Bab IX – PMKP 4 12 58
Kriteria 3.2.2 Pasien dengan kendala dan/atau berkebutuhan khusus diidentifikasi dan
difasilitasi agar dapat memperoleh pelayanan klinis yang optimal
Standar 3.2: Proses Pendaftaran
Pokok Pikiran:
a. Pasien gawat darurat diidentifikasi
dengan proses triage sesuai ketentuan EP 1: kebijakan, pedoman, dan prosedur
b. Sistem triage sistem prioritas triage prioritas (R)
penatalaksanaan segera (termasuk
layanan diagnosis) ancaman jiwa
dalam menit – jam, trauma ringan, EP 2: pasien prioritas sesuai
sudah meninggal kegawatdaruratan (D, O, S)
c. Stabil rujuk bila kebutuhan untuk EP 3: pasien yang perlu rujuk
kondisi emergency tidak mampu diperiksa, dibuat stabil, dipastikan
ditangani diterima (D, O)
d. Pengendalian infeksi penyakit
menular (terutama airborne) EP 4: evaluasi dan tindak lanjut (D, W)
Kriteria 3.2.3 Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen sebagai bentuk
pelaksanaan triage
Rider, Elephant, and Path Metaphor
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Pokok Pikiran:
a. Proses kajian berkesinambungan dan dinamis rawat jalan dan inap
b. Kajian mengumpulkan data dan informasi subjektif (S) dan objektif (O) analisis
masalah, kondisi, diagnosis (A) rencana asuhan (P) EP 2: prosedur kajian awal
identifikasi kebutuhan dan harapan (medis, keperawatan/kebidanan, lainnya) – (R)
c. Kajian awal dan ulang dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain
sesuai kewenangan klinis EP 3: kajian awal oleh tenaga kompeten (D, O, W)
d. Kajian awal paripurna, terpadu status fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual,
ekonomi, riwayat kesehatan, alergi, nyeri, risiko jatuh, fungsional, nutrisi, kebuthan
edukasi, rencana pemulangan (rawat inap) EP 1: jenis dan isi kajian awal dalam
rekam medis secara kolaboratif (R); EP 4: rencana pemulangan sesuai dengan hasil
kajian
e. Terdokumentasi di rekam medis
f. Kajian ulang medis, penunjang medis, keperawatan/kebidanan, lainnya
Kriteria 3.3.1 Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai
kebutuhan dan harapan pasien/keluarga
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
EP 1: kajian dan penetapan diagnosis
Pokok Pikiran: nakes profesional dan kompeten,
a. Kajian hanya oleh profesional (memiliki dicatat dalam rekam medis (R, D, O)
standar dan kode etik) yang kompeten EP 2: tersedia tim kesehatan jika
(sertifikat kompetensi) individu/tim diperlukan (R, D, O)
b. Dicatat dalam rekam medis
c. Pelimpahan kondisi, tertulis, sesuai
kemampuan, di bawah pengawasan, EP 3: pelimpahan kewenangan (R, D)
tanggung jawab tetap, tidak termasuk EP 4: perawat atau bidan telah
pengambilan keputusan, tidak bersifat mengikuti pelatihan (kajian dan
terus menerus pemberian asuhan medis)
Kriteria 3.3.2 Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan antar profesi yang professional
melakukan kajian pasien untuk menetapkan diagnosis medis dan diagnosis
keperawatan/kebidanan
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Pokok Pikiran:
EP 1: ditetapkan kebijakan dan
a. Rencana asuhan ditetapkan
prosedur penyusunan rencana asuhan
berdasarkan hasil kajian diagnosis
terpadu (R)
dan asuhan
EP 2: rencana asuhan disusun sesuai
b. Dipandu kebijakan dan prosedur jelas
dengan kebutuhan, kebijakan (D)
sesuai standar
EP 3: evaluasi dan tindak lanjut
c. Bila memerlukan tim kesehatan
kepatuhan (D)
terkoordinasi
Kriteria 3.3.3 Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana asuhan baik asuhan
klinis maupun asuhan terpadu jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang
terkoordinasi
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Pokok Pikiran:
a. Pasien dan keluarga perlu
mendapatkan informasi tentang
rencana asuhan dan memberikan
persetujuan
b. Dipandu oleh standar EP 1: Tersedia panduan praktik klinis dan
asuhan/panduan praktik klinis prosedur asuhan klinis (R)
sesuai kemampuan referensi jelas,
berbasis bukti EP 2: digunakan sebagai acuan (D, O, W)
c. Dicatat di rekam medis
Kriteria 3.3.4 Standar Pelayanan Klinis dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan asuhan
klinis
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Kriteria 3.3.6 Rencana asuhan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan
kebutuhan biopsikososspiritual, dan tata nilai budaya pasien
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
EP 1: asuhan medis diberikan oleh
Pokok Pikiran: dokter dan drg (D, W)
a. Kompetensi medis dokter dan drg EP 2: asuhan medis dan pelayanan
kewenangan klinis sesuai kompetensi penunjang dilakukan berdasarkan
sesuai prosedur; dapat dilimpahkan; rencana asuhan dan panduan/prosedur,
menghindari pengulangan (pemeriksaan tidak terjadi pengulangan, dicatat dalam
fisis/neurologis, penunjang, obat, dll) rekam medis (D, W)
prosedur terintegrasi, pencatatan
lengkap EP 3: asuhan keperawatan/kebidanan
b. Kompetensi lulusan diberikan oleh petugas yang kompeten,
keperawatan/kebidanan perawat, bekerja sesuai panduan/prosedur
bidan, nakes lain rincian kewenangan
klinis sesuai kompetensi sesuai EP 4: semua asuhan dan perkembangan
prosedur kondisi di rekam medis
Kriteria 3.3.7 Asuhan diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi lulusan dengan kejelasan
rincian kewenanagan yang sesuai dengan kewenangan yang dimiliki
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Kriteria 3.3.8 Pelaksanaan asuhan terpadu dikoordinir oleh dokter dan dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Kriteria 3.3.9 Penyiapan, penggunaan, dan pemberian obat dan/atau cairan intravena
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas
Standar 3.3: Pengkajian, Rencana dan Pemberian Asuhan Secara Paripurna
Pokok Pikiran:
a. Kerjasama antara petugas kesehatan EP 1: kebijakan dan prosedur
pendidikan dan penyuluhan kepada penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi
pasien/keluarga pendekatan pasien/keluarga (R)
komunikasi interpersonal dengan bahasa
yang udah dipahami oleh EP 2: dilakukan penyuluhan/pendidikan
pasien/keluarga kesehatan kepada pasien/keluarga
b. Pasien/keluarga didorong untuk dengan cara yang mudah dipahami (D, O)
berbicara/bertanya terkait dengan EP 3: evaluasi dan tindak lanjut efektivitas
masalah kesehatan, pengobatan, dan agar dapat berperan aktif dalam
pemenuhan kebutuhan pasien proses layanan dan memahami
konsekuensi layanan yang diberikan
Kriteria 3.3.10 pasien/keluarga memperoleh edukasi kesehatan dengan pendekatan yang
komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Standar 3.4: Pelayanan anestesi lokal dan pembedahan minor di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar
Pokok Pikiran:
a. Bedah minor dengan anestesi lokal
gawat darurat, gigi, KB sesuai
prosedur EP 1: kebijakan dan prosedur anestesi
b. Kebijakan dan prosedur memuat: lokal (R)
identifikasi perbedaan kebutuhan
dewasa, anak, dan pertimbangan khusus, EP 2: dilakukan oleh tenaga kesehatan
dokumentasi, persetujuan khusus, yang kompeten (D, O, W)
frekuensi dan jenis bantuan, kualifikasi
dan keterampilan petugas, ketersediaan EP 3: pemantauan status fisiologi dan
dan penggunaan peralatan, persyaratan dicatat di rekam medis (D)
kompetensi, teknik, bantuan, tatalaksana EP 4: jenis, dosis, dan teknik anestesi
komplikasi, BHD lokal dicatat di rekam medis
Kriteria 3.4.1 Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas,
standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Standar 3.4: Pelayanan anestesi lokal dan pembedahan minor di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar
Pokok Pikiran: EP 1: kebijakan dan
a. Bedah minor dengan anestesi lokal gawat darurat, gigi, prosedur pembedahan (R)
KB sesuai prosedur EP 2: kajian sebagai dasar
b. Dokter yang melakukan pembedahan wajib: rencana (D)
menyampaikan informasi dan hasil kajian, menyusun EP 3: bukti penjelasan
rencana pembedahan berdasarkan kajian, edukasi terkait risiko, manfaat, komplikasi
tindakan yang akan dilakukan, komplikasi dan hasil yang potensial dan alternatif
diharapkan, melaksanakan prosedur dengan aman, EP 4: laporan/catatan
menyusun laporan pembedahan (diagnosis pasca, nama operasi rekam medis
dokter, prosedur, rincian temuan, komplikasi, spesimen, EP 5: status fisiologis
tanggal, waktu, tanda tangan dokter), perbaikan saat dipantau terus (segera dan
pemulihan, perbaikan pasca pembedahan instruksi setelah pembedahan
pemulangan rekam medis)
Kriteria 3.4.2 Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di
Puskesmas, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Standar 3.5: Pemberian makanan dan terapi gizi sesuai dengan kebutuhan
pasien dan ketentuan peraturan perundangan
Kriteria 3.5.1 Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan
konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler
Standar 3.5: Pemberian makanan dan terapi gizi sesuai dengan kebutuhan
pasien dan ketentuan peraturan perundangan
Pokok Pikiran: EP 1: kebijakan dan prosedur
a. Pemberian makanan secara reguler sesuai pemberian makanan(R)
dengan rencana asuhan berdasarkan hasil
EP 2: rencana asuhan gizi berdasarkan
penilaian status gizi dan kebutuhan pasien
kajian kebutuhan gizi (D)
sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
yang tercantuk dalam Pedoman Pelayanan Gizi EP 3: distribusi dan pemberian
di Puskesmas makanan dilakukan sesuai jadwal dan
b. Dicatat dan didokumentasikan dengan baik pemesanan (D, W)
c. Keluarga pasien dapat berpartisipasi sesuai
dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien EP 4: edukasi pembatasan diet,
dan rencana asuhan ada edukasi (dilarang, keamanan/kebersihan makanan
kontraindikasi, interaksi) sepengetahuan keluarga berpartisipasi(D)
dari petugas kesehatan
EP 5: dokumentasi asuhan gizi (D, W)
Kriteria 3.5.2 Pemberian makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan
asuhan klinis tersedia secara reguler
Standar 3.6: Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
Pokok Pikiran:
a. Upaya menjamin kesinambungan pelayanan kebijakan dan prosedur pemulangan
pasien dan tindak lanjutnya
b. Rencana pemulangan (oleh dr dan drg) berisi instruksi dan/atau dukungan yang perlu
diberikan (faskes dan keluarga) saat pemulangan maupun saat di rumah EP 2:
penjelasan rencana pemulangan dan tindak lanjut (D, O, W); EP 3: dr/drg menyusun
rencana pemulangan dan tindak lanjut pasien (D)
c. Pemulangan dilakukan oleh dr atau drg EP 4: dr/drg, perawat/bidang dan pemberi
asuhan lain melaksankaan pemulangan dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan rencana
tindak lanjut yang disusun (D)
Kriteria 3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan
layanan dipandu oleh prosedur yang baku
Standar 3.6: Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
Pokok Pikiran:
d. Ditetapkan kriteria pemulangan rawat jalan, rawat inap tidak perlu, bisa dirawat di
rumah, penolakan, pulang atas permintaan sendiri EP 1: kebijakan dan prosedur
pemulangan dan/tindak lanjut dengan kriteria pemulangan (R)
e. Resume medis: data umum, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis dan diagnostik,
indikasi rawat inap, diagnosis, komorbiditas, prosedur/tindakan, terapi, obat yang telah
diberikan, kondisi kesehatan, instruksi tindak EP 5: resume medis diberikan kepada
pasien saat pemulangan (D, O, W)
Kriteria 3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan
layanan dipandu oleh prosedur yang baku
Standar 3.7: Rujukan
Pokok Pikiran:
a. Jika kebutuhan tidak dapat dipenuhi harus dirujuk sesuai kebutuhan diatur dengan
kebijakan dan prosedur termasuk alternatif rujukan EP 1: ditetapkan kebijakan dan
prosedur rujukan (R)
b. Komunikasi dengan fasilitas yang akan dirujuk kemampuan dan ketersediaan
pelayanan di FKTRL EP 4: dilakukan komunikasi dengan faskes tujuan rujukan (D)
c. Pasien dalam kondisi stabil untuk transfer EP 5: dilakukan tindakan stabilisasi sesuai
kondisi, indikasi medis, kemampuan dan kewenangan keselamatan saat merujuk
terjamin (D, W)
Pokok Pikiran:
d. Hak informasi rujukan alas an rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju (termasuk
pilihan faskes lain) menyetujui dan kapan EP 2: pasien/keluarga pasien
memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan (D)
e. Kepastian pemenuhan kebutuhan EP 3: proses rujukan berdasakan kebutuhan pasien
dan kriteria rujukan
f. Identifikasi kebutuhan dan pilihan pasien kebutuhan transportasi, petugas kompeten
yang mendampingi, sarana medis, keluarga yang menemani)
Kriteria 3.7.3 Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKTRL
Standar 3.7: Rujukan EP 1: kebijakan,
pedoman, dan
Pokok Pikiran: prosedur (R)
a. Audit klinis evaluasi mutu pelayanan klinis menggunakan
rekam medis oleh pemberi layanan klinis (dr, drg, perawat, EP 2: tim audit klinis
bidan, apoteker, nutrisionis, dan tenaga kesehatan (R)
b. Minimal 1 tahun sekali mengacu panduan dan prosedur
praktik klinis EP 3: dietapkan audit
c. Audit maternal perinatal sebab kematian atau kesakitan klinis sesuai dengan
ibu, perinatal, dan neonatal investigasi kualitatif pedoman dan prosedur
mendalam penyebab dan situasi tim kab/kota/provinsi (D, W)
d. Hasil pelaksanaan layanan antenatal, persalinan yang
bersih dan aman, PONED, PONEK, rujukan yang efektif untuk EP 4: bukti Dinkes
kasus risiko tinggi dan komplikasi menindaklanjuti laporan
kematian ibu dalam
pertemuan AMP (D, W)
Kriteria 3.7.4 Dilakukan audit klinis secara periodik untuk mengevaluasi kesesuaian
penyelenggaraan asuhan dengan panduan dan prosedur praktik klinis
hervita94@yahoo.com
08567942962 (WA)/082129902803