A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen keperawatan adalah suatu
proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan
secara
professional.
Manajemen
keperawatan
dituntut
untuk
pimpin oleh kepala ruang, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam
dipimpin oleh penanggung jawab shift sore. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruang mangatakan belum memiliki SOP pelaksanaan operan pre
dan post conferen dan hasil observasi selama seminggu tidak dilaksanakan
operan pre dan post conferens berdasarkan SOP. Karu mengatakan selama ini
operan hanya dilakukan oleh anggota dari masing-masing TIM.
Berdasarkan hasil latar belakang diatas saya tertarik untuk membuat
format operan pre dan post conferens berdasarkan SOP dalam MPKP dan
melaksanakan operan pre dan post conferens bersama Karu sebagai bukti
pendokumentasian telah dilaksanakannya operan pre dan post conferens
berdasarkan SOP di Ruang Drupada RSJ DR Soerojo Magelang .
B. Tujuan
1. Umum
Setelah proses manajemen keperawatan selama 4 minggu tentang
pelaksanaan operan pre dan post conferens dilaksanakan diharapkan proses
dapat berjalan sesuai berdasarkan SOP.
2. Khusus
a. Mampu membuat format SOP tugas tentang pelaksanaan operan pre
dan post conferens.
b. Mampu melaksanakan operan pre dan post conferens bersama Karu
di ruangan.
C. Metode
Problem solving sickle :
1. Pengkajianpengkajian aspekaspek manajemen keperawatan di unit
rawat inap.
2. Perumusan masalah manajemen keperawatan di ruang rawat inap
bersama perawat ruangan.
3. Memprioritaskan masalah manajemen keperawatan yang ditemukan.
4. Mengembangkan alternatif penyelsaian masalah berdasarkan
penyebabnya untuk masalah yang menjadi prioritas masalah utama
5. Memilih alternative penyelsaian masalah yang mungkin dapat
dilakukan.
6. Melaksanakan alternative penyelsaian masalah yang dipilih dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
7. Mengevaluasi hasil penyelsaian masalah yang dilakukan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
(KOMUNIKASI EFEKTIF)
A. DEFINISI
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen
khususnya pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi.
Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam
pembicara itu berhasil. Pembicara yang efektif merupakan hal yang manusiawi,
dan bukan sesuatu yang dilakukan secara sendirian, teroisah dari orang lain.
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen
khususnya pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi.
Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi . Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran,
perasaan, pendapat, dan saran yang terjadi antara dua manusia atau lebih yang
bekerja bersama.
Komunikasi proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian social yang besar (Simamora,2012).
B. Syarat syarat komunikasi yang efektif;
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan
2. Menggunakan bahasa yng mudah ditangkap dan dimengerti
3. Pesan yang disampaikan menggugah perhatian atau minat dipihak
komunikan
4. Pesan dapat mnggugah kepentingan di pihak komuikan
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward dipihak
komunikan.
C. Apa Yang Harus Dikomunikasikan
1. Apa yang ingin disampaikan manajemen
Anda harus menentukan tiga sasaran;
a. Agar orang memahami dan menerima bahwa apa yang diusulkan
manajemen untuk dikerjakan akan mempengaruhi mereka.
sasaran,
rencana, dan anggapan perusahaan atau yang jelas, teliti, dan seketika mengenai
fungsional kepada orang orang yang apa yang diharapkan dari mereka untuk
harus melaksanakannya.
Komunikasi keatas
tentang usul, saran dan komentar dan pengawas memiliki ruang lingkup
mengenai sasaran kebijaksanaan, dan yang
cukup
untuk
mempengaruhi
Komunikasi keatas
khusus.
dan kesamping Manajemen
dapat
memantau
dan
yang cepat.
Komunikasi kebawah tentang rencana, Untuk memastikan bahwa:
1) Karyawan tetap mengetahui hal
kebijaksanaan atau prestasi perusahaan
hal yang mempengaruhi mereka,
khususnya
perubahan
terhadap
untuk
perusahaan
secara
menyeluruh.
Komunikasi keatas tentang komentar Untuk memastikan karyawan diberi
dan reaksi karyawan meengenai apa kesempaatan untuk menyeruaraka saran
yang akan terjadi dalam hal hal yang atau kekawatiran mereka dan bahwa
mempengaruhi mereka.
berdasarkan
komentar-
komentar ini.
Menerima dan menganalisis informasi Untuk memastikan bahwa perusahaan
dari
luar
yang
mempengaruhi sepenuhnya
kepentingan perusahaan.
Peresentasi
informasi
menyadari
semua
yang
mempengaruhi
kepentingannya.
Untuk
memberikan
pengaruh
baik
dan
untuk
membujuk
Ekspersi
(motif)
peneriam /pendengar
Interpretasi
e) Bahasa khusus.
f) Keadaan emosi.
g) Kebisingan.
h) Ukuran.
5. Mengatasi penghambat :
a) Menyesuaikan diri dengan dunia penerima.
b) Gunakan umpan balik
c) Gunakan sarana penguat (reinforcement)
d) Guanakan komunikasi tatap muka
e) Gunakan bahasa yang sederhana
f) Ikuti perkataan dan perbuatan.
g) Kurangi masalah mnegenai ukuran.
6. Saluran saluran komunikasi
Sembialan saluran utama untuk komuniaksi berikut ini dapat
membantu anda dalam menyampaikan pesan.
a) Hubungan tatap muka
b) Pengarahan kelompok
c) Video
d) Majalah
e) Berita berkala
f) Bulletin
g) Papan pengumuman
h) Panitia konsultasi
i) Pemandu kendali mutu
Komunikasi proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan
antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna
karena merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian social yang besar (Simamora,2012).
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP :
1) Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore,
dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dinas pagi
ke dinas sore di pimpin oleh kepala ruang, sedangkan operan dari
dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab shift
sore.
2) Pre conference yaitu komunikasi Ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh Ketua tim atau PJ tim. Jika yang dinas pada tim
tersebut hanya satu orang, maka pre conference di tiadakan. Isi pre
BAB III
PELAKSANAAN PROSES PEMECAHAN MASALAH
A. Pengkajian
1. Kisi Kisi Pengkajian
Fungsi Manajemen
Pengarahan
Sistem
efektif
Aspek
Sub Aspek
Komunikasi Komunikasi
ruang MPKP
2. Masalah
Kurang optimalnya pelaksanaan operan pre dan post conferens.
Metode Kaji
S
di Wawancara
dan Kepa
Ketua
observasi
Peraw