tion) mengeluarkan suatu pemyataan tentang penelitian medis yang
an kesehatan yang efisien dan efektif diperlukan suatu
institusi internasional yang bergerak di bidang mutu pe-
layanan keschatan (The Professional Standards Review Or-
ganizations) yang dilengkapi dengan suatu badan “Joint
Commission on Acreditation of Health Care”. Mutu pelayan-
an kesehatan yang berlandaskan deklarasi internasional
tentang human right dan social welfare (Piagam PBB 1945
dan UDHR 1948) dikembangkan dalam kesempatan
“Declaration of Helsinki 1964” yang kemudian disem-
purnakan atau diperbarui oleh hasil kongres “The 29" of
World Medical Assembly, Tokyo, 1975” dan belakangan ter-
kenal dengan nama Helsinki Baru 1976.
Salah satu hasil deklarasi Helsinki Baru 1976 tersebut
yang menjadi sangat penting adalah “The health of my pa-
tient will be my first consideration” (keschatan pasien saya
menjadi pertimbangan yang pertama). Segala upaya
Kesehatan dan sarana Kesehatan termasuk pelayanan
Kesehatan rumah sakit harus mengemban doktrin ke-
sehatan Heleinki Rarn 1076
menyangkut pasien. Latar belakangnya ialah perlindungan para peserta
tethadap penyalahgunaan, sesuai dengan hak asasi manusia. Hal int
menyangkut suatu spektrum luas mengenai kriteria etis.
Peneltian medi immiah "191
Di dalam Pernyataan ini, dirumuskan dua belas titik-tolak umum.
Enam di antaranya membahas penelitian‘biomedis’ dengan manusia.
Dua hal menyangkut penelitian di dalam kombinasi dengan perawatan
pasien (penelitian’Klinis’) dan akhimnya, empat menyangkut penelitian
biomedis non-terapeutis’ yang terutama menyangkut penelitian
terhadan sukarelawan eehat212 Perpekeif Eka Baru
Sesudah pengalaman pahit ini, dunia kedokteran mengembangkan
suatu etika penelitian biomedis yang kian lama kian mendetail.
Tujuan utama adalah melindungi subyek manusia yang terlibat dalam
penelitian itu. Misalnya, Deklarasi Helsinki yang dirumuskan oleh
World Medical Association pada tahun 1964, menetapkan: Concern
for the interests of the subject must always prevail over the interests
of science and society (Keprihatinan untuk kepentingan-kepentingan
subyek penelitian selalu harus melebihi kepentingan-kepentingan ilmu
pengetahuan dan masyarakat). Jadi, martabat manusia perorangan
selalu lebih penting daripada kemajuan ilmu pengetahuan.
Tidak kebetulan bahwa di Jerman sekarang keberatan terhadap
penelitian sel induk embrionik lebih besar daripada di kebanyakan
Hal yang sama tampak juga dalam diskusi tentang
masalah eutanasia, Rupanya pengalaman pahit dengan dokter-dokter
Nazi dulu di sana masih ada bekasnva.
tentang uji Klinik. Informasi tersebut harus menjelaskan bahwa uji klinik
adalah satu prosedur penelitian, partisipasi bersifat sukarela, dan me-
mulai partisipasi atau menarik diri dari uji klinik tidak akan dianggap ber-
salah terhadap hak dan kewajiban subjek.
b, Subjek harus menyadari dan percaya bahwa informasi individu mungkin
diperiksa oleh pihak tertentu;dan yang perlu diingatkan bahwa partisipasi
dan informasi individu dalam uji klinik akan diberlakukan secara rahasia
(confidential)
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Setiap penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek harus dilakukan
sesuai dengan prinsip etika yang terdapat dalam Deklarasi Helsinki. Tiga dasar
prinsip ctika yang harus diperhatikan yaitu keadilan, menghormali individu,
dan bermanfaat (memaksimalkan efek yang menguntungkan dan mengurangi
cefek yang merugikan) atau tidak terdapat penyimpangan seperti yang ditetap-
kan oleh Penuntun Elika Internasional (revisi). Seluruh individu yang terlibat
dalam uji klinik harus mendapat indormasi lengkap dan harus sesuai dengan
prinsip-prinsip tersebut.
Kepustakaan