Anda di halaman 1dari 8

Nama : Iftinan Laili Qodriyah

NIM : 191611101057
Kelas : 3D

1. Nama Perencanaan Kegiatan di Puskesmas !


Jawab :
Perencanaan kegiatan di Puskesmas berupa Upaya Kesehatan Esensial berupa
program KIA dan KB seperti kegiatan pelayanan ibu nifas, pelayanan anak balita,
pertolongan persalinan pada pasien negatif covid-19, pelayanan neonatal. Program
promosi kesehatan meliputi kegiatan desa siaga aktif, rumah tangga yang ber PHBS,
program kesehatan lingkungan meliputi pengawasan pengelolaan limbah. Program gizi
meliputi kegiatan penatalaksaan kasus gizi buruk. Program pencegahan dan
pengendalian penyakit meliputi kegiatan imunisasi. Upaya Kesehatan Pengembangan
berupa program upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan usia lanjut, upaya dalam
kesehatan gigi dan mulut dengan kegiatan agar tetap mematuhi protokol kesehatan (
Buku Panduan Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu ).
Selain itu untuk upaya kesehatan perorangan dapat berupa pelayanan rawat jalan
yang mengacu pada protokol kesehatan seperti pada pasien pada penyakit
kardiovaskuler seperti hipertensi, gagal jantung, atau penyakit jantung iskemik untuk
indikasi menerima pengobatan harus dilakukan secara hati-hati. Pelayanan rawat inap
untuk puskesmas rawat inap diutamakan pasien non covid dengan memperhatikan
protocol kesehatan, persalinan normal dapat dilakukan pada ibu hamil non covid.
Pelayanan gawat darurat sesuai dengan protocol kesehatan dan perketat triase dengan
ada pasien potensi covid maka diperlakukan sebagai pasien covid. Pelayanan diluar
gedung seperti kunjungan langsung atau melalui sistem informasi dan telekomunikasi
dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan (Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Primer Tahun 2020 Tentang Petunjuk teknis Pelayanan Puskesmas Pada
Masa Pandemi Covid-19 ).

2. Derivat analgesik di kedokteran gigi dan yang harus dihindari dimasa pandemi !
Jawab:
Analgesik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Non-Opioid
a. Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) / Nonsteroidal anti-inflammatory drugs
(NSAIDs)
Merupakan golongan obat yang secara farmakologi mempunyai senyawa aktif
yang bekerja menghambat produksi prostaglandin. Obat ini dipergunakan untuk rasa
sakit pada inflamasi akut maupun kronis. Obat-obatan ini mempunyai karakteristik
dapat menghilangkan rasa sakit, demam, dan inflamasi. Obat-obatan AINS yang sering
digunakan dalam kedokteran gigi adalah :
1) Aspirin (asam asetil salisilat) untuk enghilangkan nyeri ringan sampai sedang,
menghambat respon inflamasi.
2) Fenoprofen untuk antiinflamasi, analgesik, antipiretik.
3) Ibuprofen bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat
4) Asam mefenamat untuk menghilangkan nyeri akut dan kronik yang sedang bersifat
lebih tosik.
5) Derivate pyrazolon yaitu antipirin (fenazone), aminopropin (amidopirin),
fenilbutazone, serta turunannya untuk analgesik, antipiretik dan anti inflamasi
(lebih kuat dari aspirin).

2. Opioid
Analgesik opioid adalah obat – obat yang digunakan untuk penghilang nyeri
yang tidak hilang dengan analgesik biasa. Opioid untuk kedokteran gigi adalah
1) Morfin dan alkaloid opium bersifat sangat selektif dan tidak disertai oleh hilangnya
fungsi sensorik untuk meninggikan ambang nyeri, mempengaruhi emosi,
memudahkan tidur (ambang nyeri meningkat).
2) Meperidin.
3) Metadon adalah analgesik yg efektif.
Obat yang harus dihindari saat covid adalah ibu profen dari non-opioid karena
WHO merujuk pada peringatan Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran yang
menyatakan jenis obat itu malah bisa memperburuk efek dari virus karena dapat
meningkatkan ekspresi ACE 2, sehingga dikhawatirkan akan terjadi infeksi yang lebih
berat. Namun, belum ada bukti kuat bahwa ibuprofen dapat memperburuk Covid-19,
apabila sudah mengonsumsi ibuprofen atau obat antiinflamasi lain harus atas resep
dokter.

3. Sumber lain yang sah pada pembiayaan covid berasal dari mana !
Jawab :
Pembiayaan pelaksanaan layanan pada masa pandemic Covid-19 bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) dan sumber lainnya yang sah serta penggunaannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku yang sumber pembiayaan lain terdiri dari :
1. SAL
2. Dana yang dikuasai negara dengan kriteria tertentu.
3. Dana yang dikelola oleh BLU.
4. Dana yang berasal dari pengurangan PMN pada BUMN.
5. Penerbitan SUN dan/atau SBSN dengan tujuan tertentu yaitu dalam pandemic
Covid-19 untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia, BUMN, investor korporasi,
dan/atau investor ritel.
6. Penetapan sumber pembiayaan anggaran yang berasal dari dalam dan/atau luar
negri.
7. Pemberian pinjaman kepada LPS.
8. Pengutamaan penggunaan alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu (refocusing),
penyesuaian alokasi dan/atau pemotongan/penundaan penyaluran anggaran
Transfer ke Daerah dan dana Desa dengan kriteria tertentu.
9. Pemberian hibah.

4. Cara mengetahui target perencanaan puskesmas !


Jawab :
Cara mengetahui target masalah perencanaan di puskesmas dengan cara mencari
data puskesmas tersebut yaitu ( Buku Panduan Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu
):
1. Data Umum
Data umum terdiri dari data dasar Puskesmas yang meliputi data angka kelahiran
kasar (CBR), angka kematian bayi (AKB) tiap tahun sehingga diketahui target masalah
yang ada di Puskesmas dan mengetahui dari faktor penyebabnya, sehingga diketahui
solusi untuk pemecahan masalah tersebut dan menentukan target perencanaan yang akan
dilakukan.
2. Data Wilayah Kerja dan Fasilitas Pelayanan
Data wilayah kerja dan fasilitas pelayanan berupa nama desa, desa yang
tertinggal, luas wilayah, jumlah desa/dusun/RT/RW, jarak desa dengan Puskesmas,
waktu tempuh ke Puskesmas, jumlah sekolah, jumlah fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada termasuk Posyandu. Data ini dapat diperoleh di Kantor Kecamatan/Distrik
atau desa, sehingga mengetahui kondisi dari wilayah kerja puskesmas dan
mengetahui target dari masalah wilayah kerja Puskesmas, sehingga bisa menentukan
target kegiatan perencanaan pada Puskesmas tersebut.
3. Data Sumber Daya
Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan
di Desa), mencakup dari ketenagaan meliputi jumlah tenaga di Puskesmas tersebut
serta ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, sehingga mengetahui kondisi dari
wilayah kerja puskesmas dan mengetahui target yang akan direncanakan di wilayah
kerja Puskesmas tersebut.

4. Data Peran Serta Masyarakat


Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat,
sehingga dengan mengetahui peran dari masyarakat dapat mengetahui target masalah
yang di wilayah tersebut yang bersumber dari masyarakat tersebut.
5. Data Penduduk dan Sasaran Program
Data penduduk dan sasaran program adalah jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program dan SPM), di
setiap desa. Data ini dapat diperoleh di kantor desa, kantor kecamatan, dan data
estimasi sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
6. Data sekolah
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat,
mencakup jenis sekolah, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter
kecil, jumlah guru UKS/guru BP, dan lain-lain.
7. Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas (Format F6)
Data Kesehatan lingkungan meliputi data pada tempat-tempat umum, tempat
pembuangan sampah, sarana air bersih, jamban keluarga, sistem pembuangan air
limbah, sarana air minum dan sanitasi. Status Kesehatan terdiri dari data kematian
berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur.
Setelah didapatkan data maka dilakukan identifikasi masalah tersebut dan
menetapkan prioritas masalah tersebut berdasarkan urgency dilihat tersedianya waktu
untuk menyelesaikan masalah tersebut, seriousness yaitu seberapa serius masalah
tersebut, growth apabila isu tersebut berkembang maka akan memperburuk apabila
dibiarkan, sehingga nantinya dapat diketahui dari target perencanaan pada
Puskesmas tersebut sesuai masalah yang ada.

5. Penggolongan lansia menurut Depkes dan WHO !


Jawab :
Menurut WHO (2013), klasifikasi lansia adalah sebagai berikut :
1. Kelompok usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-54 tahun.

2. Kelompok lansia (elderly) yaitu kelompok usia 55-65 tahun.

3. Kelompok lansia muda (young old) yaitu kelompok usia 66-74 tahun.

4. Kelompok lansia tua (old) yaitu kelompok usia 75-90 tahun.

5. Kelompok lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.

Menurut Depkes RI (2009), kategori umur sebagai berikut :

1. Masa balita yaitu 0 – 5 tahun.

2. Masa kanak-kanak yaitu 5 – 11 tahun.

3. Masa remaja awal yaitu 12 – 16 tahun.

4. Masa remaja akhir yaitu 17 – 25 tahun.

5. Masa dewasa awal yaitu 26 – 35 tahun.

6. Masa dewasa akhir yaitu 36 – 45 tahun.

7. Masa lansia awal yaitu 46 – 55 tahun.


8. Masa lansia akhir yaitu 56 – 65 tahun.

9. Masa manula yaitu lebih dari 65 tahun.

6. Siapa saja yang bisa menjadi kepala puskesmas !


Jawab :
Persyaratan kepala puskesmas sebagaimana yang tercantum pada permenkes 75
tahun 2014 pasal 33 ayat 2 dan 5 adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana di bidang kesehatan dan memiliki
kompetensi manajemen kesehatan masyarakat.
2. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun.
3. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
4. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil tidak tersedia
seorang tenaga kesehatan, maka Kepala Puskesmas merupakan tenaga kesehatan
dengan tingkat pendidikan paling rendah diploma tiga. 
Saat ini Puskesmas lebih banyak dipimpin bukan oleh sarjana kesehatan
masyarakat, Puskesmas lebih banyak dipimpin oleh tenaga medis dokter maupun dokter
gigi. Kompetensi dokter dan dokter gigi sebagai kepala Puskesmas merupakan sebuah
over qualified competence karena untuk menjadi seorang administrator tidak perlu
seperti belajar anatomi, biokimia dan ilmu bedah. Keterampilan dokter jauh lebih
bermanfaat untuk clinical care. Meskipun sebagian besar pendidikan dokter
memasukkan mata kuliah manajemen program kesehatan masyarakat (lebih kurang
untuk kegiatan pelayanan di Puskesmas).
Sebenarnya, seorang sarjana kesehatan masyarakat lebih memiliki keahlian yang
diharapkan untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin Puskesmas.
Hal ini karena seorang pemimpin Puskesmas harus mampu merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan manajemen Puskesmas.
Seorang pemimpin puskesmas dibutuhkan dari seorang yang telah menduduki eselon III
B dengan harapan orang tersebut telah banyak pengalaman dalam pekerjaannya di
Puskesmas.

7. Mengapa hipertensi tidak boleh di vaksin !


Jawab :
Sistem kekebalan yang lebih lemah menjadi salah satu alasan tekanan darah
tinggi dan masalah kesehatan lainnya berisiko lebih tinggi terkena virus corona. Pada
penuaan yaitu hampir seluruhnya lansia mempunyai tekanan darah tinggi adalah sistem
kekebalan tubuh yang berkurang, sehingga kurang mampu melawan virus.
Kemungkinan lain adalah risiko yang lebih tinggi bukan berasal dari tekanan darah
tinggi itu sendiri, tetapi dari obat tertentu yang digunakan untuk mengobatinya yaitu
ACE inhibitor dan angiotensin receptor blocker (ARBs) karena ACE inhibitor dan ARB
meningkatkan kadar enzim yang disebut ACE2 dalam tubuh dan dalam menginfeksi sel
virus Covid-19 harus menempel pada ACE2. Dan pengidap hipertensi sebenarnya boleh
vaksin asal kondisi kesehatannya stabil di tiga bulan terakhir sebelum menerima vaksin.
Minum obat secara rutin, tetap melakukan kontrol dengan dokter, dan tensinya sedang
normal atau setidaknya berada di angka 140/90 mmHg, maka orang tersebut bisa
divaksin corona.

8. Apa saja perencanaan di poli gigi !


Jawab :
Pada saat pandemi terjadi pembatasan pelayanan gigi dan mulut, dimana
pelayanan yang dapat diberikan meliputi pelayanan pada keadaan darurat seperti
nyeri yang tidak tertahan, gusi yang bengkak dan berpotensi mengganggu jalan
nafas, perdarahan yang tidak terkontrol dan trauma pada gigi dan tulang wajah yang
berpotensi mengganggu jalan nafas. Pelayanan gigi dan mulut darurat yang
menggunakan scaler ultrasonik dan high speed dilakukan dengan APD lengkap sesuai
dengan pedoman karena memicu terjadinya aerosol (Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Primer Tahun 2020 Tentang Petunjuk teknis Pelayanan Puskesmas Pada
Masa Pandemi Covid-19 ). Dengan contoh rencana kegiatan adalah :

No Rencana Waktu
Sasaran LOKASI PELAKSANA
. Kegiatan Pelaksanaan

Pelayanan Dokter Gigi dan


1. Pasien Poli Gigi POLI GIGI Hari Kerja
Poli Gigi Rutin Perawat Gigi
Penyuluhan
2. dalam Pasien Ruang Dokter Gigi Hari Kamis
Tunggu
Gedung
Puskesmas
Kesehatan Puskesmas Minggu ke 2
Nagreg
Gigi & Mulut Nagreg &3

Advokasi
POLI GIGI
Preventif Pasca
Pasca Dokter Gigi dan
3. Kesehatan Pasien Poli GIGI Tindakan Poli
Perawatan Perawat Gigi
Gigi & Mulut. Gigi

Diskusi
Kasus /
Masalah Dokter Gigi dan Dokter Gigi dan Setelah Jam
4. POLI GIGI
dalam Perawat Gigi Perawat Gigi Kerja
Pelayanan
Poli Gigi

Inspeksi
Kebersihan
Alat2 dan
dan Dokter dan Setiap Hari
5. Prasarana Poli POLI GIGI
Kelayakan Perawat GIgi Sabtu
GIGI
Alat-alat Poli
Gigi

Desa
PUSKESMAS Posyandu
6. perbatasan / Tim Puskel On schedule
KELILING /pustu
terpencil

Sumber : Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan Poli Gigi Puskesmas Nagreg Tahun
2017 (diakses 4 Feb 2021)

Anda mungkin juga menyukai