sekitar 2,5 sampai 3 cm, 1 cm
menonjol ke dalam vagina pada wanita tidak hamil. Serviks terutama disusun oleh
jaringan ikat fibrosa serta sejumlah kecil serabut otot dan jaringan elastis.
6. Vagina
Vagina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rectum dan di belakang
kandung kemih dan uretra, memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum
di antara labia minora vulva) sampai serviks.
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang
secara luas. Karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina, panjang dinding anterior
vagina hanya sekitar 7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior sekitar 9 cm. Ceruk
yang terbentuk di sekeliling serviks yang menonjol tersebut disebut forniks: kanan, kiri,
anterior dan posterior.
Mukosa vagina berespons dengan cepat terhadap stimulasi estrogen dan
progesterone. Sel-sel mukosa tanggal terutama selama siklus menstruasi dan selama
masa hamil. Sel-sel yang diambil dari mukosa vagina dapat digunakan untuk mengukur
kadar hormon seks steroid. Cairan vagina berasal dari traktus genitalia atas atau bawah.
Cairan sedikit asam. Interaksi antara laktobasilus vagina dan glikogen mempertahankan
keasaman. Apabila pH naik di atas lima, insiden infeksi vagina meningkat.
H. Patofisiologi
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi
uterus dan peregangan berulang. selaput ketuban pecah karena pada daerah
tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior
rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh. Terdapat keseimbangan
antara sintesis dan degrasi ekstraseluler matriks. Perubahan struktur, jumlah sel,
dan katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah dan
menyebabkan selaput pecah.
Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase (MMP) yang
dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan inhibitor protease. Mendekati waktu
persalinan, keseimbangan antara MMP dan TIMP-1 mengarah pada degradasi

proteolitik dari matriks ekstraseluler dan membran janin. Aktivitas degradasi


proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit periodontitis di
mana terdapat peningkatan MMP, cenderung terjadi KPD. Selaput ketuban sangat
kuat pada kehamilan muda. Pada trimester ketiga selaput ketuban mudah pecah.
Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan pembesaran
uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin. Pada trimester terakhir terjadi
perubahan biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya ketuban pada kehamilan
aterm merupakan hal fisiologis. KPD pada kehamilan prematur disebabkan oleh
adanya faktor2 eksternal : infeksi yg menjalar dri vagina. KPD prematur sering
terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, solusio plasenta.
I. Diagnosis/Pemeriksaan penunjang

(+) cairan ketuban di vagina menggerakan sedikit bagian


terbawah janin/meminta pasien batuk atau mengedan.
tes lakmus (Nitrazin test) merah ke biru
tentukan usia kehamilan (USG)
tentukan (+)/(-) infeksi 38C, air ketuban keruh dan berbau,
janin takikardia (infeksi intrauterine)
leukosit darah > 15.000/mm3
tentukan tanda-tanda persalinan dan skoring pelvik
tentukan adanya kontraksi yg teratur
periksa dalam bila akan dilakukan penanganan aktif (terminasi
kehamilan)
J. Penanganan
a. Konservatif:
Rawat di RS (ABampisilin 4x500 mg/eritromisin dan metronidazol
2x500mg selama 7 hari)
jika, < 32-34 minggu (dirawat selama air ketuban masih keluar, arau sampai
air ketuban tidak lagi keluar)
jika, 32-37 minggu, belum inpartu, (-) infeksi, tes busa (-) deksametason,
observasi tanda2 infeksi, dan kesejahteraan janin
terminasi pada usia kehamilan 37 minggu
jika, 32-37 minggu. sudah inpartu, (-) infeksi, beri tokolitik (salbutamol),
deksametason, dan induksi sesudah 24 jam
jika, 32-27 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi, nilai
tanda2 infeksi intrauterin)
pada usia kehamilan 32-37 (steroid utk memacu kematangan paru janin, dan
bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu.
dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason
I.M 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
b. Aktif
>37 minggu, induksi dengan oksitosin. bila gagal seksio sesarea. dapat pula
diberikan misoprosol 25g (mikrogram) intravaginal tiap 6 jam max 4x. bila
ada tanda2 infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
skor pelvik < 5, lakukan pematangan serviksinduksi. jika tidak
berhasilsc
skor pelvik > 5, induksi persalinan

K. Pencegahan
Bisa dicegah? Pencegahan KPD diutamakan dengan menghindari faktor risikonya,
seperti:
Pemeriksaan kehamilan yang teratur.
Kebiasaan hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat, minum
cukup, olahraga teratur dan berhenti merokok.
Membiasakan diri membersihkan daerah kemaluan dengan benar, yakni dari
depan ke belakang, terutama setelah berkemih atau buang air besar.
Memeriksakan diri ke dokter bila ada sesuatu yang tidak normal di aderah
kemaluan, misalnya keputihan yang berbau atau berwarna tidak seperti biasanya.
Untuk sementara waktu, berhenti melakukan hubungan seksual bila ada indikasi
yang menyebabkan ketuban pecah dini, seperti mulut rahim yang lemah.
Mengonsumsi 100 mg vitamin C secara teratur saat usia kehamilan lebih dari
20 minggu.

*Air Ketuban / cairan amnion : cairan yang terdapat dalam


ruangan yang diliputi selaput janin.
* Pembentukan Cairan:
Selaput amnion yg meliputi permukaan plasenta akan mendapat difusi dari
pembuluh darah korion di permukaan. Volume cairan amnion pada kehamilan aterm
rata-rata ialah 800 ml, cairan amnion mempunyai pH 7,2 dan massa jenis 1.008 5.
setelah 20 mggu produksi cairan berasal dari urin janin. sebelumnya cairan amnion
juga banyak berasal dari rembesan kulit, selaput amnion, dan plasenta. Janin jg
meminum cairan amnion (diperkirakan 500 ml/hari. Selain itu, cairan ada yang
masuk ke paru sehingga penting utk perkembangannya.
*Amnion: Merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh,
amnion menyelubingi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion.
Cairan amnion ini berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu
regulasi suhu tubuh embrio. *Korion: Merupakan derivat dari ektoderma dan
mesoderma tropoblas. Korion menjadi bagian utama plasenta. Korion ini
menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ppok Makalah
    Ppok Makalah
    Dokumen32 halaman
    Ppok Makalah
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Terminologi
    Terminologi
    Dokumen6 halaman
    Terminologi
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • ANATOMI
    ANATOMI
    Dokumen14 halaman
    ANATOMI
    NuvitaHasrianti
    Belum ada peringkat
  • Anemia 2
    Anemia 2
    Dokumen3 halaman
    Anemia 2
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • ANEMIA LAB
    ANEMIA LAB
    Dokumen33 halaman
    ANEMIA LAB
    missylasya
    100% (1)
  • Terminologi
    Terminologi
    Dokumen6 halaman
    Terminologi
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Manuskrip
    Manuskrip
    Dokumen15 halaman
    Manuskrip
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Laporan Lesi Meniskus
    Laporan Lesi Meniskus
    Dokumen6 halaman
    Laporan Lesi Meniskus
    melvinia.savitri19
    Belum ada peringkat
  • Revisi Ppok
    Revisi Ppok
    Dokumen13 halaman
    Revisi Ppok
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Ureter
    Anatomi Ureter
    Dokumen18 halaman
    Anatomi Ureter
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Ureter
    Anatomi Ureter
    Dokumen18 halaman
    Anatomi Ureter
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Anemia Kabeh
    Anemia Kabeh
    Dokumen5 halaman
    Anemia Kabeh
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Ureter
    Anatomi Ureter
    Dokumen18 halaman
    Anatomi Ureter
    missylasya
    Belum ada peringkat
  • Thanatologi
    Thanatologi
    Dokumen4 halaman
    Thanatologi
    missylasya
    Belum ada peringkat