Berdasarkan
hasil
analisis
penulis, sel surya dapat mengubah
energi radiasi cahaya menjadi energi
listrik. Energi listrik yang diperoleh dari
proses konversi memiliki arus searah
(DC). Pada sel surya, energi cahaya
dikonversi menjadi energi listrik dengan
menggunakan
lapisan-lapisan
tipis
silikon (Si) yang memiliki kemurnian
atau efisiensi sebesar 15%, kapasitas
sebesar 50 Watt, seluas 2,5 m2 , dan
dipasang pada ketinggian 70 cm tepat
diatas tanah. Serta menggunakan atom
tambahan yakni Boron (Br) pada sisi
elektroda positif.
3.2 Pembahasan
Adapun bahasan dari hasil
analisis yang telah diperoleh yakni
konversi energi cahaya matahari menjadi
energi listrik menggunakan bahan
material
berupa
semikonduktor.
Tersusun atas dua jenis semikonduktor
yaitu
tipe
N
dan
tipe
P.
Semikonduktor tipe N merupakan
semikonduktor yang memiliki kelebihan
elektron, sehingga kelebihan muatan
negatif. Sedangkan semikonduktor tipe
P memiliki kelebihan hole, sehingga
disebut dengan P karena kelebihan
muatan positif.
Muatan pada
semikonduktor
dapat
disesuaikan
dengan cara menambahkan unsur lain ke
dalam semikonduktor, sebagaimana
diilustrasikan pada gambar di bawah ini
Gambar
1.1
Muatan
Pada
Semikonduktor Tipe P dan Tipe N.
Di dalam semikonduktor alami,
elektron maupun hole memiliki jumlah
yang sama. Kelebihan elektron atau hole
dapat meningkatkan daya hantar listrik
maupun
panas
dari
sebuah
semikonduktor.
Dua
jenis
semikonduktor N dan P ini jika
disatukan akan membentuk sambungan
P-N atau dioda P-N.
Semikonduktor jenis P dan N
sebelum disambung dapat dilihat pada
gambar 1.2
http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/124980-R040854-Performa
%20sel-Literatur.pdf.
Diakses pada tanggal 2 Desember 2014
http://panelsuryaindonesia.com/konseppanel-surya/24-prinsip-kerja-energisurya.html.
Diakses pada tanggal 2 Desember 2014