Anda di halaman 1dari 24

INDIKATOR

PROGRAM KESEHATAN KERJA


DAN OLAHRAGA TAHUN 2020-2024

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat-Nya, dokumen Indikator Program Kesehatan
Kerja dan Olahraga tahun 2020 – 2024 dapat kami selesaikan, sebagai masukan bagi penyusunan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan dan Rencana Kerja Lima Tahun Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 2020 - 2024.

Dokumen Indikator ini akan menjadi bagian dari Rencana Kerja Lima Tahun Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Periode
2020 - 2024, mengingat indikator merupakan alat ukur pelaksanaan/keberhasilan program dan merupakan bagian dari kerangka
akuntabilitas organisasi untuk mengukur capaian kinerja institusi. Penyusunan Dokumen dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan di Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, dan Biro Perencanaan Kemenkes serta pakar.

Indikator yang disusun, merupakan indikator untuk melihat pelaksanaan program kesehatan kerja dan olahraga dengan lebih baik,
termasuk melihat peran tiap tingkat administrasi sesuai tugas fungsi dan kewenangannya. Masukan bagi penyempurnaan dokumen
ini kami terima dengan senang hati.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan pada semua pihak yang telah mencurahkan pemikiran, tenaga dan upaya untuk
terwujudnya Dokumen Indikator Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2020 – 2024. Semoga dokumen ini dapat
mendukung pencapaian masyarakat Indonesia yang Sehat, Bugar, dan Produktif.

Jakarta, Januari 2020


Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

i
EDITOR :
drg. Kartini Rustandi, M.Kes

TIM PENYUSUN :
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
dr. Rusmiyati, MQIH, drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH,
dr. Nita Mardiah, MKM, Tasripin, SKM, MKM, dr. Inne Nutfiliana, MKK,
dr. Astuti, MKKK, dr. Pramutia Haryati H, MKK, dr. Feby Anggraini, MKK,
Ika Ratnawati, SKM, MKKK, Ben Fauzi Ramadhan, SKM, MKM,
Hana Fajar Septanti,SKM, RR. Winda Kusuma Ningrum, S.Si, MKKK,
Dhito Pemi Aprianto, S.Kep, dr. Rinda Juwita, dr. Fida Dewi Ambarsari, MKK

KONTRIBUTOR :
Dr. dr.Trihono,MSc, Dr. dr. Harimat Hendrawan, MKes,
Dr. Selamet Riyadi, SKM, MKKK, Syahrul E Panjaitan, SKM, MKKK,
Dewa Made Angga W, SKM, MScPH, dr. Harry Papilaya,
dr, Mayangsari, MARS, dr. Susio Luchito, Budi Perdana, S.Kom,
dr. Victorino, MKM, dr. Puspita Tri Utami
ii
DAFTAR ISI
i

1-4

5-17

18-21

22-49

50

iii
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berakhirnya rencana pembangunan lima tahun 2015 – 2019, dan dimulainya
pembangunan lima tahun 2020 – 2024

Perlunya percepatan implementasi program kesehatan kerja dan olahraga yang akan

1
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mendukung tercapainya
manusia Indonesia yang sehat, bugar, produktif dan mampu berkompetisi.

Program kesehatan kerja dan olahraga akan mendukung penurunan masalah


kesehatan di Indonesia terutama obesitas, Penyakit Tidak Menular/PTM, Penyakit
Menular/PM dan masalah Gizi termasuk stunting dan angka kematian Ibu, .

Program Kesehatan Kerja dan Olahraga akan mendukung upaya kesehatan yang
dikoordinasikan oleh Ditjen Kesehatan Masyarakat, Ditjen Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit dan Ditjen Pelayanan Kesehatan

1
LATAR BELAKANG
Implementasi program kesehatan kerja dan olahraga diperlukan peran Pemerintah
Daerah, Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi, NGO/LSM, Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, dan masyarakat serta dunia usaha. Peran pemerintah daerah (provinsi,
kabupaten/kota) serta fasyankes adalah sebagai koordinator dan implementator program.

Untuk melihat implementasi program kesehatan kerja dan olahraga, diperlukan indikator
yang dapat menunjukan keberhasilan pelaksanaan dan upaya yang dilakukan oleh
pemangku kepentingan disetiap tingkat administrasi.
2
Indikator yang ditetapkan harus dapat 1) menggambarkan pencapaian program secara
nasional 2) menggambarkan peran tiap tingkat administrasi 3) memenuhi kaidah indikator
terutama Spesific, Measureable, Achievable, Realistic, Timely (SMART) dan 4)
mendukung pelaksanaan program secara konsisten, dapat dibandingkan dan menyeluruh
(consistency, comparable, comprehensive).

2
DUKUNGAN PROGRAM KESJAOR PADA
PROGRAM NASIONAL

PROGRAM
KESEHATAN KERJA
DAN OLAHRAGA
1.GP2SP
2.POS UKK
3.K3 PERKANTORAN
4.K3 FASYANKES
5.TKI
6.ROAD
SAFETY/INJURY
7.PEMBINAAN
KEBUGARAN JASMANI

3
DUKUNGAN PROGRAM KESJAOR PADA STANDAR SPM
Setiap Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Setiap WNI usia 15 sd 59 th mendapat skrining kesehatan sesuai standar


PROGRAM
Setiap WNI usia 60 th ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
KESEHATAN KERJA
DAN OLAHRAGA
1.GP2SP Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
2.POS UKK
3.K3 PERKANTORAN Setiap penderita DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
4.K3 FASYANKES
5.TKI Setiap orang dengan TB mendapat pelayanan TB sesuai standar
6.ROAD SAFETY/INJURI
7.PEMBINAAN Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapat pemeriksaan HIV sesuai standar
KEBUGARAN JASMANI
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Setiap Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar

Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Setiap orang dengan gangguan jiwa mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 4
INDIKATOR TINGKAT PUSKESMAS
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN KERJA
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang Puskesmas yang melaksanakan kesehatan kerja internal dan eksternal.
melaksanakan Kegiatan kesehatan kerja internal (dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas)
kesehatan kerja sebagai berikut :
1.Perencanaan kegiatan kesehatan kerja
2.Ada SDM dibidang kesehatan kerja (pengelola program Kesja atau Jabfung PKK)
3.Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (SOP, jalur evakuasi, penggunaan APD,
APAR, peta identifikasi bahaya dan faktor risiko)
4.Pelayanan dan tatalaksana Penyakit Akibat Kerja/ PAK dan penyakit umum pada
pekerja Puskesmas (deteksi dini risiko penyakit PM & PTM )

Upaya kesehatan kerja eksternal (kegiatan yang dilaksanakan di luar gedung


Puskesmas) sebagai berikut :
1.Pemberdayaan dan pembinaan pekerja terutama pekerja informal (target: minimal 2
pos UKK per Puskesmas)
2.Pembinaan kesehatan kerja di perusahaan
3.Pemetaan faktor risiko kesehatan di tempat kerja pada wilayah kerjanya

28
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

a. Perencanaan kegiatan Adanya perencanaan kegiatan kesehatan Dokumen perencanaan • Puskesmas


kesehatan kerja di kerja internal dan external di Puskesmas kegiatan kesehatan • Dihitung dan
Puskesmas yang tercantum dalam dokumen kerja yang tercantum dilaporkan
Rencanaan Usulan Kegiatan (RUK) dan dalam setahun sekali
dibahas dalam mini lokakarya dalam • Dokumen RKU
pelaksanaan kegiatan tiap tahun. • Dokumen Minlok
b. Pengelola program Petugas Puskesmas yang ditugaskan SK penunjukan • Puskesmas
kesehatan kerja melalui SK kepala Puskesmas sebagai pelaksanadan/atau • Dihitung dan
pelaksana dan/atau pengelola kesehatan pengelola program dilaporkan
kerja. kesehatan kerja setahun sekali

c. Adanya tenaga jabatan Tersedia usulan formasi pejabat fungsional • Adanya formasi • Puskesmas
fungsional pembimbing Pembimbing Kesehatan kerja (PKK) di Jabfung PKK di • Dihitung dan
kesehatan kerja (PKK). Puskesmas dan/atau ada Jabfung PKK Puskesmas dilaporkan
yang diangkat di Puskesmas. • Adanya SK setahun sekali
pengangkatan

29
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

d. SOP K3 SOP K3, diantaranya SOP pelaksanaan Dokumen SOP • Puskesmas


standar general precaution, yaitu: • Dihitung dan
• Cuci tangan dilaporkan
• APD setahun sekali
• Pengelolaan alat medis (instruksi kerja,
strerilisasi alat, kalibrasi)
• Pengelolaan limbah, dll

e. Pemetaan identifikasi Peta ruangan Puskesmas yang dilengkapi Dokumen peta ruang kerja • Puskesmas
bahaya dan risiko. dengan jenis faktor risiko petensi bahaya pada Puskesmas yang dilengkapi • Dihitung dan
setiap ruangan kerja. potensi bahaya dan tingkat dilaporkan
risiko setahun sekali

f. Tersedia jalur evakuasi Tersedia jalur evakuasi yang dilengkapi dengan Foto rambu-rambu jalur • Puskesmas
dan ada rambu-rambu rambu-rambu mengarahkan evakuasi menuju evakuasi di Puskesmas • Dihitung dan
evakuasi. ke titik kumpul. dilaporkan
setahun sekali
g. Tersedia Alat Pemadam Tersedianya Alat Pemadam Api Ringan di Foto APAR • Puskesmas
Api Ringan (APAR) Puskesmas • Dihitung dan
dilaporkan
setahun sekali
30
DEFINISI OPERASIONAL

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

h. Simulasi APAR Cukup Jelas. Foto dan laporan • Puskesmas


simulasi APAR • Dihitung dan dilaporkan
setahun sekali

i. Terlaksananya pelayanan Rekap data pasien per Dokumen • Buku registrasi pasien
dan tatalaksana Penyakit bulan dengan Puskesmas
Akibat Kerja (PAK) bagi keterangan jenis • Dihitung setiap bulan
pekerja di wilayah kerja pekerjaan dan sekali.
Puskesmas penyakitnya.

j. Terlaksananya pelayanan Data tatalaksana PAK Dokumen • Buku registrasi petugas


dan tatalaksana Penyakit pada petugas Puskesmas
Akibat Kerja (PAK) bagi Puskesmas yang • Dihitung setiap bulan
petugas Puskesmas diobati/dirujuk. sekali.

31
DEFINISI OPERASIONAL

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

k. Terlaksananya deteksi dini • Deteksi dini PTM diantaranya: Foto dan dokumen kegiatan • Buku registrasi
resiko penyakit tidak pemeriksaan tekanan darah, IMT, gula petugas
menular dan pencegahan darah, kolesterol, dan lain-lain. Puskesmas
penyakit menular pada • Pencegahan penyakit menular • Dihitung dan
petugas. diantaranya: KIE pencegahan penyakit dilaporkan
menular, penyediaan APD, vaksinasi setiap bulan
bagi pekerja berisiko sekali.

l Pembentukan Pos UKK Pembentukan Pos UKK pada pekerja sektor Data Pos UKK • Puskesmas
bagi pekerja informal, informal yang ada di wilayah kerja • Identitas Pos UKK (nama, • Dihitung dan
seperti: petani, nelayan dan Puskesmas. alamat dan bidang usaha, dilaporkan setiap
UMKM jumlah pekerja) bulan sekali
• Identitas kader Pos UKK (
jumlah dan jumlah kader)

m Pembinaan Pos UKK yang Pembinaan kesehatan kerja berupa Laporan kegiatan Pembinaan • Puskesmas
ada di wilayah kerja kegiatan sosialisasi, penyuluhan, fasilitasi (laporan kegiatan atau • Dihitung dan
Puskesmas. kegiatan pengendalian risiko pada Pos UKK keberhasilan) dilaporkan setiap
yang sudah terbentuk bulan sekali

32
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

n Pendataan tempat kerja sektor formal Pendataan tempat kerja sektor Data jumlah perusahaan • Puskesmas
yang ada di wilayah kerja Puskesmas formal yang ada di wilayah kerja yang ada di wilayah kerja • Dihitung dan
Puskesmas. Puskesmas. dilaporkan setiap
bulan sekali.

o Pembinaan kesehatan kerja berupa Pembinaan kesehatan kerja berupa Data dan laporan hasil • Puskesmas
kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan, meliputi: • Dihitung dan
fasilitasi pada perusahaan atau fasilitasi pengendalian risiko Nama, identitas, serta dilaporkan setiap
kelompok pekerja kesehatan kerja pada perusahaan jumlah perusahaan yang bulan sekali
atau kelompok pekerja telah dibina oleh
Puskesmas dan
perusahaan yang telah
melaksanakan program
kesehatan kerja

p Pemetaan wilayah kerja Puskesmas. Pemetaan wilayah kerja Puskesmas, Peta wilayah kerja • Puskesmas
meliputi: pemetaan kondisi geografis Puskesmas yang • Dihitung dan
wilayah kerja Puskesmas dan dilengkapi dengan lokasi dilaporkan setiap
fasilitas umum. fasilitas umum. tahun sekali

33
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

q Peta distribusi dan • Peta distribusi dan sebaran penyakit Peta wilayah • Puskesmas
sebaran penyakit pada pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dengan • Dihitung dan
masyarakat di wilayah Puskesmas yaitu distribusi dan data sbb: dilaporkan
kerja Puskesmas dan sebaran penyakit terbanyak sehingga • Peta sebaran setiap bulan
peta potensi bahaya menjadi permasalahan kesehatan permasalahan sekali
kesehatan kerja di prioritas di wilayah kerja Puskesmas, kesehatan prioritas,
wilayah kerja seperti sebaran penderita HIV, TBC, seperti sebaran
Puskesmas anak stunting, dll. penderita HIV, TBC,
• Peta potensi bahaya kesehatan kerja anak stunting
di wilayah kerja Puskesmas yaitu peta • Peta wilayah
wilayah wilayah kerja dengan lokasi Puskesmas dengan
tempat kerja formal dan informal, serta lokasi kerja formal dan
dilengkapi dengan identifikasi potensi informal yang dilengkapi
bahaya utama pada setiap jenis dengan potensi bahaya
tempat kerja. Yang dimaksud potensi utama di tempat kerja.
bahaya utama adalah potensi bahaya
dengan risiko paling tinggi dinilai dari
dampak terhadap kesehatan pekerja
dan dampak terhadap kesehatan
masyarakat. 34
JENIS PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN LEVEL I LEVEL II LEVEL III
LEVELING
PELAKSANAAN PERENCANAAN a. Perencanaan v v v
PROGRAM SDM b. Pengelola program kesehatan kerja v v v
KESEHATAN c. Jabfung Pembimbing Kesehatan Kerja - - v

KERJA DI K3 INTERNAL d. SOP v v v

PUSKESMAS e. Peta identifikasi bahaya dan risiko di Puskesmas v v v


f. Jalur dan Tanda Evakuasi v v v
g. Ketersediaan APAR v v v
Pola penilaian h. Simulasi Apar - v v
pelaksanaan i. Pelayanan PAK v v v
kegiatan
j. Pelayanan PAK bagi Petugas - v v
kesehatan kerja
k. Deteksi Dini PTM dan pencegahan PM bagi petugas
di Puskesmas. - v v

Memperhatikan K3 EKSTERNAL l. Pembentukan Pos UKK v v v


situasi dan m. Pembinaan Pos UKK - v v
kondisi yang ada n. Pendataan perusahaan v v v
di lapangan o. Pembinaan perusahaan - v v
p. Peta Wilayah Kerja Puskesmas v v v
q. Peta distribusi dan sebaran penyakit pada masyarakat
dan peta potensi risiko kesehatan kerja di wilayah kerja - v v
Puskesmas

35
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang Puskesmas yang melaksanakan kesehatan olahraga internal dan eksternal.
melaksanakan Kegiatan kesehatan olahraga internal (olahraga dilaksanakan di dalam
kesehatan olahraga gedung Puskesmas) sebagai berikut :
1.Perencanaan,
2.Peregangan,
3.Senam bersama setiap 1 minggu sekali, dan
4.Pembinaan kebugaran jasmani bagi pegawai Puskesmas

Upaya kesehatan olahraga eksternal (kegiatan kesehatan olahraga yang


dilaksanakan di luar gedung Puskesmas) sebagai berikut :
1.Pembinaan kelompok olahraga pada masyarakat Ibu hamil, Lansia,
termasuk pembinaan kebugaran jasmani pada kelompok anak sekolah dan
madrasah serta Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat Kecamatan.
2.Pengembangan model intervensi peningkatan aktivitas fisik pada UKBM
(posbindu PTM, posyandu lansia), dibuktikan dengan laporan kegiatan.

36
DEFINISI OPERASIONAL
SUMBER
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI
DATA
a Perencanaan Adanya perencanaan kegiatan Dokumen • Puskesmas
kesehatan olahraga internal dan perencanaan • Dihitung
external di Puskesmas yang kesehatan olahraga setahun sekali
tercantum dalam dokumen yang tercantum dalam
Rencanaan Usulan Kegiatan (RUK) • Dokumen RKU
dan dibahas dalam mini lokakarya • Dokumen Minlok
dalam pelaksanaan kegiatan tiap
tahun.
b Peregangan Dilakukannya peregangan pada jam Dokumen yang • Puskesmas
kerja puskesmas minimal berisi foto • Dihitung
kegiatan peregangan sebulan sekali

c Senam bersama Terselenggaranya kegiatan senam Dokumen jadwal • Puskesmas


bersama pegawai Puskesmas kegiatan senam • Dihitung
minimal 1 minggu sekali. sebulan sekali

37
DEFINISI OPERASIONAL

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

d Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani Dokumen yang berisi data • Puskesmas
jasmani pegawai pegawai Puskesmas minimal hasil pengukuran kebugaran • Dihitung
Puskesmas setahun 2 kali, kegiatannya jasmani & deteksi dini PTM sebulan sekali
berupa pengukuran kebugaran (pengukuran tekanan darah, atau minimal
jasmani bagi pegawai gula darah, kolesterol dan setahun 2 kali
Puskesmas. indeks masa tubuh).

e Analisis hasil kebugaran Dilakukannya analisa hasil Dokumen yang minimal • Puskesmas
jasmani pegawai pengukuran kebugaran jasmani berisi informasi data analisa • Dihitung
Puskesmas pegawai Puskesmas hasil pengukuran kebugaran sebulan sekali
jasmani
f Latihan fisik pada Ibu Kegiatan senam ibu hamil pada Dokumen kegiatan • Puskesmas
hamil kelas ibu hamil kelas Ibu hamil • Dihitung
sebulan sekali

38
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

g Latihan fisik pada Kegiatan senam lansia pada kelompok Foto/dokumen • Puskesmas
kelompok lanjut usia lanjut usia. kegiatan Senam lanjut • Dihitung
usia. sebulan sekali

h Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani anak Data jumlah sekolah • Puskesmas
jasmani anak sekolah / sekolah berupa kegiatan pengukuran yang melaksanakan • Dihitung
madrasah jasmani anak sekolah /madrasah di kebugaran jasmani sebulan sekali
wilayah kerja Puskesmas anak
sekolah/madrasah di
wilayah kerja
Puskesmas
i Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani jemaah Data jumlah haji yang • Puskesmas
jasmani jemaah haji. haji berupa kegiatan pengukuran diukur kebugaran • Dihitung
jasmani jemaah haji di wilayah kerja jasmani sebulan sekali
Puskesmas
j Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani ASN Data jumlah unit kerja • Puskesmas
jasmani ASN di tingkat berupa kegiatan apengukuran dan jumlah pegawai • Dihitung
kecamatan kebugaran jasmani ASN tingkat yang diukur kebugaran sebulan sekali
kecamatan di wilayah kerja jasmani
39
Puskesmas
LEVELING JENIS
LEVEL I LEVEL II LEVEL III

PELAKSANAAN KRITERIA PENILAIAN


PENILAIAN
PROGRAM
INTERNAL a. Perencanana v v v
KESEHATAN
b. Peregangan v v v
OLAHRAGA DI
c. Senam bersama v v v
PUSKESMAS
d. Pembinaan Kebjas pegawai
Pola penilaian v v v
Puskesmas
pelaksanaan e. Analisis hasil kebugaran jasmani -
kegiatan kesehatan v v
pegawai
olahraga di EXTERNAL f. Latihan fisik pada ibu hamil v v v
Puskesmas.
g. Latihan fisik pada lansia v v v
Memperhatikan
situasi dan kondisi h. Pembinaan Kebjas anak
- v v
yang ada di lapangan sekolah/madrasah
i. Pembinaan kebjas jemaah haji
- v v

j. Pembinaan Kebjas ASN tingkat


- - v
Kecamatan

40
PERAN PUSKESMAS
MEMASTIKAN :
• Kegiatan dilaksanakan
• Data tersedia
• Data dapat dikroscek kebenarannya dengan data terkait lainnya
• Data diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi Puskesmas

41

Anda mungkin juga menyukai