Anda di halaman 1dari 27

BAB 3

ANALISIS MINYAK DAN


FRAKSINYA

3.1. Metode dan Macam-Macam


Pemeriksaan Lab
1. ASTM (American Society for testing
Materials)
2. API (American Petroleum Institute)
3. IP (Institute du Petrol)
4. ISI (Indian Specification Institute)

Pemeriksaan rutin yang dilakukan di laboratorium


bertujuan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian pada proses dan operasi pengilangan
untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan

A. oAPI gravity dan berat jenis (specific gravity):


Menyatakan densitas zat. oAPI diukur dg
hidrometer yg dinyatakan dg angka 0-100, berat
jenis ditentukan dg piknometer.
Tujuan pemeriksaan oAPI Gravity dan berat jenis
adalah untuk indikasi mutu (kualitas) minyak.
Semakin tinggi oAPI atau makin rendah berat
jenis, maka minyak tsb makin berharga karena
banyak mengandung bensin. Semakin rendah
oAPI, maka mutu minyak makin rendah karena
banyak mengandung lilin. Makin tinggi berat
jenis minyak berarti minyak tsb mempunyai
kandungan panas (heating value) yg rendah.

B. Tekanan Uap (Reid Vapor Pressure)


Pemeriksaan RVP untuk produk2 yang
mudah menguap dan tidak pekat seperti
motor gasoline dan bensin alam. Tekanan
uap memberikan indikasi tekanan pada
minyak yang akan mengembang dalam
tempat tertutup, dan tekanan ini sangat
bermanfaat untuk minyak yang mempunyai
suhu rendah dan tidak dapat didistilasi pd
tekanan atmosfir. Manfaat pemeriksaan
RVP: u keselamatan dlm transportasi
minyak, u menghindari penyumbatan uap
pd sistem umpan gasolin, u perencanaan
tengki penyimpanan minyak, u motor yg
menggunakan penyalaan dg busi.

C. Distilasi ASTM
Distilasi laboratorium dilakukan pd
volume 100 ml minyak dg kecepatan
tetesan yg keluar 5 ml per menit.
Suhu uap mula2 menetes (setelah
mengembun) IBP (Initial Boiling
Point). Suhu uap dicatat pd stiap 10
ml tetesan yg terkumpul. Maksimum
suhu yg dicapai pd hasil distilasi
95% dicata sbg End Point atau FBP
(Final Boiling Point)

D.

Titik Nyala (Flash Point) dan Titik Api (Fire


Point)
Titik nyala adalah suhu dimana uap yg
berada diatas minyak dpt menyala
sementara atau akan meledak seketika
kalau ada api. Titik api adalah suhu
dimana uap yg ada diatas minyak akan
cepat terbakar seluruhnya secara terus
menerus.
Titik nyala dan titik api menunjukkan
indikasi jarak titik didih (boiling range),
dimana dibawah suhu tsb minyak akan
aman u dibawa tanpa adanya bahaya thd
api.

Alat yg dipakai u pemerikasaan titik nyala &


titik api: Open cup & Pensky-Marten u
minyak2 berat, Tag tester u minyak2
ringan.
Minyak berat yg akan diperiksa
dipanaskan pd kecepatan 10oF per menit, u
minyak ringan pd 1,8oF per menit. Setiap
pemeriksaan, nyala api dimasukkan
kedalam uap selama interval waktu 30
detik, lalu suhu dicatat

E. Warna
Warna minyak menunjukkan indikasi
kesempurnaan pada proses
penyulingannya. Minyak2 yg berbeda
jarak didihnya dan berbeda asal
minyak mentahnya akan mempunyai
warna yang berbeda pula.
Produk2 penyulingan yg berwarna
menunjukkan indikasi: (a) terjadinya
peruraian termis; (b) masuknya
material yg berwarna gelap seperti
tir; (c) material2 tsb menyebabkan
warna gelap.

Perubahan warna oleh peruraian (dekomposisi)


disebabkan karena suhu terlalu tinggi.
Perubahan warna krn masuknya material
disebabkan krn melubernya material itu ke
dalam peralatan yg kapasitasnya telah
maksimum.
Peralatan u pemeriksaan warna gasolin dan
minyak2 bakar: Saybolt Chromometer. Untuk
minyak pelumas, minyak2 silinder & petrolatum:
Union Colorimeter.
Secara visual warna minyak dpt dibedakan:
kuning u motor gasolin; merah u premium, hijau
u avgas, biru u bensin & jernih u premix.

F. Viskositas
Merupakan ukuran ketahanan terhadap aliran dan
merupakan indikasi adanya minyak pada
permukaan bidang pelumasan.
Pengukuran viskositas bertujuan u mengetahui
kekentalan minyak pd suhu ttt sehingga minyak dpt
dialirkan pd suhu tsb, terutama pd sistem
pemompaan minyak diesel & minyak pelumas..
Umumnya semakin ringan minyak bumi, mk makin
kecil viskositanya, atau sebaliknya.

Peralatan u pengukuran viskositas: Saybolt


Universal Viscosity dan Saybolt Furol
Viscosity. Viskositas yg dicata adalah lama
waktu pengaliran minyak dlm wadah dg volume
ttt melalui lubang (orifice) ttt pd suhu ttt.
Angka viskositas dipakai sbg dasar u
menentukan angka indeks viskositas, yaitu
menggambarkan perubahan viskositas akibat
perubahan suhu. Jika indek viskositas tinggi,
mk viskositasnya relatif tidak berubah thd
suhu, jika rendah berarti viskositas sangat
dipengaruhi suhu.

G. Titik Kabut (Cloud Point) dan Titik Tuang (Pour


point)
Titik kabut & titik tuang dimaksudkan u
memperkirakan jumlah lilin yg tdp didlm minyak.
Semua minyak akan membeku jika didinginkan pd
suhu yg cukup rendah, mk pemeriksaaan ini tidak
menunjukkan adanya sejumlah lilin atau padatan
lain dlm minyak. Ini berarti pd pemeriksaan tsb
terlihat bhw lilin akan meleleh diatas titik
tuangnya shg dpt dipisahkan dr minyaknya.
Titik kabut sangat penting u minyak diesel HSD
(High Speed Diesel) u indikasi adanya
penyumbatan lilin pd saringan minyak halus (finer
filter) shg mesin akan sulit beroperasi. Makin
rendah titik kabut, mk makin banyak kandungan
lilinnya.

Titik kabut adalah suhu dimana


terjadinya asap yg tenang atau kabut
pd dasar tabung reaksi ( jar test)
ketika minyak yg diperiksa (sesudah
dipanaskan) didinginkan tanpa
mengaduknya. Pemeriksaan titik kabut
dilakukan dg metode ASTM-D2500 dan
IP-219, dimana minyak didinginkan
setidaknya pd suhu 25oF diatas titik
kabutnya.

Titik tuang adalah suhu dimana minyak tidak


dpt bergoyang karena membeku selama 5 detik
ketika dimiringkan atau dituangkan setelah
melalui pendinginan selama pd setiap interval
5oF. Pemeriksaan titik tuang dilakukan dg
metode yg sama dg metode titik kabut (ASTMD97 dan IP-15). Minyak mula2 dipanaskan
sampai 115oF, dimana semua lilin sudah larut,
lalu didinginkan mjd suhu mula2 minyak
sebelum dipanaskan (sekitar 90oF). Titik tuang
biasanya dicatat lebih rendah (8-10oF)dibawah
titik kabutnya.

H. Karakteristik Ketukan atau Angka Oktan


Angka oktan (Octan number) adalah persen
volume iso-oktan (2,2,4 tri metil pentana) yg
hrs dicampurkan dg n-heptan dlm rangka u
memberikan intensitas ketukan yg sama thd
minyak selama pengujiannya.
Pd mesin yg memakai busi, karakteristik anti
ketukan digunakan u menentukan gejala fisik,
kimiawi, perancangan mesin dan kondisi
operasi. Bila angka oktan gasoline terlalu
rendah, maka akan terjadi ketukan yg
berakibat menurunkan performance mesin tsb
shg akan menyebabkan kehilangan tenaga dan
kerusakan pd mesin.

Angka Oktan ditentukan dg metode yg


mengukur tingkat anti ketukmotor gasolin dlm
mesin dg silinder tunggal. Angka oktan terdiri
dr: 1) angka oktan > 100 rich mixture
performance dan 2) angka oktan < 100 weak
mixture performance .

I. Uji Belerang (sulfur)


Pemeriksaan thd kandungan sulfur dp dilakukan dg
metode:
1) ASTM-D90 u gasolin dan minyak2 bakar. Caranya: 10
gr minyak dibakar pada sebuah lampu kecil dan hasil
pembakarannya ditarik melalui larutan penyerap
natrium karbonat. Kandungan sulfur ditentukan dg
car titrasi larutan natrium karbonat tak terpakai
2) ASTM-D129 u pemeriksaan sulfur di dalam minyak
bakar residu dan minyak mentah
3) ASTM-D130 u pemeriksaan sulfur bebas dan
senyawa2 sulfur yg bersifat korosif

Pemeriksaan untuk Bahan Bitumonas dan


Setengah Padat
Pemeriksaan u bahan2 yg mengandung aspal
adalah kelenturan (ductility), penetrasi, titik
cincin dan bola ringan, berat jenis
Pemeriksaan kelenturan dilakukan dg metode
ASTM-D113. Kelenturan aspal adalah
pengukuran kapasitas pemanjangan atau
peregangan yg menunjukkan kemampuan zat ini
u mengalir, shg akan memperbaiki keretakan pd
permukaannya.
Pemeriksaan penetrasi dilakukan dg metode
ASTM-D5. penetrasi memungkinkan jarum atau
kerucut menembus zat tanpa gesekan mekanik.

K. Getah Minyak (Gum)


Penentuan getah minyak dlm
gasolin sangat sulit. Metode yg
digunakan ASTM-D381.

Pengujian ini menunjukkan jumlah getah minyak yg


terdapat pd waktu pengujian dan jumlah deposit yg
mungkin terjadi pd pemakaiannya jika gasolin
dipakai dg segera. Pemeriksaan u stabilitas getah
dilakukan dg ASTM-D525
Pemeriksaan rutin laboratorium yg lain: titik anilin,
bilangan setana, indeks diesel, titik asap, bilangan
cincin, indeks korelasi, nilai kalor, bilangan
penetrasi, bilangan daya guna.

3.2. Spesifikasi produk kilang


Mogas (Motor gasolin)
Persyaratan umum u gasolin:
1) bebas air, getah minyak (gum) dan sulfur
korosif
2) mempunyai ketukan uap yg minimum
3) pemanasan dan akselerasinya lebih
mudah
4) mempunyai kualitas anti ketukan
5) dpt diencerkan sendiri dlm silinder
mesin
A.

Karakteristik gasolin:
a) dpt terbakar secara hls & pelan didlm
silinder
tanpa terjadinya letupan
b) mudah menguap shg cukup tersedia
campuran
uap bahan bakar & udara dlm silinder
apabila
mesin dihidupkan dlm keadaan dingin
c) tidak begitu mudah menguap dalam didalam
pompa
atau pipa ketika mesin dalam keadaan panas
yang
akan menyebabkan penyumbatan saluran
minyak
ke kaburator

d) dalam kondisi normal & mesin


panas, minyak hrs
mudah menguap shg
mengurangi pengaruh tbtknya
cairan dlm manifold mesin

B. Kerosin
Kerosin yg banyak dipakai sbg minyak u
keperluan rumah tangga tidak hanya harus
mempunyai kualitas pembakaran yg layak, tp
juga hrs aman u dibawa & dipakai u
keperluan lampu & kompor atau tungku
rumah tangga.
Secara umum kerosin hrs bebas dr air, zat
aditif, getah minyak & zat2 terlarut.

C. Minyak Diesel
Karakteristik utama yg penting dr
minyakdiesel adalah kebersihannya, kualitas
penyalaan, fluiditas dan atomisasi, &
volatilitas.
Kualitas penyalan yg baik dinyatakan dg
pengukuran bilangan setana atau indeks
diesel yg ditunjukkan dg mudah tidaknya
mesin di-start pd suhu rendah, tekanan
mesin rendah, operasi mesin yg halus.

Secara komersial minyak diesel yg dijual di


Amerika terbagi dlm 4 klas:
a) Klas 1, u mesin diesel bus kota dan
sejenis
b) Klas 2, u mesin diesel truk, traktor &
mesin2
sejenis
c) Klas 3, u mesin diesel kereta api
d) Klas 4, u mesin diesel kapal laut
Sedangkan di Indonesia minyak diesel
dijual dlm 2 kategori yaitu minyak diesel u
kendaraan bermotor (ADO=Automotive
diesel oil) dan minyak diesel u keperluan
industri (IDO=Industrial diesel oil).

Anda mungkin juga menyukai