Anda di halaman 1dari 54

Standar Akreditasi Puskesmas

BAB 3 – Standar 3.1 – 3.7


Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP)

Dr. dr. Hervita Diatri, Sp.KJ(K)


Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja - RSCM/FKUI
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
Kelompok Upaya Kesehatan Perseorangan Kelompok Upaya Kesehatan Perseorangan
atau Pelayanan Kesehatan atau Pelayanan Kesehatan
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Bab VII – Layanan Klinis yang Berorientasi
Pasien (LKBP)
Bab VIII – Manajemen Penunjang Layanan Bab 3 - Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Klinis (MPLK) Perseorangan dan Penunjang (UKPP)
Bab IX – Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Bab Std Kriteria EP Bab Std Kriteria EP

Bab VII – LKBP 10 34 161

Bab VIII – MPLK 7 35 172 Bab 3 - UKPP 11 41 144

Bab IX – PMKP 4 12 58

Total 21 81 391 Total 11 41 144


Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP - Standar Terdahulu UKP - Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.1 Proses pendaftaran pasien 3.1 Hak dan kewajiban
7.2 Pengkajian 3.2 Proses pendaftaran
7.3 Keputusan layanan klinis 3.3 Pengkajian, rencana asuhan, dan
pemberian asuhan
7.4 Rencana layanan klinis
7.5 Rencana rujukan 3.7 Rujukan
7.6 Pelaksanaan layanan
7.7 Pelayanan anestesi lokal, sedasi, dan 3.4 Pelayanan anestesi lokal dan
pembedahan pembedahan minor
7.8 Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan
konseling
7.9 Makanan dan terapi nutrisi 3.5 Pemberian makanan dan terapi gizi
7.10 Pemulangan dan tindak lanjut 3.6 Pemulangan dan tindak lanjut
Proses Perjalanan Pasien

Keputusan Pelaksanaan Pelayanan anestesi,


Pendaftaran Pemulangan
layanan klinis layanan sedasi, bedah

Rencana Penyuluhan Makanan dan


Pengkajian
layanan klinis kesehatan terapi nutrisi
Rencana
rujukan
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.1 Proses pendaftaran: 3.2.1 idem
7.1.1 – dilaksanakan dengan efektif
dan efisien dengan memperhatikan
kebutuhan pasien  prosedur dan
kepuasan
7.1.2 – informasi tentang 1
pendaftaran dan terdokumentasi
7.1.3 – hak dan kewajiban pasien, 3.1 idem
keluarga, dan petugas
dipertimbangkan dan
diinformasikan saat pendaftaran
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.1 Proses pendaftaran: 2
7.1.4 – tahapan pelayanan klinis
diinformasikan untuk
kesinambungan
7.1.5 – kendala fisik, bahasa, 3.2.2 Kendala dan/atau berkebutuhan
budaya, dan penghalang lain khusus diidentfikasi dan difasilitasi
diusahakan dikurangi agar dapat memperoleh pelayanan
klinis yang optimal
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.1 Proses pendaftaran: 3.2.1 idem
7.1.1 – dilaksanakan dengan efektif
dan efisien dengan memperhatikan
kebutuhan pasien  prosedur dan
kepuasan
7.1.2 – informasi tentang 3
pendaftaran dan terdokumentasi
7.1.3 – hak dan kewajiban pasien, 3.1 idem
keluarga, dan petugas
dipertimbangkan dan
diinformasikan saat pendaftaran
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.2 Pengkajian: 3.3.1 idem
7.2.1 – proses kajian awal dilakukan
secara paripurna – termasuk
kebutuhan dan harapan
pasien/keluarga
7.2.2 – hasil kajian dicatat dan 4
mudah diakses oleh nakes
penanggung jawab
7.2.3 – pasien dengan kebutuhan 3.2.3 Pasien gawat darurat diberikan
darurat, mendesak, atau segera prioritas untuk asesmen sebagai
diberikan prioritas untuk asesmen bentuk pelaksanaan triage
dan pengobatan
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.3 Keputusan Layanan Klinis: 3.3.2 idem
7.3.1 – nakes dan/atau timkes
melakukan kajian awal utnuk
menetapkan diagnosis
7.3.2 – peralatan dan tempat yang 5
memadai untuk kajian awal
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.4 Rencana Layanan Klinis: 3.3.3 prosedur efektif untuk menyusun
7.4.1 – prosedur efektif untuk rencana asuhan klinis maupun
menyusun rencana layanan baik terpadu
medis maupun terpadu
7.4.2 – rencana layanan klinis 3.3.6 Rencana asuhan klinis disusun
disusun bersama pasien dengan bersama pasien dengan
memperhatikan kebutuhan memperhatikan kebutuhan
biopsikosos, spiritual dan nilai biopsikosos, spiritual dan nilai
budaya budaya
7.4.3 – rencana layanan terpadu 6
disusun secara komprehensif oleh
timkes dengan kejelasan peran
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.4 Rencana Layanan Klinis: 3.1.3 idem
7.4.4 – persetujuan tindakan medis
diminta sebelum pelaksanaan
tindakan bagi yang membutuhkan
persetujuan tindakan medik
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.5 Rencana Rujukan: 3.7.1 Kebijakan dan prosedur rujukan
7.5.1 – prosedur rujukan yang jelas yang jelas
7.5.2 – rencana rujukan dan 7
kewajiban masing-masing dipahami
oleh nakes dan pasien/keluarga
pasien
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.5 Rencana Rujukan: 3.7.2 selama proses rujukan, staf yang
7.5.3 – fasilitas rujukan penerima kompeten terus memonitor kondisi
diberi resume medis tertulis pasien dan fasilitas rujukan
mengenai kondisi klinis dan penerima diberi resume medis
tindakan yang telah dilakukan tertulis mengenai kondisi klinis dan
7.5.4 – selama proses rujukan, staf tindakan yang telah dilakukan
yang kompeten terus memonitor
kondisi pasien
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.6 Pelaksanaan Layanan: 3.3.4 Standar pelayanan klinis dipakai
7.6.1 – pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan
sebagai dasar untuk melaksanakan asuhan klinis
layanan klinis
7.6.2 – pelaksanaan layanan bagi 3.3.5 idem
pasien gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi
7.6.3 – penanganan, penggunaan, 3.3.9 Penyiapan, penggunaan, dan
dan pemberian obat dan/atau pemberian obat dan/atau cairan
cairan intravena intravena
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.6 Pelaksanaan Layanan: 3.3.4 Standar pelayanan klinis dipakai
7.6.4 – hasil pemantauan sebagai dasar untuk melaksanakan
pelaksanaan layanan digunakan asuhan klinis
untuk menyesuaikan rencana
layanan
7.6.5 – seluruh petugas kesehatan 3.1.2 idem
memperhatikan dan menghargai
kebutuhan dan hak pasien selama
pelaksanaan layanan
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.6 Pelaksanaan layanan 3.3.9 Penyiapan, penggunaan, dan
7.6.6 – pelaksanaan layanan pemberian obat dan/atau cairan
dilakukan untuk menjamin intravena
kelangsungan dan menghindari
pengulangan yang tidak perlu
7.6.7 – pasien dan keluarga 10
memperoleh penjelasan tentang
hak dan tanggung jawab  terkait
penolakan
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.7 Pelayanan anestesi lokal, sedasi, 3.4.1 Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dan pembedahan: memenuhi standar
7.7.1 – pelayanan anestesi lokal
dan sedasi memenuhi standar
7.7.2 – pelayanan bedah 3.4.2 idem
memenuhi standar
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.8 Penyuluhan/Pendidikan dan 3.3.10 Edukasi kesehatan dengan
konseling pendekatan yang komunikatif dan
7.8.1 – penyuluhan kesehatan bahasa yang mudah dipahami
dengan pendekatan yang
komunikatif dan bahasa yang
mudah dipahami
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.9 Makanan dan terapi nutrisi: 3.5.1 idem
7.9.1 – pilihan berbagai variasi
makanan sesuai status gizi dan 3.5.2 Pemberian makanan sesuai dengan
konsisten dengan asuhan klinis status gizi dan konsisten dengan
tersedia secara reguler asuhan klinis tersedia secara
reguler
7.9.2 – penyiapan, penanganan, 11
penyimpanan, dan distribusi
makanan dilakukan dengan aman
dan sesuai regulasi
7.9.3 – pasien yang berisiko 12
mendapat terapi gizi
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
7.10 Pemulangan dan tindak lanjut: 3.6.1 idem
7.10.1 – pemulangan dan/atau
tindak lanjut dipandu prosedur
7.10.2 – pasien/keluarga pasien 13
memperoleh penjelasan yang
memadai tentang tindak lanjut
layanan saat pemulangan atau saat
dirujuk
7.10.3 – pelaksanaan rujukan 14
dilakukan berdasarkan kebutuhan
dan pilihan pasien
Perbandingan Standar Terdahulu dan Terbaru
UKP UKP
Standar Terdahulu Standar Terbaru
Standar Isi Standar Isi
3.3.7 Asuhan diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi
lulusan dengan kejelasan rincian kewenangan
yang sesuai dengan yang dimiliki
3.3.8 Pelaksanaan asuhan terpadu dikoordinir oleh
dokter dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
asuhan terpadu untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan dilaksanakan sesuai standar
3.7.3 Tindak lanjut rujukan balik dari FKTRL
3.7.4 Dilakukan audit klinis secara perodik untuk
mengevaluasi penyelenggaraan asuhan dengan
panduan dan prosedur praktik klinis
Standar Akreditasi Puskesmas
Proses Perjalanan Pasien
Hak dan Audit Klinis
kewajiban pasien

Rencana Pelayanan anestesi,


Pendaftaran Pemulangan
layanan klinis sedasi, bedah

Pelaksanaan Makanan dan


Pengkajian
layanan terapi nutrisi
Kompetensi Rencana
pelaksana asuhan rujukan
Sistem koordinasi Rujuk balik
pelaksanaan
asuhan
Standar 3.1: Hak dan Kewajiban
Pokok Pikiran:
a. Kepala Puskesmas  melindungi hak EP 1: kebijakan dan prosedur
pasien dan keluarga penyampaian hak dan kewajiban
b. Seluruh karyawan harus mengetahui pasien/keluarga selama proses
hak dan kewajiban pasien pendaftaran dengan cara dan bahasa
c. Kepala Puskesmas  mengarahkan yang dipahami (R)
dan memastikan perlindungan oleh
petugas EP 2: Hak dan kewajiban pasien
d. Pasien perlu mendapat informasi diinformasikan selama proses
tentang hak dan kewajiban pendaftaran dengan cara dan Bahasa
e. Hak (19 butir) dan kewajiban (8 butir) yang dipahami oleh pasien/keluarga
(D, O, W, S)
Kriteria 3.1.1  Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan
diinformasikan pada saat pendaftaran
Standar 3.1: Hak dan Kewajiban
Pokok Pikiran: EP 1: memperhatikan hak pasien/keluarga, tata
Selama proses layanan nilai, dan kepercayaan
a. Petugas kesehatan EP 2: privasi dan kebutuhan akan privasi 
memperhatikan dan anamnesis, pemeriksaan, pelaksanaan asuhan,
menghargai kebutuhan dan pemberian tindakan, dan transportasi/
hak pasien. pemindahan pasien
b. Kebutuhan dan keluhan EP 3: motivasi untuk berpartisipasi
pasien diidentifikasi EP 4: kajian dan penanganan nyeri
c. Menindaklanjuti dan
menggunakan informasi EP 5: proses penyampaian keluhan
untuk perbaikan EP 6: keluhan diidentifikasi, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti
Kriteria 3.1.2  Seluruh petugas keseharan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan
hak pasien selama pelaksanaan layanan
Standar 3.1: Hak dan Kewajiban
Pokok Pikiran:
a. Keterlibatan pasien/keluarga  informed consent/choice EP 1:
b. Informed consent  persetujuan tindakan (sesuai regulasi) kebijakan dan
setelah mendapatkan penjelasan prosedur (R)
c. Tindakan  tes/tindakan, prosedur, dan pengobatan
d. Penjelasan  diagnosis, tatacara, tujuan, alternatif tindakan dan EP 2:
risikonya, risiko dan komplikasi, prognosis, perkiraan biaya + hak dokumentasi
membuat keputusan, cara memberikan persetujuan pemberian
e. Siapa yang memberikan  menerima, melanjutkan, menolak informasi
(termasuk rujukan) EP3:
f. Kapasitas untuk pelaksanaan informed consent – termasuk dokumentasi
dokumentasi pelaksanaan
g. General consent
Kriteria 3.1.3  Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi
yang membutuhkan persetujuan tindakan medik
Standar 3.2: Proses Pendaftaran
Pokok Pikiran: EP 4: pendaftaran sesuai prosedur yang ditetapkan dengan
a. Kebutuhan pasien  sesuai memperhatikan daya  rujukan
misi dan sumberkeselamatan ke FKTRL
pasien (O, W, S)
b. Menerapkan upaya keselamatan pasien  identifikasi pasien
c. Regulasi pendaftaran  proses pendaftaran,
EP 5: evaluasi danidentifikasi kebutuhan
tindak lanjut terhadapdan kepuasan,
pelaksanaan
keselamatan pasien, koordinasi pendaftaran
pendaftaran dengan unit kerja lain
(D,W)
d. Informasi  tarif, jenis pelayanan, alur, proses pendaftaran, pelayanan, rujukan, dan
ketersediaan tempat tidur  mudah diakses dan dipahami  EP 2  began alur
pendaftaran (D,O, W); EP 3  informasi lengkap
e. Hak pasien akan informasi tahapan pelayanan klinis (pendaftaran – rujukan (bila perlu)
f. PKS dengan FKTRL dengan jenis pelayanan
g. Pedoman pendaftaran  alur, kriteria petugas pendaftaran, dokumen untuk
pendaftaran, penerapan SKP  EP 1  kebijakan, pedoman, dan prosedur pendaftaran
(R)
Kriteria 3.2.1  Pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, informasi tentang pendaftaran, dan fasilitas rujukan tersedia pada
waktu pendaftaran
Standar 3.2: Proses Pendaftaran
Pokok Pikiran: EP 1: identifikasi jenis pasien dengan
a. Populasi dengan kendala dan kendala dan kebutuhan khusus yang
berkebutuhan khusus: balita, ibu dilayani (D)
hamil, disabilitas, lanjut usia, anak,
remaja, kendala bahasa, budaya, atau
kendala lainnya
b. Khusus – hambatan atau tidak
EP 2: disusun rencana tindak lanjut
optimalnya proses asesmen maupun
untuk antisipasi
pemberian asuhan klinis  antisipasi
c. Antisipasi  pendaftaran, pemberian
EP 3: dilakukan fasilitasi
asuhan hingga pemulangan

Kriteria 3.2.2  Pasien dengan kendala dan/atau berkebutuhan khusus diidentifikasi dan
difasilitasi agar dapat memperoleh pelayanan klinis yang optimal
Standar 3.2: Proses Pendaftaran
Pokok Pikiran:
a. Pasien gawat darurat diidentifikasi
dengan proses triage sesuai ketentuan EP 1: kebijakan, pedoman, dan prosedur
b. Sistem triage  sistem prioritas  triage  prioritas (R)
penatalaksanaan segera (termasuk
layanan diagnosis)  ancaman jiwa
dalam menit – jam, trauma ringan, EP 2: pasien prioritas  sesuai
sudah meninggal kegawatdaruratan (D, O, S)
c. Stabil  rujuk  bila kebutuhan untuk EP 3: pasien yang perlu rujuk 
kondisi emergency tidak mampu diperiksa, dibuat stabil, dipastikan
ditangani diterima (D, O)
d. Pengendalian infeksi  penyakit
menular (terutama airborne) EP 4: evaluasi dan tindak lanjut (D, W)
Kriteria 3.2.3  Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen sebagai bentuk
pelaksanaan triage
Rider, Elephant, and Path Metaphor
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Pokok Pikiran:
a. Proses kajian  berkesinambungan dan dinamis  rawat jalan dan inap
b. Kajian  mengumpulkan data dan informasi  subjektif (S) dan objektif (O)  analisis
masalah, kondisi, diagnosis (A)  rencana asuhan (P)  EP 2: prosedur kajian awal 
identifikasi kebutuhan dan harapan (medis, keperawatan/kebidanan, lainnya) – (R)
c. Kajian awal dan ulang  dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain
 sesuai kewenangan klinis  EP 3: kajian awal oleh tenaga kompeten (D, O, W)
d. Kajian awal  paripurna, terpadu  status fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual,
ekonomi, riwayat kesehatan, alergi, nyeri, risiko jatuh, fungsional, nutrisi, kebuthan
edukasi, rencana pemulangan (rawat inap)  EP 1: jenis dan isi kajian awal dalam
rekam medis secara kolaboratif (R); EP 4: rencana pemulangan sesuai dengan hasil
kajian
e. Terdokumentasi di rekam medis
f. Kajian ulang  medis, penunjang medis, keperawatan/kebidanan, lainnya
Kriteria 3.3.1  Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai
kebutuhan dan harapan pasien/keluarga
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
EP 1: kajian dan penetapan diagnosis
Pokok Pikiran:  nakes profesional dan kompeten,
a. Kajian hanya oleh profesional (memiliki dicatat dalam rekam medis (R, D, O)
standar dan kode etik) yang kompeten EP 2: tersedia tim kesehatan jika
(sertifikat kompetensi)  individu/tim diperlukan (R, D, O)
b. Dicatat dalam rekam medis
c. Pelimpahan  kondisi, tertulis, sesuai
kemampuan, di bawah pengawasan, EP 3: pelimpahan kewenangan (R, D)
tanggung jawab tetap, tidak termasuk EP 4: perawat atau bidan telah
pengambilan keputusan, tidak bersifat mengikuti pelatihan (kajian dan
terus menerus pemberian asuhan medis)

Kriteria 3.3.2  Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan antar profesi yang professional
melakukan kajian pasien untuk menetapkan diagnosis medis dan diagnosis
keperawatan/kebidanan
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

Pokok Pikiran:
EP 1: ditetapkan kebijakan dan
a. Rencana asuhan ditetapkan
prosedur penyusunan rencana asuhan
berdasarkan hasil kajian  diagnosis
terpadu (R)
dan asuhan
EP 2: rencana asuhan disusun sesuai
b. Dipandu kebijakan dan prosedur jelas
dengan kebutuhan, kebijakan (D)
sesuai standar
EP 3: evaluasi dan tindak lanjut
c. Bila memerlukan tim kesehatan
kepatuhan (D)
terkoordinasi

Kriteria 3.3.3  Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana asuhan baik asuhan
klinis maupun asuhan terpadu jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang
terkoordinasi
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

Pokok Pikiran:
a. Pasien dan keluarga perlu
mendapatkan informasi tentang
rencana asuhan dan memberikan
persetujuan
b. Dipandu oleh standar EP 1: Tersedia panduan praktik klinis dan
asuhan/panduan praktik klinis  prosedur asuhan klinis (R)
sesuai kemampuan referensi jelas,
berbasis bukti EP 2: digunakan sebagai acuan (D, O, W)
c. Dicatat di rekam medis

Kriteria 3.3.4  Standar Pelayanan Klinis dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan asuhan
klinis
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

Pokok Pikiran: EP 1: identifikasi kasus-kasus


a. Pasien berisiko tinggi  usia, kondisi kesehatan, gawat darurat dan/atau
kebutuhan kritis, rentan sehingga tidak dapat berisiko tinggi yang sering
menjaga diri terhadap bahaya dan kekerasan  ibu terjadi (D)
hamil/melahirkan, risiko bagi masyarakat atau
lingkungan, penularan infeksi EP 2: Kebijakan dan
b. Gawat darurat dan populasi risiko tinggi  prosedur  gawat darurat
identifikasi  kebijakan dan prosedur dan risiko tinggi (R)
c. Prosedur penatalaksanaan pasien gawat darurat  EP 3: pemberian asuhan
panduan praktik  referensi jelas sesuai rencana dan
d. Tatalaksana di Puskesmas Non Rawat Inap  di prosedur
ruang tindakan EP 4: evaluasi dan tindak
lanjut
Kriteria 3.3.5  Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi
lainnya dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

EP 1: petugas kesehatan dan/atau tim


Pokok Pikiran: kesehatan melibatkan setiap pasien
a. Pasien dan keluarga  hak mengambil dalam menyusun rencana asuhan
keputusan asuhan yang akan diterima termasuk Pendidikan dan penyuluhan
b. Risiko: alergi, infeksi, jatuh, dan efek (D, O)
samping
c. Rencana asuhan  komunikasi, EP 2: risiko dan efek samping yang
informasi, dan edukasi pada pasien mungkin terjadi pada pasien
dan keluarga dipertimbangkan sejak awal dalam
menyusun rencana asuhan dan
diinformasikan kepada pasien

Kriteria 3.3.6  Rencana asuhan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan
kebutuhan biopsikososspiritual, dan tata nilai budaya pasien
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
EP 1: asuhan medis diberikan oleh
Pokok Pikiran: dokter dan drg (D, W)
a. Kompetensi medis  dokter dan drg  EP 2: asuhan medis dan pelayanan
kewenangan klinis sesuai kompetensi  penunjang dilakukan berdasarkan
sesuai prosedur; dapat dilimpahkan; rencana asuhan dan panduan/prosedur,
menghindari pengulangan (pemeriksaan tidak terjadi pengulangan, dicatat dalam
fisis/neurologis, penunjang, obat, dll)  rekam medis (D, W)
prosedur terintegrasi, pencatatan
lengkap EP 3: asuhan keperawatan/kebidanan
b. Kompetensi lulusan diberikan oleh petugas yang kompeten,
keperawatan/kebidanan  perawat, bekerja sesuai panduan/prosedur
bidan, nakes lain  rincian kewenangan
klinis  sesuai kompetensi  sesuai EP 4: semua asuhan dan perkembangan
prosedur kondisi  di rekam medis

Kriteria 3.3.7  Asuhan diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi lulusan dengan kejelasan
rincian kewenanagan yang sesuai dengan kewenangan yang dimiliki
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

Pokok Pikiran: EP 2: secara kolaboratif  rencana


a. Asuhan terpadu pada kasus-kasus asuhan terpadu  tercatat di rekam
tertentu  medis, keperawatan, nutris, medis secara terintegrasi (D)
dan asuhan lainnya sesuai kebutuhan
pasien
EP 1: dokter yang bertanggung jawab
b. Dokter mengkoordinasikan pelaksanaan
melakukan koordinasi pelaksanaan
dan upaya promotive dan preventif bagi
suhan terpadu (D)
keluarga dan masyarakat
EP 3: evaluasi dan tindak lanjut (D)

Kriteria 3.3.8  Pelaksanaan asuhan terpadu dikoordinir oleh dokter dan dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

Pokok Pikiran: EP 1: kebijakan dan prosedur penyiapan,


a. Penggunaan obat dan/atau cairan penggunaan, dan pemberian obat/cairan
intravena merupakan kegiatan berisiko intravena (R)
infeksi  perlu panduan/prosedur yang
jelas
b. Prinsip-prinsip aseptik digunakan
EP 2: dilaksanakan sesuai prosedur (D)

Kriteria 3.3.9  Penyiapan, penggunaan, dan pemberian obat dan/atau cairan intravena
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna

Pokok Pikiran:
a. Kerjasama antara petugas kesehatan  EP 1: kebijakan dan prosedur
pendidikan dan penyuluhan kepada penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi
pasien/keluarga  pendekatan pasien/keluarga (R)
komunikasi interpersonal dengan bahasa
yang udah dipahami oleh EP 2: dilakukan penyuluhan/pendidikan
pasien/keluarga kesehatan kepada pasien/keluarga
b. Pasien/keluarga didorong untuk dengan cara yang mudah dipahami (D, O)
berbicara/bertanya terkait dengan EP 3: evaluasi dan tindak lanjut efektivitas
masalah kesehatan, pengobatan, dan  agar dapat berperan aktif dalam
pemenuhan kebutuhan pasien proses layanan dan memahami
konsekuensi layanan yang diberikan
Kriteria 3.3.10  pasien/keluarga memperoleh edukasi kesehatan dengan pendekatan yang
komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Standar 3.4: Pelayanan anestesi lokal dan pembedahan minor di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar
Pokok Pikiran:
a. Bedah minor dengan anestesi lokal 
gawat darurat, gigi, KB  sesuai
prosedur EP 1: kebijakan dan prosedur anestesi
b. Kebijakan dan prosedur memuat: lokal (R)
identifikasi perbedaan kebutuhan
dewasa, anak, dan pertimbangan khusus, EP 2: dilakukan oleh tenaga kesehatan
dokumentasi, persetujuan khusus, yang kompeten (D, O, W)
frekuensi dan jenis bantuan, kualifikasi
dan keterampilan petugas, ketersediaan EP 3: pemantauan status fisiologi dan
dan penggunaan peralatan, persyaratan dicatat di rekam medis (D)
kompetensi, teknik, bantuan, tatalaksana EP 4: jenis, dosis, dan teknik anestesi
komplikasi, BHD lokal  dicatat di rekam medis
Kriteria 3.4.1 Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas,
standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Standar 3.4: Pelayanan anestesi lokal dan pembedahan minor di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar
Pokok Pikiran: EP 1: kebijakan dan
a. Bedah minor dengan anestesi lokal  gawat darurat, gigi, prosedur pembedahan (R)
KB  sesuai prosedur EP 2: kajian sebagai dasar
b. Dokter yang melakukan pembedahan wajib: rencana (D)
menyampaikan informasi dan hasil kajian, menyusun EP 3: bukti penjelasan
rencana pembedahan berdasarkan kajian, edukasi terkait risiko, manfaat, komplikasi
tindakan yang akan dilakukan, komplikasi dan hasil yang potensial dan alternatif
diharapkan, melaksanakan prosedur dengan aman, EP 4: laporan/catatan
menyusun laporan pembedahan (diagnosis pasca, nama operasi  rekam medis
dokter, prosedur, rincian temuan, komplikasi, spesimen, EP 5: status fisiologis
tanggal, waktu, tanda tangan dokter), perbaikan saat dipantau terus (segera dan
pemulihan, perbaikan pasca pembedahan  instruksi setelah pembedahan 
pemulangan rekam medis)

Kriteria 3.4.2 Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di
Puskesmas, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Standar 3.5: Pemberian makanan dan terapi gizi sesuai dengan kebutuhan
pasien dan ketentuan peraturan perundangan

EP 1: kebijakan, pedoman asuhan


Pokok Pikiran: gizi, dan prosedur asuhan gizi (R)
a. Kondisi kesehatan dan pemulihan membutuhkan
asupan makanan dan gizi yang memadai  EP 2: dilakukankajian kebutuhan
perlu reguler sesuai rencana asuhan, umur, gizi untuk menetukan status gizi
budaya, pilihan menu. Pasien dapat dan menu (D)
berpartisipasi
b. Pemesanan dan pemberian makanan hanya EP 3: pemesanan makanan
dilakukan oleh nakes yang kompeten didasarkan atas status gizi dan
kebutuhan pasien  variasi 
konsisten dengan kondisi dan
kebutuhan pasien (D)

Kriteria 3.5.1  Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan
konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler
Standar 3.5: Pemberian makanan dan terapi gizi sesuai dengan kebutuhan
pasien dan ketentuan peraturan perundangan
Pokok Pikiran: EP 1: kebijakan dan prosedur
a. Pemberian makanan secara reguler sesuai pemberian makanan(R)
dengan rencana asuhan berdasarkan hasil
EP 2: rencana asuhan gizi berdasarkan
penilaian status gizi dan kebutuhan pasien
kajian kebutuhan gizi (D)
sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
yang tercantuk dalam Pedoman Pelayanan Gizi EP 3: distribusi dan pemberian
di Puskesmas makanan dilakukan sesuai jadwal dan
b. Dicatat dan didokumentasikan dengan baik pemesanan (D, W)
c. Keluarga pasien dapat berpartisipasi  sesuai
dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien EP 4: edukasi pembatasan diet,
dan rencana asuhan ada edukasi (dilarang, keamanan/kebersihan makanan 
kontraindikasi, interaksi)  sepengetahuan keluarga berpartisipasi(D)
dari petugas kesehatan
EP 5: dokumentasi asuhan gizi (D, W)
Kriteria 3.5.2  Pemberian makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan
asuhan klinis tersedia secara reguler
Standar 3.6: Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan

Pokok Pikiran:
a. Upaya menjamin kesinambungan pelayanan  kebijakan dan prosedur pemulangan
pasien dan tindak lanjutnya
b. Rencana pemulangan (oleh dr dan drg) berisi instruksi dan/atau dukungan yang perlu
diberikan (faskes dan keluarga) saat pemulangan maupun saat di rumah  EP 2:
penjelasan rencana pemulangan dan tindak lanjut (D, O, W); EP 3: dr/drg menyusun
rencana pemulangan dan tindak lanjut pasien (D)
c. Pemulangan dilakukan oleh dr atau drg  EP 4: dr/drg, perawat/bidang dan pemberi
asuhan lain melaksankaan pemulangan dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan rencana
tindak lanjut yang disusun (D)

Kriteria 3.6.1  Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan
layanan dipandu oleh prosedur yang baku
Standar 3.6: Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan

Pokok Pikiran:
d. Ditetapkan kriteria pemulangan  rawat jalan, rawat inap  tidak perlu, bisa dirawat di
rumah, penolakan, pulang atas permintaan sendiri  EP 1: kebijakan dan prosedur
pemulangan dan/tindak lanjut dengan kriteria pemulangan (R)
e. Resume medis: data umum, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis dan diagnostik,
indikasi rawat inap, diagnosis, komorbiditas, prosedur/tindakan, terapi, obat yang telah
diberikan, kondisi kesehatan, instruksi tindak  EP 5: resume medis diberikan kepada
pasien saat pemulangan (D, O, W)

Kriteria 3.6.1  Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan
layanan dipandu oleh prosedur yang baku
Standar 3.7: Rujukan
Pokok Pikiran:
a. Jika kebutuhan tidak dapat dipenuhi  harus dirujuk sesuai kebutuhan  diatur dengan
kebijakan dan prosedur  termasuk alternatif rujukan  EP 1: ditetapkan kebijakan dan
prosedur rujukan (R)
b. Komunikasi dengan fasilitas yang akan dirujuk  kemampuan dan ketersediaan
pelayanan di FKTRL  EP 4: dilakukan komunikasi dengan faskes tujuan rujukan (D)
c. Pasien dalam kondisi stabil untuk transfer  EP 5: dilakukan tindakan stabilisasi sesuai
kondisi, indikasi medis, kemampuan dan kewenangan  keselamatan saat merujuk
terjamin (D, W)

Kriteria 3.7.1  Terdapat kebijakan dan prosedur rujukan yang jelas


Standar 3.7: Rujukan

Pokok Pikiran:
d. Hak informasi rujukan  alas an rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju (termasuk
pilihan faskes lain)  menyetujui dan kapan  EP 2: pasien/keluarga pasien
memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan (D)
e. Kepastian pemenuhan kebutuhan  EP 3: proses rujukan berdasakan kebutuhan pasien
dan kriteria rujukan
f. Identifikasi kebutuhan dan pilihan pasien  kebutuhan transportasi, petugas kompeten
yang mendampingi, sarana medis, keluarga yang menemani)

 EP 6: jika pasien dan keluarga menolak  tertulis  setelah mendapatkan informasi


tentang konsekuensi jika menolak rujukan, tanggung jawab, dan alternatif pelayanan

Kriteria 3.7.1  Terdapat kebijakan dan prosedur rujukan yang jelas


Standar 3.7: Rujukan
Pokok Pikiran:
a. Rujukan langsung  pasien sadar atau
koma dengan pemantauan EP 3: informasi klinis dan resume klinis
b. Rujukan tidak langsung  proses dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
pelaksanaannya diserahkan kepada rujukan bersama pasien (D, O, W)
pasien  Salinan resume dibawa
EP 2: selama proses rujukan  dipantau
pasien/keluarga
dan dicatat oleh pemberi asuhan yang
c. Pasien yang membutuhkan pemantauan
kompeten sesuai kondisi pasien (D)
saat transfer  nakes yang kompeten 
EP 4: dilakukan serah terima saat
sesuai kondisi pasien  SBAR serah
rujukan (D)
terima pasien
d. Menggunakan fasilitas transportasi EP 1: tersedia fasilitas transportasi untuk
Puskesmas merujuk pasien sesuai standar (O)
Kriteria 3.7.2  Selama proises rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan yang kompeten
terus memantau kondisi pasien, dan fasilitas kesehatan penerima rujukan diberi resume medis
tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan
Standar 3.7: Rujukan

Pokok Pikiran: EP 1: kebijakan dan prosedur pemberian


a. Pasien yang dirujuk balik dari FKTRL asuhan pasien rujuk balik dari FKTRL (R)
sesuai dengan umpan balik rujukan dan
dicatat dalam rekam medis EP 2: dr/drg melakukan kajian ulang
b. Tindak lanjut terhadap pasien sesuai sebelum menindaklanjuti umpan balik
prosedur yang berlaku melalui proses (D, O)
kajian dengan memperhatikan EP 3: dr/drg melakukan tindak lanjut
rekomendasi terhadap rekomendasi umpan balik
rujukan (D, O, W)

Kriteria 3.7.3  Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKTRL
Standar 3.7: Rujukan EP 1: kebijakan,
pedoman, dan
Pokok Pikiran: prosedur (R)
a. Audit klinis  evaluasi mutu pelayanan klinis menggunakan
rekam medis oleh pemberi layanan klinis (dr, drg, perawat, EP 2: tim audit klinis
bidan, apoteker, nutrisionis, dan tenaga kesehatan (R)
b. Minimal 1 tahun sekali  mengacu panduan dan prosedur
praktik klinis EP 3: dietapkan audit
c. Audit maternal perinatal  sebab kematian atau kesakitan klinis sesuai dengan
ibu, perinatal, dan neonatal  investigasi kualitatif pedoman dan prosedur
mendalam  penyebab dan situasi  tim kab/kota/provinsi (D, W)
d. Hasil pelaksanaan  layanan antenatal, persalinan yang
bersih dan aman, PONED, PONEK, rujukan yang efektif untuk EP 4: bukti Dinkes
kasus risiko tinggi dan komplikasi menindaklanjuti laporan
kematian ibu dalam
pertemuan AMP (D, W)
Kriteria 3.7.4  Dilakukan audit klinis secara periodik untuk mengevaluasi kesesuaian
penyelenggaraan asuhan dengan panduan dan prosedur praktik klinis
hervita94@yahoo.com
08567942962 (WA)/082129902803

Anda mungkin juga menyukai