NIM : 191611101057
Kelas : 3D
2. Derivat analgesik di kedokteran gigi dan yang harus dihindari dimasa pandemi !
Jawab:
Analgesik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Non-Opioid
a. Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) / Nonsteroidal anti-inflammatory drugs
(NSAIDs)
Merupakan golongan obat yang secara farmakologi mempunyai senyawa aktif
yang bekerja menghambat produksi prostaglandin. Obat ini dipergunakan untuk rasa
sakit pada inflamasi akut maupun kronis. Obat-obatan ini mempunyai karakteristik
dapat menghilangkan rasa sakit, demam, dan inflamasi. Obat-obatan AINS yang sering
digunakan dalam kedokteran gigi adalah :
1) Aspirin (asam asetil salisilat) untuk enghilangkan nyeri ringan sampai sedang,
menghambat respon inflamasi.
2) Fenoprofen untuk antiinflamasi, analgesik, antipiretik.
3) Ibuprofen bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat
4) Asam mefenamat untuk menghilangkan nyeri akut dan kronik yang sedang bersifat
lebih tosik.
5) Derivate pyrazolon yaitu antipirin (fenazone), aminopropin (amidopirin),
fenilbutazone, serta turunannya untuk analgesik, antipiretik dan anti inflamasi
(lebih kuat dari aspirin).
2. Opioid
Analgesik opioid adalah obat – obat yang digunakan untuk penghilang nyeri
yang tidak hilang dengan analgesik biasa. Opioid untuk kedokteran gigi adalah
1) Morfin dan alkaloid opium bersifat sangat selektif dan tidak disertai oleh hilangnya
fungsi sensorik untuk meninggikan ambang nyeri, mempengaruhi emosi,
memudahkan tidur (ambang nyeri meningkat).
2) Meperidin.
3) Metadon adalah analgesik yg efektif.
Obat yang harus dihindari saat covid adalah ibu profen dari non-opioid karena
WHO merujuk pada peringatan Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran yang
menyatakan jenis obat itu malah bisa memperburuk efek dari virus karena dapat
meningkatkan ekspresi ACE 2, sehingga dikhawatirkan akan terjadi infeksi yang lebih
berat. Namun, belum ada bukti kuat bahwa ibuprofen dapat memperburuk Covid-19,
apabila sudah mengonsumsi ibuprofen atau obat antiinflamasi lain harus atas resep
dokter.
3. Sumber lain yang sah pada pembiayaan covid berasal dari mana !
Jawab :
Pembiayaan pelaksanaan layanan pada masa pandemic Covid-19 bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) dan sumber lainnya yang sah serta penggunaannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku yang sumber pembiayaan lain terdiri dari :
1. SAL
2. Dana yang dikuasai negara dengan kriteria tertentu.
3. Dana yang dikelola oleh BLU.
4. Dana yang berasal dari pengurangan PMN pada BUMN.
5. Penerbitan SUN dan/atau SBSN dengan tujuan tertentu yaitu dalam pandemic
Covid-19 untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia, BUMN, investor korporasi,
dan/atau investor ritel.
6. Penetapan sumber pembiayaan anggaran yang berasal dari dalam dan/atau luar
negri.
7. Pemberian pinjaman kepada LPS.
8. Pengutamaan penggunaan alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu (refocusing),
penyesuaian alokasi dan/atau pemotongan/penundaan penyaluran anggaran
Transfer ke Daerah dan dana Desa dengan kriteria tertentu.
9. Pemberian hibah.
3. Kelompok lansia muda (young old) yaitu kelompok usia 66-74 tahun.
5. Kelompok lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.
No Rencana Waktu
Sasaran LOKASI PELAKSANA
. Kegiatan Pelaksanaan
Advokasi
POLI GIGI
Preventif Pasca
Pasca Dokter Gigi dan
3. Kesehatan Pasien Poli GIGI Tindakan Poli
Perawatan Perawat Gigi
Gigi & Mulut. Gigi
Diskusi
Kasus /
Masalah Dokter Gigi dan Dokter Gigi dan Setelah Jam
4. POLI GIGI
dalam Perawat Gigi Perawat Gigi Kerja
Pelayanan
Poli Gigi
Inspeksi
Kebersihan
Alat2 dan
dan Dokter dan Setiap Hari
5. Prasarana Poli POLI GIGI
Kelayakan Perawat GIgi Sabtu
GIGI
Alat-alat Poli
Gigi
Desa
PUSKESMAS Posyandu
6. perbatasan / Tim Puskel On schedule
KELILING /pustu
terpencil
Sumber : Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan Poli Gigi Puskesmas Nagreg Tahun
2017 (diakses 4 Feb 2021)