Definisi
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah (NPB) adalah perasaan
nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliakal. NPB ini sering disertai penjalaran ke
tungkai sampai kaki. Mobilitas punggung bawah sangat tinggi, disamping itu juga
menyangga beban tubuh serta sangat berdekatan dengan jaringan traktus digestivus
dan traktus urinarius. Sehingga apabila kedua organ ini mengalami perubahan
patologik tertentu dapat menimbulkan nyeri yang dirasakan di daerah punggung
bawah1.
Struktur Punggung dan Organ Lain Yang Berdekatan
Garis besar struktur punggung bawah adalah : a.) Kolumna vertebralis dengan
jaringan ikatnya, termasuk discus intervertebralis dan nucleus pulposus, b.) Jaringan
saraf yang meliputi konus medularis, filum terminalis, duramater dan arakhnoid,
radiks dengan saraf spinalnya, c.) Pembuluh darah, d.) muskulus atau otot skelet1.
Pinggang merupakan pengemban tubuh dari toraks sampai perut. Tiap ruas
tulang belakang berikut diskus intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis
merupakan satuan anatomik dan fisiologik. Bagian depan berupa korpus vertebralis
dan diskus intervertebralis yang berfungsi sebagai pengemban yang kuat dan tahan
terhadap tekanan-tekanan menurut porosnya. Berfungsi sebagai penahan tekanan
adalah nukleus pulposus2.
Etiologi
Etiologi nyeri punggung bawah dapat dihubungkan dengan hal-hal sebagai berikut
1
Proses degeneratif
meliputi: spondilosis, HNP, stenosis spinalis, osteoartritis.
Perubahan degeneratif pada vertebrata lumbosakralis dapat terjadi pada
korpus vertebrae berikut arkus dan prosessus artikularis serta ligamenta yang
menghubungkan bagian-bagian ruas tulang belakang satu dengan yang lain.
Dulu proses ini dikenal sebagai osteoartrosis deforman, tapi kini dinamakan
spondilosis. Perubahan degeneratif ini juga dapat menyerang anulus fibrosis
diskus intervertebralis
Penyakit Inflamasi
LBP akibat inflamasi terbagi 2 yaitu artritis rematoid yang sering timbul
sebagai penyakit akut dengan ciri persendian keempat anggota gerak terkena
secara serentak atau selisih beberapa hari/minggu, dan yang kedua adalah
pada spondilitis angkilopoetika, dengan keluhan sakit punggung dan sakit
pinggang yang sifatnya pegal-kaku dan pada waktu dingin dan sembab linu
dan ngilu dirasakan3.
3
Osteoporotik
Sakit pinggang pada orang tua dan jompo, terutama kaum wanita, seringkali
disebabkan oleh osteoporosis. Sakit bersifat pegal, tajam atau radikular3.
Kelainan Kongenital
Anomali kongenital yang diperlihatkan oleh foto rontgen polos dari vertebrae
lumbosakralis sering dianggap sebagai penyebab LBP meskipun tidak
selamanya benar. Contohnya adalah lumbalisasi atau adanya 6 bukan 5 korpus
vertebrae lumbalis merupakan variasi anatomik yang tidak mengandung arti
patologik. Demikian pula pada sakralisasi, yaitu adanya 4 bukan 5 korpus
vertebrae lumbalis4.
Gangguan Sirkulatorik
Aneurisma aorta abdominalis dapat membangkitkan LBP yang hebat dan
dapat menyerupai sprung back atau HNP. Gangguan sirkulatorik yang lain
adalah trombosis aorta terminalis
Tumor
Dapat disebabkan oleh tumor jinak seperti osteoma, penyakit Paget,
osteoblastoma, hemangioma, neurinoma,meningioma. Atau tumor ganas yang
primer seperti mieloma multipel maupun sekunder seperti macam-macam
metastasis4.
Toksik
Keracunan logam berat, misalnya radium4.
Infeksi
Akut disebabkan oleh kuman piogenik (stafilokokus, streptokokus) dan kronik
contohnya pada spondilitis tuberkulosis (penyakit Pott), jamur, osteomielitis
kronik4.
Problem Psikoneurotik
Histeria atau depresi, malingering, LBP kompensatorik. LBP yang tidak
mempunyai dasar organik dan tidak sesuai dengan kerusakan jaringan atau
batas-batas anatomis4.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis LBP berbeda-beda sesuai dengan etiologinya masing-masing
seperti beberapa contoh dibawah ini :
1. LBP akibat sikap yang salah2
Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku dan
tidak enak namun lokasi tidak jelas.
Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batuk atau
bersin.
Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai yang
sakit difleksikan.
Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi diskus,
walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilisis
Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang terkena
Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra yang
menekan medula spinalis.
Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat
stenosis kanal lumbal.
Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra/lokal dan menghilang bila
istirahat.
Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada 20% kasus
(akibat abses dingin)
Onset penyakit dapat gradual atau mendadak (akibat kolaps vertebra dan
kifosis)
Diawali nyeri radikular yang mengelilingi dada atau perut, diikuti paraparesis
yang lambat laun makin memberat, spastisitas, klonus, hiperrefleksia dan
refleks Babinsky bilateral. Dapat ditemukan deformitas dan nyeri ketok tulang
vertebra.
Penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang muncul
terutama gangguan motorik.
Diagnosis5
1. Anamnesis
Riwayat penyakit dengan perhatian khusus pada lokasi dan penjalaran nyeri,
posisi tubuh yang menimbulkan atau memperberat nyeri, trauma, ligitasi
(medikolegal), obat-obat penghilang nyeri yang dipakai dan jumlah yang
dibutuhkan, kemungkinan keganasan.
2. Pemeriksaan fisik
dengan perhatian khusus pada tanda-tanda infeksi sistemis, tanda-tanda
keganasan yang tersembunyi, nyeri tekan lokal atau pada insisura iskiatika,
spasme otot, ruang lingkup gerakan, tes angkat tungkai lurus (Laseque), dan
pemeriksan rektum (tonus sfingter dan prostat).
3. Pemeriksaan neurologis
dengan perhatian khusus pada afek dan alam perasaan, kelemahan otot, atrofi,
atau fasikulasi, defisit sensorik termasuk perineum, refleks (tendon dalam,
abdominal, anal, kremaster).
4. Pemeriksaan laboratorium
yaitu foto rontgen polos (posterior, lateral, oblik) hitung darah lengkap dan
laju endap darah, serum : kreatinin, kalsium, fosfat, alkali fosfatase, asam urat,
fosfatase asam (pria), gula darah puasa.
5. Pemeriksaan khusus
(misalnya sken tulang, gula darah 2-jam postprandial, sken magnetik resonan,
sken tomografik, mielografi) bergantung pada hasil pemeriksaan rutin di atas.
Penatalaksanaan
Nyeri pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, istirahat dan
modalitas. pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk
jangka waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan
interaksi obat. Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek
depresan. Namun pada pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat
rasa nyeri, penggunaan anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan simptomatis
lainnya, kadang memerlukan campuran antara obat analgesik, antiinflamasi,OAINS,
dan penenang3.
Istirahat secara umum atau lokal banyak memberikan manfaat. Tirah baring
pada alas keras dimaksudkan untuk mencegah melengkungnya tulang punggung.
Modalitas dapat berupa kompres es, semprotan etil klorida, dan fluorimetan3.
Tidak semua nyeri dapat diatasi dengan cara-cara di atas. Terkadang
diperlukan tindakan injeksi anestetik atau antiinflamasi steroid pada tempat-tempat
seperti pada faset, radiks saraf, epidural, intradural. Bahkan untuk beberapa kasus
LBP dibutuhkan pembedahan3.
Setelah fase akut teratasi dilakukan beberapa pencegahan kekambuhan
diantaranya pelatihan peregangan dan pemakaian korset atau braching3.
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. KSW
Umur
: 46 tahun
Alamat
: Mendoyo
Status
: Sudah Menikah
Agama
: Hindu
Pekerjaan
: Pedagang
Suku
: Bali
Keadaan umum
: sedang
Kesadaran
: komposmentis kooperatif
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 78 x / menit
Nafas
: 20x/menit
Suhu
: 36,8oC
Status Internus :
KGB
Leher
Thorak
Paru
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Abdomen :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Inspeksi
Palpasi
Status Neurologis :
1
GCS 15 : E4 M6 V5
Nn Kranialis :
-NI
penciuman baik
- N II
- N III, IV, VI
-NV
- N VII
- N VIII
- N IX, X
5.
- N XI
- N XII
Motorik : 5 5 5 5 5 5
555 555
Tungkai kanan : Laseque (+), Cross Laseque (+), Naffziger (+), Patrick (+),
Kontra Patrick (+)
6.
Sensorik
- Eksteroseptif : rasa raba, tekan dan nyeri baik
- Proprioseptif : rasa getar dan posisi sendi baik
7.
Reflek fisiologis : Reflek biceps +/+, Reflek triceps +/+, Reflek KPR +/+,
Reflek APR +/+
Reflek patologis : Reflek Hoffman Trommer -/-, Reflek Babinsky Group -/-
Laboratorium
Hb
: 10,6 gr%
Leukosit
: 6100/mm3
Trombosit
: 366.000/mm3
Ht
: 33%
Na
: 144 mg/dl
: 3,2 mg/dl
Cl
: 110 mg/dl
Diagnosis Kerja :
Diagnosis Klinis
: Ischialgia
Diagnosis Topik
: Nervus Ischiadikus
Diagnosis Etiologi
: -
Diagnosis Sekunder : -
Terapi :
Umum :
Bed rest