Disusun Oleh:
NRPK : 28.7.0103376
NRPK : 28.7.0103376
Asal Domisili : BTP Jl. Kejayaan Utara Blok L No.192 Kota Makassar
2. Suka memakan makanan tinggi garam, lemak, serta makanan dan minuman manis.
6. Terlalu dini memberikan MPASI seperti susu formula dan makanan tambahan lainnya
pada bayi berusia < 6 bulan.
7. Pemakaian antibiotik secara tidak rasional tanpa resep oleh dokter, misalnya membeli
obat di warung.
8. Penolakan rujukan pada kasus yang tidak dapat ditangani di puskesmas misalnya
pulang paksa, ingin pelayanan rawat inap di puskesmas dan atau ingin berobat
traditional saja.
10 Penyakit Terbanyak :
1. ISPA
2. Common cold
3. Dyspepsia
4. Faringitis akut
5. Dermatitis alergi
6. Vulnus laseratum
7. Diare akut tanpa dehidrasi
8. Cephalgia
9. Osteoarthritis
10. Myalgia
10 Penyebab kematian :
1. Stroke
2. Hipertensi
3. Diabetes mellitus
4. Kecelakaan lalu lintas
5. Hepatitis B kronik
6. TB paru
7. Pneumonia aspirasi
8. Gagal ginjal kronik
9. Kanker Nasofaring
10. PJB
Pelaksanaan PIS-PK:
2 UKM
UKM
- Tidak terlaksananya kegiatan prolanis - SMD sementara dilaksanakan (Oktober
- Belum terlaksananya SMD dan 2020)
MMD pada program promkes - Dilakukannya screening, anamnesis,
- Pasien jiwa tidak pernah diobati dan pem.fis, dan pengobatan dan pemantauan
diperiksa. pengobatan terhadap pasien jiwa.
No Masalah Solusi
1 Kurangnya SDM tenaga Mendata dan mengajukan usulan kebutuhan
kesehatan di Puskesmas SDMK di Puskesmas secara rutin kepada
seperti tenaga dokter umum, dinas kesehatan kabupaten atau badan
dokter gigi, kesehatan kepegawaian kabupaten dan kementerian
masyarakat promkes, apoteker, kesehatan dengan harapan dapat membantu
sehingga membuat pelayanan dalam memenuhi kebutuhan tenaga yang
kesehatan menjadi kurang kurang melalui jalur PTT, Nusantara Sehat,
maksimal. CPNS, atau PPPK.
2 Perlunya pemenuhan sarana Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan
dan prasarana yang prasarana kepada dinas kesehatan kabupaten.
mendukung berjalannya
pelayanan kesehatan yang
maksimal bagi puskesmas
seperti Ambulance yang rusak
segera diperbaiki, penambahan
Ambulance khusus jenazah,
oksigen, alat rekam jantung
Elektrokardiogram (EKG),
sterilisator, lampu sorot, head
lamp, otoskop, bahan dan alat
laboratorium, alat-alat lainnya
serta obat-obatan yang perlu
dan ketersediaannya masih
kurang di puskesmas.
3 Management pengambilan Mengajukan usulan permintaan apoteker
obat di apotek terkadang tidak kepada dinas kesehatan kabupaten dan
sesuai protap karena masih memperbaiki management obat seperti
banyak nakes di puskesmas mengecek kartu stok secara berkala di ruang
yang mengambil obat tanpa apotek, dll.
instruksi dokter serta tidak
menuliskan resep dan rekam
medisnya.
4 Ruangan puskesmas yang masih Mengajukan usulan anggaran perbaikan gedung
kurang memadai untuk UGD, Puskesmas sesuai dengan permenkes ke dinas
poli MTBS, poli gizi, kesehatan kabupaten.
laboratorium, ruang bersalin,
gudang obat, ruang rapat, pojok
ASI, dll.
5 - Seringnya listrik padam - Mengajukan usulan agar puskesmas dapat
menyebabkan terhambatnya menyediakan genset listrik.
proses pembuatan rujukan - Mengkoordinasikan masalah ketersediaan air
online, pencetakan kertas dengan kepala desa setempat agar
resep, surat keterangan diusahakan air dapat mengalir setiap hari.
dokter, pemeriksaan
mikroskopik BTA TB dan
malaria.
- Sumber air yang kadang
tidak dialirkan oleh pihak
desa menyebabkan
puskesmas tidak tersedia air
bersih untuk cuci tangan,
mencuci peralatan medis
sehabis digunakan serta
petugas kesehatan yang
tinggal di rumah dinas
puskesmas mengalami
kesulitan air bersih.
6 Lokakarya mini bulanan tidak Perlu adanya kesadaran akan pentingnya
berjalan dengan baik begitu pula manajemen internal puskesmas dan pihak yang
lintas sektor. terkait dengan hal tersebut agar permasalahan
kesehatan dan lainnya di puskesmas dapat
terselesaikan dengan baik.
7 Tidak diadakannya puskesmas Membuat usulan program puskesmas keliling
keliling sehingga warga binaan pada saat rapat pembuatan RUK.
puskesmas yang letak rumahnya
jauh dari puskesmas menjadi
malas berobat.
8. Masih banyaknya masyarakat Musyawarahkan dengan tokoh masyarakat desa
yang bergantung dengan JKD dan dinas kabupaten agar segera mendata
gratis dan belum memiliki masyarakat yang belum memiliki BPJS agar
asuransi kesehatan BPJS serta segera dimasukkan dalam keanggotaan BPJS.
RSUD kabupaten yang jarak
tempuhnya jauh menyebabkan
pasien emergensi yang ingin di
rujuk ke RSUD kabupaten di
rujuk ke RSUD kabupaten
lainnya atau RSUD provinsi
yang menggunakan dana sendiri
(umum).
9 Masih banyaknya nakes di Mengkoordinasikan ke dinas kesehatan
puskesmas baik yang ASN, kabupaten agar menertibkan peraturan terhadap
PPPK, dan sukarela yang belum nakes yang belum memiliki STR dan SIP, agar
memiliki SIP dan STR aktif. nakes tersebut tidak diizinkan melakukan
pelayanan medis apabila belum memenuhi
persyaratan sesuai Undang-undang.
10 Program puskesmas yang belum - KIA
tercapai secara maksimal Meningkatkan sosialisasi di masyarakat akan
seperti : pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC)
- KIA minimal 4x selama kehamilan, memberikan
Belum tercapainya target K1 pemahaman kepada ibu hamil dan ibu dalam
dan masih banyak K1 akses, masa nifas terkait manfaat ASI ekslusif dan
program ASI ekslusif yang dampak buruk yang akan timbul bila bayi <
tidak mencapai target, masih 6 bulan tidak ASI ekslusif,
banyaknya persalinan yang mengkoordinasikan dengan tokoh
ditolong oleh dukun dan masyarakat dan dinkes kabupaten terkait
bidan di rumah, masih ada persalinan yang wajib dilakukan di
kasus kematian ibu dan bayi, fasyankes, melakukan penyuluhan di setiap
pemeriksaan iva yang tidak desa kepada wanita-wanita yang sudah aktif
mencapai target di 6 desa secara seksual akan pentingnya pemeriksaan
binaan puskesmas, dll. iva dalam deteksi dini serta pencegahan
- Imunisasi kanker serviks.
Masih ada orang tua bayi dan - Imunisasi
anak yang malas datang Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat
untuk imunisasi anaknya terkait manfaat imunisasi terhadap kekebalan
sehingga imunisasi pada tubuh anak, dan memberdayakan para kader
pasien sering terlambat, posyandu agar lebih aktif dalam membantu
masih ada orang tua yang menyukseskan kegiatan posyandu.
menolak untuk dilakukan - Gizi
imunisasi pada anak-anak Petugas gizi melakukan pemantauan
mereka. terhadap balita yang bermasalah dengan
- Gizi status gizinya secara berkala, memberikan
Masih ada kasus gizi kurang, PMT, mengaktifkan kembali kegiatan di poli
gizi buruk, stunting yang gizi dan MTBS, dan selalu berkonsultasi
belum teratasi, poli MTBS dengan dokter terkait tatalaksana balita gizi
dan gizi kadang tidak kurang, gizi buruk, dan stunting.
berjalan, petugas jarang - TB dan Kusta
melakukan kunjungan rumah Memperbanyak sosialisasi tentang penyakit
pada balita yang bermasalah TB dan kusta, menerapkan etika batuk yang
dengan status gizinya. benar dengan membuat banner, leaflet di
- TB dan Kusta area puskesmas, membuat kader TB dan
Tidak dilakukannya skrining Kusta dan memberdayakan para kader agar
terhadap pasien dan yang dapat membantu petugas dalam
kontak erat dengan gejala menanggulangi penyakit TB dan Kusta di
TB/Kusta, pasien TB/Kusta masyarakat.
yang malas berobat.
Program/kegiatan Dokumentasi
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
1. Sasaran Program
Sasaran kegiatan adalah seluruh
masyarakat di wilayah Puskesmas
Sondo-sondo Kec. Wasile
Selatan Kab. Halmahera Timur yang
memerlukan pelayanan kesehatan
dalam hal kuratif, preventif, promotif
dan rehabilitatif.
2. Tujuan Program
Untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat diperlukan pelayanan
kesehatan yang menyeluruh dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Sondo-sondo
terutama dalam hal pelayanan Kuratif
dan Rehabilitatif sebagai fungsi dari
Puskesmas dalam menjamin
masyarakat agar terpenuhi kebutuhan
hidupnya dalam hal kesehatan.
3. Jenis Kegiatan
a. Melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisis, diagnosis dan
terapi pada pasien di poli umum
maupun UGD
b. Melakukan tindakan medis
c. Membuat rujukan
d. Memberikan edukasi tentang
masalah kesehatan kepada pasien
e. Membuat surat-surat yang
berhubungan dengan hasil
pemeriksaan (SKD)
f. Membina pengelolaan yang
berkaitan dengan obat- obatan
(Farmasi) Puskesmas
g. Mengkoordinir pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan.
4. Sumber Pendanaan
Dana kapitasi BPJS dan JKD
PROGRAM KIA-KB
1. Sasaran Program
Sasaran kegiatan adalah seluruh
masyarakat di wilayah Puskesmas
Sondo-sondo Kec. Wasile
Selatan Kab. Halmahera Timur yang
memerlukan pelayanan kesehatan
KIA-KB, MTBS, Kesehatan Remaja.
2. Tujuan Program
Menurunkan angka kematian ibu dan
bayi, meningkatkan pemahaman ibu
tentang ASI eksklusif, merencanakan
kehamilan yang benar, mendeteksi
secara dini balita sakit dan
penyimpangan tumbuh kembang anak,
mencegah anemia pada remaja putri,
dan memberikan pemahaman tentang
kesehatan reproduksi pada remaja.
3. Jenis Kegiatan
a. Pemeriksaan Ibu Hamil, menyusui,
nifas di poli KIA
b. Melakukan kunjungan nifas
c. Pertolongan persalinan di
puskesmas
d. Pembagian TTD untuk remaja putri
e. Pelayanan KB
f. Senam ibu hamil
g. Manajemen Terpadu Balita Sakit
dan Bayi (MTBS)
4. Sumber Pendanaan
Dana BOK Puskesmas Sondo-sondo
PROGRAM GIZI
1. Sasaran Program
Semua balita di wilayah Puskesmas
Sondo-sondo yang memiliki masalah
dengan status gizi.
2. Tujuan Program
Mencegah terjadinya gizi kurang, gizi
buruk, dan stunting pada balita.
3. Jenis kegiatan
a. Pemberian makanan tambahan
(Biskuit) bagi balita dengan status
gizi kurang.
b. Pemeriksaan dan pengobatan/tata
laksana gizi buruk.
c. Penimbangan bayi dan balita di
posyandu.
d. Pemantauan tumbuh kembang
anak
e. Pemberian tablet vit. A 2x dalam
setahun
4. Sumber Pendanaan
Dana BOK Puskesmas Sondo-sondo
D. Tingkat Pusat :
1. Terus mengadakan program nusantara sehat agar puskesmas yang masih kekurangn
tenaga kesehatan dapat terpenuhi
2. Memfasilitasi beasiswa pasca penugasan Nusantara Sehat terutama dalam program
pendidikan dokter spesialis melalui tubel kemenkes.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sondo-sondo NSI