PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok FSM
SKENARIO Sarah: pasti bisa, insya Allah ;-)
Minggu ke-3
Tanggal 26 September 2014 s.d 2 Oktober 2014
Grup E
DWI RATNAWATI (125070301111008)
FIRDA AMALIA (125070301111009)
DWIYANTI CAESARRIA (125070301111010)
TIARA DIAN N. (125070301111011)
FEBY DINA ARDIYANTI (125070301111012)
DIESMAHARANI ASTRI M. (125070301111013)
YUNITA ENDAH K. (125070301111014)
SOFIE AYU MISRINA (125070301111001)
DESAK MADE TRISNA U. (125070301111002)
YUNITA REZA R. (125070301111003)
RANI ILMINAWATI (125070301111004)
RACHMI FARICHA(125070301111005)
HESTI RETNO BUDIARINI (125070301111006)
FARIKHA ALFI F. (125070301111007)
JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
ISI................................................................................................................................. 3
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
A.
B.
SKENARIO
Sarah : pasti bisa, insya Allah ;-)
Sarah adalah seorang ahli gizi yang ditunjuk menjadi kepala bagian pengadaan
bahan makanan di Rumah Sakit Umum Daerah X. Hari ini merupakan hari pertama
Sarah bekerja. Dia mengalami kepanikan yang luar biasa karena pengiriman bahan
makanan yang harusnya diantar rekanan pukul 07.00 ternyata baru datang jam 08.00
dengan alasan ada kemacetan di jalan. Tidak hanya itu, ternyata ada beberapa bahan
makanan yang jumlah dan kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan. Hal ini sangat tidak sesuai dengan perjanjian di awal proses pembelian.
Pada hari tersebut, petugas gudang tidak masuk, sehingga food handling pada saat
penerimaan dan penyimpanan tidak berjalan dengan semestinya. Bagian produksi
pun dengan seenaknya langsung mengambil bahan makanan ke gudang tanpa
memperhatikan metode FIFO dan mencatatnya di kartu stock. Sarah bingung,
padahal dia telah menerapkan Perpetual Inventory untuk Inventory system dan harus
melakukan valuing inventory setiap bulan di RSUD ini.
Pelayanan Makanan di RSUD ini menggunakan sistem Tray Service, adanya
keterlambatan diatas menyebabkan bagian pemorsian menjadi terganggu, dan
distribusi pun menjadi terlambat. Sarah harus segera mengevaluasi kondisi yang
terjadi!
C.
atau
mengatur
(Kamus
Bahasa
Inggris
Oxford,2010)
Suatu proses untuk menangani bahan makanan mulai dari pembelian,
penerimaan, penyimpanan, produksi, hingga service ke konsumen dan
3. Tray Service
Pelayanan menggunakan baki (Kamus Lengkap Bahasa Inggris, 2003)
4. Perpetual Inventory
- Perpetual (berkelanjutan atau diulang secara berkala)
- Inventory (daftar barang-barang yang ada dalam suatu bangunan)
Kesimpulan :
Daftar barang-barang yang ada dalam suatu bangunan yang dibuat secara
berkelanjutan atau diulang secara berkala (Kamus Bahasa Inggris Oxford,
2008)
5. Valuing Inventory
Perkiraan daftar barang yang ada (Kamus Lengkap Inggris Indonesia, 2007)
6. Kartu Stock
Lembar yang berisi persediaan bahan makanan yang ada di gudang (Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, 2004)
7. Inventory System
- Sistem penyimpanan (Kamus Inggris Indonesia, 1996)
- Sistem penyimpanan yang memperhatikan stok awal dan stok akhir
- Sistem penyimpanan yang berisi daftar barang-barang (Kamus Lengkap Inggris
Indonesia)
Kesimpulan :
Sistem
penyimpanan
yang
berisi
daftar
bahan
makanan
dengan
DAFTAR CUES
Ahli gizi diharapkan mampu mengawasi dan mengevaluasi setiap tahap pengadaan
bahan makanan, penyimpanan, inventory, distribusi dan penyajiannya pada sebuah
institusi penyelenggaraan makanan Rumah Sakit
E.
HASIL BRAINSTORMING
1. Bagaimanakah metode dan prosedur pembelian yang tepat?
- Metode Formal Purchasing : Sebelum menentukan jumlah bahan makanan,
melihat stok terlebih dahulu kemudian sebelum menghubungi vendor yang
tepat melakukan tenderisasi atau lelang kemudian menentukan vendor yang
-
penanganan
yang
tepat
jika
terjadi
keterlambatan
yaitu
pembeliaan,
7. Bagaimana
food
handling
yang
tepat
pada
saat
penerimaan
dan
Tahapan proses penyimpanan adalah diawali dengan penempatan bahanbahan di penyimpanan kemudian memperhatikan tentang kualitas, kemanan,
dan ketahanan produk kemudian penggolongan berdasarkan jenis bahan
makanan kemudian dilakukan penentuan valuing inventory
9. Bagaimana
pengelompokan
bahan
makanan
yang
tepat
dalam
penyimpanan?
- Dilakukan pengelompokan berdasarkan bahan makanan basah dan bahan
-
makanan kering
Dilakukan pengelompokan berdasarkan bahan makanan yang mudah rusak
dan tahan lama
10.
makanan?
- Faktor yang sesuai untuk inventarisasi bahan makanan adalah jumlah dari
-
bahan makanan, masa simpan bahan makanan, dan jenis dari bahan makanan
Metode yang bisa diterapkan dalam inventarisasi adalah physical inventory
atau perpetual inventory
11.
Bagaimana cara melakukan valuing inventory?
Cara melakukan valuing inventory adalah pemilihan metode FIFO yaitu dengan
meengetahui stok akhir pada bulan tersebut kemudian per bahan makanan
dikalikan harga beli per bahan makanan kemudian dijumlahkan.
12.
Apa saja sistem distribusi dalam penyelenggaraan makanan?
Terdapat 3 sistem distribusi dalam penyelenggaraan makanan adalah sentralisasi,
desentralisasi, dan campuran dimana campuran yang dimaksud disini adalah
penerapan kedua metode sebelumya yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
13.
dalam skenario?
7
16.
HIPOTESIS
17.
PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1. Food Handling
Kegiatan yang meliputi pengadaan, penerimaan bahan makanan, pencucian,
peracikan,
pembuatan,
pengubah
bentuk,
pewadahan,
penyimpanan,
contact person yang bisa dihubungi (Willems, 2012 dan Kotschefar, 2008)
Contoh spesifikasi :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
untuk
memastikan
pembeli
memperoleh
kualitas
makanan
yang
jika
terjadi
keterlambatan
pengiriman
harga penawaran
7. Melakukan pembayaran
8. Memonitor pengiriman,
penerimaan,
pemeriksaan,
membangun
dan
12
bahan makanan
Penerimaan :
1. Bahan baku dingin saat penerimaan max 8C ditangani oleh petugas
penerimaan
2. Pemeliharaan area penerimaan, area bersih, pasokan barang tidak menumpuk
3. Pengawasan bahan makanan berisiko tinggi, pencatatan kondisi, pelabelan
tanggal terima.
4. Memastikan bahwa bahan makanan yang datang dikemas dan ditutupi dengan
baik dan tanpa ada kerusakan
5. Memeriksa best before atau used by date
6. Segera meletakkan bahan makanan yang datang sesuai dengan suhu
Untuk yang dingin (< 5C) untuk yang panas (> 60C) untuk makanan beku
dalam keadaan beku keras (ACS Food Safety, 2012 dan Queensland, 2007)
Penyimpanan :
Cold Storage
1. Mendinginkan makanan yang mudah rusak yang berada di suhu ruang 2 jam
13
tepat adalah :
Tahapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(bahan makanan pokok, ex : tepung, baking powder, roti, sereal, dan corn meal)
Freezer storage : Suhu -18C (-22C)
(ex : daging dan produk daging, seafood, ikan)
Refrigerator storage
: 0-5C
Dry storage
makanan
Metode :
1. Perpetual inventory method : Pencatatan dilakukan setiap hari.
2. Physical inventory method : Pencatatan dilakukan pada periode tertentu,
biasanya di akhir periode (Oktaviani, 2012)
Faktor : Menu, pesanan/order, rekapan penerimaan, daftar permintaan, rekapan
produksi, rekapan penyajian, volume/jumlah yang dibutuhkan, kontinuitas
produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang
tinggi dari sebelumnya, sifat bahan baku (rusak/tahan lama) (National
Food Service Management Institution dan Sawitri, 2009)
14.
Cara melakukan valuing inventory
1. Harus menghitung jumlah masing-masing item yang dimiliki
2. Mengalikan antara jumlah dari item tersebut dengan harga yg telah ditentukan
sebelumnya
3. Menentukan metode valuing inventory, yakni :
a. Actual purchase price method : Harga barang diambil saat barang tersebut
dibeli
b. Metode FIFO : Seperti metode aktual, tetapi produk yg terlebih dahulu dibeli,
terlebih dahulu digunakan
c. Metode perhitungan berat rata-rata : Harga barang diambil dari harga ratarata
d. Metode pembelian menggunakan harga terakhir : Harga barang diambil dari
harga barang yang paling terkahir (harga terbaru)
e. Metode LIFO : Seperti metode FIFO tapi produk yang terakhir dibeli,
digunakan terlebih dahulu (Palacio, 2012 dan Phuckett, 2004)
15.
Macam sistem distribusi dalam penyelenggaraan makanan
1. Sentralisasi : Makanan diporsi dan disiapkan pada dapur pusat untuk setiap
individu.
Keuntungan dari cara ini adalah :
a. Tenaga lebih hemat, sehingga lebih hemat biaya dan pengawasan
b. Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan teliti
c. Makanan dapat disampaikan langsung ke konsumen
15
j.
tambahan
biaya
untuk
perlatan,
perlengkapan,
pemeliharaan
c. Makanan sampai ke konsumen sudah agak dingin
d. Makanan sampai sudah tercampur serta kurang
menarik,
serta
akibat
adalah :
1. Self service : Pelanggan membawa makanan pilihan mereka sendiri dari
tempat makanan.
2. Tray service : Makanan yang dibawa pada sebuah nampan untuk konsumen
individu oleh seorang karyawan.
3. Wait service ada 5 macam, yaitu American Delivery, French Delivery, Russian
Delivery, English Delivery, Chinese Delivery
4. Portable meals ada 2 macam, yaitu Off-Premise Delivery dan On-Premise
17.
Delivery
Beberapa cara melakukan pengawasan dan evaluasi pada tahap
skenario?
1. Keterlambatan bahan makanan yang datang
2. Ketidak sesuaian kualitas dan kuantitas bahan makanan dengan perjanjian
awal
3. Food handling penerimaan dan penyimpanan yang tidak diterapkan dengan
baik
4. Pekerja yang tidak menerapkan metode FIFO dan pencatatan dengan
semestinya
5. Cara melakukan valuing inventory
19.
Cara memperbaiki kesalahan yang ada dalam skenario
a. Keterlambatan pengiriman
Manajer
menerbitkan
laporan
keterlambatan
kepada
pihak
vendor.
supplier.
mengembalikan
barang
yang
tidak
sesuai
dengan
yang
sesuai
dengan
jangka
waktu
yang
telah
ditentukan.
18
KESIMPULAN
19
3. Inventory System adalah sistem yang mampu menangani proses pencatatan stok
barang baik itu pengeluaran barang maupun pemasukan barang dan juga
pendistribusian barang hingga sampai ke konsumen.
4. Metode dan prosedur dalam pembelian yang
informal/pembelian
langsung
ke
pasar,
tepat
pembelian
adalah
dengan
metode
musyawarah,
memudahkan
pembelian,
penerimaan
menghilangkan
fresh
tapi
untuk
bahan
makanan
kering,
kita
bisa
menolak/mengembalikan.
Segi pemasok : Manajer menerbitkan laporan keterlambatan kepada pihak
vendor, mengajukan komplain ke pihak vendor.
8. Prosedur pengadaan bahan makanan adalah dengan melengkapi kebutuhan
assesment Menentukan jumlah item yang akan dibeli menyesuaikan
keuangan memilih metode pengadaan Memilih supplier Mendapatkan
harga
penawaran
Melakukan
pembayaran
Memonitor
pengiriman,
penerimaan
yang
tepat
adalah
dengan
memeriksa
truk
20
temperatur
kulkas
dan
freezer,
makanan
yang
mudah
rusak
bahan
makanan
yang
tepat
dalam penyimpanan
adalah
B.
REKOMENDASI
Skenario FSM pada week 3 ini mampu mengingatkan kembali tentang
beberapa metode penting yang harus dilakuka dalam melaksanakan proses
pengadaan bahan makanan. Skenario yang diberikan cukup jelas namun
diperlukan kreativitas mahasiswa yang lebih peka dalam mencari masalah
dari sebuah topic yang telah disuguhkan untuk menggali informasi yang lebih
detail. Dalam skenario masih terdapat ketidakjelasan dimana terdapat
keterangan yang sebenarnya tidak termasuk dalam problem sehingga
menyebabkan ketidakfokusan dalam memecahkan skenario. Ketidakfokusan
tersebut menimbulkan munculnya
yang
dilakukan
peserta
diskusi
juga
mampu
mencapai
kompetensi.
23
DAFTAR PUSTAKA
National Food Service Management Institute. 2002. A Guide to Centralized
Foodservice Systems.
Puckett, Ruby P. 2004. Food Service Manual for Health Care Institution 3 rd Edition.
Health Forum, inc.
Pallacio, J. P and Monica Theis. 2009. Introduction to Foodservice Eleventh Edition.
Pearson Education, inc.
Pallacio, J. P and Monica Theis. 2012. Food Service Management Principles and
Practice 12th Edition. Pearson Education, inc.
Christian, Hendy. SKRIPSI SAAS, Tujuan Utama Penerapan SOA. 2011. Diakses pada
29 September 2014 Pukul 11:31 http://digilib.its.ac.id/public/ITSUndergraduate-15725-chapter1.pdf
Stefanelli, John M. 2012. Purchasing: Selection and Procurement for the Hospitality
Industry. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2003. Pedoman Persyaratan
Hygiene dan Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta
Hidayah, Nur. 2010. Gambaran system penyelenggaraan makan pasien rawat inap
RSUD Pasar Tebo Tahun 2010. Diakses pada 27 September 2014
http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/.../.
Prasetyo, Wiranto Dwi. 2014. Analisis Penyebab yang Mempengaruhi Terjadinya
Keterlambatan Pengadaan Barang Departemen Pengadaan Barang dan Bahan
Baku di PT. Pupuk Kaltim. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya.
Boettger, Julie , PhD, RD.2012.Inventory Management and Tracking Reference
Guide. National Food Service Management Institute, The University of
Mississipi
Rahmy, Hafifatul Auliya. 2011. Manajemen Penerimaan dan Penyimpanan Bahan
Makanan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Online. Diakses pada tanggal 27
September 2014.
Marpaung, Lia Angelina.2008. Tinjauan Yuridis Perjanjian Pengiriman Bahan Jenis
Bahan Makanan segar antara pemasokan PT. Carefour Indonesia. Sumatera
Utara. Universitas Sumatera Utara. Online. Diakses pada 29 September 2014.
Oktaviani, Mulida. 2013. Tinjauan atas Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan
Barang-Barang pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia
24
25
TIM PENYUSUN
A. KETUA
FARIKHA ALFI F.
(125070301111007)
B. SEKRETARIS
1. TIARA DIAN N.
2. DWIYANTI CAESARRIA
(125070301111011)
(125070301111010)
HARTIWI
C. ANGGOTA
3. DWI RATNAWATI
4. FIRDA AMALIA
5. FEBY DINA ARDIYANTI
6. SOFIE AYU MISRINA
7. DIESMAHARANI ASTRIMAHIRSYA
8. DESAK MADE TRISNA U.
9. YUNITA REZA R.
10.RANI ILMINAWATI
11.YUNITA ENDAH KARTIKASARI
12.RACHMI FARICHA
13.HESTI RETNO BUDIARINI
(125070301111008)
(125070301111009)
(125070301111012)
(125070301111001)
(125070301111013)
(125070301111002)
(125070301111003)
(125070301111004)
(125070301111014)
(125070301111005)
(125070301111006)
D. FASILITATOR
Sylvia Rakhmania
E. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan berjalannya diskusi mahasiswa agar fokus pada
-
tujuan skenario
Mampu membantu mahasiswa dalam menggali masalah yang terdapat
dalam skenario
Mampu membantu
mahasiswa
untuk
berpikir
lebih
kritis
dalam
jawaban
terhadapan
pengadaan
makanan,
system
proses
pengadaan
bahan
makanan
dalam
suatu
system
27