Anda di halaman 1dari 5

NURUL FAROH ALMUNA

MANAJEMEN B / 214441187

1. Dalam organisasi profit maupun non profit, manajemen memiliki fungsi yang sama, yaitu
fungsi planning (perencanaan), pengorganisasian, staffing, koordinasi, dan juga pengawasan.
Meskipun memiliki kesamaan fungsi, manajemen pada organisasi profit dan non profit tentu
saja memiliki tujuan yang berbeda. Dalam organisasi profit, orientasi yang menjadi tujuan
adalah mengenai keuntungan baik dalam segi materi (peningkatan ekonomi). Sedangkan
dalam organisasi non profit, maka orientasi yang dituju adalah tentang branding komunitas
tertentu, dan juga untuk kegiatan sosial lainnya. Penjabaran fungsi manajemen baik dalam
organisasi profit maupun non profit adalah sebagai berikut

a. Planning (perencanaan), baik dalam organisasi profit maupun non profit, keduanya tentu
saja membutuhkan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan merupakan rangkaian proses
pemilihan dan penetapan tujuan organisasi hingga pemilihan starategi untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.

b. Organizing (Pengorganisasian). Tahap selanjutnya setelah melalui proses perencanaan


adalah pengorganisasian. Tahap ini merupakan tahapan pembagian tugas serta pengembangan
struktur organisasi untuk memudahkan dalam mencapai tujuan organisasi. Tahapan
pengorganisasian ini juga untuk penempatan struktur organisasi berdasar kemampuan yang
dimiliki oleh SDM. Dengan harapan, SDM dapat menjalankan tugas pokok fungsinya sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki secara optimal, sehingga organisasi mudah untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan.

c. Staffing. Fungsi staffing ini mirip dengan fungsi pengorganisasian, yaitu penempatan
sumber daya yang ada sesuai dengan bidangnya. Namun, dalam fungsi staffing, penempatan
sumberdaya bukan hanya sumberdaya manusia saja, melainkan seluruh sumber daya yang
ada dalam suatu organisasi, seperti inventaris, peralatan, dan sumberdaya lainnya.

d. Pengarahan atau Koordinasi. Fungsi ini bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan
sumber daya manusia yang ada agar melaksanakan tugas pokok fungsi seperti yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalan proses koordinasi ini, pengarahan yang diberikan antara lain
penjelasan tugas hingga kebijakan-kebijakan yang berlaku agar tugas terlaksana sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Controling (Pengawasan). Fungsi ini bertujuan untuk mengawasi pelaksanaan tugas tugas
oleh sumber daya yang ada agar meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Karena hal
ini berkaitan erat dengan branding suatu produk maupun komunitas tertentu.

2. Pengorganisasian adalah tahapan pembagian sumber daya manusia yang ada untuk
mengembangkan struktur organisasi. Dalam suatu organisasi tentu saja tidak hanya
dijalankan oleh 1-2 orang saja. Oleh karena itu fungsi pengorganisasian ini penting
dijalankan dalam suatu organisasi.
Dalam proses pemenuhan struktur organisasi, tentu saja memperhatikan kualitas dari sumber
daya manusia yang ada. Sebelum dilakukan pemilihan, terlebih dahulu melihat potensi apa
saja yang dimiliki oleh para sumber daya manusia yang ada untuk menentukan posisi yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki sumber daya manusia tersebut .

Contoh adalah dalam suatu organisasi profit A sedang membutuhkan pegawai untuk mengisi
posisi marketing. Setelah membuka lowongan pekerjaan, akan diseleksi terlebih dahulu
apakah nama nama yang mendaftarkan diri tersebut sesuai dengan kualifikasi yang diminta.
Kualifikasi untuk menjadi seorang marketing antara lain percaya diri, pandai bicara, good
looking, dan lain sebagainya. Setelah proses wawancara dan seleksi berkas tentu saja akan
terlihat bagaimana kualitas sumber daya manusia tersebut. Jika pelamar pekerjaan yang ada
kurang percaya diri hingga kesulitan ketika berbicara di depan umum, maka pelamar
pekerjaan tersebut akan ditolak dan mencari pelamar lain yang sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan. Dalan proses inilah fungsi pengorganisasian dibutuhkan sebagai bentuk fungsi
dari manajemen dalam organisasi.

3. Tahapan-tahapan pengambilan keputusan adalah

a. Memahami dan merumuskan suatu masalah. Langkah awal yang dilakukan sebelum
mengambil suatu keputusan adalah menganalisis terlebih dahulu masalah apa yang sedang
dihadapi. Analisis masalah ini akan membuka jalan untuk menggali banyak informasi serta
jalan tengah untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Mengumpulkan informasi yang relevan. Setelah mengetahui masalah yang akan


dipecahkan, maka dibutuhkan banyak referensi informasi untuk membuka wawasan dan
menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh berbagai pihak. Informasi yang digali pun
bukan hanya dari satu sumber saja, melainkan dari berbagai sudut pandang, sehingga
keputusan akhir yang dihasilkan dapat efektif untuk mengatasi permasalahan yang ada

c. Mengembangkan Alternatif yang Bisa Digunakan. Setelah mengumpulkan berbagai


informasi, tentu akan mendapatkan titik terang mengenai permasalahan yang terjadi. Setelah
menggali lebih dalam tentang permasalahan yang ada, maka kita akan dapat menentukan
solusi atau jalan alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
mempertimbangkan berbagai informasi yang telah diterima.

d. Mengevaluasi Setiap Alternatif yang Dipilih. Setelah mendapatkan berbagai alternatif


untuk menyelesaikan masalah, maka solusi - solusi tersebut di analisis lagi untuk
mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi ketika alternatif tersebut dijalankan.
Pertimbangan yang perlu dipikirkan adalah mungkinkah solusi dapat diterima oleh semua
orang sehingga mendapat hasil pemecahan masalah, atau malah membuat berbagai pendapat
kontra sehingga masalah menjadi lebih besar.

e. Memilih Alternatif yang Terbaik. Setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan atas


keputusan yang akan diambil, maka dipilihlah satu alternatif yang terbaik dengan resiko
kemungkinan terburuk yang paling rendah .
f. Mengimplementasikan Keputusan yang Diambil. Setelah disepakati alternatif mana yang
akan digunakan, maka keputusan tersebut segera diimplementasikan untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi.

g. Evaluasi Hasil Keputusan. Setelah keputusan dijalankan dalam jangka waktu tertentu,
maka tahapan akhir yang dilakukan adalah mengevaluasi hasil kerja berdasarkan keputusan
yang telah diambil. Evaluasi digunakan untuk merevisi keputusan apabila keputusan yang
dihasilkan kurang tepat dan tidak efektif. Apabila alternatif yang dijalankan berjalan efektif,
maka langkah yang dapat dilakukan adalah terus meningkatkan kinerja sesuai dengan
keputusan yang ditetapkan.

4. Koordinasi adalah pengarahan kepada anggota organisasi agar menjalankan tugas pokok
fungsi yang telah ditentukan. Selain pengarahan, koordinasi juga berfungsi untuk
memberikan penjelasan yang jelas mengenai kebijakan serta ketentuan yang harus dipatuhi
oleh seluruh anggota organisasi. Adanya koordinasi juga memudahkan bagi seseorang untuk
menyampaikan pesan pesan yang berisi tentang petunjuk untuk menjalankan tugas sehingga
berjalan dengan normal, baik, efektif, dan juga optimal sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai dengan mudah. Kurangnya koordinasi akan menyebabkan ketimpangan dalan proses
kerja sehingga memunculkan perbedaan pendapat hingga permasalahan baru yang dapat
menghambat progres suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

5. Koordinasi adalah pengarahan kepada anggota organisasi agar menjalankan tugas pokok
fungsi yang telah ditentukan. Misalnya dalam suatu organisasi, seorang ketua memberikan
arahan kepada anggota A untuk melaksanakan suatu tugas. Dalam pelaksanaan tugas tersebut
tidak hanya dilaksanakan oleh satu orang saja, melainkan oleh dua orang yang berasal dari
divisi yang berbeda. Dengan adanya koordinasi yang baik, maka tugas dapat diselesaikan
dengan mudah, karena pekerja menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Perbedaan divisi tersebut memungkinkan kesulitan antarpekerja untuk menyelesaikan tugas,
namun atas arahan dan koordinasi dari seorang ketua, maka pekerja dapat saling melengkapi
kebutuhan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

6. Untuk meningkatkan kualitas dari masing-masing sumberdaya manusia menurut teori


kebutuhan Maslow adalah

a. Kebutuhan Fisiologi

Dalam hal ini, pemenuhan kebutuhan fisiologi menjadi salah satu hal untuk meningkatkan
kebutuhan fisiologi para pekerja. Contoh dari kebutuhan fisiologi tersebut antara lain
pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan kebutuhan lainnya yang dapat dipenuhi oleh
suatu perusahaan.

b. Rasa Aman

Rasa aman yang dimaksud adalam pemberian rasa nyaman serta pemberian fasilitas yang
memberikan kenyamanan bagi para pekerja. Misalnya ketika terjadi kecelakaan, maka
perusahaan akan menjamin keselamatan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai
pengeluaran akibat kecelakaan yang telah terjadi.

c. Kasih Sayang

Rasa kasih sayang merupakan bentuk pemberian rasa perhatian misalnya, kepada para
anggota dan staff. Perhatian dalam bentuk apapun akan meningkatkan motivasi bagi para
anggota untuk mengoptimalkan kinerja.

d. Penghargaan

Penghargaan yang dimaksud adalah pemberian reward-reward tertentu kepada anggota.


Reward yang diberikan dapat dalam berbagai bentuk. Penghargaan yang diberikan pun sebisa
mungkin seproporsional mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggota
tersebut.

e. Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri ini dapat diwujudkan dengan pemberian kesempatan bagi para anggota untuk
memegang jabatan penting, sehingga memberikan rasa percaya diri kepada anggota dan
meningkatkan kompetensi untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal.

7. Di era digitalisasi seperti ini, salah satu langkah untuk menyelamatkan kondisi kestabilan
suatu perusahaan adalah dengan turut bertransformasi dari metode yang bersifat tradisional
menjadi metode yang bersifat digitalisasi. Metode tradisional adalah metode dimana proses
pemesaran hingga proses organizing masih menggunakan cara-cara yang manual dan belum
menggunakan fasilitas kemajuan teknologi informasi. Misalnya masih menggunakan kasir
yang dicatat dengan tulisan tangan, pemasaran yang masih dengan metode brosur, pasang
spanduk, atau hanya melalui promosi mulut ke mulut. Langkah awal transformasi dapat
dilakukan dengan memanfaatkan kemudahan bersosial media. Saat ini, sosial media dapat
dengan mudah digunakan oleh siapa saja, dan hampir setiap orang memiliki gadget untuk
mengakses informasi di dunia maya dari berbagai belahan dunia. Kemudahan-kemudahan
tersebut dimanfaatkan untuk mempromosikan produk yang dimiliki oleh pengusaha sehingga
produk dapat mudah dikenal oleh banyak orang. Penggunaan marketplace misalnya, yang
dapat dengan muda memperkenalkan produk yang dimiliki hingga ke berbagai daerah.
Kemudihan teknologi lain yang dapat digunakan adalah kemudahan dalam distribusi produk,
sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dalam sekali produksi.

Selain itu, perkembangan teknologi juga dapat digunakan untuk merintis berbagai usaha atau
start up untuk mengembangkan berbagai potensi usaha yang ada diberbagai daerah. Contoh
perusahaan yang telah bertransformasi menggunakan teknologi digital adalah jasa angkutan
orang atau ojek. Saat ini kita temui berbagai aplikasi start up yang menggunakan secara
penuh kemudahan teknologi yang ada untuk mengembangkan usaha yang dimiliki, seperti
gojek, grab, jogjakita, dan lain sebagainya. Itu merupakan salah satu bukti nyata bahwa
perusahaan bertranformasi ke digitalisasi dalam setiap rangkaian pengembangan usahanya.
8. Pelajaran yang dapat saya ambil dari proses studi lapangan ke coffe shop antara lain.
Mengetahui tentang kebijakan-kebijakan suatu tempat usaha dalam hal ini usaha coffe shop,
agar dapat terus menjaga kestabilan bisnis. Ketika saya berkunjung dan mewawancarai secara
langsung owner dari suatu coffe shop, beberapa pernyataan yang diberikan cukup untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam proses merintis usaha.

Dari beberapa pernyataan yang diberikan, salah satu poin yang dijabarkan adalah mengenai
kebijakan yang kemudian menjadi sebuah cara atau strategi usaha coffe shop tersebut untuk
mendatangkan banyak pengunjung. Strategi tersebut dikemas menjadi sebuah kekhasan dari
usaha coffe shop, misalnya cara penyajian, cara pemesanan, bentuk bangunan yang
digunakan, penyediaan berbagai fasilitas hingga kebijakan service yang diberikan kepada
para pelanggan.

Dari hasil studi lapangan tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwa setiap usaha memiliki
cara tersendiri untuk mendatangkan pengunjung dan meningkatkan income dari usaha yang
dimiliki. Strategi yang digunakan pun sebisa mungkin lebih menarik dan berbeda dari usaha
coffe shop lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor banyaknya usaha coffe shop yang
berdampak pada persaingan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai