Int
Ilustrasi
MAKASSAR, FAJAR -- Kualitas pelayanan rumah sakit salah satunya ditentukan oleh peran perawat yang bertugas di
dalamnya. Perawat yang memiliki sikap tanggap, ramah dan empati terhadap pasien tidak hanya membantu proses
pemulihan si pasien namun juga menunjukkan dedikasinya yang terbaik di rumah sakit.
Fenomena dalam pelayanan keperawatan di Indonesia masih banyak perawat yang melakukan tindakan cure
(penyembuhan) dibanding care (peduli). Hasil penelitian bahkan menunjukkan di Indonesia 81 persen mengatakan
perilaku perawat kurang baik karena mereka kurang mengerti kebutuhan dasar si pasien, jelas Hapsah, S.Kep.Ns.
M.Kep, dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unhas, Rabu, 16 Mei.
Hapsah tampil di hadapan puluhan perawat dalam Seminar Keperawatan bertajuk Profesionalisme dalam Hospitality
and Nursing di RSUD Kota Makassar. Wanita berjilbab ini membawakan materinya berjudul Membangun Pribadi Caring
Perawat untuk Mewujudkan Pelayanan Keperawatan Profesional.
Lebih lanjut Hapsah menekankan perlunya perawat memiliki sikap empati dan peduli kepada pasien sebagai layanan
kepada konsumen. Sebab penentuan kualitas pelayanan di rumah sakit ditentukan berdasar tangible (bukti fisik seperti
gedung dan fasilitas rumah sakit), realibility (kehandalan tenaga dokter dan perawat), responsiveness (tanggap) dan
empati kepada pasien.
Selain Hapsah, pemateri lainnya yang hadir adalah Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Unhas, Dr Hj Ariyanti Saleh, S.Kp, M.Kes yang membawakan materi berjudul Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP). Ariyanti memaparkan hal sama bahwa keluhan masyarakat terhadap perawat bahwa masih banyak yang
kurang profesional dalam bekerja.
Salah seorang peserta, Winda, mengaku kegiatan itu sarat manfaat. Pemaparannya bermanfaat dan semoga bisa
diterapkan dalam pelayanan terhadap pasien, harap perawat yang bertugas di Ruang UGD RSUD Kota Makassar.
(yan/pap)
http://www.fajar.co.id/read-20120516184925-banyak-perawat-kurang-pedulipasien
oknum anggota Brimob Calang Aceh Jaya berinisial NR, saat bertugas di rumah sakit tersebut,
Kamis (29/11) malam. Syaiful Akmal mengaku, pemukulan itu telah menyebabkan dirinya trauma,
pendengaran terganggu, dan kepala sering pusing.
Sementara oknum Brimob, NR, yang dikonfirmasi Serambi via telpon selularnya, mengatakan tidak
pernah melakukan pemukulan terhadap seorang petugas perawat di RSUD Abdya, sebagaimana
dilaporkan. Tapi ia mengakui hanya mendorong.(az)
Belum Terima Pengaduan
KAPOLRES Abdya, AKBP Eko Budi Susilo SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Marzuki SH yang dihubungi
Serambi, Minggu (2/12) mengaku belum menerima pengaduan Afrida tentang pelecehan dan
penyerangan terhadap anaknya yang dilakukan oleh Saiful Akmal, perawat RSUD Abdya.
Mungkin sudah dilaporkan ke SPK. Tapi hingga saat ini saya belum menerima pengaduan itu,
ujarnya sembari mengatakan kasus pemukulan perawat yang dilakukan oknum Brimob masih
dalam pemeriksaan saksi.(az)
Selesaikan secara Hukum
DIREKTUR RSUD Abdya, Muazam ST SE yang dihubungi masih dinas di Jakarta, secara tegas
mengatakan, pihaknya tetap komitmen bahwa kasus itu harus diselesaikan secara hukum. Ini
dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali di rumah sakit.
Bisa saja damai, tapi kasus itu harus diselesaikan terlebih dulu secara hukum. Hal ini untuk
menjadi pelajaran, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali di rumah sakit ini, tegasnya.(az)
Tugas Kapolda Baru
DEWAN Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Langsa, juga
mendesak kasus tersebut diselesaikan secara hukum. Humas DPD PPNI Kota Langsa, Zulfadli,
melalui pers rilis yang diterima Serambi, Minggu (2/12), meminta meminta aparat penegak hukum
agar menindak tegas oknum Brimob pelaku pemukulan perawat RSUD Abdya, Syaiful Akmal.
Kepada Kapolda Aceh yang baru saja dilantik, agar permasalahan ini menjadi tugas baru untuk
memproses oknum Brimob yang melakukan pemukulan perawat di Abdya tersebut. Kepada PPNI
Provinsi Aceh juga harus menanggapi dan mengawasi terus proses hukum permasalahan ini,
Zulfadli dalam rilishya.(c42)
Editor : bakri
http://aceh.tribunnews.com/2012/12/03/keluarga-pasien-balik-lapor-perawat-kepolres