Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen keperawatan adalah suatu
proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan

secara

professional.

Manajemen

keperawatan

dituntut

untuk

merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana


yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif mungkin
dan seefisien bagi individu, keluarga dan masyarakat. Manajemen keperawatan
adalah penggunaan waktu yang efektif, karena manajemen adalah pengguna waktu
yang efektif, keberhasilan rencana perawat manajer klinis, yang mempunyai teori
atau sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada instusi yang besar dan
organisasi keperawatan di dalamnya, termasuk setiap unit. Teori ini meliputi
pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi tetapi dapat memerlukan
pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau tujuan devisi keperawatan
(Swanburg, 2000).
Pengarahan adalah langkah keempat dari fungsi manajemen, yaitu penerapan
perencanaan dalam bentuk tindakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Istilah lain yang digunakan sebagai padanan
pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktivan. Apapun istilah yang digunakan
pada akhirnya akan bermuara pada melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya (Keliat Anna,2006).
Komunikasi proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian social yang besar (Simamora,2012).
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang dan katim di ruang
Drupada RSJ DR Soerojo Magelang didapatkan hasil bahwa, operan pre dan
post conferens yaitu komunikasi dan searah terima antara shift pagi, sore, dan
malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dinas pagi ke dinas sore di

pimpin oleh kepala ruang, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam
dipimpin oleh penanggung jawab shift sore. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruang mangatakan belum memiliki SOP pelaksanaan operan pre
dan post conferen dan hasil observasi selama seminggu tidak dilaksanakan
operan pre dan post conferens berdasarkan SOP. Karu mengatakan selama ini
operan hanya dilakukan oleh anggota dari masing-masing TIM.
Berdasarkan hasil latar belakang diatas saya tertarik untuk membuat
format operan pre dan post conferens berdasarkan SOP dalam MPKP dan
melaksanakan operan pre dan post conferens bersama Karu sebagai bukti
pendokumentasian telah dilaksanakannya operan pre dan post conferens
berdasarkan SOP di Ruang Drupada RSJ DR Soerojo Magelang .
B. Tujuan
1. Umum
Setelah proses manajemen keperawatan selama 4 minggu tentang
pelaksanaan operan pre dan post conferens dilaksanakan diharapkan proses
dapat berjalan sesuai berdasarkan SOP.
2. Khusus
a. Mampu membuat format SOP tugas tentang pelaksanaan operan pre
dan post conferens.
b. Mampu melaksanakan operan pre dan post conferens bersama Karu
di ruangan.
C. Metode
Problem solving sickle :
1. Pengkajianpengkajian aspekaspek manajemen keperawatan di unit
rawat inap.
2. Perumusan masalah manajemen keperawatan di ruang rawat inap
bersama perawat ruangan.
3. Memprioritaskan masalah manajemen keperawatan yang ditemukan.
4. Mengembangkan alternatif penyelsaian masalah berdasarkan
penyebabnya untuk masalah yang menjadi prioritas masalah utama
5. Memilih alternative penyelsaian masalah yang mungkin dapat
dilakukan.
6. Melaksanakan alternative penyelsaian masalah yang dipilih dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
7. Mengevaluasi hasil penyelsaian masalah yang dilakukan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
(KOMUNIKASI EFEKTIF)
A. DEFINISI
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen
khususnya pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi.
Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam

mencapai tujuan organisasi . Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran,


perasaan, pendapat, dan saran yang terjadi antara dua manusia atau lebih yang
bekerja bersama.ng berkomunikasi sama sama mengerti apa pesan yang
disampaikan.
Berkomunikasi efektif bahwa berarti bahwa komunikan sama sama
memiliki pengertian yang mana pengertian yang sama tentang suatu pesan,
artinya kedua belah pihak .Seorang pembicara yang sukses adalah orang yang
membuat pendengarnya sukses. Keberhasilan pembicara muncul dari reaksi
pendengar.

Bila pendengarnya bereaksi seperti yang diharapkan, maka

pembicara itu berhasil. Pembicara yang efektif merupakan hal yang manusiawi,
dan bukan sesuatu yang dilakukan secara sendirian, teroisah dari orang lain.
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen
khususnya pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi.
Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi . Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran,
perasaan, pendapat, dan saran yang terjadi antara dua manusia atau lebih yang
bekerja bersama.
Komunikasi proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena
merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian social yang besar (Simamora,2012).
B. Syarat syarat komunikasi yang efektif;
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan
2. Menggunakan bahasa yng mudah ditangkap dan dimengerti
3. Pesan yang disampaikan menggugah perhatian atau minat dipihak
komunikan
4. Pesan dapat mnggugah kepentingan di pihak komuikan
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward dipihak
komunikan.
C. Apa Yang Harus Dikomunikasikan
1. Apa yang ingin disampaikan manajemen
Anda harus menentukan tiga sasaran;
a. Agar orang memahami dan menerima bahwa apa yang diusulkan
manajemen untuk dikerjakan akan mempengaruhi mereka.

b. Agar orang berperilaku seperti yang dikehendaki manajemen.


c. Agar orang lebih mengenali perusahaan dan hasil yang dicapai,
dan membantu, mereka memahami lebih jelas sumbangan yang
mereka berikan terhadap pencapaian ini.
Komunikasi dari manajemen haruslah mengenai rencana,
maksud, dan usulan (dengan memberikan kesempatan kepada para
karyawan untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan
untuk memberikan tanggapan) dan juga mengenai pencapaian dan
hasil kerja.
2. Apa Yang Ingin Didengarkan Para Karyawan
Karyawan ingin mendengarkan dan berkomentar terhadap hal-hal
yang mempengaruhi kepentingan mereka, seperti perubahan metode dan
kondisi kerja, rencana rencana perusahaan yang akan mempengaruhi
penggajian dan keamanan, dan perubahan peraturan peraturan
personalia. Tugas anda adalah memahami apa yang ingin didengarkan
orang dan menyesuaikan rencana strategi komunikasi anda. pemahaman
dapat diperoleh melalui pertanyaan resmi, melalui survey sikap, dengan
menanyai perwakilan karyawan, dan dengan menganalisis, keluhan
keluhan untuk mendapatkan apakah perbaikan dapat mengatasi masalah
masalah tersebut.
Daerah daerah komunikasi dan sasarasn masing masing daerah
ditentukan pada tabel berikut;
Daerah Komunikasi
Sasaran
Komunikasi kebawah dan kesamping Untuk memastikan bahwa para manajer
mengenai

sasaran,

kebijaksanaan, dan pengawas mendapatkan informasi

rencana, dan anggapan perusahaan atau yang jelas, teliti, dan seketika mengenai
fungsional kepada orang orang yang apa yang diharapkan dari mereka untuk
harus melaksanakannya.

mancapai sasaran perusahaan.

Komunikasi kebawah langsung dari Untuk memastikan bahwa instruksinya


manajer kebawahan tentang apa yang jelas, teliti, dan memberikan motivasi
harus dilakukan oleh bawahan.

yang diperlukan agar orang bertindak.

Komunikasi keatas

dan kesamping Untuk memastikan bahwa para manajer

tentang usul, saran dan komentar dan pengawas memiliki ruang lingkup
mengenai sasaran kebijaksanaan, dan yang

cukup

untuk

mempengaruhi

anggaran perusahaan dari orang orang keputusan perusahaan dan fungsional


yang harus melkasankannya

mengenai hal hal dimana mereka


memiliki keahlian dan pengetahuna

Komunikasi keatas

khusus.
dan kesamping Manajemen

dapat

memantau

dan

mengenai informasi manajemen tentang mengendalikan prestasi kerja, agar


prestasi kerja dan hasil kerja

perlu, menggunakan kesempatan yang


ada atau mengambil tindakan korektif

yang cepat.
Komunikasi kebawah tentang rencana, Untuk memastikan bahwa:
1) Karyawan tetap mengetahui hal
kebijaksanaan atau prestasi perusahaan
hal yang mempengaruhi mereka,
khususnya

perubahan

terhadap

kondisi kerja dan faktor fasktor


yangn mempengaruhi kesejahteraan
dan keamanan mereka.
2) Karyawan
didorong
mendukung

untuk

perusahaan

secara

menyeluruh.
Komunikasi keatas tentang komentar Untuk memastikan karyawan diberi
dan reaksi karyawan meengenai apa kesempaatan untuk menyeruaraka saran
yang akan terjadi dalam hal hal yang atau kekawatiran mereka dan bahwa
mempengaruhi mereka.

perushaan dapat merubah rencanarencanyanya

berdasarkan

komentar-

komentar ini.
Menerima dan menganalisis informasi Untuk memastikan bahwa perusahaan
dari

luar

yang

mempengaruhi sepenuhnya

kepentingan perusahaan.
Peresentasi
informasi

menyadari

semua

informasi berkenaan dengan hukum,


mengenai

perusahaan dan peroduknya kepada

pemasaran, perdaganga, keuangan dan

pemerintah, pelanggan dan masyarkat teknologi


pada umumnya.

yang

mempengaruhi

kepentingannya.
Untuk
memberikan

pengaruh

berdasarkan kepentingan perusahan,


untuk memberikan citra perusahaan
yang

baik

dan

untuk

membujuk

pelanggan untuk membeli produk atau


pelayanannya.
3. Proses komunikasi
Komunikasi mulai dari komunikator yang ingan mengatakan
sesuaatu. Dia, kemudian memutuskan bagaimana cara mengatakan dan
menstransmisikannya. Komunikasi sampai penerima, yang membentuk
kesan yang telah didengar dan menerjemahkannya menurut latarbelakang
sikap dan pengalamannya. Proses ini diperlihatkan pada gambar.
komuniaktor
Maksud

Ekspersi

(motif)

(apa yang diaktakan dan


apa yang diatrnsmisikan)
Kesan

peneriam /pendengar
Interpretasi

(apa yang didenagar dan


(apa yangMasalah
dipahami
)
apa yang
dilihatditerima
)
utama dalam komunikasi adalah bahwa
arti yang

oleh seseorang mungkin bukanlah apa yang dimaksud oleh pengirimnya.


Pengirim dan penerima adalah dua orang yang hidup dalam dunia yang
berbeda. Beberapa hal dapat terjadi dalam menggangu pesan yang lewat
diantara mereka. Kebutuhan dan pengalaman orang cenderung untuk
mewarnai apa yang mereka lihat dan dengar.
4. Penghambat komunikasi
Penghambat utama dalam komunikasi adalah :
a) Mengabaikan informasi yang berbenturan dengan yang telah kita
ketahui.
b) Persepsi mengenai komunikator.
c) Pengaruh kelompok.
d) Suatu kata akan berarti lain bagi orang oyang berbeda.

e) Bahasa khusus.
f) Keadaan emosi.
g) Kebisingan.
h) Ukuran.
5. Mengatasi penghambat :
a) Menyesuaikan diri dengan dunia penerima.
b) Gunakan umpan balik
c) Gunakan sarana penguat (reinforcement)
d) Guanakan komunikasi tatap muka
e) Gunakan bahasa yang sederhana
f) Ikuti perkataan dan perbuatan.
g) Kurangi masalah mnegenai ukuran.
6. Saluran saluran komunikasi
Sembialan saluran utama untuk komuniaksi berikut ini dapat
membantu anda dalam menyampaikan pesan.
a) Hubungan tatap muka
b) Pengarahan kelompok
c) Video
d) Majalah
e) Berita berkala
f) Bulletin
g) Papan pengumuman
h) Panitia konsultasi
i) Pemandu kendali mutu
Komunikasi proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan
antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna
karena merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian social yang besar (Simamora,2012).
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP :
1) Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore,
dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dinas pagi
ke dinas sore di pimpin oleh kepala ruang, sedangkan operan dari
dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab shift
sore.
2) Pre conference yaitu komunikasi Ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh Ketua tim atau PJ tim. Jika yang dinas pada tim
tersebut hanya satu orang, maka pre conference di tiadakan. Isi pre

conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan


tambahan rencana dari Ketua tim atau PJ tim.
3) Post conference yaitu komunikasi Ketua tim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelumnya operan pada
shift berikutnya. Isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan
tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh Ketua tim atau PJ tim.

BAB III
PELAKSANAAN PROSES PEMECAHAN MASALAH
A. Pengkajian
1. Kisi Kisi Pengkajian
Fungsi Manajemen
Pengarahan

Sistem
efektif

Aspek
Sub Aspek
Komunikasi Komunikasi
ruang MPKP

2. Masalah
Kurang optimalnya pelaksanaan operan pre dan post conferens.

Metode Kaji
S
di Wawancara
dan Kepa
Ketua
observasi
Peraw

Anda mungkin juga menyukai