Latar Belakang
Latar Belakang
Disusun Oleh :
NIP : 199409192020122004
MEDAN 2022
I. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2020, Penulis dinyatakan lulus Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil pada
Unit Pelaksana Tugas Puskesmas Simpang Dolok Kabupaten Batubara sebagai Calon Ahli
Pertama Dokter. Dengan membawa semangat Marsipature Hutana Be yang penulis rasakan,
penulis bertekad untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Batubara pada umumnya
dan khususnya Kecamatan Datuk Lima Puluh.
Selama menjadi dokter di Puskesmas Simpang dolok, penulis telah banyak melakukan
kegiatan – kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Dalam hal
promotive, penulis secara aktif mengajak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Simpang dolok secara perorangan maupun kelompok. Penulis juga
mengajak kelompok lansia dan pengidap penyakit tidak menular untuk mengikuti senam
Prolanis. Penulis juga gencar melakukan edukasi – edukasi terkait Kesehatan terutama
mengenai Covid – 19 untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus. Dalam hal preventif, Penulis
ikut turun langsung dalam melakukan Vaksinasi Covid – 19 di seluruh wilayah kerja
Puskesmas Simpang dolok bahkan diperbantukan hingga ke seluruh wilayah Kabupaten
Batubara. Kuratif sudah menjadi kegiatan utama harian Penulis di Puskesmas Simpang dolok.
Memberikan pelayanan di Poliklinik umum, kesehatan ibu dan anak, maupun ruang tindakan
merupakan tugas utama penulis sebagai seorang dokter. Dalam hal rehabilitasi, penulis secara
aktif memberikan layanan rehabilitasi medik dan sosial sederhana kepada pasien – pasien
pasca stroke dan penyakit syaraf lain, pasca tindakan medik, pasien dengan penyakit paru
obstruktif menahun dan sebagainya.
Series 1
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jumlah pasien hipertensi Jumlah pasien hipertensi
yang rutin minum obat
Series 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari seluruh pasien hipertensi di Puskesmas
Simpang Dolok ditemukan ada 76 orang pasien hipertensi dan hanya 25 orang yang
mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan pasien tentang penanganan hipertensi dan akibat tidak mengkonsumsi obat
antihipertensi.
Gambar 1.2 Kegiatan vaksinasi di Desa Empat Negeri dengan menurunnya jumlah
sasaran yang hadir (Sumber : Dokumentasi Tim Vaksinasi)
Gambar 1.3 Kegiatan vaksinasi di Desa Lubuk Besar dengan penurunan jumlah
sasaran yang hadir. (Sumber : Dokumentasi Tim Vaksinasi
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya minat masyarakat
untuk vaksinasi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Simpang Dolok. Hal ini perlu
menjadi perhatian mengingat vaksinasi ini bertujuan untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian akibat COVID-19.
3. Kurangnya ruangan khusus untuk melakukan pemeriksaan visus mata di
Puskesmas Simpang Dolok
Pemeriksaan visus mata yang selama ini dilakukan di Puskesmas Simpang
Dolok hanya dilakukan diruang tunggu pasien yang cukup sempit dan membuat
pasien merasa tidak nyaman untuk dilakukan pemeriksaan visus. Hal ini disebabkan
karena kurangnya ruangan pemeriksaan di Puskesmas Simpang Dolok.
Gambar 1.4 Ruang tunggu pasien yang dijadikan untuk ruangan pemeriksaan visus
mata
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penggunaan ruang tunggu pasien
sebagai ruang pemeriksaan visus mata. Hal ini harus menjadi perhatian agar dapat
memberikan kenyamanan pada pasien dan petugas yang memeriksanya sehingga bisa
mengurangi kesalahan dari hasil pemeriksaan.
Dari hasil pengukuran dan pengentryan data balita bulan April tahun 2022,
didapatkan prevalensi balita yang stunting di wilayah kerja Puskesmas Simpang
Dolok adalah 14,75 %. Hal ini harus menjadi perhatian karena apabila terus dibiarkan
tanpa penanganan yang optimal akan dapat mempengaruhi kecerdasan anak.
5. Belum lengkapnya pengisian vital sign pada berkas rekam medis pasien di
Puskesmas Simpang Dolok
Rekam medis dalam sarana pelayanan kesehatan mempunyai peranan penting dalam
memberikan informasi dan dapat melaksanakan kegiatan untuk melakukan pencatatan
dan pendokumentasian terhadap berkas rekam medis pasien. Rekam medis
keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese,
penentuan, fisik laboratorium, diagnosa dan segala tindakan medis yang diberikan
kepada pasien baik rawat inap, rawat jalan, maupun darurat. Ketidaklengkapan
pengisian berkas rekam medis merupakan masalah yang penting karena berpengaruh
terhadap mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang terkait.
Gambar 1.5 Berkas rekam medis yang tidak lengkap pengisian tanda-tanda vitalnya.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa masih belum lengkapnya pengisian berkas rekam
medis pasien terkhususnya pada bagian tanda vital. Hal ini harus dijadikan perhatian karena
apabila pengisian berkas rekam medis tidak lengkap dapat berdampak pada mutu pelayanan
kesehatan karena ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medik dapat mempersulit tenaga
medis yang menangani pasien dalam melihat riwayat pemeriksaan sebelumnya sehingga
berpengaruh juga dalam mengontrol penyakit pasien dan keberhasilan pengobatannya.
II. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU
Untuk menentukan isu terpilih, selanjutnya penulis akan menggunakan metode APKL
dan USG yang nantinya akan melahirkan solusi dan gagasan kreatif untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu isu yang artinya :
1. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan
sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
2. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan
pemecahannya.
3. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4. Kelayakan, artinya isu bersifat zlogis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab.
Agar dapat dianggap kriteria memenuhi maka semua poin APKL terhadap isu harus
terpenuhi.
Untuk menentukan isu yang memenuhi kriteria APKL dari 5 isu atau permasalahan
yang telah diidentifikasi, dapat dilihat pada tabel berikut :
No ISU A P K L Keterangan
.
1. Kurangnya kepatuhan minum obat pada √ √ √ √ Memenuhi
pasien hipertensi di Puskesmas Simpang
Dolok
Langkah selanjutnya untuk menetapkan isu terpilih adalah dilakukan analisis isu
dengan metode USG. Metode USG adalah salah satu metode yang digunakan untuk
Menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya adalah dengan menentukan
tingkat urgensitas masalah ( U ), tingkat keseriusan ( S ) dan tingkat pertumbuhan masalah ( G
) dengan menentukan skala 1 – 5 yaitu (1) tidak mendesak/ serius/ berdampak, (2) kurang
mendesak/ serius/ berdampak, (3) cukup mendesak/ serius/ berdampak, (4) mendesak/ serius/
berdampak dan (5) sangat mendesak/ serius/ berdampak. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas.
Dengan metode tersebut maka dapat dibuat table penentuan isu terpilih sebagai
berikut:
2. Kurangnya minat 5 4 4 13
masyarakat untuk
vaksinasi booster
COVID-19 di wilayah
kerja Puskesmas
Simpang Dolok
3. Belum optimalnya 4 4 4 12
penurunan angka
stunting di wilayah
kerja Puskesmas
Simpang Dolok
Berdasarkan hasil analisis ketiga isu diatas dengan menggunakan metode USG
didapatkan isu terpilih adalah Kurangnya kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di
Puskesmas Simpang Dolok.
BAB III
Berdasarkan penetapan isu dengan mencari sumber isu dan penyebab isu, analisis isu dengan
metode APKL dan USG maka Penulis menetapkan bahwa Isu “kurangnya kepatuhan minum
obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Simpang Dolok.”
2.GAGASAN KREATIF
Pentingnya memikirkan solusi dan gagasan kreatif terhadap rendahnya angka kontak
pasien adalah agar menjadi proyeksi peningkatan kepercayaan masyarakat Simpang dolok
terhadap pelayanan BPJS Kesehatan dan semakin meningkatkan keyakinan bahwa Puskesmas
Simpang dolok adalah Puskesmas dengan akesesibilitas yang baik.
Untuk itu, penulis menetapkan 5 ide kreatif utk mendorong minat masyarakat
Simpang dolok untuk melakukan kontak Kesehatan ke Puskesmas Simpang dolok yaitu :
Demikianlah laporan Analisis Isu Kontemporer di Instansi Penulis saat ini. Dengan
adanya laporan ini kiranya dapat memberikan masukan bagi Kepala Puskesmas untuk
meningkatkan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Simpang Dolok lebih baik lagi.
Terimakasih Penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Hironymus Ghodang, S.Pd., M.Si.
yang telah banyak memberi masukan dan inovasi – inovasi dalam menyusun makalah ini.
Mohon dimaafkan apabila masih terdapat kekurangan disana sini.