LAPORAN AWAL
CAP,
NAMA JELAS DAN TTD
Laporan awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Hoor, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi
Maluku, telah selesaai di susun dan di setujui oleh Kepala Puskesmas Hoor, pada tanggal 31 Oktober
2020.
Nama : Nia Triani, S.Tr.KL
NRPK : 25.7.0710471
Jenis Tenaga Kesehatan : Kesehatan Lingkungan ( Sanitarian )
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Awal Penugasan Nusantara Sehat
Individu (NSI) ini dengan baik. Laporan ini disusun dalam upaya memenuhi salah satu syarat pasca
satu bulan penugasan pada penempatan di wilayah kerja Puskesmas Hoor Kecamatan Kei Besar Utara
Barat, Kabuaten Maluku Tengggara.
Ucapan terima kasih dengan tulus dan penuh rasa hormat penulis sampaikan kepada
Kementerian Kesehatan RI, yang telah menyelenggarakan program Nusantara Sehat. Pada kesempatan
ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dinkes Provinsi Maluku, dan juga Dinkes Kabupaten Maluu Tenggara, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengabdi selama 2 tahun pada Puskesmas Hoor.
2. Juliana A.Rahayaan, A.Md.Keb, selaku Kepala Puskesmas Hoor yang telah memberikan
kesempatan dan arahan selama penulis akan mengabdi pada Puskesmas Hoor.
3. Kepada rekan – rekan kerja Puskesmas Hoor yang selalu memberi dorongan maupun saran dalam
menyelesaikan Laporan ini.
Jika dalam hasil laporan ini terdapat adanya kekurangan, baik dalam hal sistematika, pola
penyampaian, bahasa, maupun materi yang di luar kemampuan penulis. Hal itu tidak terlepas dari
keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Sehingga saran yang bersifat konstruktif sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan hasil laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin
Penulis
Sampul ............................................................................................................................................. i
BAB III Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Tahun Berjalan ................................. 15
3.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan Hasil Sinkronisasi Dengan RUK UNS ......... 15
3.2 Matriks Awal : Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan NSI ............................ 17
1. KEADAAN UMUM
1.1. Geografis
1.1.1. Gambaran geografi, topografi
Pusesmas Hoor berada di Kecamatan Kei besar Utara Barat, memiliki
wilayah kerja 8 desa, yaitu Desa Adwearaur, Desa Ad Ngurwul, Desa Laar, Desa
Laar Ohoivav, Desa Hoor Kristen, Desa Hoor Islam, Desa Waerat, Desa Waer.
Semua desa diwilayah kerja Puskesmas Hoor berada di wilayah pesisir pantai
1 Desa Ad Wearaur 28
2 Desa Ad Ngurwul 35
3 Desa Ad Ohoivav 18
4 Desa Laar 40
7 Desa Waerat 20
8 Desa Waer 45
Jumlah 247
1.2.2.Tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur (Bayi, Balita, Usia
Sekolah, Remaja, Usia produktif, Lansia)
KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK
NO
(Tahun) L P Jumlah
1 0-4 150 155 305
2 5-9 157 162 319
3 10-14 170 181 351
4 15-19 135 137 272
5 20-24 128 139 267
6 25-29 135 146 281
7 30-34 102 104 206
8 35-39 121 134 255
9 40-44 102 117 219
10 45-49 74 88 162
11 50-54 86 93 179
12 55-59 49 57 106
13 60-64 39 44 83
14 65-69 32 37 69
15 70-74 25 29 54
16 75+ 10 18 28
JUMLAH 1.515 1.641 3.156
4 Tamat SD 274
✓ Pustu : 1 (Satu)
✓ Polindes : -
✓ Desa Siaga : -
✓ Posyandu : 8 (Delapan)
✓ Posbindu : 8 (Delapan)
Laboratorium
2.1.3. Jarak Pemukiman masyarakat terjauh dan waktu tempuh yang diperlukan
Jarak Pemukiman Masyarakat terjauh dari Puskesmas Hoor adalah Desa Waer dengan
Sarana Transportasi yang tersedia untuk pelayanan adalah keandaraan laut ( Speed
Motor) dengan memakan biaya yang cukup besar untuk melakukan pelayanan serta
Jumlah
Bentuk
No. Nama Obat Ketersediaan yang
Sediaan
Ada / Tidak Tersedia
1 Albendazol Tablet Ada 10.000
Ada 7,000
2 Amoxicillin 500 mg Tablet
Ada
3 Amoxicillin (250 mg) Syrup 130
2. Steteskop 1 Buah ✓
3. Kursi
1. Kursi Roda Berputar 6 Buah ✓
5. Kursi roda - ✓
6. Tiang infus - ✓
8. Timbangan 2 Buah ✓
Dokter umum 0 0 0 0 0
Dokter gigi 0 0 0 0 0
Perawat 6 2 4 0 12
Bidan 2 0 3 0 5
Skm 0 0 1 0 1
Promkes 0 1 0 0 1
Gizi 1 0 0 0 1
Kesling 0 1 0 0 1
Analis 0 0 0 0 0
Farmasi 0 0 0 0 0
Non Kesehatan 0 0 2 0 2
Total 9 4 10 0 23
Juliana A.Rahayaan
- - - -
Kordinator Pelayanan
Kordinator Gizi UKM Gawat Darurat
John A.Sedubun
Kordinator Pelayanan
Laboratorium
2.5.2. Morbiditas
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut
morbiditas.Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
2.5.2.1. 10 jenis penyakit terbanyak
No Penyakit Jumlah
1 MIALGYA 137
2 ISPA 83
3 RHEUMATIC 31
4 HIPERETNSI 26
5 CARIES GIGI 23
6 CEPALGIA 18
7 ANEMIA 15
8 ASMA BRONCHIALE 14
9 ALERGI 10
10 GASTRITIS 9
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan umur kehamilan.BBLR
merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian
perinatal dan neonatal.BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena
premature atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR).Dinegara
berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk,
anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual (PMS) sebelum
konsepsi atau pada saat kehamilan. Berdasarkan Laporan Kegian Puskesmas
Baik Dalam Gedung Maupun Di Luar Gedung tidak ditemukan kasus Bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah(BBLR).
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah
pengukuran secara anthropometri yang menggunakan 3 (tiga) indeks, yaitu :
berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan/panjang
badan (BB/TB) dan tinggi badan /panjang badan menurut umur (TB/BB/U).
Sedangkan Balita dikatakan mengalami gizi buruk adalah balita dengan status
gizi berdasarkan indeks BB menurut TB (BB/TB) atau BB menurut PB (BB/PB)
dengan nilai Z-Score <-3 SD (sangat kurus) dan atau terdapat tanda klinis gizi
buruk lainnya. Gizi buruk, baik dari segi kuantitas dan kualitas menyebabkan
gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur
dan fungsi otak serta perilaku.
2.5.2.3. Penyakit menular
1) ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bukan merupakan penyakit genetik
tetapi merupakan penyakit menular yang dapat disembuhkan.Jumlah kasus
penderita ISPA pada tahun 2020 pada bulan Oktober di Puskesmas Hoor
adalah sebanyak 83 kasus.Upaya yang dilakukan adalah melakukan
pencegahan dengan menggunakan masker atau menutup mulut pada saat
bersin dengan menggunakan tissue atau lengan bagian atas, menjaga kesehatan
tubuh dan sosialisasi ISPA per individu, kelompok, keluarga atau masyarakat.
Belum pernah ada Nusantara Sehat Individu (NSI) maupun Nusantara Sehat Tim yang
sebelumnya di tempatkan pada Kabupaten Maluku Tenggara, khususnya Puskesmas Hoor.
3.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan Hasil Sinkronisasi Dengan RUK UNS (jika
ada NST).
Belum pernah ada Penugasan Khusus Nusantara Sehat sebelumya di Kabupaten Maluku
Tenggara baik yang Team maupun Individual
3.2 Matriks Awal : Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan Nusantara Sehat
Individu
Terlaksana, tujuan
5 Uraian Kegiatan Proyek Perubahan NSI Tidak
tercapai
1. Pendataan PIS-PK Ya
3. …..
4. ….
5. ….
6. ….
7. ….. Dst.
6 P1 (perencanaan)
Disusun bersama
- RUK Tidak
sesuai Pmk 44/2016
7 P2 (penggerakan pelaksanaan)
Dilibatkan,
- Lokmin bulanan dilaksanakan sesuai Tidak
standar
Dilibatkan,
- Keterlibatan NSI dalam Pelaksanaan dilaksanakan sesuai Tidak
standar
Ada verifikasi
- PKP (penilaian kinerja puskesmas) Tidak
dinkes, bernilai Baik
Data lengkap,
terkirim ke dinkes
- Pelaporan Tidak
tepat waktu,
dianalisis.
10 PIS-PK
- Perencanaan Dilaksanakan Ya
- Evaluasi Dilakukan Ya
14 PP-PTM Dilibatkan Ya
18 Dukungan LS
- Kecamatan Ada Ya
- Desa Ada Ya
- Supervisi NS Ada Ya
19 Akreditasi Puskesmas
Dilaksanakan oleh
- Implementasi SPO semua nakes Tidak
puskesmas
Tidak ada
Lain-lain yang dipandang penting Kendaraan dinas
21 dilaporkan sesuai kesepakatan dengan untuk melakukan Tidak
daerah. pelayanan (Speed
Motor)
Dari data-data yang sudah ditampilkan di atas maka dapat di simpulkan bahwa:
1. Masih Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya Kesehatan
serta masih tingginya kepercayaan masyarakat akan stigma-stigma yang bertentangan
dengan Kesehatan.
2. Menajemen Puskesmas haruslah lebih ditingkatkan mutunya.
3. Tenaga serta Sarana dan prasarana yang tidak tersedia di Puskesmas sehingga
menghambat optimalisasi kerja.
4. Tugas dan Fungsi Dinas dalam rangka pembimbingan dan pendampingan belumlah
berjalan dengan baik.
Dari kesimpulan di atas maka dapatlah kami memberikan saran antara lain :
1. Dalam rangka menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta meluruskan
stigma yang salah, maka upaya Promosi Kesehatan harus lebih ditingkatkan.
2. Menajemen Puskesmas harus diupayakan lebih baik lagi.
3. Tenaga serta Sarana dan Prasarana yang masih kurang haruslah dipenuhi sesuai
kebutuhan.
4. Harus adanya pendampingan dari dinas ke Pusksmas setiap bulan berjalan baik itu
tentang manejemen Puskesmas maupun penilaian kinerja Puskesmas.
PENGOBATAN,POSBINDU,POSLANSIA IMUNISASI
PENGOBATAN,POSBINDU,POSLANSIA POSYANDU