Telah diterima dan disetujui pada bulan September 2014 oleh dr. Nur Dwi Esthi,
Sp.KJ sebagai salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. Soerojo, Magelang.
Mengetahui
Magelang, 10 September 2014
No Rekam Medis
: 00100403
Tanggal Kunjungan
: 5 September 2014
Page 1
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Suku / Warganegara
Status perkawinan
II.
: Tn. J
: Laki-laki
: 40 tahun
: Islam
: Kejasan RT 04 RW 06 Kebumen Pringsurat, Temanggung
: Tukang kayu
: SD
: Jawa / Indonesia
: Menikah
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis diperoleh secara autoanamnesis pada hari Jumat, 5 September
2014, di Poli Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poli Rumah Sakit Jiwa Dr.Soerojo, Magelang (RSJSM)
untuk kontrol, dengan keluhan kepala terasa berat sejak 7 bulan lalu.
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang sendiri ke Poli Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerojo Magelang,
dengan keluhan kepala terasa berat sejak 7 bulan sebelum datang ke Poli.
Keluhan dirasakan pertama kali sejak 3 tahun yang lalu. Kepala terasa berat
terutama pada kepala bagian belakang. Pasien mengatakan mengalami keluhan
tersebut sepanjang hari dan keluhan tersebut berkurang apabila pasien menyibukkan
diri. Pasien juga mengaku bahwa jantungnya sering terasa berdebar-debar disertai
dengan keringat dingin. Pasien juga menjadi lebih sulit untuk berkonsentrasi dalam
mengerjakan pekerjaannya, menjadi sering melamun, badannya sering terasa lemas,
dan sulit untuk memulai tidur saat malam hari. Namun pasien mengatakan bahwa
nafsu makannya tidak berkurang.
Selama 7 bulan terakhir, pasien hampir setiap bulan datang ke Poliklinik untuk
kontrol rutin memeriksakan kondisi kesehatannya dan mengambil obat. Pasien rutin
mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter dan merasa lebih baik setelah
mengkonsumsi obat tersebut. Sebelumnya pasien sudah pernah memeriksakan
kondisinya ke dokter di wilayah tempat tinggalnya. Setelah diberi obat keluhan pasien
sempat agak berkurang. Pasien tidak mengetahui awal terjadinya keluhan ini pada 3
tahun yang lalu. Pasien hanya mengaku bahwa pasien tidak nyaman dengan
pernikahannya selama ini dikarenakan saat itu pasien belum siap untuk menikah.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Psikiatrik
Page 2
Pasien sempat mengalami hal seperti ini 3 tahun yang lalu. Pasien sempat
berobat ke dokter di wilayah tempat tinggalnya dan keluhannya menjadi lebih
berkurang. Setelah itu pasien kembali dapat melakukan aktivitasnya seperti
biasa. Dan sejak 7 bulan yang lalu pasien rutin kontrol setiap bulannya ke
Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof dr. Soerojo Magelang dan rajin meminum
obat.
2. Riwayat Medis Umum
Riwayat kejang disangkal. Riwayat trauma kepala disangkal.
3. Riwayat Obat obatan dan Alkohol
Pasien merupakan seorang perokok. Pasien mengkonsumsi rokok tidak
pernah memakai obat-obatan terlarang dan alkohol dan pasien merupakan
perokok.
D. Riwayat Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak ada ada data yang valid mengenai riwayat pasien.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Tidak ada ada data yang valid mengenai riwayat pasien.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Tidak ada ada data yang valid mengenai riwayat pasien.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja
Tidak ada ada data yang valid mengenai riwayat pasien.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien merupakan tamatan SD. Setelah lulus SD pasien bekerja
sebagai buruh kayu membantu ayahnya.
b. Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang kayu. Pasien mengaku sangat menyukai
pekerjaannya.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien telah menikah. Dan memliki 2 orang anak. Pasien merasa tidak
bahagia dengan pernikahannya karena dulu pasien dipaksa untuk menikah
d.
Page 3
Pasien
menyadari
dirinya
seorang
laki-laki
dan
selama
ini
Symptom
2011
Role of function
Februari
2014
Sekarang
Page 4
Taraf Kepercayaan
Autoanamnesis : dapat dipercaya
III.
STATUS MENTAL
Pemeriksaan dilakukan di Poli Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerojo Magelang pada
tanggal 5 September 2014.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Tampak seorang laki-laki, wajah sesuai dengan usianya, rawat diri cukup, cara
berpakaian rapi, kebersihan diri cukup.
2. Kesadaran
a. Neurologik : Compos Mentis
b. Psikologik : Jernih
c. Sosial
: Mampu berkomunikasi
3. Pembicaraan
Kualitas : Normal
Kuantitas : Normal
4. Tingkah laku
: Normoaktif
5. Sikap
: Kooperatif
6. Kontak Psikis
: Mudah ditarik, mudah dicantum perhatiannya.
B. Alam Perasaan
1. Mood
: disforik
2. Afek
: appropriate
C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi
: tidak ada
2. Halusinasi
: tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi
: tidak ada
D. Proses Pikir
1. Isi pikir
: kecemasan
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Page 5
2. Arus Pikir
a. Kuantitas
b. Kualitas
3. Bentuk Pikir
: remming
: koheren, miskin ide
: realistik
: Jernih
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
F. Pengendalian Impuls
Pengendalian diri selama pemeriksaan : Baik
Respon penderita terhadap pemeriksa : Baik
G. Tilikan
True insight
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Tanda vital
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
4. Kepala ( mata dan THT )
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Leher
5. Thorax
a. Jantung
: Normocephali
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/: Kavum nasi lapang/lapang, sekret -/: Normotia/normotia, sekret -/: Sianosis (-)
: Faring hiperemis (-)
: Pembesaran KGB (-)
Page 6
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
b. Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
6. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
7. Urogenital
8. Ekstremitas :
Oedem
Sianosis
Akral
Cappilary refill test
Deformitas
B. Pemeriksaan Neurologis :
1.
Kaku kuduk
2.
Saraf kranialis I - XII
3.
Motorik
Motorik
Gerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
4.
5.
6.
V.
Sensorik
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Superior
-/-/hangat/ hangat
<2detik
-/-
Inferior
-/-/hangat/hangat
<2 detik
-/-
: Tidak ditemukan
: Tidak ada penemuan bermakna
:
Superior
N/N
5/5
N/N
E/E
Inferior
N/N
5/5
N/N
E/E
RESUME
Seorang pria, Tn J, berusia 40 tahun dating sendiri ke Poliklinik Rumah Sakit
Jiwa Prof. dr. Soerojo Magelang, dengan keluhan kepala terasa berat terutama pada
bagian belakang sejak 7 bulan sebelum datang ke Poliklinik. Keluhan dirasakan
pertama kali sejak 3 tahun yang lalu, dan keluhan tersebut dialami sepanjang hari,
serta berkurang apabila pasien menyibukkan diri. Pasien juga mengaku bahwa
jantungnya sering terasa berdebar-debar disertai dengan keringat dingin, lebih sulit
Page 7
Gangguan cemas
o Kecemasan (sulit konsentrasi)
o Ketegangan motorik (kepala terasa berat)
o Overaktivitas otonomik (berkeringat, jantung berdebar-debar)
Gejala depresi
o Afek depresi
o Cepat merasa lelah (anergia)
o Sulit konsentrasi
o Tidur terganggu (pasien sulit memulai tidur)
VI.
DIAGNOSIS BANDING
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
F32.0 Episode Depresif Ringan
AXIS II
AXIS III
AXIS IV
AXIS V
Page 8
Deskripsi
Gangguan aktivitas GABA, Norephinephrin,
Serotonin, Dopamin.
Pasien tidak bahagia dengan pernikahannya
selama ini. Pasien dulu dipaksa menikah oleh
orang tuanya padahal pasien belum siap untuk
menikah.
Tidak ada masalah sosial pada pasien. Selama
Sosial
IX.
PENATALAKSANAAN
A. Non Farmakoterapi
Psikoterapi
Membantu membuka pola pikir pasien untuk dapat mencari solusi
dalam mengatasi gejala kejiwaan. Memotivasi dan memberi dukungan
sehingga pasien dapat berfungsi fisik dan sosial secara optimal
dan
Page 9
B. Farmakoterapi
Alprazolam Tab 1 x 0,5mg
Merupakan salah satu dari golongan obat Benzodiazepines atau disebut
juga Minor Transquillizer dimana golongan ini merupakan obat yang paling
umum digunakan sebagai anti ansietas. Alprazolam merupakan obat anti
ansietas dan anti panik yang efektif digunakan untuk mengurangi rangsangan
abnormal pada otak, menghambat neurotransmitter asam gama-aminobutirat
(GABA) dalam otak sehingga menyebabkan efek penenang. Alprazolam
diabsorbsi dengan baik di dalam saluran pencernaan dan bekerja cepat dalam
mengatasi
gejala
ansietas
pada
minggu
pertama
thalamus
melalui
nucleus
intraamygdaloid
circuitries,
model
Page 10
neuroanatomik
memprediksikan panic
attack dimediasi
oleh fear
Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap benzodiazepin, penderita
glaukoma sudut sempit akut, penderita insufisiensi pulmonari akut.
Efek Samping
Jika kita menggunakan alprazolam kita menjadi sulit lepas dari obat ini
karena memang memiliki potensi ketergantungan yang besar jika dipakai lebih
dari dua minggu saja. Sulit lepas ini juga disebabkan karena efek putus zat
obat ini sangat tidak nyaman, ada yang langsung tiba-tiba stop dan merasakan
kecemasan yang lebih parah daripada sebelumnya.
Maka dari itu penggunaan obat ini harus hati-hati dan kalau bisa sesuai
dengan indikasi saja. Belakangan karena potensi ketergantungan, toleransi
(makin besar pake makin lama) dan reaksi putus zat, obat ini sudah tidak
menjadi pilihan pertama lagi sebagai obat anticemas di Amerika Serikat, di
sana lebih cenderung menggunakan Antidepresan gol SSRI seperti Sertraline,
Fluoxetine, Paroxetine (Paxil).
Selain itu ESO yang ditimbulkan SSP : depresi, mengantuk, disartria
(gangguan berbicara), lelah, sakit kepala, hiperresponsif, kepala terasa ringan,
gangguan ingatan, sedasi; Metabolisme-endokrin : penurunan libido,
gangguan menstruasi; Saluran cerna : peningkatan atau penurunan selera
makan, penurunan salivasi, penurunan/peningkatan berat badan, mulut kering
(xerostomia).
Page 11
Page 12
X.
PROGNOSIS
Faktor-faktor
Riwayat gangguan pada keluarga
Status pernikahan
Dukungan keluarga
Status ekonomi
Stressor
Pada pasien
Ada
Sudah menikah
Iya
Rata-rata
Tidak
bahagia
Baik
dengan
Kepribadian premorbid
Onset usia >30 tahun
Jenis penyebab
pernikahannya
Tidak ada
Usia saat sakit
37 tahun
Gangguan
campuran
anxietas
Perjalanan penyakit
Respon terapi
Kepatuhan minum obat
Buruk
depresi
Kronis
Baik
Patuh
Ad Vitam
: ad bonam
Ad Fungsionum
: ad bonam
Ad Sanationam
: ad bonam
dan
Page 13
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadock. Sinopsis Psikiatri Jilid 2, Ilmu Pengetahuan dan Psikiatri Klinis.
Edisi Ketujuh. Jakarta: Binarupa Aksara. 2010.
2. Maslim R. Panduan Praktis, Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Cetakan III. PT.
Nuh Jaya. Jakarta. 2007. p. 23-30.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK UNIKA Atma Jaya. Jakarta. 2003; p. 72-75.
4. Katzung, Bertram G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology 10 th edition. Mc Graw
Hill: Singapore. Halaman 476.
5. Departemen Farmakologi FKUI. Farmakologi dan Terapi Edisi, 2008 halaman 173.
Jakarta : Balai Penebit FKUI.
Page 14