Tahun 2022, dengan adanya transformasi kesehatan diperlukan adanya penghitungan target rasio
tenaga kesehatan yang dilanjutkan dengan penghitungan proyeksi tenaga kesehatan berdasarkan
supply demand yang mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi pada pelayanan kesehatan
baik primer, rujukan, dan tersier. dalam hal ini penghitungan target rasio dilakukan dengan
metodologi Data Envelopment Analysis (DEA) yang dirasakan cukup efektif dalam proses
penghitungan target rasio yang terbaik.
Perencanaan tenaga kesehatan secara teknis memastikan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang
tersedia dalam wilayah tertentu tersedia sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, memiliki keterampilan yang sesuai standar kompetensinya, dan berada di tempat yang
tepat pada waktu yang tepat untuk memberikan layanan yang tepat kepada mereka yang
membutuhkan.
c. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan
didefinisikan sebagai individu yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
WHO juga merespon target agenda SDGs yang berdasarkan dua belas indikator terpilih termasuk pelayanan
penyakit tidak menular, penyakit menular dan pelayanan kesehatan reproduksi, ibu, maternal, bayi dan anak,
untuk menghitung ambang batas rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk. Angka yang diperoleh adalah 4,45
per 1.000 penduduk dengan asumsi untuk dapat mencapai 80% cakupan pada dua belas indikator terpilih SDGs
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
20. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024
PERTANYAAN WAWANCARA PSIKOLOG :
1. PERKENALKAN DIRI
2. KNP MAU AMBIL NEURO
3. KNP UI/UNPAD/UNDIP
4. RUMAH TANGGA BAGAIMANA?
5. JIKA SUAMI SELINGKUH? JIKA KAMU YG SEKOLAH SPESIALIS?
6. ANAK2 JIKA DITINGGAL SEKOLAH GMN?
7. ANAK2 SM SIAPA?
8. KELEMAHAN?
9. KELEBIHAN?
10. TITIK TERENDAH?
11. TITIK TERTINGGI?
12. PENGALAMAN MEMBANGGAKAN / KURANG MEMBANGGAKAN?
13. KESALAHAN DALAM PEKERJAAN? MEDIS/NON MEDIS
14. KONTRIBUSI? 1 TH – 5TH- 10 TH
15. KONTRIBUSI SELAMA BEKERJA ?? (HUB SM SEKOLAH?)
16. YG MEMBEDAKAN KM YG LAIN?
17. ORGANISASI?
18. SPS UDH PENUH DI JKT GMN?
19. JK DITEMPATKAN DILUAR JKT GMN?
20. KALO GAGAL KALI INI GMN?
21. KNP MESTI AMBIL LPDP YG SKRG?
22. KNP GA AMBIL LPDP DARI KMRN?
23. KNP GA ADA PUBLIKASI ILMIAH?
24. KNP SEMINARNYA JARAK JAUH?
25. KESIAPAN SAMPAI MANA UTK BS SEKOLAH?
26. KESUKSESSAN ARTINYA APA? KESUKSESAN TERBESAR?
27. KEGAGALAN ARTINYA APA? BAGAIMANA CARA KM MENGHADAPINYA?
28. BAGAIMANA BILA ADA KENDALA SELAMA STUDI? (JAWAB BILA MASALAH AKADEMIS->KE PROFESSOR/
GURU, PSIKIS->PSIKOLOG, KELUARGA->BICARAKAN DENGAN SUAMI
29. SEBUTKAN SEMUA PRESTASI YANG DIRAIH?
UI
1. Sistem pengajaran?
PPDS dibagi tingkat jaga = magang, madya, dan mandiri
MAGANG batch merah, kuliah dasar Kedokteran. Blm megang pasien neuro
Ada,seminggu sekali jaga weekend. 6 bln (4 bulan kuliah FK, 2 bulan kuliah dasar neuro) + orientasi RSCM
Di 2 bulan neuro, baru jaga malam.
Filsafat, ststiskik, biokimia,
Orientasi JCI, pasien safety, sosialiisasi rekam medik, ujian apar
MADYA = stase bangsal, IGD, (semester 2-6)
Jaga malam minimal 6x/sebulan.
Semester 2-3 = 4 stase per 3 bulan di bangsal rscm. FAse vascular (Tarakan), Infeksi (Fatmawati), trauma
(POLRI), onkologi (dharmais). Sisanya di RSCM.
2. SKS
102 sks
3. Kelebihan UI
4. Kelebihan rscm
Punya tim komprehensif, bahkan bs sampai trombektomi
Alat dignostik lengkap
5. RS Satelit
6. Brp lama kuliahnya 8 semester
7. Thesis?
8.
9. Konsultan neuro ada brp?klasifikasinya?
Penanganan stroke yang cepat diawali dengan pengetahuan tentang deteksi gejala
stroke, untuk memudahkan hal tersebut ada beberapa “tool” stroke, untuk
mendeteksi dini stroke, mana yang mempunyai sensitivitas yang paling tinggi
apakah BEFAST, FAST, 6S, the Cincinnati Pre-Hospital Stroke Scale (CPSS), the
Los Angeles Pre-Hospital Stroke Screen (LAPSS), the Recognition of Stroke in the
Emergency Department (ROSIER), Guangzhou Stroke Scale (GZSS), Melbourne
Ambulance Stroke Scale (MASS), dan yang baru dari Kemenkes, SeGeRa Ke RS ?
prevensi stroke, baik primer maupun sekunder lebih baik daripada sudah terkena,
dengan risiko cacat dan meninggal, tapi kenapa kejadian stroke masih tinggi,
kendala apa yang menyebabkan tidak berjalannya pengendalian faktor risiko yang
yang dapat dimodifikasi? Apakah semua pasien dengan faktor risiko stroke harus
diperiksa nutrigenomik dan farmakogenomik untuk pemilihan nutrisi dan obat
antiplatelet, statin, obat anti hipertensi dll atau selektif untuk pasien dengan kriteria
tertentu, ini berhubungan dengan cost benefit?