MANUSKRIP
MANUSKRIP
ABSTRAK
Pendahuluan: Loyalitas pasien merupakan tingkat dimana seseorang pasien menunjukkan datang
berulang dari suatu memiliki sikap positif terhadap pelayanan itu dan hanya memilih pelayanan itu
saja pada saat membutuhkan pelayanan yang terkait. Mutu pelayanan keperawatan merupakan
faktor yang paling penting untuk membentuk kepuasan/kepercayaan pasien kepada layanan
kesehatan sehingga tercipta loyalitas pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan
hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan dan loyalitas pasien BPJS berdasarkan
perspektif pelanggan dengan penjelasan teori Gronroos, theory of Service Quality (SERVQUAL),
dan teori Zeithmal. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross
sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat inap RSUD Ungaran Kab. Semarang
dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang yang ditentukan dengan secara cluster sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner modifikasi dari teori Gronroos, theory SERVQUAL
Parasuraman, Loyalitas dari Zeithmal dan dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik Biner
dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan (p = 0,019), kepuasan (p = 0,009) berhubungan dengan loyalitas pasien. Variabel
kepuasan memiliki peluang paling besar untuk membentuk loyalitas pelanggan terhadap rumah
sakit. Kedua Variabel tersebut memiliki peluang sebesar 88,5% untuk membentuk pelanggan
menjadi pelanggan yang setia/loyal terhadap rumah sakit. Diskusi: Pelanggan menjadi loyal
terhadap rumah sakit karena kualitas pelayanan dan kepuasan pasien yang baik. Sebaliknya apabila
pelanggan mendapat kualitas pelayanan dan kepuasan yang buruk maka loyalitas pelanggan
terhadap rumah sakit tidak akan terbentuk. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut tentang hubungan promosi dan brand image dengan loyalitas pasien. Hal tersebut perlu
dilakukan berhubung pasien yang puas cenderung memperkenalkan layanan rumah sakit kepada
orang lain.
Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan, loyalitas, pasien BPJS, rumah sakit
ABSTRACT
Introduction: National health insurance, the BPJS, is a guarantee of health protection for
participants to obtain good quality services, so that the patient will feel satisfied with the health
services provided that are likely to form loyalty. The purpose of this study was to analyze
correlation between quality of nursing care and satisfaction and loyalty of BPJS patients.
Methods: This study was an analytic descriptive study with population consisted of all patients
hospitalized at Ungaran General Hospital, District Semarang. Total sample comprised 63 patients
who were determined using cluster sampling. Data were collected using questionnaires modified
from Grnroos' theory, Parasuraman's SERVQUAL theory, and Zeithmal's Loyalty, and analyzed
using binary logistic regression test with a significance level of p < 0.05. Results: The results
showed that the value of service quality significance (p = 0.019) and satisfaction (p = 0.009)
correlated to patient's loyalty. Satisfaction variable had the highest probability than nursing
1
quality to establish customer loyalty to the hospital. The service quality variable and satisfaction
had a probability of 88.5% to create a customer to become a loyal one to the hospital. Discussion:
Customers who received good quality services in accordance with their judgment would be
satisfied with the services of the hospital, and would finally form loyalty. Suggestion was addressed
to future researcher necessary to continue research about relation between promotion and brand
image with patient loyality. That research necessary to do because patient who statisfied disposed
introduce hospital services to anyone else.
Keywords: service quality, customer satisfaction and loyalty, BPJS patient
.
PENDAHULUAN
Jaminan kesehatan merupakan hak
dasar bagi setiap individu. Masyarakat sering
kali dibatasi oleh ketersediaan sistem
pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi
untuk memperoleh pelayanan kesehatan
secara paripurna. Rumah sakit merupakan
salah satu jenis ujung tombak sebagai
pembangunan
kesehatan
masyarakat.
Perkembangan pengelolaan rumah sakit baik
dari aspek manajemen maupun operasional
sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari
lingkungan yaitu anatara lain bahwa rumah
sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan biaya pelayanan
kesehatan terkendali sehingga akan berujung
pada kepuasan pasien (RSUD dr H Soemarno
Sosroatmodjo 2010).
Ketidakmampuan
rumah
sakit
menampung pasien disebabkan meningkatnya
pasien secara signifikan sejak diberlakukanya
Jaminan Kesehatan Nasional pada tanggal 1
Januari 2014 yang lalu. Peningkatan pasien
yang berlebih menimbulkan penurunan
kualitas pelayanan kesehatan sehingga
banyaknya pasien BPJS merasa tidak puas
dengan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
Keberhasilan rumah sakit ditandai salah
satunya adalah dengan semakin baiknya
penggunaan tempat tidur perawatan oleh
pasien atau BOR (Bed Occupancy Rate) di
rumah sakit dimana menurut standart
Nursalam (2014) BOR antara 70 - 85%. Nilai
BOR yang rendah menggambarkan bahwa
masih rendahnya kepercayaan masyarakat
untuk menggunakan jasa pelayanan di rumah
sakit tersebut.
Data yang diperoleh di Rumah Sakit
Indonesia menurut Depkes (2011) pada tahun
2008 diperoleh jumlah BOR 58,7%; LOS
4,0%; TOI 3,0%; pada tahun 2009 jumlah
BOR 58,7%; LOS 4,0%; TOI 3,0%; dan pada
tahun 2010 jumlah BOR 41,15; LOS 4,37%;
Menjelaskan
hubungan
kualitas
pelayanan dengan kepuasan dan loyalitas
pasien BPJS di RSUD Ungaran Kabupaten
Semarang. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian
deskriptif
analitik
dengan
pendekatan waktu cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah pasien BPJS yang
dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Ungaran pada periode
1-30 November 2014 sebanyak 412 pasien.
Kriteria inklusi untuk responden adalah
responden berumur >20 tahun, responden
dapat membaca dan menulis, responden yang
pernah berobat di RSUD Ungaran, responden
terdaftar sebagai peserta kelas 3 BPJS,
Menganalisis hubungan komponen model kepuasan dan loyalitas yaitu kualitas pelayanan dan
kepuasan dengan loyalitas pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Ungaran Kab. Semarang dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden dengan menggunakan teknik analisa Regresi Binary
Logistik.
Mendeskripsikan kualitas pelayanan dan kepuasan dengan loyalitas pasien di Ruang Rawat
Inap RSUD Ungaran Kab. Semarang. Kemudian menyajikan data dalam bentuk diagram dan
narasi.
Memberi rekomendasi hasil penelitian ke RSUD Ugaran Kab. Semarang dan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan guna
memenuhi kepuasan dan loyalitas pasien BPJS.
13
26
13
6
5
63
Jumlah
20,3
40,6
20,3
9,4
7,8
100
1. Kualitas Pelayanan
Tabel 2. Kualitas Pelayanan di IRNA Mawar
dan Bugenvil RSUD Ungaran Tanggal
1-30 Desember 2014
HASIL
Penelitian ini diikuti oleh 63 responden .
Terdapat 29 laki-laki dan 34 pasien perempuan
sebagai responden dalam penelitian ini.
Sebagian besar umur pasien yang berumur lebih
diatas 50 tahun yaitu sebanyak 53,97% (34
pasien). Hampir sebagian besar pendidikan
terakhir pasien BPJS yaitu pada tingkat SD
(Sekolah Dasar) yang mencapai 58,73% (37
pasien). Sebesar 40,6% (26 pasien) pasien BPJS
tergolong pada kategori buruh.
Tabel
a. Tidak Bekerja
b.Buruh
c. Wiraswasta
d.Karyawan Swasta
e. Lain-lain
%
Jenis Kelamin:
a. Laki-laki
29
46
b.Perempuan
34
54
Umur
a. 20-35
12
33,33
b.36-50
17
26,98
c. Lebih dari 50
34
53,97
Pendidikan
a. SD
37
58,73
b.SMP
12
19,05
c. SMA/SMK
13
20,63
d.PT
1
1,59
Pekerjaan
Parameter
Kualitas
Fungsi
Kualitas
Teknik
Kategori
Baik
%
56 88,89
Buruk
%
7 11,11
63
%
100
58
5 7,94
63
100
92,06
Total
Kategori
Baik
%
Buruk
%
Total
%
4
4
7
4
9
4
9
4
9
5
1
Reliability
Assurance
Tangible
Empathy
Responsivenes
s
74,6
77,78
77,78
77,78
80,95
1
6
1
4
1
4
1
4
1
2
25,4
22,22
22,22
22,22
19,05
Loyal
Word of mouth
communication
Recommendatio
n to other
Recurrent
service
Still in current
service
Tidak
Loyal
%
Total
61 96,8 2
3,2
63 100
58 92,1 5
7,9
63 100
59 93,7 4
6,3
63 100
52 82,5 11
17,
5
63 100
3. Loyalitas Pasien
Kualitas
Loyalitas Pasien BPJS9 % Total 4 %
Analisis
3
hubungan kualitas Pelayana Loyal p-valueTidak
Loyal
Koefisien
Peluang
pelayanan dengan n
% 0,009
%
%
12,723
regresi B
(%)
loyalitas pasien
2,543
69,88%
BPJS di Ruang Baik
48 76,19 9
14,29 57 90,48
Rawat
Inap
Tabel
6
1
1,59
5
7,94
6
9,52
RSUD Ungaran Buruk
menunjukkan
Total
49 77,78 14 22,23 63 100
Kabupaten
analisis hubungan
p-value
Koefisien
Peluang
Semarang
kepuasan
dengan
18,169
regresi B
(%)
menggunakan uji 0,019
loyalitas
pasien
multivariat
2,900
61,88
BPJS di Ruang
statistik
regresi
Rawat Inap RSUD Ungaran Kabupaten
logistik biner dengan signifikasi p < 0,05. Tabel
Semarang menggunakan uji multivariat statistik
tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikasi
regresi logistik biner dengan signifikasi p <
pada variabel kualitas pelayanan sebesar 0,019
0,05. Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai
yang berarti H1 diterima sehingga dapat
signifikasi pada variabel kepuasan sebesar
diartikan bahwa terdapat hubungan antara
0,009 yang berarti H1 diterima. Hal tersebut
kualitas dengan loyalitas pasien BPJS di RSUD
dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara
Ungaran Kabupaten Semarang. Dengan kualitas
kepuasan dengan loyalitas pasien BPJS di
pelayanan yang baik dapat membentuk peluang
RSUD Ungaran Kabupaten Semarang dengan
pasien untuk loyal terhadap rumah sakit sebesar
peluang yang diberikan oleh variabel kepuasan
61,88%.
dalam membentuk loyalitas pasien BPJS di
RSUD Ungaran digunakan rumus regresi dan
5. Hubungan Kepuasan Pasien dengan
didapatkan hasilnya sebesar 69,88%. Peluang
Loyalitas Pasien BPJS di Ruang Rawat
tersebut diartikan bahwa kepuasan yang dinilai
Inap RSUD Ungaran Kabupaten Semarang
baik oleh pasien dapat membentuk peluang
pasien untuk loyal terhadap rumah sakit sebesar
Berdasarkan data sebesar 74,6% (47
69,88%.
pasien) mempunyai kepuasan yang baik
sehingga menunjukkan tingkat loyalitas pasien
PEMBAHASAN
BPJS. 12,7% (8 pasien) menilai kepuasan sudah
baik, tetapi menunjukkan dalam kategori tidak
Terdapat hubungan antara kualitas
loyal. 3,18% (2 pasien) menilai kepuasan dalam
dengan loyalitas pasien BPJS di RSUD
kategori buruk, tetapi menunjukkan dalam
Ungaran Kabupaten Semarang. Hal ini sesuai
kategori loyal. 9,5% (6 pasien) menilai
dengan teori atau pendapat terdahulu yang
kepuasan dalam kategori buruk, sehingga
dikemukakan oleh Gerson (2002). Kualitas
menunjukkan dalam kategori tidak loyal.
pelayanan adalah suatu pelayanan yang
diberikan melebihi dari apa yang diharapkan
pelanggan, dimana hal ini merupakan sarana
untuk mencapai kepuasan dan loyalitas.
Tabel 6 Hubungan Kepuasan dan Loyalitas
Kualitas pelayanan yaitu kualitas fungsi yang
Pasien BPJS di IRNA Mawar dan
terdiri dari dimensi kontak dengan konsumen,
Bugenvil RSUD Ungaran Tanggal 1-30
sikap dan perilaku, penampilan, dan kemudahan
Desember 2014
akses di rumah sakit rata-rata sudah baik.
Kepuasan Loyalitas Pasien BPJS
Kualitas teknik rata-rata di rumah sakit juga
Total
sudah baik yang terdiri dari kecepatan layanan,
Tidak Loyal
Pelayana Loyal
harga, ketepatan layanan. Hal ini sesuai teori
%
n
yang dikemukakan Gronroos (2001) bahwa
kualitas pelayanan yang terdiri dari aspek
Baik
4 74,6% 8 12,7% 5 87,3
kualitas fungsi dan kualitas teknik akan
7
5 %
berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Hasil
Buruk
2 3,18% 6 9,5%
8 12,7
pengujian tabel 5 variabel kualitas pelayanan
%
dan loyalitas pasien menunjukkan bahwa
Total
4 77,78
1 22,22
6 100%
kualitas pelayanan sebesar 0,019 yang berarti
6
11
12