Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kista Ovanium adalah sejenis yang paling sering terjadi terutama
yang bersifat non - neoplasma seperti kista yang berasal dari korpus latium,
tetapi di samping itu di temukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma.
Neoplasma ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel - sel di tengahtengah jaringan kologen. Selain mempunyai struktur fibroma biasa, kadang kadang terdapat bagian - bagian mengalami degenerasi hialin. Mungkin pula
terdapat elemen - elemen otot polos (Fibromioma ovani) dan kelenjar kelenjar kistik (Kista Denofibroma Ovani). Fibroma Ovari Yang biasanya
mempunyai tangkai, dan dapat torsi dengan gejala - gejala mendadak. Yang
penting ialah bahwa pada tumor ini sering ditemukan sindrom meigs.
Potensial keganasan pada fibroma ovari sangat rendah, kurang dari 1.
Pembesaran pada abdomen bagian bawah merupakan salah satu
keluhan yang mendorong wanita untuk melakukan pemeriksaan dalam
menghadapi kista ovanium perlu dilakukan pemeriksaan konsistensi, besar
permukaannya dan sebagainya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menggali dan memahami serta dapat
melakukan asuhan kebidanan pada klien dangan kista ovarium.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan kajian data pada klien dengan kista ovarium.
2. Melakukan interpretasi data pada klien dengan kista ovarium.
3. Menegakkan diaknosa potensial pada klien dengan kista ovarium.
4. Mengidentifasikan kebutuhan segera pada klien dengan kista ovarium.
5. Menentukan rencana tindakan untuk klien dengan kista ovarium
6. Melaksanakan rencana tindakan pada klien dengan kista ovarium.
7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukan pada klien
dengan kista ovarium.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan
study pendidikan. Tempat praktek klinik yang di tunjuk adalah di ruang OK
KANDUNGAN RUMKITAL Dr. RAMELAN surabaya.
1.4 Sistem
1. Halaman judul
2. Lembar pengesahan
3. Kata pengantar
4. Daftar isi
5. Bab 1.1 : Pendahuluan
1.2 : Tujuan
1.3 : Pelaksanaan
1.4 : Sistematika penulisan
6. Bab II : Landasan teori
7. Bab III : Tujuan kasus
8. Bab IV : Penutup
9. Daftar Pustaka

BAB II
TUJUAN TEORI
2.1 Pengertian
Kista Ovanium
Adalah jenis yang paling sering terjadi terutama yang bersifat non neoplasma seperti kista retensi yang berasal dari corpus luteum. Tetapi di
samping itu di temukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma.
2.1.1 Pembagian Kista Ovarium
1. Kista ovarium non - neoplasma di bagi menjadi dua golongan :
a. Kista follikel
b. Kista lutein
c. Stein - leventhal ovary
d. Germinal inclusion cyst
e. Kista endomentrial
2. Kista ovarium neoplastik / Polipraktek di bagi menjadi tiga golongan :
a. Cystadenoma mucinosum
b. Cystadenoma serosum
c. Kista dermoid
2.1.2 Gambar Klinik
Pertumbuhan kista ovarium dapat memberikan gejala karena
besarnya, terdapat perubahan hormonal atau penyulit yang terjadi.
Kista ovarium yang diameternya kecil sering ditemukan secara
kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti.
Gejala akibat kista ovarium sebagai berikut :
1. Gejala akibat pertumbuhan
-

Menimbulkan rasa berat di abdomen bagian bawah

Mengganggu miksi dan defekasi

- Tekanan kista ovarium dapat menimbulkan obstipasi atau


edema pada tungkai bawah.

2.

Gejala akibat hormonal


Ovarium meupakan sumber hormon utama wanita sehingga
bila menjadi tumor menimbulkan gangguan terhadap patrun
menstruasi.

3.

Gejala klinik akibat komplikasi yang terjadi pada kista ovarium


a. Perdarahan, menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak
dan memerlukan tindakan yang cepat.
b. Perputaran tangkai
- Tumor bertangkai sering terjadi perputaran tungkai, secara
perlahan sehingga tidak banyak menimbulkan rasa nyeri
abdomen.
- Perputaran tangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen
mendadak dan segera memerlukan tindakan medis.
c. Terjadi infeksi tumor
- Karena suatu hal terjadi infeksi kista ovarium sehingga
menimbulkan gejala infeksi, yaitu badan panas, nyeri pada
abdomen, mengganggu aktivitas sehari - hari.
d. Robekan dinding kista
Pada torsi tangkai kista ada kemungkinan terjadi robekan
sehingga isi kista tumpah kedalam ruang abdomen.
e. Degenerasi ganas kista ovanium
Keganasan kista ovarium sering menjumpai :
-

Kista pada usia sebelum manarche

- Kista pada usia di atas 45 tahun


4. Sindroma Meighs
Sindoma yang di ketemukan oleh meighs menyebutkan
terdapat fibroma ovarii asistes, dan hidrotoraks. Dengan tindakan
operasi

fibroma

ovari,

maka

sidrom

akan

menghilangkan

sendirinya.
2.1.3 Diagnosis Kista Ovarium
Pembesaran pada abdomen bagian bawah merupakan salah satu
keluhan yang mendorong wanita untuk melakukan pemeriksaan

.ovarium dapat di bedakan saat melakukan pemeriksaan dalam.


Menghadapi kista ovarium perlu di lakukan pemerikaan tentang
konsitensi, besar permukanya dan sebagainya.
Di samping itu perlu di lakukan diagnosis banding :
1. Kehamilan
- Terlambat bulan
- Gejala hamil mudah
- Terasa gerakan janin atau balotement
- Hasil pemeriksaan laboratorium mendukung kehamilan
2. Subserasa mioma uteri bertangkai
- Sulit di bedakan dengan tumur ovarium
Dengan alat canggih ultra sonografi, diagnosis banding
antara kista ovarium kehamilan atau subserosa mioma uteri dapat
di bedakan dengan jelas.
Bila bidan dalam tugasnya dapat menegakan kemungkinan tumor di
bagian bawah abdomen segera melakukan konsultasi atau merujuk
ke puskesmas atau langsung ke dokter ahli kandungan. Kista
ovarium memerlukan tindakan yang spesialis. Bidan bertugas untuk
memberikan komunikasi, informasi, edukasi dan motifasi tentang
pengobatan tumor dengan pengobatan moderen dan tindakan
oprasi.
2.1.4 Penaganan
- Pada kista ovarium dengan keluhan nyeri perut di lakukan
laporatomi.
- Pada kista ovarium asimtomatik, besarnya > 10 cm, dilakukan
laparatomi pada trimester kedua kehamilan.
- Kista yang kecil ( < 5 cm ) umumnya tidak memerlukan tindakan
operatif
- Kista 5 - 10 cm, memerlukan observasi : Jika menetap atau
membesar, lakukan laparatomi.

- Jika laparatomi ada kecurigaan keganasan, pasien perlu di rujuk


kerumah sakit yang lebih lengkap untuk evaluasi dan penanganan
selanjutnya.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilakukan
oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan / permasalahan
khususnya dalam bidang persalinan.
2.2.1 Pengumpulan data yang dibutuhkan
2.2.1.1 Data subyektif.
1. Identitas.
2. Alasan kunjungan saat ini / keluhan utama
3. Riwayat kebidanan
3.1 Riwayat menstruasi
3.2 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
4. Riwayat kesehatan
5. Riwayat psikososial
6. Pola kehidupan sehari-hari
2.2.1.2 Data objektif
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan leopold.
4. Pemeriksaan penunjang
2.2.2 Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnosa / masalah
berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang telah

dikumpulkan
2.2.3 Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial / masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
menimbulkan antisipasi bila dimungkinkan dilakukan pencegahan.
2.2.4 Menetapkan kebutuhan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
dikonsultasikan atau ditanda tangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.

2.2.5 Menyusun asuhan yang menyeluruh


Dalam rangka ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan lanjutan menejemen terhadap masalah atau diagnosa
yang telah diidentifikasi & diantisipasi.
2.2.6 Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada ke-5 dilaksanakn secara efisien dan aman.
2.2.7 Evaluasi
Keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan sebagaimana telah diidentifikasikan di
dalam diagnosa & masalah.

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
A. Data subyektif
Tanggal : 29- 06- 2007

Jam : 09.00

1. Identitas
Nama

: Ny T

Umur

: 27 th

Bangsa / suku : Indonesia / Jawa


Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Penghasilan

: -

Alamat

: Karang pilang gang garney I/69 Surabaya

Nama

: Tn H

Umur

: 32 th

Bangsa / suku : Indonesia / Jawa


Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: AL

Penghasilan

: -

Alamat

: Karang pilang gang garney I/69 Surabaya

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perut sebelah kiri bawah terasa sakit dan nyeri karena
ada benjolan sejak enam hari yang lalu pada tanggal 24-06-2007
3. Riwayat menstruasi
Siklus haid

: 28 hari

Teratur / tidak : Tertur


Jumlah darah : Ganti softek 3x / sehari
Lamanya haid : 7 hari

Dimenorhe

: Tidak pernah

Keputihan

: Tidak pernah

Berbau

: Tidak

HT

: 24-04-07

4. Riwayat Kehamilan, persalinan Dan nifas lalu.


Suami
ke

Kehamilan
Persalinan
Ke
Usia Jenis Penol Tmpt
Peny
I
9 bln Spt B BPS
II

9 bln

Spt B BPS

III

9 bln

Spt B AL

RS. AL

Anak
BB PB Seksi H/M
3250 49
H

Nifas
Peny ASI
-

3250

50

Suntik

350

51

Pil

5. Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit menular, menurun
dan menahun seperti TBC, DM, HT, JANTUNG.
6. Riwayat kesehatan keluaga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita
penyakit menular, menurun dan menahun seperti TBC, DM, HT,
JANTUNG.
7. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan bahwa drinya menderita / mempunyai penyakit kista
ovarium.
7. Pola kehidupan sehari - hari.
a. Pola nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x / sehari dengan porsi nasi, lauk pauk,
sayur, buah dan minum susu dan minum air putih 8 gelas / hari.
b. Pola eliminasi
BAB : Ibu mengatakan BAB 1x / hari konsistensi lunak,warna
kuning tenguli dan bau khas.
BAK : Ibu mengatakan BAK 5 - 6x / sehari konsistensi cair,warna
kuning jernih dan bau khas.

10

KB
IUD

c. Pola aktifitas
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan ibu rumah tangga dan
melakukan pekerjaan sehari - hari seperti memasak, mencuci dan
mengepel dll.
d. Pola istirahat dan tidur
Siang : + 2 jam ( 12.00 - 14.00 ).
Malam : + 8 jam ( 21.00 - 05.00 ).
e. Pola seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu
dengan tidak ada keluhan.
f. Pola kebiasaan sehari - hari
Ibu mengatakan mandi 2x / hari dan ganti baju 3x / hari dan gosok
gigi 3x / hari.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum

: baik

b. TB / BB

: 165 cm / 64 kg

c. TTV

: Tensi : 130 /80 mmHg

Nadi :

80x/menti
Suhu : 36,8 0C

RR :

22x/menit
d. Lila

: 30 cm

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut

: bersih, hitam, tidak ada ketombe

Muka

: - Cloasma Gravidarum : tidak ada odem

Mulut

- Konjungtiva

: merah muda (tidak anemis)

- Sclera

: Putih (tidak Ikterus)

: - Stomatitis

: tidak ada stomatitis

- Gigi
Leher

: tidak caries

: - Pembesaran kelenjar betah bening : tidak ada


- Struma

: tidak ada

11

- Pembesaran jugularis
Dada

: tidak ada

: Simetris

Payudara : - Bentuk

: Menggantung

- Aerola

: Hiperpegmentasi

- Putting susu

: Menonjol

- Keluaran

: Colostrum (-) tidak ada cairan


darah dan nanah

Perut

: - Striae

: Tidak ada

- Linea

: Tidak ada

- Pembesaran

: Tidak ada pembesaran dan


tidak ada benjolan

- Bekas luka
Vulva

Anus

: Tidak ada bekas luka operasi

: - warna

: Kecoklatan

- Luka perut

: Tidak ada

- Keluaran

: Tidak ada

- Varises

: Tidak ada

- Odema

: Tidak ada

: - Hemoroid

: Tidak ada

- Varices

: Tidak ada

Ektremitas atas / bawah

: - Varises : -/- Odema : -/-

3. Pemeriksaan penunjang
a. Darah
-

Haemoglobin

: 12,2

(n)

11,5 16,0 g/dl

Hematokrit

: 35

(n)

35 47 %

Eritrosit

: 3.780.000

(n)

3,0 6,0 %

Leokosit

: 9.600

(n)

11.00/1

Trombosit

: 131.000

(n)

150 450 /1

b. Urine
-

Albumin

: Negtif

Reduksi

: Negatif

12

3.2 Diagnosa / Masalah


Tgl/jam
29-05-07

Dx

Diagnosa
Interpretasi Data
:
Kista Ds : ibu mengatakan perut sebelah

09.00 WIB

Ovarium

kiri bawah terasa sakit karena ada


benjolan sejak 6 hari yang lalu pada

29-05-07

Masalah:

09.05 WIB

kecemasan ibu

tanaggal 24-06-07
Do : - Kesadaran : komposmentis
- KU : baik
- TB / BB : 265 cm / 64 Kg
- TTV:
- Tensi : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,80C
- Nadi : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
Ds : ibu mengatakan khawatir
Do :

tentang keadaanya sekarang.


Ekspresi wajah ibu tampak
sedih

3.3 Diagnosa Potensial


Terjadi nyeri pada perut bagian bawah
3.4 Tidakan segera
Kolaborasi dengan dokter obygin
3.5 Intervensi
Tgl/jam
29-06-07
09.05 WIB

Diagnosa
Kista Ovasrium

Intervensi

Rasional

Tujuan :
Setelah

dilakukan

askeb

selama 1 x 24 jam harapkan


pasien lebih mengerti dan
mengetahui

tentang

terjadinya KIsta Ovarium


dan penanganannnya.
kriteria hasil:
Semua

13

masalah

yang

dihadapi

ibu

teratasi

terutama nyeri pada perut


ibu berkurang dan tidak
khawatir / cemas lagi
1. Lakukan pendekatan
2.

kemunikasi terapeutik.
Jelaskan apa yang
dimaksud Kista Ovarium
dan penanganannya.

1. Agar terjalin kerjasama


yang

baik

antara

petugas & Klien


2. Supaya
ibu
mengetahui

lebih

penyakit

apa yang diderita dan


3. Lakukan observasi TTV:

penanganannya.
3. Memantau keadaan ibu
dan

4. Jelaskan hasil
pemeriksaan.

bisa

memahami

kondisinya saat ini.


4. Agar

ibu

dapat

memahami

dan

5. Berikan HE pada klien

mengerti
keadaan
tentang :
dirinya.
- Nutrisi.
5. Agar
ibu
paham
- Personal hygine.
- Istirahat yang teratur.
tentang
tantangan- Minum yang banyak.
tantangan yang tidak
6. Lakukan
kolaborasi
boleh dilakukan.
dengan
dokter
untuk
penanganan lebih lanjut
untuk pemberian terapi
- Amoxilin 3 x 1
- Asam Mefenamat 3x1

6. Mengetahui

kondisi

pasien saat ini sebagai


fungsi

dependen

petugas

kesehatan

untuk

membantu

pertahanan kondisi ibu


3.6 Implementasi
Tgl/jam
29-06-07

Diagnosa
DX: Kista

09.30 WIB

Ovarium

Implementasi
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada
Klien dengan cara.
14

- Memberi salam dan memperkenalkan


diri.
- Menanyakan keluhan-keluhan.
- Menjawab pertanyaan-pertanyaan.
- Berbicara dengan sopan.
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
Kista Ovarium dan penanganannya.
3. Melakukan Observasi TTV
TD : 120/80 mmHg S : 36,8 0
N : 80 X /menit RR : 20 X /menit
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan
5. Memberikan KIE pada klien tentang
- Nutrisi

- Istirahat yang teratur

- Personal Hygine minum yang banyak


6. Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk penanganan yang lebih lanjut dan
untuk pemberian terapi
Amoxilin 3 X 1
Asam Mefenamat

3.7 Evaluasi
Tgl/jam
29-06-07

Diagnosa
DX: Kista

09.30 WIB

Ovarium

EVALUASI
S : ibu mengatakan bahwa siap untuk
dilakukan operasi.
O:

- Kesadaran : komposmentis

- KU : baik
- TB / BB : 165 cm / 64 Kg
- TTV:
- Tensi : 110/70 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 36,80C
- RR

: 20 x/menit

A : Ny T dengan kista ovarium.


P : Memberikan KIE kepada ibu tentang:

15

- Nutrisi
- Personal Hygine
- Istirahat yang cukup / teratur
- Minum yang banyak
- Anjurkan ibu untuk control 1 minggu
lagi sesuai jadwal yang telah di
tentukan atau sewaktu-waktu bila ada
keluhan

16

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpuan
4.1.1 Pengkajian
Didapatkan data dari Ny T dengan kista ovarium
4.1.2 Diagnosa / Assasment
Ibu dengan kista ovarium
4.1.3 Diagnosa Segera
Potensial tidak efektifnya pertahanan diri sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
4.1.4 Tindakan Segera
Memberikan informasi yang jelas tentang penyakitnya.
4.1.5 Intervensi
Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, jelaskan terjadinya kista ovarium
dan penyebab terjdinya kista ovarium, jelaskan penanganannya.
Berikan therapy amoxilin 3 x 500 gram dan asam mefenamat 3 x 500
gram. Anjurkan control bila ada keluhan.
4.1.6 Implementasi
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu menjelaskan terjadinya kista
ovarium dan penyebab kista ovarium. Menjelaskan penanganannya
memberikan therapyamoxilin 3 x500 gram dan asam mefenamat 3 x
500 gram, menganjurkan control bila ada keluhan.
4.1.7 Evaluasi
Dari hasil observasi pada nya T didapatkan keadaan umum baik
mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh petugas.
4.2 Saran
1. Bagi Pasien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan pada kista ovarium, maka di
perlukan kerja sama dengan baik untuk memecahkan masalah yang timbul.
2. Bagi Petugas

17

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan meningkatkan


peran bidan tugas sebagai pelaksana pelayanan asuhan kebidanan pada
Kista Ovarium
3. Bagi pendidikan
Untuk memperhatikan penulis saat penulisan agar tersusun sebuah tugas
makalah yang baik dan benar.

18

DAFTAR PUSTAKA
-

Sarwono, 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.

Sarwono, 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta.

Manuaba, Ide Bagus Gde prof. DR SPOG, 1998, ilmu Kebidanan, Penyakit
kandungan, & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai