lanjut
terhadap
ekstrak
kental
n-heksana
menggunakan
pereaksi
salah satunya sebagai obat diare dan berdasarkan aktivitas fisiologis dari senyawa
golongan triterpenoid bebas sebagai antibakteri, maka perlu dilakukan penelitian
untuk mengisolasi senyawa golongan triterpenoid bebas pada ekstrak kental nheksana biji pepaya dan menguji isolat triterpenoid yang diperoleh terhadap
bakteri penyebab diare, yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
TINJAUAN PUSTAKA
TERPENOID
Terpenoidmerupakankomponenkomponentumbuhanyangmempunyai
bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan yang disebut
minyakatsiri.Minyakatsiriyangberasaldaribungapadaawalnyadikenaldari
penentuanstruktursecarasederhana,yaitudenganperbandinganatomhidrogen
dan atom karbon dari senyawa terpenoid yaitu 8:5 dan dengan perbandingan
tersebutdapatdikatakanbahwasenyawatersebutadalahgolonganterpenoid.
Minyakatsiribukanlahsenyawamurniakantetapimerupakancampuran
senyawaorganikyangkadangkalaterdiridarilebihbesardari25senyawaatau
komponen yang berlainan. Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah
senyawayanghanyamengandungkarbon,danhidrogenataukarbon,hidrogen
danoksigenyangtidakbersifataromatikyangsecaraumumdisebutterpenoid.
Fraksi yang paling mudah menguap biasanya terdiri dari golongan
terpenoidyangmengandung10atomkarbon.Fraksiyangmempunyaititikdidih
lebihtinggiterdiridariterpenoidyangmengandung15atomkarbon.
Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun
olehduaataulebihunitC5yangdisebutisopren.Klasifikasiterpenoidditentukan
dari unit isopren atau unit C5 penyusun senyawa tersebut. Senyawa umum
biosintesaterpenoiddenganterjadinya3reaksidasar,yaitu:
1. Pembentukanisopreneaktifberasaldariasamasetatmelaluiasammevalonat.
2. Penggabungansenyawadanekorduaunitisoprenakanmembentukmono,
seskui,di,sester,danpoliterpenoid.
3. PengabunganekordanekordariunitC15atauC20menghasilkanterpenoid
atausteroid.
Senyawaterpenoiddapatdikelompokkansebagaiberikut:
Monoterpenoid
Monoterpeoid merupakan senyawa essence dan memiliki dan memiliki
bauyangspesifikyangdibangunoleh2untiisoprenataudenganjumlahatom
karbon 10. Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari
tumbuhantingkattinggi,binatanglaut,serangga,danjenisvertebratadanstruktur
senyawanyatelahdiketahui.
Struktur dari senyawa monoterpenoid yang telah dikenal merupakan
perbedaan dari 38 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar
penyusunannyatetapsebagaipenggabungankepaladanekordari2unitisoprene.
Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau siklik.
Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik, ekspektoran,
spasmolotik, dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid yang sudah banyak
dikenalbanyakdimanfaatkansebagaibahanpemberiaromamakanandanparfum
daninibanyakdigunakankomersialdalamperdagangan.
Darisegibiogenetik,perubahangeraniolneroldanlinaoldarisalahsatu
menjadiyanglainberlangsungsebagaiakibatreaksiisomerisasi.Ketigaalkohol
iniyangberasaldarihidrolisageranilpirofosfat(GPP)dapatmenjadireaksireaksi
sekunder,misalnyadehidrasimenghasilkanmirsen,oksidasimenghasilkansitral
danoksidasireduksimenghasilkansitronelal.
PeubahanGPPinvivomenjadisenyawasenyawamonoterpensiklikdari
segi biogenetic disebabkan reaksi siklisasi yang diikuti oleh reaksireaksi
sekunder. Senyawa seperti monoterpenoid mempunyai kerangka karbon yang
banyak variasinya. Oleh karena itu penetapan struktur merupakan hal yang
penting.Jeniskerangkakarbonmonoterpenoidantaralaindapatditetapkanoleh
4
reaksidehidrogenasimenjadisenyawaaromatik.Penetapanstrukturselanjutnya
adalahmelaluipenetapangugusfungsidarisenyawayangbersangkutan.
Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit
isoprene yang terdiri dari kerangka unit asiklik atau bisiklik dengan kerangka
naphtalen. Senyawa terpenoid mempunyai boiaktifitas yang cukup besar,
diantaranya sebagai antifeedant, hormone, antimikroba, antibiotic dan toksin
sebagairegulatorpertumbuhantanamandanpemanis.
Senyawasenyawa seskuiterpen diturunkan dari cisfarnesil pirofosfat dan
transfarnesilpiropospatmelauluireaksisiklisasidanreaksisekunderlain.Kedua
isomer farnesil piropospat ini dihasilkan dari melalui mekanisme yang sama
sepertiisomerisasiabtarageranildannerol.
Diterpenoid
Diterpenoidmerupakansenyawayangmempunyai20atomkarbonyang
dibangunoleh4untiisoprene.Senyawainimempunyaibioaktifitasyangcukup
luas yaitu sebagai hormone pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor
pertumbuhantanaman,antifeedantserangga,inhibitortumor,senyawapemanis,
abtifoulingdanantikarsinogenik.Senyawaditerpenoiddapatmembentukasiklik,
bisiklik,trisiklik,dantetrasiklik.Tatanamayangdigunakanmerupakantatanama
trivial.
Triterpenoid
Lebihdari4000jenistriterpenoid,telahdiisolasidenganlebihdari40jenis
kerangka dasar yang sudah dikenal dan pada prinsipnya merupakan proses
siklisasidarsekualen.Tritepenoidterdiridarikerangkadengan3siklik6yang
bergabungdengansiklik5atauberupa4siklik6yangmempunyaifungsisiklik
padasikliktertentu.
Strukturterpenoidyangbermacamragamtimbulakibatdarireaksisekunder
berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi dan siklisasi atas
geranil,farnesil,dangeranilgeranilpirofosfat.
SINTESISTERPENOID
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan struktur yang besar dalam
produkalamiyangditurunkandanunitisoprene(C5)yangbergandengandalam
modelkepalakeekor,sedangkanunitisoprenediturunkandarimetabolismasam
asetat oleh jalur asam mevalonat (MVA). Adapun reaaksinya adalah sebagai
berikut:
Gambar 1 Jalur Asetat dalam Pembentukkan IPP yang Merupakan Batu Bata
Pembentukkan Terpenoid Via Asam Mevalonat
(http://nadjeeb.wordpress.com).
Secaraumumbiosintesadariterpenoiddenganterjadinya3reaksidasar,
yaitu:
1. Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam
mevalonat.
2. Penggabungankepaladanekorduaunitisopreneakanmembentukmono,
seskui,di.sester,danpoliterpenoid.
3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C15 atau C20 menghasilkan
triterpenoiddansteroid.
Mekanisme dari tahaptahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat
setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen
menghasilkanasamasetoasetat.
Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan
kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana
ditemukan pada asam mevalinat, reaksireaksi berikutnya adalah fosforialsi,
eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasimenghasilkan isopentenil (IPP) yang
selanjutnyaberisomerisasimenjadidimetilalilpiropospat(DMAPP)olehenzim
isomeriasi. IPP sebagai unti isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor
7
Gambar2MekanismeBiosintesaSenyawaTerpenoid
(http://nadjeeb.wordpress.com)
10
11
Berat(g)
0,10
1,22
0,05
PereaksiLB
Coklat
Merahungu
Merahungu
Fraksi yang dilanjutkan untuk analisis lebih lanjut adalah fraksi F3. Uji
kemurnian dengan analisis KLT menggunakan beberapa fase gerak menghasilkan
isolat relatif murni dengan satu noda pada berbagai polaritas eluen yang
digunakan. Hasil analisis dengan spektrofotometri inframerah menunjukkan
adanya serapan tajam pada daerah bilangan gelombang 2923,8 cm -1 dan 2852,2
cm-1 yang diduga serapan dari gugus C-H alifatik stretching. Dugaan ini diperkuat
oleh adanya serapan pada daerah bilangan gelombang 1464,4 cm-1 dan 1206,5 cm-1
yang merupakan serapan dari -CH2 dan CH3 bending. Pita serapan yang tajam
pada daerah bilangan gelombang 1710,4 cm-1 dengan intensitas kuat
mengidentifikasikan gugus karbonil (C=O) (Sastrohamidjojo, 1985). Identifikasi
dengan spektrofotometri ultra violet -tampak menunjukkan serapan maksimum
pada panjang gelombang 228,5 nm yang kemungkinan diakibatkan oleh terjadinya
transisi elektrn n-0
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Padmawinata K, Soediro I, penerjemah.
Bandung : Penerbit ITB. Terjemahan dari : Phytochemical methods.
IW.G Gunawan, dkk. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif
Antibakteri pada Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn). ISSN 19079850
http://nadjeeb.wordpress.com
Sukadan I.M, dkk. 2008. Aktivitas Antibakteri Golongan Triterpenoid dari Biji
Pepaya (Carisa papaya L). ISSN 1907-9850.
15