Anda di halaman 1dari 8

Bab

1
1 Pendahuluan
Survey, Investigation dan Design (SID) Pembangunan/Perbaikan Berat
Dermaga Depan Gudang 01-02 Pelabuhan Sunda Kelapa

1.1

Latar Belakang

DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten sangat memegang peranan penting dalam
perkembangan sosial ekonomi Indonesia. Seiring dengan meningkatnya populasi dan
perekonomian di Jakarta peranan sarana dan prasarana pendukung sangatlah penting.
Salah satu prasana transportasi penumpang dan barang dalam jumlah besar adalah
pelabuhan laut. Beberapa pelabuhan laut yang berperan besar dalam pemenuhan
kebutuhan DKI Jakarta adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Sunda Kelapa dan
Pelabuhan Bojonegara yang sedang direncanakan.
Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai salah satu yang ada di DKI Jakarta dibangun tahun
1572 pada masa pemerintahan Portugis. Pelabuhan ini beroperasi sebagai penyedia
jasa kepelabuhanan sejak masa Hindia Belanda. Jadi sebagian besar fasilitas
Pelabuhan Sunda Kelapa yang ada sekarang ini dibangun pada masa tersebut.
Untuk menunjang peningkatan ekonomi di DKI Jakarta dan sekitarnya, sudah
selayaknya peranan Pelabuhan Sunda Kelapa juga ditingkatkan. Salah satu hal penting
yang harus dipersiapkan adalah masalah infrastruktur. Langkah pertama yang harus
dilakukan sehubungan dengan kesiapan infrastruktur tersebut adalah dengan
meninjau kondisinya sehubungan umurnya yang sudah sangat tua. Struktur dasar
dermaga, lapangan penumpukan di Pelabuhan Sunda Kelapa yang sebagian besar
dibangun pada tahun 1572 sudah selayaknya diteliti dan dikaji kembali untuk dapat
mengidentifikasi kondisi kelayakan strukturnya saat ini.
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II (sebagai pemilik pekerjaan) merencanakan untuk
mengembangkan Pelabuhan Sunda Kelapa (saat ini dalam proses pengesahan di
Pemda DKI Jakarta).
Sementara menunggu proses pengesahan rencana induk, manajemen memandang
perlu untuk melakukan penelitian pada dermaga-dermaganya berkaitan dengan
rencana peremajaan dalam rangka peningkatan pelayanan kegiatan bongkar/muat.
Dengan mempertimbangkan tipe struktur dan kondisi eksisting dermaga serta
tahapan peremajaan, maka diperlukan studi penelitian pada dermaga yang terletak di
depan gudang 01 & 02 serta usulan rencana perbaikan dan perkuatannya.
Untuk melakukan tugas penelitian dan perencanaan tersebut diatas, diharapkan
adanya kerjasama dengan pihak perguruan tinggi atau lembaga yang berkompeten di
bidangnya. Lembaga ini yang akan bertugas untuk melakukan kajian dalam proses

1-1

pekerjaan penelitian dermaga dan perencanaan perbaikannnya, sehingga seluruh


pekerjaan dapat terlaksana dengan memenuhi persyaratan teknis, tepat waktu
dengan biaya yang dapat terkendali dengan baik.

1.2

Tujuan Pekerjaan

Maksud dari pekerjaan penelitian dan perencanaan perbaikan ini adalah untuk
mendapatkan data lapangan mengenai jenis dan tingkat kerusakan kondisi eksisting
dermaga dan menyusun langkah rencana perbaikan konstruksinya.
Sedangkan Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun perencanaan rinci
perbaikan yang tepat sasaran berdasarkan hasil asesmen untuk mendapatkan tingkat
keamanan struktur dermaga sesuai persyaratan teknis dan dapat berfungsi normal
kembali, sehingga konstruksi yang ada nantinya dapat memilki kekuatan dan
ketahanan terhadap peningkatan beban akibat perkembangan kegiatan bongkar/muat
di Pelabuhan Sunda Kelapa.

1.3

Nama Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Sunda Kelapa (selanjutnya disebut PT


Pelindo II).

1.4

Lingkup Pekerjaan

Tujuan pekerjaan ini adalah melaksanakan asesmen kerusakan dan Detailed


Engineering Design untuk perbaikan struktur Dermaga Depan Gudang 01-02 yang
dicapai melalui serangkaian kegiatan yang diuraikan di bawah ini :
A. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder kondisi fisik Dermaga Depan Gudang 01-02, yaitu:
a. Peta bathymetri hasil pengukuran perairan Pelabuhan Sunda Kelapa oleh PT
Pelindo II.
b. Hasil pengukuran topografi terbaru di Pelabuhan Sunda Kelapa
c. Catatan seri waktu elevasi tinggi muka air di Pelabuhan Sunda Kelapa.
d. Dokumen perencanaan Dermaga Depan Gudang 01-02.
e. Dokumen yang memuat data fisik Pelabuhan Sunda Kelapa.
f.

Dokumen yang memuat rencana pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa.

g. Data operasional di Dermaga Depan Gudang 01-02 Pelabuhan Sunda


Kelapa yang menyangkut traffic kapal, labuh tambat, arus barang dll.
h. Dokumen terkait lain, yang bermanfaat bagi pencapaian tujuan pekerjaan.
B. Komunikasi Intensif
Pengumpulan data dengan komunikasi yang intensif dengan PT Pelindo II Cabang
Sunda Kelapa mengenai penggunaan dan rencana pengembangan Dermaga Depan
Gudang 01-02 dan pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa umumnya.

1-2

C. Survei Pasang Surut dan Topografi


Survei ini akan menghasilkan data sebagai berikut:
a. Catatan fluktuasi muka air pasang surut tiap jam selama sekurang-kurangnya
15 hari penuh.
b. Peta dasar rupa bumi (topografi) dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran
mengenai permukaan tanah, baik situasi maupun elevasinya meliputi areal
seluas + 10.000 m2 (200 m x 50 m) dikawasan sekitar Dermaga Depan
Gudang 01-02. Sebelum melaksanakan survei topografi akan ditentukan
terlebih dahulu titik BM (Bench Mark) sebagai acuan/titik referensi untuk
pengukuran lokasi yang dimaksud.
c. Survei pengukuran bathymetri bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai konfigurasi dan kedalaman dasar kolam pelabuhan. Survei
bathymetri ini meliputi daerah seluas + 10.000 m2 (200 m x 50 m) di kolam
depan Dermaga Depan Gudang 01-02 Pelabuhan Sunda Kelapa. Survei
bathymetri akan menghasilkan peta kedalaman dengan skala 1 : 500 dan
angka-angka kedalaman dinyatakan dalam satuan meter LWS (Lowest Water
Spring).
d. Pola kegiatan operasi bongkar/muat dan laluannya di kawasan sekitar Dermaga
Depan Gudang 01-02.
D. Survei Kondisi Alinyemen Dermaga Eksisting
Survei kondisi alinyemen Dermaga Depan Gudang 01-02 dilaksanakan dengan
melakukan pengukuran di lapangan di atas lahan, dari atas air, dan di dalam air.
Kegiatan ini menghasilkan:
a. Penampang memanjang dermaga yang berisi informasi:
1. Elevasi dermaga sepanjang dermaga, diukur setiap jarak 5 m.
2. Alinyemen garis dermaga sepanjang dermaga, diukur setiap jarak 5 m.
b. Penampang melintang dermaga memuat profil turap dermaga setiap jarak 5 m,
dengan resolusi vertikal pengukuran profil setiap 0,5 m, baik di atas maupun di
bawah air. Posisi muka air rata-rata laut, air tinggi dan air rendah pasang surut
tercantum jelas dalam setiap gambar penampang melintang.
c. Gambar tampak turap dilihat dari arah laut dengan semua cacat dan
ketidaksempurnaan posisi batang-batang turap tergambar jelas, baik di atas
maupun di bawah air. Posisi muka air rata-rata laut, air tinggi dan air rendah
pasang surut tercantum jelas dalam gambar tampak.
d. Dokumentasi visual (foto) yang disusun sistematis untuk lebih meyakinkan
hasil (A-4-a, b, c) dan mengaitkan hasil tersebut dengan realita di lapangan.
E. Survei Kondisi Sistem Penjangkaran (Tie Rod)
Kegiatan penggalian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data visual dan gambar
empiris posisi dan keadaan tiga tie rod secara representatif dan harus berhasil
diungkap secara keseluruhan/lengkap. Satu lajur tie rod direncanakan berada di
tengah bentang dermaga dan dua lajur tie rod di sisi dermaga. Penentuan titik
penggalian tie rod harus sedemikian rupa agar tidak menggangu kegiatan operasional
serta harus dikoordinasikan dan disetujui oleh pihak pertama.

1-3

F. Penyelidikan Geoteknik
Penyelidikan geoteknik dilaksanakan untuk mengetahui secara lengkap kondisi lapisan
tanah pada lokasi pekerjaan. Penyelidikan tanah ini dilaksanakan dengan bor mesin
dilokasi sekitar Dermaga Depan Gudang 01-02 sampai kedalaman tanah keras, yang
diperkirakan sekitar 30 meter dari muka lahan atau dengan nilai NSPT > 40. Jumlah
titik bor sebanyak 2 (dua) buah, dimana satu titik bor direncanakan di sisi darat dan
satu lagi di sisi laut.
Standard Penetration Test (SPT) juga dilaksanakan di dalam lubang bor, pada setiap
kedalaman interval sekitar 2 meter. Pelaksanaan SPT ini dilakukan sesuai dengan
standar ASTM. Contoh tanah yang diperoleh dari SPT kemudian disimpan dalam
kantong plastik dan diberi tanda sesuai dengan kedalamannya dan nomor lubang bor
bersangkutan.
Disamping itu, contoh tanah asli (undisturbed sample) juga diambil dari lubang bor
dengan menggunakan Thin Wall Tube Sampler. Sehingga setelah pengambilan
contoh tanah, kedua ujung tabung ditutup dengan lilin (wax), untuk menjaga kadar
air contoh tanah asli tidak berubah selama dalam pengangkutan ke laboratorium.
Selanjutnya untuk keperluan identifikasi, contoh tanah tersebut juga diberi tanda
sesuai dengan kedalaman dan nomor lubang bor yang bersangkutan hasil pekerjaan
bor ini disajikan dalam boring log.
Contoh tanah asli yang diambil dan dalam lubang bor akan dilaksanakan percobaan
laboratorium yang sesuai dengan prosedur percobaan ASTM.
G. Survei Struktur Dermaga Eksisting
Survei struktur dermaga eksisting merupakan pengambilan contoh dan tes
laboratorium untuk mendapatkan perkiraan kondisi komponen struktur terpasang
akibat penurunan kekuatan struktur. Pemeriksaan dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian, yaitu kualitas bahan di lapangan dan uji kekuatan beton di laboratorium. Jenis
pengujian yang dimaksud meliputi:
a. Pengujian beton inti (core drilled test), untuk mengetahui nilai kuat beton yang
tersisa pada konstruksi. Pelaksanaan core beton ini dilakukan sampai
kedalaman atau panjang minimal 2 (dua) kali diameter tabung bor (+ 15 cm).
Selanjutnya, contoh benda uji silinder yang diperoleh tersebut diberi tanda
sesuai dengan lokasi pengambilannya dan dimasukkan kedalam kantong
plastik. Untuk proyek ini, core driling dilaksanakan pada bagian komponen
struktur sebanyak 20 (dua puluh) titik.
b. Pengujian karbonasi, untuk mengetahui kedalaman intrusi air laut pada
konstruksi yang menyebabkan korosi dengan menggunakan zat kimia
Pnenolthialine pada sampel beton yang diambil pada pengurain beton inti.
c. Pengujian cepat rambat gelombang ultra (ultrasonic pulse velocity test), untuk
memperkirakan kualitas beton pada komponen struktur seperti: homogenitas
beton, kedalaman retakan, identifikasi adanya rongga dalam beton dll. Uji ultra
sonik diambil sebanyak 10 titik.
d. Pengujian tulangan terpasang, untuk mengetahui detail tulangan terpasang
seperti tebal selimut beton, letak, jumlah dan diameter tulangan dalam
struktur beton. Pengujian ini juga berguna untuk mengukur tingkat korosi pada
komponen struktur.
Sampel hasil data penelitian lapangan dan laboratorium selanjutnya digunakan untuk
menganalisis kondisi dan kapasitas struktur terpasang, yang akan digunakan untuk
masukan dalam perencanaan selanjutnya.

1-4

H. Detail Engineering Design Perbaikan Dermaga


Perencanaan rinci perbaikan dermaga meliputi aspek sebagai berikut:
a. Review terhadap kondisi dermaga eksisting dan perencanaan untuk
mengembalikan fungsi dermaga sesuai dengan desain semula dengan
memperhatikan kebutuhan dan rencana pengembangannya.
b. Perencanaan ini juga mencakup metode pengerjaan sehingga selama
pekerjaan berlangsung sebagian Dermaga Depan Gudang 01-02 masih dapat
digunakan dengan memperhitungkan kestabilan dan kekuatan struktur
dermaga sehingga sedemikian rupa tidak akan mengganggu kegiatan
operasional bongkar/muat.
c. Menghitung volume material pekerjaan dan rencana anggaran biaya secara
detail disertai dengan analisa harga satuan.
d. Mempersiapkan dengan teliti dan lengkap seluruh rancangan pekerjaan
Detailed Engineering Design untuk selanjutnya dibuat dokumen pelelangan
(gambar rencana, RKS, Rencana Anggaran Biaya).

1.5

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan penelitian dan perencanaan Dermaga Depan Gudang


01-02 Pelabuhan Sunda Kelapa ini direncanakan dalam waktu 4 (empat) bulan
kalender, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

No

Tahapan Perencanaan

Inception Report

Interim Report

Draft Final Report

Final Report

Waktu Pelaksanaan (bulan)


1

Pelaksanaan pekerjaan direncanakan dalam waktu 4 (empat) bulan atau 16 (enam


belas) minggu yang berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).

1.6

Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan terletak di Pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di sisi Barat Pantai
Ancol dan sebelah timur Pelabuhan Perikanan Muara Baru. Peta Orientasi Pekerjaan
dan Peta Lokasi Pekerjaan disajikan pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

1-5

Pelabuhan
Perikanan Muara
Baru

0
200
1000m

500

Perbesaran pada
Gambar 2

Perairan
Pelabuhan Sunda
Kelapa

Gambar 1.1

Taman Impian
Jaya Ancol

Peta orientasi lokasi pekerjaan.

1-6

1-7

Gambar 1.2

Peta lokasi pekerjaan.

1.7

Sistematika Penyajian

Laporan Penyelidikan Geoteknik ini berisi uraian kegiatan penyelidikan geoteknik


meliputi kegiatan pemboran sampai uji laboratorium hingga menghasilkan produk
berupa drill log, hasil uji laboratorium dan grafik sondir dalam melaksanakan
pekerjaan
Pekerjaan
Survey,
Investigation
dan
Design
(SID)
Pembangunan /Perbaikan Berat Dermaga Depan Gudang 0102 Pelabuhan
Sunda Kelapa. Sistematika penyajian laporan ini dijelaskan sebagai berikut:
Bab 1

Pendahuluan
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, waktu
pelaksanaan dan organisasi pengguna jasa dan sistematika penyajian.

Bab 2

Penyelidikan Geoteknik
Berisi uraian mengenai kegiatan penyelidikan geoteknik yang meliputi
kegiatan penyelidikan lapangan dan uji laboratorium.

Bab 3

Hasil Penyelidikan Geoteknik


Berisi uraian mengenai penjelasan pelaksanaan penyelidikan geoteknik
yang dilaksanakan di lokasi pekerjaan.

1-8

Anda mungkin juga menyukai