Anda di halaman 1dari 72

Perpustakaan Unika

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN SENSE OF

HUMOR DENGAN PARTISIPASI KERJA KARYAWAN

SKRIPSI
Oleh :
AGNES INDRA PUSPITA
01.40.0005

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2007

Perpustakaan Unika

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN SENSE OF

HUMOR DENGAN PARTISIPASI KERJA KARYAWAN

Skripsi
Diajukan kepada Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat guna Memperoleh
Derajat Sarjana Psikologi

Oleh :
AGNES INDRA PUSPITA
01.40.0005

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2007
ii

Perpustakaan Unika

HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Pada Tanggal : 27 November 2007

Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan,

(Th. Dewi Setyorini,S.Psi, M.Si)

Dewan Penguji :
1. Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si

2. Drs. DP Budi Susetyo, M.Si

3. Drs. Pius Heru Priyanto, M.Si

iii

Perpustakaan Unika

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh CINTA, saya persembahkan karya sederhana ini kepada semua orang
yang telah menemani perjalanan hidupku
I Love You All ...

iv

Perpustakaan Unika

HALAMAN MOTTO

Tak ada orang yang terantuk gunung. Kerikil kecillah yang menyebabkan kau
terjatuh. Lewatilah semua kerikil di jalan yang kau lalui dan kau akan menemukan
bahwa kau telah melintasi gunung itu
(Unknown)
Memberikan ikan pada seseorang akan membantunya makan sehari. Mengajari cara
mencari ikan akan membantunya seumur hidup
(Unknown)

Pertanyan hidup yang paling mendesak adalah :


Apa yang kau perbuat bagi orang lain ?
(Martin Luther King Jr)

WX

Perpustakaan Unika

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur pada Bapa di surga atas segala berkat dan penyertaanNya, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, memberi kekuatan serta petunjuk sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari jasa, bantuan, nasihat, bimbingan, dorongan, serta doa dari orang-orang yang
selalu ada dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Yth. Ibu Th. Dewi Setyorini, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata. Dan juga selaku Dosen Wali yang
mendukung saya dalam menyelesaikan kuliah S1.
2. Yth. Bapak Drs. DP. Budi Susetyo, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Utama
atas kesabaran dan kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan
pengarahan, bimbingan dan masukan kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini.
3. Yth. Bapak Kuriake Kharismawan, S.Psi, selaku Pembimbing Pendamping,
yang penuh kesabaran memberikan pengarahan, dan bimbingan dalam
penulisan skripsi disela kesibukan dan terbatasnya waktu.
4. Yth. Bapak Hardianto Wirawan selaku Kepala Cabang PT. Asuransi Adira
Dinamika Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dan bantuan
dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi

Perpustakaan Unika

5. Staf dan karyawan PT. Asuransi Adira Dinamika Semarang selaku subjek
penelitian, atas kesediaannya menjadi subyek penelitian ini.
6. Bapak Ibu terima kasih untuk semua cinta, kasih sayang, doa, bimbingan, dan
dukungannya kepada Ita selama ini. Bapak ibu adalah orang yang paling
berjasa dalam diri Ita. Aku akan selalu mencintai kalian selama-lamanya
7. Mba Anna dan Mas Bobby, Terima kasih untuk cinta kalian kepadaku. Terima
kasih telah menjadi kakak yang begitu baik dan manis untukku.
8. Elfath, terima kasih telah menemaniku ketika aku merasa sepi, membantuku
ketika aku lemah, memberiku semangat ketika aku lelahTerima kasih telah
menjadi sahabat dan cinta terbaikku.
9. Pakde - bude Rch. Soetadi sekeluarga, mas Rudi, mba Catrin, mas Ouche,
mba Fika yang selalu peduli dan membimbing penulis dalam menyelesaian
kuliah di semarang.
10. Om Zen, Nte Tila, abang, mba uland ma suami, si kecil Joanne, dhe2, my new
family. Terima kasih buat semua bantuan dan kasih sayangnya.
11. Adek-adek kecilku Tasya dan Monic. bintang kecilku yang lucu-lucu.
Terima kasih telah membuat hariku ceria selalu.
12. Teman-teman WANACARAKA dan DASIMA, yang tidak mungkin
kusebutkan satu persatu, yang bikin penulis betah dan selalu rajin pergi ke
kampus. Terima kasih teman..
13. Sahabat-sahabatku Vieta ( buat Jo dan si kecil Steven ), Dee-tha, Dephie
cicike & mas Andre, Novi Misahe & Yoha, Ozzy. Terima kasih untuk
semua bantuan, dukungan, dan persahabatan kita.

vii

Perpustakaan Unika

14. Anak2 kelas A angkatan 01 Aji, Obet, U-nitha, Lady, Bos-nia-, dan
semuanya.
15. Special buat Inug untuk bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Makasih
banyak dech buat kamu.
16. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Katolik soegijapranata yang telah
membantu penulis dalam hal administrasi surat perijinan.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritik demi kebaikan yang
akan datang. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
semoga Tuhan selalu memberkati setiap langkah kita.

Semarang, Oktober 2007


Penulis

viii

Perpustakaan Unika

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul

.....................................................................................

Halaman Syarat Memperoleh Gelar Sarjana.......................................................

ii

Halaman Pengesahan .......................................................................................

iii

Halaman Persembahan .......................................................................................

iv

Halaman Motto

.......................................................................................

Ucapan Terima Kasih .......................................................................................

vi

Daftar Isi

.......................................................................................

ix

Daftar Tabel

.......................................................................................

xii

Daftar Lampiran

.......................................................................................

xiii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................

B. Tujuan Penelitian ..........................................................................

C. Manfaat Penelitian ........................................................................

BAB II. LANDASAN TEORI


A. Partisipasi Kerja.............................................................................

1. Pengertian partisipasi kerja .......................................................

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kerja .................

10

3. Aspek-aspek partisipasi kerja....................................................

11

B. Self Efficacy ...................................................................................

14

1. Pengertian Self Efficacy............................................................

14

2. Aspek-aspek Self Efficacy ........................................................

17

ix

Perpustakaan Unika

C. Sense of Humor .............................................................................

19

1. Pengertian sense of humor .......................................................

19

2. Aspek-aspek sense of humor....................................................

20

D. Hubungan antara Self Efficacy dan Sense of Humor


dengan Partisipasi Kerja................................................................

23

E. Hipotesis........................................................................................

26

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian........................................................................

28

B. Identifikasi Variabel Penelitian ...................................................

28

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................

28

1. Partisipasi Kerja ......................................................................

29

2. Self Efficacy..............................................................................

29

3. Sense Of Humor ......................................................................

30

Subyek Penelitian .......................................................................

30

1. Populasi ..................................................................................

30

2. Sampel .....................................................................................

30

3. Teknik Pengambilan Sampel....................................................

31

Metode dan Alat Pengumpulan Data ..........................................

32

1. Metode Pengumpulan Data ....................................................

32

2. Alat Pengumpulan Data ..........................................................

32

Validitas dan Reliabilitas ............................................................

35

1. Validitas Alat Ukur ................................................................

35

2. Reliabilitas Alat Ukur ............................................................

36

D.

E.

F.

Perpustakaan Unika

G.

Metode Analisis Data ..................................................................

37

BAB IV. LAPORAN PENELITIAN


A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian .................................

38

1. Orientasi tempat penelitian......................................................

38

2. Persiapan penelitian ................................................................

39

B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................

42

1. Penentuan subjek penelitian...................................................

42

2. Pengumpulan data ..................................................................

43

3. Pelaksanaan skoring...............................................................

44

4. Perhitungan validitas dan reliabilitas .....................................

44

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ...........................................................................

48

1. Uji Asumsi...............................................................................

48

2. Uji Hipotesis ..........................................................................

49

B. Pembahasan ................................................................................

50

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................

54

B. Saran-saran...................................................................................

55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

56

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

59

xi

Perpustakaan Unika

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1. Susunan Aitem Skala Self Efficacy Sebelum Penelitian ............................

40

2. Susunan Aitem Skala Sense of Humor Sebelum Penelitian.......................

41

3. Susunan Aitem Skala Partisipasi Kerja Sebelum Penelitian......................

42

4. Susunan Aitem Skala Self Efficacy yang Valid dan Gugur


setelah Penelitian .......................................................................................

45

5. Susunan Aitem Skala Sense of Humor yang Valid dan Gugur


setelah Penelitian .......................................................................................

46

6. Susunan Aitem Skala Partisipasi Kerja yang Valid dan Gugur


setelah Penelitian........................................................................................

xii

47

Perpustakaan Unika

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
LAMPIRAN A ALAT UKUR PENELITIAN....................................................

60

A-1 Skala Self Efficacy.................................................................................

61

A-2 Skala Sense Of Humor ..........................................................................

64

A-3 Skala Partisipasi Kerja Pada karyawan.................................................

67

LAMPIRAN B DATA KASAR PENELITIAN .................................................

71

B-1 Data kasar Penelitian Self Efficacy........................................................

72

B-2 Data kasar penelitian Sense Of Humor .................................................

75

B-3 Data kasar Penelitian Partisipasi Kerja Pada Karyawan ......................

78

LAMPIRAN C UJI VALIDITAS DAN RELIABITITAS ................................

81

C-1 Validitas dan Reliabilitas Skala Self Efficacy .......................................

82

C-2 Validitas dan Reliabilitas Skala Sense Of Humor .................................

87

C-3 Validitas dan Reliabilitas Skala Partisipasi Kerja Pada karyawan .......

91

LAMPIRAN D DATA PENELITIAN ..............................................................

94

D-1 Data valid Penelitian Self Efficacy........................................................

95

D-2 Data valid penelitian Sense Of Humor .................................................

98

D-3 Data valid Penelitian Partisipasi Kerja Pada Karyawan ......................

101

LAMPIRAN E UJI ASUMSI ............................................................................

104

E-1 Uji Normalitas ......................................................................................

105

E-2 Uji Linieritas .........................................................................................

109

xiii

Perpustakaan Unika

ANALISIS DATA

.......................................................................................

114

SURAT IJIN PENELITIAN ..............................................................................

117

SURAT BUKTI PENELITIAN .........................................................................

119

xiv

Perpustakaan Unika

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Partisipasi kerja karyawan merupakan persoalan yang tidak bisa
diabaikan dalam bidang industri, karena sangat erat kaitannya dengan situasi dan
kondisi perusahaan. Perusahaan dalam melaksanakan segala aktivitasnya akan
lebih berhasil bilamana dapat meningkatkan partisipasi kerja karyawannya.
Partisipasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi yang
mempunyai ciri khas. Hal ini disebabkan bahwa partisipasi lebih ditekankan pada
aspek psikologis dari pada segi materi, dimana dalam melibatkan seseorang di
dalamnya, maka orang tersebut akan ikut bertanggung jawab pada kemajuan
perusahaan. Partisipasi kerja menurut Muafi (2000) adalah keterlibatan mental
dan emosional orang-orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggung
jawab pencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain, dibutuhkan suatu pengelolaan atau manajemen sumber daya
manusia

yang

optimal

dalam

perusahaan.

Perusahaan-perusahaan

yang

menggunakan strategi mencapai keunggulan bersaing melalui manusia telah


membuktikan bahwa dengan tenaga kerja yang mempunyai partisipasi kerja tinggi
mampu mengungguli perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi bersaing
yang lain.

2
Perpustakaan Unika

Penelitian berkaitan dengan partisipasi kerja pernah dilakukan oleh French


(dalam Muafi, 2000) yang berkesimpulan bahwa partisipasi kerja dapat
meningkatkan prestasi dan kepuasan kerja karyawan. Rofiah (2001) dalam
penelitiannya juga menyatakan bahwa partisipasi kerja berperan untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian tersebut berarti bahwa
partisipasi kerja dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan prestasi
dan kepuasan kerja karyawan.
Partisipasi kerja merupakan perilaku kerja yang menarik untuk diteliti
mengingat peranannya yang penting, terutama penelitian-penelitian yang
ditujukan

untuk

mengetahui

faktor-faktor

atau

ubahan-ubahan

yang

mempengaruhi atau yang berhubungan dengan keterlibatan kerja. Partisipasi kerja


dipengaruhi oleh banyak aspek yang dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar yaitu karakteristik pribadi (usia, pendidikan, masa kerja), karakteristik
situasional (lingkungan kerja, kepemimpinan, rekan kerja, pekerjaannya sendiri)
dan karakteristik hasil kerja (kepuasan kerja). Pengupayaan partisipasi kerja
karyawan yang tinggi menjadi hal yang menarik dan penting dilakukan oleh
pihakpihak yang berkompeten. Menurut Muafi (2000) karyawan yang memiliki
partisipasi terhadap pekerjaannya akan sangat dipengaruhi oleh seluruh situasi
kerjanya, baik pekerjaan itu sendiri, teman sekerja maupun perusahaan dimana
karyawan itu bekerja. Kondisi tersebut disebabkan oleh penerimaan pekerjaan
sebagai suatu bagian penting bahwa pekerjaannya adalah tempat untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya yang penting misalnya kebutuhan harga diri. Menurut
Muafi (2000) untuk melaksanakan partisipasi aktif harus ada waktu sebelum

3
Perpustakaan Unika

kegiatan dilakukan, harus bermanfaat, pekerjaan partisipasi haruslah relevan dan


menarik, para peserta harus memiliki kecerdasan dan pengetahuan teknis dan ada
komunikasi timbal balik.
Partisipasi kerja merupakan suatu hal yang penting karena dapat
memperkuat dan meningkatkan kerjasama antara individu, serta meningkatkan
efektifitas kerja dan juga merupakan rangkaian pengalaman peran yang apabila
diurut dengan tepat menuju pada tingkat tanggung jawab, status, kekuasaan dan
ganjaran. Namun untuk mencapai partisipasi kerja tertentu bukanlah suatu hal
yang sederhana. Partisipasi kerja seringkali dapat dipengaruhi karakteristik
kepribadian masing-masing individu.
Partisipasi kerja karyawan menurut Jewel dan Siegall (1998) dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu faktor karakteristik individual, faktor karakteristik
situasional, dan faktor karakteristik hasil kerja. Berikut adalah uraian masingmasing faktor :
a.

Karakteristik

individual.

Individual

yang

mampu

terlibat

dengan

pekerjaannya adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan psikologis yang


penting, misalnya harga diri, ditunjang dengan faktor yang bersumber dari
individu itu sendiri seperti faktor usia, pendidikan yang sesuai, pengalaman
kerja yang relevan, masa kerja serta tidak adanya konflik peran dalam
dirinya.
b.

Karakteristik situasional, situasi pekerjaan ini dibagi dalam dua golongan


yaitu :

4
Perpustakaan Unika

1) Lingkungan kerja langsung, meliputi : Sikap dan tindakan rekan sekerja,


atasan, iklim atau rasa dari tempat kerja.
2) Kebijaksanaan dan tindakan organisasi, meliputi : Kebijaksanaan personalia,
metode dalam memberikan penghargaan pada karyawan seperti sistem
imbalan, iklim organisasi.
Mengacu dari teori Jewel dan Siegall (1998) dan Jurgensen (Rofiah,
2001) terlihat bahwa partisipasi kerja dapat dipengaruhi oleh self efficacy dan
sense of humor. Menurut teori Jewel dan Siegall (1998) self efficacy tercermin
dalam karakteristik individual misalnya harga diri dan kepercayaan diri,
ditambahkan oleh Bandura (1986) bahwa self efficacy mengacu pada keyakinan
sejauhmana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan
tugas atau melakukan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu. Keyakinan akan seluruh kemampuan misalnya dalam menyesuaikan diri
ataupun berpartisipasi dalam bidang pekerjaan yang harus dilakukan. Faktor lain
yang dapat berpengaruh pada partisipasi kerja selain self efficacy adalah sense of
humor.
Kebanyakan individu senang terhadap segala sesuatu yang membuatnya
senang. Menurut Mc.Ghee (Shapiro, 1997) kemampuan humor bisa memainkan
peranan penting yang istimewa dalam perkembangan ketrampilan individu.
Menurutnya individu yang terampil dalam humor mungkin akan merasa sukses
dalam interaksi sosialnya, sejak kanak-kanak mengingat sulit untuk tidak
menyukai orang yang membuat individu tertawa. Individu yang demikian dapat
dikatakan mempunyai sense of humor yang tinggi dan akan bersikap tidak

5
Perpustakaan Unika

mencela situasi yang sedang dihadapinya dan tidak akan merasa tersinggung bila
orang lain mentertawakan kesikapannya dan dapat juga akan mengekspresikan
kesedihan atau masalahnya dengan kegembiraan.
Setiawan (1992) mengemukakan bahwa sense of humor merupakan sifat
yang dapat menambah penerimaan seorang individu terhadap individu lain dari
segala usia. Individu yang kurang mampu untuk memfungsikan sense of humor
dalam dirinya akan selalu kelihatan tegang dan tidak menunjukkan adanya
kesegaran jiwa dalam dirinya. Lain dengan individu yang mampu memunculkan
dan memfungsikan sense of humor, individu itu akan kelihatan humoris jika
bersense of humor dengan orang lain dan dalam situasi apapun akan tetap
kelihatan segar tanpa kelihatan tegang. Sense of humor merupakan aspek penting
untuk membantu manusia beradaptasi.
Sense of humor yang ada pada individu bersifat universal dan selalu
menyertai dalam tingkah laku di segala situasi yang selalu membuat kesegaran
jiwa, dapat juga mengurangi ketegangan-ketegangan yang ada pada individu.
Individu yang memiliki sense of humor tinggi diharapkan dapat memperoleh
reaksi yang lebih menyenangkan dan juga lebih dapat mengatasi stres dalam
dirinya. Hal itulah yang menyebabkan humor dapat dijadikan media karyawan
untuik dapat bekerja lebih baik.
Dari pengalaman penulis yang pernah menjadi karyawan sekitar 1 tahun 7
bulan di perusahaan Asuransi Adira Dinamika tempat akan diadakannya
penelitian, penulis melihat bahwa self efficacy dan sense of humor yang ada dalam
diri karyawan berpengaruh terhadap partisipasi kerja pada karyawan. Karyawan

6
Perpustakaan Unika

yang self efficacy dan sense of humornya tinggi cenderung mempunyai partisipasi
kerja yang tinggi dibandingkan karyawan yang lainnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka rumusan masalah yang dibuat adalah:
Apakah ada hubungan antara Self Efficacy dan sense of humor dengan partisipasi
kerja ?

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Self
Efficacy dan sense of humor dengan partisipasi kerja.

C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan
ilmu psikologi industri, khususnya yang berkaitan dengan Self Efficacy dan
sense of humor dengan pertisipasi kerja, serta dapat dijadikan sebagai acuan
dalam pengembangan penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi
mengenai keterkaitan antara Self Efficacy dan sense of humor dengan
partisipasi kerja sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengambil
kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan partisipasi kerja, dan
memberikan masukan untuk mengevaluasi apakah partisipasi kerja dalam

7
Perpustakaan Unika

perusahaan sudah sesuai dengan harapan dan keinginan karyawan dan


perusahaan.

Perpustakaan Unika

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Partisipasi Kerja
1.

Pengertian partisipasi kerja


Usaha yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk dalam bentuk

perusahaan, pada dasarnya tertuju pada pemenuhan kebutuhan sebagai manusia,


atau dengan kata lain, untuk dapat hidup layak secara manusiawi berdasarkan
hakekat kemanusiaannya, manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi dan
hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara bekerja.
Menurut Manullang (1992) pengertian kerja adalah kegiatan yang
dilakukan oleh orang baik secara langsung atau tidak langsung untuk
mendapatkan penghasilan dalam bentuk uang atau barang, mengeluarkan energi
dan mempunyai nilai waktu. Asad (1998) mendefinisikan kerja adalah suatu
aktifitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Aktifitas ini melibatkan
fungsi fisik maupun mental.
Setiap orang yang bekerja mempunyai tujuan yang berbeda-beda kualitas
pemenuhan kebutuhan individu ini menjadi dasar terbentuknya partisipasi kerja.
(Kanungo dalam Hakim, 1995). Konsep partisipasi kerja dalam pendekatan
psikologis lebih menekankan pendekatan empirik, tidak hanya didasarkan pada
literatur.
Partisipasi menurut Chaplin (2001) diartikan sebagai proses ikut
mengambil bagian dalam satu kegiatan. Jewel dan Siegall (1998) menyatakan
partisipasi kerja adalah tingkat identifikasi psikologis individu pada pekerjaannya

9
Perpustakaan Unika

atau pentingnya pekerjaan tersebut bagi total self image dirinya atau sebagai
internalisasi nilai-nilai tentang sifat baik dari kerja atau pentingnya kerja bagi
pribadi pekerja, misalnya kebutuhan harga diri. Lawler dan Hall (Hakim, 1995)
menyatakan bahwa partisipasi kerja menunjuk kepada suatu tingkatan situasi kerja
individu secara menyeluruh merupakan bagian penting dari hidupnya dan akan
sangat mempengaruhi kepribadiannya. Partisipasi kerja juga dilihat sebagai suatu
keadaan kognitif dan keyakinan diri yang dimiliki individu tentang identifikasi
psikologisnya terhadap suatu pekerjaan tertentu.
Lodahl dan Kejner (Rofiah, 2001) menyatakan partisipasi kerja adalah
tingkat identifikasi psikologis individu pada pekerjaannya atau pentingnya
pekerjaan tersebut bagi total self image dirinya atau sebagai internalisasi nilainilai tentang sifat baik dari kerja atau pentingnya kerja bagi pribadi pekerja,
misalnya kebutuhan harga diri.
Kanungo (Hakim, 1995) menyatakan bahwa partisipasi kerja menunjuk
kepada suatu tingkatan dimana situasi kerja individu secara menyeluruh
merupakan bagian penting dari hidupnya dan akan sangat mempengaruhi
kepribadiannya. Steers dan Porter (1985) berpendapat bahwa partisipasi kerja
sebagai sikap, yaitu sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasikan tempat
kerjanya yang ditunjukkan dengan keinginan untuk bekerja dengan sebaikbaiknya
Partisipasi kerja juga dilihat sebagai suatu keadaan kognitif dan keyakinan
diri yang dimiliki individu tentang identifikasi psikologisnya terhadap suatu
pekerjaan tertentu. Jans (Rofiah, 2001) membedakan partisipasi kerja dengan
partisipasi karir, partisipasi kerja lebih ditujukan pada pekerjaannya sekarang
bukan didasarkan pada kondisi hirarki organisasional yang menunjukkan bahwa
pekerjaannya sekarang merupakan bagian dari hirarki tersebut.

10
Perpustakaan Unika

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa


partisipasi kerja adalah keterlibatan mental dan emosional individu di dalam
situasi kerja yang mendorong individu untuk memberikan kontribusi kepada
tujuan kelompok atau organisasi dan berbagi tanggung jawab dalam pencapaian
tujuan tersebut.

2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kerja


Partisipasi kerja karyawan menurut Jewel dan Siegall (1998) dipengaruhi

oleh tiga faktor utama yaitu faktor karakteristik individual, faktor karakteristik
situasional, dan faktor karakteristik hasil kerja. Berikut adalah uraian masingmasing faktor :
a.

Karakteristik individual. Individu yang mampu terlibat dengan pekerjaannya


adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan psikologis yang penting, misalnya
harga diri, ditunjang dengan faktor yang bersumber dari individu itu sendiri
seperti faktor usia, pendidikan yang sesuai, pengalaman kerja yang relevan,
masa kerja serta tidak adanya konflik peran dalam dirinya.

b.

Karakteristik situasional, situasi pekerjaan ini dibagi dalam dua golongan


yaitu :
1) Lingkungan kerja langsung, meliputi : sikap dan tindakan rekan sekerja,
atasan, iklim atau rasa dari tempat kerja.
2) Kebijaksanaan dan tindakan organisasi, meliputi : kebijaksanaan
personalia, metode dalam memberikan penghargaan pada karyawan
seperti sistem imbalan, iklim organisasi.

11
Perpustakaan Unika

c.

Karakteristik hasil kerja. Tiap pekerjaan yang dilakukan individu akan


memberikan timbal atau hasil dalam berbagai bentuk. Semakin hasil
memenuhi harapan individu akan menambah kepercayaan individu mengenai
potensi pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhan penting lainnya. Hal ini
menjadi dasar keputusan individu untuk terlibat pada pekerjaannya.
Pemenuhan kebutuhan kerja adalah penentu dasar timbulnya sikap partisipasi
kerja.
Cascio dan Valensi (Wardani, 1985) mengatakan bahwa kesanggupan

karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan salah satunya ditentukan oleh


pengalamannya dan salah satu faktor pengalaman adalah masa kerja. Masa kerja
yang cukup membuat individu terikat pekerjaannya dan akan semakin kuat
kerjaannya untuk tetap menjadi anggota perusahaan dan merasa menjadi bagian
dari perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi
kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : karakteristik individual,
karakteristik situasional dan karakteristik hasil kerja, pengalaman kerja dan masa
kerja.

3.

Aspek-aspek partisipasi kerja


Drucker (1982) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang terkandung

dalam partisipasi kerja antara lain:

12
Perpustakaan Unika

a. Kerja produktif yaitu, pekerjaan harus memungkinkan para pekerja


berprestasi, sehingga para pekerja dapat semakin produktif pekerjaannya
menyebabkan pekerja terlibat penuh terhadap pekerjaannya.
b. Informasi umpan balik mengenai prestasinya sendiri, bahwa para pekerja
disemua tingkat akan membereskan pekerjaan mereka sendiri, asal mereka
segera diberitahu apa pekerja harus memenuhi syarat informasi umpan balik
efektif, yaitu tepat pada waktunya, relevan, operasional serta dipusatkan
kepada

pekerjaannya.

Dengan

demikian

semakin

tahu

bagaimana

pekerjaannya, maka pekerja akan semakin dapat mengarahkan dirinya dan


meningkatkan partisipasi kerjanya.
c. Belajar terus menerus hal ini terutama sekali adalah untuk karyawan guna
menyumbangkan apa yang dia sendiri telah belajar untuk memperbaiki
pekerjaannya, pekerjaan rekannya dan untuk cara kerja yang lebih baik, lebih
efektif, tetapi juga lebih rasional. Partisipasi karyawan akan semakin nyata
dengan adanya kesempatan untuk belajar terus menerus ini.
d. Wewenang yang jelas. Pekerja memerlukan jaminan struktur yang jelas.
Mereka harus tahu bidang mana dan keputusan mana yang ada didalam atau
diluar keluasan mereka. Mereka juga harus tahu kemana mereka harus pergi
untuk mendapatkan keputusan, hal ini mendorong karyawan lebih
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
e. Jaminan pekerjaan dan penghasilan yang cukup. Para pekerja memerlukan
jaminan pekerjaan dan penghasilan yang cukup untuk menerima beban

13
Perpustakaan Unika

tanggung jawab. Penghasilan yang cukup yang dimaksud di sini adalah


kesesuaian antara harapan dan kenyataan.
Siswanto (1989) mengemukakan aspek-aspek partisipasi kerja yaitu:
a. Taat pada peraturan. Karyawan mempunyai tekad dan kesanggupan untuk
mentaati segala peraturan, perintah dari perusahaan dan tidak melanggar
larangan yang telah ditentukan baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
Peningkatan ketaatan kerja merupakan prioritas utama dalam penerimaan
tenaga kerja dalam rangka peningkatan partisipasi kerja dalam perusahaan.
b. Tanggungjawab.

Karyawan

mempunyai

kesanggupan

menyelesaikan

pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya dan berani menanggung risiko


atas keputusan yang diambil. Adanya rasa memiliki yang kuat dalam diri
karyawan akan menimbulkan rasa tanggungjawab, dengan adanya rasa
tanggungjawab ini akan melahirkan perasaan menyatu atau terlibat dalam
perusahaan. Karyawan yang mempunyai partisipasi yang tinggi maka
karyawan tersebut mempunyai tanggungjawab yang lebih baik.
c. Kemampuan untuk bekerjasama. Bekerjasama bersama-sama orang-orang
dalam suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai
tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang secara individual.
d. Rasa memiliki. Adanya rasa ikut memiliki akan membuat karyawan
mempunyai sikap untuk menjaga dan rasa tanggungjawab terhadap
perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan semangat untuk
berpartisipasi demi tercapai tujuan perusahaan.

14
Perpustakaan Unika

e. Hubungan antar pribadi. Karyawan yang mempunyai partisipasi kerja tinggi


mereka akan mempunyai sikap fleksibel ke arah tata hubungan pribadi.
Hubungan yang harmonis tidak cukup hanya antar karyawan, tetapi terjadinya
hubungan antar pimpinan dan karyawan secara kekeluargaan. Hal ini akan
menimbulkan rasa memiliki dan tanggungjawab pada perusahaannya.
f. Suka terhadap pekerjaan. Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan
bahwa karyawannya setiap hari datang untuk bekerja sama sebagai manusia
seutuhnya dan dalam melakukan pekerjaan akan dilakukan dengan senang
hati.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan aspek-aspek yang
terdapat dalam partisipasi kerja antara lain: taat pada peraturan, tanggungjawab,
kemampuan bekerjasama, rasa memiliki, hubungan antar pribadi dan suka
terhadap pekerjaan.

B. Self Efficacy
1.

Pengertian Self Efficacy


Istilah self efficacy pertama kali diperkenalkan oleh Bandura dalam

Psychological Review nomor 84 tahun 1977. Bandura (1986) mengemukakan


bahwa self efficacy mengacu pada keyakinan sejauhmana individu memperkirakan
kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tugas yang
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Keyakinan akan seluruh
kemampuan ini meliputi kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri,
kapasitas kognitif, kecerdasan dan kapasitas bertindak pada situasi yang penuh

15
Perpustakaan Unika

tekanan. self efficacy itu akan berkembang berangsur-angsur secara terus-menerus


seiring meningkatnya kemampuan dan bertambahnya pengalaman-pengalaman
yang berkaitan.
Pada intinya, self efficacy adalah keyakinan individu bahwa ia mampu
melakukan tugas tertentu dengan baik. self efficacy memiliki keefektifan, yaitu
individu mampu menilai dirinya memiliki kekuatan untuk menghasilkan pengaruh
yang diinginkan. Tingginya self efficacy yang dipersepsikan akan memotivasi
individu secara kognitif untuk bertindak lebih tepat dan terarah, terutama apabila
tujuan yang hendak dicapai merupakan tujuan yang jelas (Azwar, 1996). Spears
dan Jordan (Prakosa, 1996) mengistilahkan keyakinan sebagai self-efficacy, yaitu
keyakinan individu bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang
dibutuhkan dalam suatu tugas. Pikiran individu terhadap self-efficacy menentukan
seberapa besar usaha yang akan dicurahkan dan seberapa lama individu akan tetap
bertahan

dalam

menghadapi

hambatan

atau

pengalaman

yang

tidak

menyenangkan.
Greenberg dan Baron (1995) menyatakan bahwa self efficacy adalah
keyakinan akan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan tugas.
Matteson dan Ivancevich (1999) mengatakan bahwa self efficacy berhubungan
pada keyakinan individu mengenai kompetensi dan kemampuan. Individuindividu dengan

tingkat self efficacy tinggi yakin terhadap kapabilitas

performansi mereka. Faktor terpenting dalam perkembangan self efficacy


kebanyakan berasal dari pengalaman masa lalu. Jika pada suatu periode, individu
dapat menyelesaikan dan berhasil dalam performansi, individu cenderung akan

16
Perpustakaan Unika

membangun rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi akan kemampuan
individu dalam menyelesaikan tugas secara sukses. Sebaliknya kalau individu
berulang kali gagal untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik, cenderung
memiliki self efficacy yang lemah.
Robbins (2001) mengatakan bahwa semakin tinggi self efficacy seseorang,
semakin percaya dengan kemampuan dimilikinya untuk sukses dalam suatu tugas.
Dikatakan pula bahwa dalam situasi berbeda, orang dengan self eficacy rendah
maka usaha-usaha mereka dalam menghadapi tantangan akan berkurang atau
bahkan menyerah sama sekali. Sementara mereka dengan self efficacy tinggi akan
berusaha lebih keras untuk meraih kesempatan.
Locke dan Honne (Husnia, 2003) menyatakan bahwa self efficacy ternyata
tidak hanya berkaitan dengan keyakinan individu terhadap usaha yang dilakukan
dan prestasi dari usahanya, akan tetapi menyangkut pula tentang keyakinan dan
kapasitas total yang dimiliki seseorang dalam rangka menyelesaikan suatu
pekerjaan. Kapasitas total ini menyangkut banyak aspek dalam diri individu yaitu
kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri, kecerdikan dan kapasitas untuk
bertindak dalam situasi yang penuh tekanan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa self efficacy
merupakan keyakinan tentang kemampuan dalam melakukan tugas yang diberikan
atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan dalam mencapai hasil tertentu.

17
Perpustakaan Unika

2. Aspek-aspek self efficacy


Bandura (1986) mengemukakan bahwa self efficacy memiliki tiga aspek,
yaitu:
a. Pengharapan

hasil

(out

come

expectancy),

yaitu

harapan

terhadap

kemungkinan hasil dari suatu perilaku. Dengan kata lain, outcome expectancy
merupakan hasil pikiran atau keyakinan individu bahwa perilaku tertentu akan
mengarah pada hasil tertentu.
b. Pengharapan efikasi (efficacy expectancy), yaitu keyakinan individu bahwa
dirinya akan mampu melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai
hasil.

Aspek ini menunjukkan bahwa harapan individu berkaitan dengan

kesanggupan melakukan suatu perilaku yang dikehendaki.


c. Nilai hasil (outcome value), yaitu nilai kebermaknaan atas hasil yang
diperoleh individu. Nilai hasil (outcome value) sangat berarti mempengaruhi
secara kuat motif individu untuk memperolehnya kembali. Individu harus
mempunyai outcome value yang tinggi untuk mendukung outcome expectancy
dan efficacy expectancy yang dimiliki.
Hal ini didukung oleh Matteson dan Ivancevich (1999), yang juga
membagi self efficacy menjadi tiga aspek, yaitu:
a. Magnitude, yaitu tingkat kesulitan tugas dimana individu membagi tugas ke
dalam kelompok yang dirasa mudah untuk dilaksanakan.
b. Strength, berkaitan dengan kekuatan akan magnitude atau kepercayaan akan
tingkat kesulitan tugas. Apakah magnitude yang dimiliki seseorang lemah
atau kuat.

18
Perpustakaan Unika

c. Generality, merupakan generalisasi mengenai keyakinan terhadap kemampuan


seseorang apabila berada pada keadaan yang berbeda dari keadaan
sebelumnya.
Natalia (Harjanto, 1997) mengemukakan lima aspek self efficacy yang
tinggi, yaitu :
a.

Suka memikul tanggung jawab secara pribadi dan selalu berkeinginan untuk
selalu mendapatkan hasil yang optimal dari kemampuan maksimal yang
dimiliki.

b.

Menyukai hal-hal baru yang penuh tantangan dan tidak menyukai hal-hal
yang mudah diselesaikan.

c.

Merasa waktu sebagai hal yang sangat berharga dan perlu untuk
dimanfaatkan. Mereka selalu merasa dikejar-kejar waktu dan termotivasi
untuk menyelesaikan tugas yang mampu diselesaikan secepatnya.

d.

Lebih kreatif dan inovatif dalam mencari cara untuk mengatasi masalah yang
sedang dihadapi dengan lebih baik.

e.

Berani mengambil resiko, karena tingginya keyakinan akan kemampuan yang


dimiliki dan kepercayaan akan mampu menyelesaikan tugas betapapun
beratnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek self

efficacy antara lain meliputi aspek pengharapan hasil (outcome expectancy),


pengharapan efikasi (efficacy expectancy), nilai hasil (outcome value).

19
Perpustakaan Unika

C. Sense of Humor
1. Pengertian sense of humor
Semua orang sudah mengetahui humor selalu berhubungan dengan hal-hal
yang membuat tersenyum bahkan tertawa. Sarwono (1996) menyatakan bahwa
humor adalah segala sesuatu yang menimbulkan suatu lelucon, sehingga
memancing reaksi untuk tertawa. Humor yang dilakukan dengan perasaan estetika
yang khusus, bila individu melihat atau mendengar sesuatu yang lucu sehingga
orang yang mendengar akan tersenyum dan bahkan tertawa.
Spencer (Suprana, 1990), menyatakan bahwa humor adalah fenomena
yang lazimnya berdasarkan anggapan kolektif klise masa kini, yang mana humor
terkait dengan kesan lucu, segar, dan menyenangkan namun sudah jelas terbukti
pada realita tidak mungkin hilang saat makin dicari. Humor juga merupakan suatu
sarana sense of humor yang baik karena humor adalah bahasa yang mengandaikan
sekaligus membuat manusia dewasa dan lebih manusiawi.
Humor tidak saja suatu kemampuan membuat orang lain tertawa tetapi juga
bagaimana membuat diri merasa segar dengan adanya humor tersebut, meski
kondisi dirinya dalam keadaan cemas. Allport (Suryabrata, 1982), menyatakan
bahwa yang dimaksud humor adalah bukan hanya suatu kecakapan untuk
mendapatkan suatu kesenangan dan hal-hal yang menertawakan saja, melainkan
juga kecakapan untuk mempertahankan hubungan positif dengan dirinya sendiri,
dengan obyek yang disenanginya sendiri, dan menyadari ketidakselarasan di
dalam dirinya.

20
Perpustakaan Unika

Sense of humor merupakan suatu potensi yang ada di dalam individu yang
reaksinya dimunculkan dengan emosi riang dan gembira disertai senyum dan tawa
yang sebelumnya berlangsung adanya proses berpikir. Seperti yang dikatakan oleh
Hernowo (Susanto, 1998), bahwa humor atau dagelan itu sesungguhnya
merupakan suatu peristiwa yang belum selesai. Individu yang menjumpai
sepenggal humor jika ingin memetik manfaat perkataan menyelesaikan peristiwa
tersebut, setidaknya lewat tertawa. Namun, sebelum tertawa akan lebih baik kalau
didahului dengan berfikir. Individu kerap menemukan kesegaran jika stimulus
menyentuh sense of humor dalam dirinya. Apabila terdapat ketegangan pada
individu perlu adanya penyegaran dengan menggunakan salah satu metode yaitu
humor.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sense of humor
adalah kemampuan individu merasakan yang lucu dan riang, punya sifat yang
tidak mudah marah dan tersinggung, membuat orang lebih dewasa, mampu
mengungkapkan

kegembiraannya

dalam

kesedihannya,

dan

untuk

mempertahankan hubungan positif dengan dirinya serta obyek di sekitarnya.

2. Aspek-aspek sense of humor


Sofan (1998) mengemukakan aspek-aspek sense of humor yang dapat
dijadikan sebagai alat pengukuran adalah sebagai berikut :
a. Humor dapat berbentuk cerita yang disampaikan secara lisan, tulisan, maupun
gambar. Cerita yang disampaikan secara lisan (verbal) dapat berupa tebakan
atau teka-teki (bahasa Jawa disebut dengan istilah Cangkriman), sindiran

21
Perpustakaan Unika

atau kritikan, dan lain sebagainya yang disampaikan langsung oleh penyaji
cerita kepada orang lain, berupa tulisan yaitu humor dalam bentuk cerita yang
ditulis, ataupun berbentuk gambar seperti karikatur (gambar kartun yang
bersifat aneh atau lucu).
b. Bahasa yang digunakan. Bahasa yang dipakai untuk humor merupakan bahasa
yang tidak lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau bukan bahasa
yang bersifat resmi (formal), melainkan bahasa yang cenderung aneh atau
bahasa resmi yang sudah diubah makna denotasinya (diplesetkan).
c. Humor berisi cerita lucu yang bersifat sindiran atau kritikan, dan melanggar
tabu (tidak senonoh). Humor pada umumnya berisi cerita-cerita lucu yang
bersifat nakal dimana dalam cerita tersebut selalu ada seseorang yang menjadi
sasaran (korban) untuk dijadikan bahan sindiran atau kritikan, dan cerita yang
disajikan biasanya tidak jauh dari kesan yang melanggar tabu (bersifat tidak
senonoh).
Thorson, dkk (1997) mengemukakan empat aspek sense of humor, yaitu :
a. Humor production
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menemukan ide atau gagasan
maupun dalam menciptakan materi-materi humor atau hal-hal yang bersifat
jenaka atau lucu.
b. Coping with humor
Humor efektif untuk menolong individu menghadapi kesulitan. Kemampuan
untuk melihat humor merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk
mengatasi krisis hidup, sebagai perlindungan terhadap perubahan dan

22
Perpustakaan Unika

ketidaktentuan. Selain itu, humor berfungsi sebagai pemelihara Sense of Self,


yaitu suatu cara yang sehat dilakukan individu untuk merasakan jarak antara
dirinya dengan masalah, suatu cara menghindarkan diri dari masalah, dan
memandang masalah dari sudut yang berbeda.
c. Humor appreciation
Pengetahuan atau penghargaan individu terhadap humor atau segala sesuatu
yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya jenaka atau lelucon.
d. Attitudes toward humor
Suatu tingkah laku atau perasaan, baik itu positif maupun negatif terhadap
suatu lelucon atau humor yang tercermin dalam perasaan senang, menerima
atau setuju.
Aspek-aspek yang dikemukakan Thorson, dkk tersebut disusun dalam
sebuah skala yang disebut dengan Multidimensional Sense of Humor Scale
(MSHS). Selanjutnya, Multidimensional Sense of Humor Scale (MSHS) tersebut
akan digunakan untuk mengungkap sense of humor dalam penelitian ini.

23
Perpustakaan Unika

D. Hubungan antara self efficacy dan Sense of Humor


dengan Partisipasi Kerja
Partisipasi atau partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja penting
untuk diperhatikan karena adanya partisipasi pegawai menyebabkan mereka akan
mau dan senang bekerja sama baik dengan pimpinan ataupun dengan sesama
teman kerja. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing partisipasi
pegawai adalah dengan memancing partisipasi mereka dalam berbagai
kesempatan pembuatan keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada
pegawai bahwa apa yang telah diputuskan adalah merupakan keputusan bersama.
Di samping itu, dengan melakukan hal tersebut maka pegawai merasakan bahwa
mereka diterima sebagai bagian yang utuh dari organisasi, dan konsekuensi lebih
lanjut, mereka merasa wajib untuk melaksanakan bersama apa yang telah
diputuskan karena adanya rasa keterikatan dengan apa yang mereka ciptakan
(Sutarto, 1989).
Hasil riset menunjukkan bahwa tingkat kehadiran mereka yang memiliki
rasa partisipasi tinggi umumnya tinggi pula (Steers & Porter, 1985). Mereka
hanya absen jika mereka sakit hingga benar-benar tidak dapat masuk kerja. Jadi,
tingkat kemangkiran yang disengaja pada individu tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan pegawai yang partisipasinya lebih rendah. Ahli lain, Beynon
(Asad, 1998) mengatakan bahwa partisipasi akan meningkat apabila mereka
menghadapi suatu situasi yang penting untuk mereka diskusikan bersama, dan
salah satu situasi yang perlu didiskusikan bersama tersebut adalah kebutuhan serta
kepentingan pribadi yang ingin dicapai oleh pegawai dalam organisasi. Apabila
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi hingga pegawai memperoleh kepuasan kerja,

24
Perpustakaan Unika

maka pegawaipun akan menyadari pentingnya memiliki kesediaan untuk


menyumbangkan usaha dan kontribusi bagi kepentingan organisasi. Sebab hanya
dengan pencapaian kepentingan organisasilah, kepentingan merekapun akan lebih
terpuaskan.
Ketika terlibat dalam sebuah pekerjaan, karyawan membutuhkan adanya
keyakinan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Keyakinan tersebut
dapat berupa karakteristik kepribadian yang muncul dari dalam diri karyawan itu
sendiri. Salah satu

karakteristik pribadi yang harus dimiliki antara lain self

efficacy.
Bandura (1986) menyebut keyakinan individu tentang kemampuannya
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu sebagai efikasi diri. self
efficacy individu pada keadaan menekan menunjukkan besarnya keyakinan
individu tentang kemampuannya melakukan sesuatu untuk mengendalikan atau
mengatasi keadaan itu.
self efficacy yang kuat mendorong individu berusaha keras dan optimis
memperoleh hasil positif atau keberhasilan. Orang yang mempunyai penilaian
yang tinggi terhadap kemampuannya akan lebih bertanggung jawab dan memiliki
partisipasi yang tinggi terhadap pekerjaannya.. Ini disebabkan karena penilaian
yang tinggi tersebut menjadi dasar bagi mereka untuk lebih gigih dalam berusaha
untuk mencapai kondisi yang lebih baik dan juga untuk segera keluar dari masalah
yang dihadapinya. Orang dengan self efficacy yang tinggi akan mampu memilih
tindakan yang tepat yang bertujuan memecahkan masalah-masalah dalam
pekerjaan.

25
Perpustakaan Unika

Individu dalam tahap perkembangannya akan memberikan penentu


suasana hati yang paling dominan dengan kemampuan kognitifnya, hal itu
memungkinkan individu menggunakan humor sebagai senjata untuk melawan rasa
kebosanan. Melalui humor individu dapat menjauhkan diri dari ancaman situasi
bermasalah saat itu dan memandang masalah dari perspektif yang berbeda yaitu
dari segi kelucuannya untuk mengurangi perasaan cemas, dan tidak berdaya yang
seringkali melumpuhkan (O Connel dalam Noviyanti, 1990).
Kebanyakan individu senang terhadap segala sesuatu yang membuatnya
senang. Menurut Mc.Ghee (Shapiro, 1997) kemampuan humor bisa memainkan
peranan penting yang istimewa dalam perkembangan ketrampilan individu.
Menurutnya individu yang terampil dalam humor mungkin akan merasa sukses
dalam interaksi sosialnya, sejak kanak-kanak mengingat sulit untuk tidak
menyukai orang yang membuat individu tertawa. Individu yang demikian dapat
dikatakan mempunyai sense of humor yang tinggi dan akan bersikap tidak
mencela situasi yang sedang dihadapinya dan tidak akan merasa tersinggung bila
orang lain mentertawakan kesikapannya dapat juga akan mengekspresikan
kesedihan atau masalahnya dengan kegembiraan. Sense of humor yang ada pada
individu bersifat universal dan selalu menyertai dalam tingkah laku di segala
situasi yang selalu membuat kesegaran jiwa, dapat juga mengurangi keteganganketegangan yang ada pada individu. Individu yang memiliki sense of humor tinggi
diharapkan dapat memperoleh reaksi yang lebih menyenangkan dan juga lebih
dapat mengatasi stres dalam dirinya. Hal itulah yang menyebabkan humor dapat
dijadikan media karyawan untuik dapat bekerja lebih baik.

26
Perpustakaan Unika

Uraian di atas dapat ditelaah bahwa untuk dapat berpartisipasi secara


penuh dan optimal dalam perusahaan atau organisasi diperlukan kualitas
kepribadian yang baik dan keyakinan yang kuat dalam diri karyawan untuk
menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini disebabkan karena
karyawan yang siap berpartisipasi dalam perusahaan atau organisasi berarti siap
menerima tugas, tantangan dan berani mengambil resiko serta mampu
menghadapi setiap tekanan yang ada dengan tenang. Oleh karena itu diperlukan
keyakinan bahwa individu mampu melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik
dan mampu untuk mengembangkan sense of humor untuk memperoleh reaksi
yang lebih menyenangkan dan juga lebih dapat mengatasi stres dalam dirinya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy dan sense of
humor memiliki andil dalam upaya partisipasi kerja karyawan pada perusahaan
atau organisasi. Adanya self efficacy dan sense of humor yang tinggi akan
membantu individu dalam melakukan tugas dan kewajibannya secara lebih baik.

E. Hipotesis
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Hipotesis mayor
Adanya hubungan positif antara antara self efficacy dan sense of humor
dengan partisipasi kerja. Artinya semakin tinggi self efficacy dan sense of
humor maka akan semakin tinggi partisipasi kerjanya. Sebaliknya semakin
rendah self efficacy dan sense of humor maka semakin rendah pula partisipasi
kerjanya.

27
Perpustakaan Unika

2. Hipotesis minor
a. Ada hubungan positif antara self efficacy dengan partisipasi kerja. Artinya
semakin positif atau tinggi self efficacy maka semakin tinggi partisipasi
kerjanya, sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin rendah
pula partisipasi kerjanya.
b. Ada hubungan positif antara sense of humor dengan partisipasi kerja.
Artinya semakin positif atau tinggi sense of humor maka semakin tinggi
partisipasi kerjanya, sebaliknya semakin rendah sense of humor maka
semakin rendah pula partisipasi kerjanya.

Perpustakaan Unika

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode yang
menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
menggunakan metode statistika ( Azwar, 1997,h.5 )

B. Identifikasi Variabel Penelitian


Penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut:
1. Variabel bebas

: a. Self efficacy
b. Sense of humor

2. Variabel tergantung

: Partisipasi kerja

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur.
Definisi variabel penelitian ini perlu dirumuskan untuk memperjelas arti dari
variabel yang digunakan dalam suatu penelitian serta untuk menghindari
kesesatan dalam menentukan alat pengumpulan data. Oleh karena itu perlu
dikemukakan batasan atau definisi operasional dari tiap variabel yang digunakan
dalam penelitian.

28

29
Perpustakaan Unika

Definisi operasional variabel penelitian adalah:


1. Partisipasi kerja
Partisipasi kerja adalah keterlibatan mental dan emosional individu di dalam
situasi kerja yang mendorong individu untuk memberikan kontribusi kepada
tujuan kelompok atau organisasi dan berbagi tanggung jawab dalam pencapaian
tujuan tersebut. Hal tersebut diungkap menggunakan skala partisipasi kerja yang
disusun

berdasarkan

aspek-aspek

taat

pada

peraturan,

tanggungjawab,

kemampuan bekerjasama, rasa memiliki, hubungan antar pribadi dan suka


terhadap pekerjaan. Partisipasi kerja penelitian ini ditunjukkan dengan skor yang
diperoleh subyek dalam menjawab skala. Semakin tinggi skor skala partisipasi
kerja yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi partisipasi kerja
karyawan dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin
rendah pula partisipasi kerjanya.
2. Self efficacy
self efficacy merupakan keyakinan tentang kemampuan dalam melakukan
tugas yang diberikan atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan dalam
mencapai hasil tertentu. Hal ini diungkap menggunakan skala self efficacy yang
disusun berdasarkan aspek-aspek pengharapan hasil (out come expectancy),
pengharapan efikasi (efficacy expectancy), nilai hasil (out come value). semakin
tinggi skor skala self efficacy yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi
self efficacy dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah
pula self efficacy.

30
Perpustakaan Unika

3. Sense of humor
Sense of humor adalah kemampuan individu merasakan yang lucu dan riang,
punya sifat yang tidak mudah marah dan tersinggung, membuat orang lebih
dewasa, mampu mengungkapkan kegembiraannya dalam kesedihannya, dan untuk
mempertahankan hubungan positif dengan dirinya serta obyek di sekitarnya. Hal
ini diungkap menggunakan skala sense of humor yang disusun berdasarkan aspekaspek humor production, coping with humor, humor appreciation, attitude toward
humor. Semakin tinggi skor skala sense of humor yang diperoleh subjek
menunjukkan semakin tinggi sense of humor dan sebaliknya semakin rendah skor
yang diperoleh berarti semakin rendah pula sense of humor pada subyek
penelitian.

D. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki yang
mempunyai paling tidak satu sifat atau ciri yang sama dan untuk siapa kenyataan
yang diperoleh dari subjek penelitian hendak digeneralisasikan (Hadi, 1994).
Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu
yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 1992). Populasi merupakan keseluruhan
individu yang akan dijadikan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan PT. Asuransi Adira Dinamika Semarang.
2. Sampel
Sampel adalah merupakan bagian dari populasi (Soeramto, 1989). Sejalan
dengan pendapat tersebut ada yang menyatakan bahwa sampel adalah sebagian

31
Perpustakaan Unika

dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi. Wakil atau sampel inilah yang dikenai perilaku untuk
diambil kesimpulan terhadap populasi sehingga diperoleh sampel yang
representatif, yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya
(Suryabrata, 1990).
Hadi (1990) juga menjelaskan bahwa sampel harus mempunyai paling
sedikit satu sifat yang sama. Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari
populasi. Sampel dalam penelitian ini berbentuk purposive non random sampling,
yaitu sampel dimana individu-individu sebagai subjek penelitian memiliki ciri-ciri
atau karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah karyawan PT. Asuransi Adira Dinamika Semarang.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non
random sampling, yaitu teknik atau cara pengambilan sampel penelitian yang
tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada semua subjek yang
menjadi anggota populasi untuk dapat dipilih menjadi sampel penelitian (Hadi,
1994).

32
Perpustakaan Unika

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data


1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti
untuk memperoleh data yang diselidiki. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat
pengambilan data atau alat ukur pengukurannya (Suryabrata, 1990).

Sesuai

dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, penulis menggunakan
skala psikologi untuk memperoleh data yang diperlukan.
2. Alat pengumpulan data
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi yang
terdiri dari skala self efficacy, skala sense of humor dan skala partisipasi kerja.
Penggunaan skala pada penelitian ini didasarkan atas karakteristik skala sebagai
alat ukur psikologi yang dikemukakan oleh Azwar (2002), yaitu:
a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan indikator perilaku dari
atribut yang bersangkutan.
b. Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator perilaku
yang diterjemahkan dalam aitem-aitem.
c. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah.
Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguhsungguh.

33
Perpustakaan Unika

1) Skala partisipasi kerja


Partisipasi kerja dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala
partisipasi kerja ini disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan
oleh

Siswanto

(1989)

meliputi

aspek:

a)

taat

pada

peraturan;

b)

bertanggungjawab; c) kemauan untuk bekerjasama; d) rasa memiliki; e) hubungan


antar pribadi; f) suka terhadap pekerjaan.
Pernyataan atau aitem-aitem yang terdapat dalam skala terdiri dari aitem
favorable dan aitem unfavorable. Penilaian aitem favorable merupakan
pernyataan yang bersifat positif dengan skor untuk masing-masing jawaban:
Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 4, Sesuai (S) diberi nilai 3, Tidak Sesuai (TS)
diberi nilai 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 1. Sedangkan penilaian
Untuk pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang sifatnya negatif diberi skor
kebalikan dari pernyataan favorable dengan skor sebagai berikut : Sangat Sesuai
(SS) diberi nilai 1, Sesuai (S) diberi nilai 2, Tidak Sesuai (S) diberi nilai 3,
Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 4.

2) Skala sense of humor


Sense of humor dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala sense of
humor yang merupakan adaptasi dari The Multidimensional Sense of Humor Scale
(MSHS) yang pernah diujicobakan oleh Thorson, dkk (1997) dan disusun
berdasarkan aspek-aspek : a) humor production; b) coping with humor; c) humor
appreciation; dan d) attitudes toward humor. Jumlah pernyataan dalam MSHS ini
sebanyak 24 item. Multidimensional Sense of Humor Scale (MSHS) ini dirancang

34
Perpustakaan Unika

untuk mengetahui sikap atau perilaku individu terhadap humor yang dihubungkan
dengan berbagai macam kemampuan psikologis dan sosial.
Sistem skoring The Multidimensional Sense of Humor Scale dalam
penelitian ini menggunakan skala empat dengan empat alternatif jawaban dan
hanya terdiri dari pernyataan favorable saja. Skoring jawaban bergerak satu
sampai dengan empat, yaitu skor 4 (Sangat Sesuai), 3 (Sesuai), 2 (Tidak Sesuai), 1
(Sangat Tidak Sesuai).

3) Skala self efficacy


Skala self efficacy disusun berdasarkan teori dari Bandura (dalam
Harjanto, 1997) mengenai aspek-aspek self efficacy yang berupa pengharapan
hasil (out come expectancy), pengharapan efikasi (efficacy expectancy), nilai hasil
(out come value).
Pernyataan atau aitem-aitem yang terdapat dalam skala terdiri dari aitem
favorable dan aitem unfavorable. Penilaian aitem favorable merupakan
pernyataan yang bersifat positif dengan skor untuk masing-masing jawaban:
Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 4, Sesuai (S) diberi nilai 3, Tidak Sesuai (TS)
diberi nilai 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 1. Sedangkan penilaian
Untuk pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang sifatnya negatif diberi skor
kebalikan dari pernyataan favorable dengan skor sebagai berikut : Sangat Sesuai
(SS) diberi nilai 1, Sesuai (S) diberi nilai 2, Tidak Sesuai (S) diberi nilai 3,
Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 4.

35
Perpustakaan Unika

F. Validitas dan Reliabilitas


1. Validitas Alat Ukur
Validitas alat ukur berkaitan dengan ketelitian dan ketepatan alat ukur,
ketelitian ini dapat membedakan dua variabel atau lebih meskipun perbedaannya
sangat kecil, sedangkan ketepatan berarti sejauhmana alat itu mampu mengukur
apa yang seharusnya di ukur. Pengukuran validitas alat ukur dilakukan dengan
cara mengkorelasikan skor item dengan skor total, yang disebut dengan internal
validity. Penghitungannya menggunakan teknik korelasi. Teknik korelasi yang
digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson (Hadi, 1987).
Rumusnya adalah sebagai berikut :

XY
rxy

( X) ( Y )

( X)
X2 -

N
2

( Y) 2
Y 2 -

Keterangan :
= koefisien korelasi antara item dengan skor total
rxy
X
= jumlah nilai tiap-tiap aitem
Y
= jumlah nilai total aitem
XY = jumlah hasil kali antara skor aitem dengan total aitem
X2 = jumlah kuadrat nilai skor aitem dengan total aitem
Y2 = jumlah kuadrat total aitem
N
= jumlah subjek yang diselidiki
Azwar (1992) mengatakan bahwa koefisien korelasi di dapatkan dari
perhitungan angka kasar dengan teknik product moment belum dapat
menunjukkan validitas yang sebenarnya karena masih terjadi kelebihan bobot dan

36
Perpustakaan Unika

untuk mendapatkan validitas sebenarnya harus dikoreksi dengan menggunakan


teknik korelasi part whole. Rumusnya adalah sebagai berikut :
rbt

(rxy )( SD x ) ( SD y )
( SDx) + ( SD y ) 2 2(rxy )( SD x )( SD y )
2

Keterangan :
= koefisien korelasi part whole
rbt
= koefisien korelasi product moment
rxy
SDx = standart deviasi total
SDy = standart aitem total

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas atau keajegan alat ukur adalah sejauhmana alat ukur tersebut
menghasilkan skor yang sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek
yang sama. Hadi (1989) mengatakan, suatu alat tes dikatakan reliabel atau handal
apabila hasil pengukurannya mempunyai sifat tetap. Pada masalah stabilitas nilai,
kemantapan, pembacaan atau kekonstanan pengukuran, yang ditekankan oleh
Azwar (1992) bahwa reliabilitas adalah sejauhmana suatu pengukuran dapat
memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali pada
subjek yang sama. Adapun rumus dari analisis varian dari Hoyt adalah sebagai
berikut :
rtt

=1-

MKe
MKs

Keterangan
= reliabilitas alat ukur
rtt
Mke = mean kuadrat kesalahan
Mks = mean kuadrat antar item
1
= bilangan konstan

37
Perpustakaan Unika

G. Metode Analisis Data

Analisis data ialah cara seseorang menyelidiki dan mengelola data yang
telah terkumpul, sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dari penyelidikannya.
Agar data tersebut memberikan rangkuman keterangan yang dapat dipakai, tepat,
dan teliti, maka dibutuhkan suatu pengelolaan lebih lanjut pada data tersebut.
Adapun metode statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis regresi ganda. Alasannya karena pada penelitian ini data yang diperoleh
adalah data interval dan terdapat lebih dari satu variabel bebas yaitu self efficacy
dan sense of humor dan satu variabel tergantung yaitu partisipasi kerja. Jadi dalam
penelitian ini analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui korelasi antara
efikasi diri dan sense of humor dengan partisipasi kerja. Adapun rumus analisis
regeresi ganda menurut Hadi (1987) adalah sebagai berikut :
Ry(1,2) =

b1 x1 y + b2 x 2 y
y 2

Keterangan :
Ry(1,2 ) = koefisien korelasi antara efikasi diri dan sense of humor dengan
partisipasi kerja
= koefisien prediktor self efficacy
b1
b2

x1y
x2y
y2

=
=
=
=

koefisien prediktor sense of humor


jumlah produk antara self efficacy dan partisipasi kerja
jumlah produk antara sense of humor dan partisipasi kerja
jumlah kuadrat kriterium partisipasi kerja

Skala Sense of Humor ini merupakan adaptasi dari The Multidimensional Sense of
Humor Scale (MSHS) yang telah diujicobakan oleh Thorson, dkk (1997) dengan
hasil koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,920.

Perpustakaan Unika

BAB IV
LAPORAN PENELITIAN

A.

Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi kancah penelitian


Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah
perlunya memahami kancah atau tempat penelitian dan mempersiapkan segala
sesuatu yang berkenaan dengan jalannya penelitian. Sebelum menentukan kancah
penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan
mendasarkan pada ciri-ciri populasi yang diambil, dengan tujuan lebih
menghemat waktu dan memperoleh jumlah sampel penelitian yang cukup.
Penelitian ini dilaksanakan di PT Asuransi Adira Dinamika yang
beralamat di Jl. Pemuda 109 Semarang. Dari 58 jumlah karyawan yang terdiri dari
52 karyawan tetap dan 6 karyawan magang, penulis hanya mengambil subyek
sebanyak 52 karyawan tetap. Dengan alasan subyek sudah lebih dari 1 tahun
menjadi karyawan, dan subyek adalah karyawan yang wajib menaati aturan-aturan
yang berlaku di perusahaan. Proses perijinan untuk melaksanakan penelitian ini
dilakukan sesuai dengan prosedur, yaitu surat ijin penelitian dari Fakultas
Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang digunakan sebagai
rujukan langsung ke lokasi penelitian PT Asuransi Adira Dinamika.

38

39
Perpustakaan Unika

2. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah skala psikologi. Penggunaan skala pada penelitian ini didasarkan atas
karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi yang dikemukakan oleh Azwar
(2002), yaitu:
1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan indikator perilaku dari
atribut yang bersangkutan.
2) Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator perilaku
yang diterjemahkan dalam aitem-aitem.
3) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah.
Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguhsungguh.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self efficacy,
skala sense of humor dan skala partisipasi kerja.
1) Skala self efficacy.
Skala self efficacy dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori dari
Bandura (dalam Harjanto, 1997) mengenai aspek-aspek self efficacy yang
berupa pengharapan hasil (outcome expectancy), pengharapan efikasi
(efficacy expectancy), nilai hasil (out come value). Jumlah aitem dalam skala
ini sebanyak 35 butir, yang terdiri dari 19 aitem favorable dan 16 aitem
unfavorable. Skala self efficacy ini terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu : sangat
sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS).

40
Perpustakaan Unika

Penilaian

aitem

favorable

bergerak

dari

skor

(sangat

sesuai),

3 (sesuai), 2 (tidak sesuai), 1 (sangat tidak sesuai). Sedangkan penilaian aitem


unfavorable bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), 2 (sesuai), 3 (tidak sesuai), 4
(sangat tidak sesuai). Susunan aitem skala self efficacy sebelum penelitian
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Susunan Aitem Skala self efficacy Sebelum Penelitian
Nomor Aitem

Aspek

Jumlah

Favorable

Unfavorable

Outcome expectancy

1, 12, 21, 24, 29

4, 9, 15, 18, 34

10

Efficacy expectancy

5, 7, 10, 16, 19, 28, 31, 33

2, 8, 13, 22, 25, 35

14

3, 14, 17, 23, 27, 32

6, 11, 20, 26, 30

11

19

16

35

Outcome value
Jumlah

2) Skala sense of humor.


Sense of humor dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala sense
of humor yang merupakan adaptasi dari The Multidimensional Sense of
Humor Scale (MSHS) yang pernah diujicobakan oleh Thorson, dkk (1997)
dan disusun berdasarkan aspek-aspek : a) humor production; b) coping with
humor; c) humor appreciation; dan d) attitudes toward humor. Jumlah
pernyataan dalam terjemahan MSHS ini sebanyak 24 item. Multidimensional
Sense of Humor Scale (MSHS) ini dirancang untuk mengetahui sikap atau
perilaku individu terhadap humor yang dihubungkan dengan berbagai macam
kemampuan psikologis dan sosial. Susunan aitem skala sense of humor
sebelum penelitian dapat dilihat pada tabel 2.

41
Perpustakaan Unika

Tabel 2
Susunan Aitem Skala Sense of Humor Sebelum Penelitian
Aspek

Favorable

Jml.

Humor production

1, 5, 12, 14, 15, 24

Coping with humor

2, 6, 13, 16, 19, 22

Humor appreciation

8, 10, 11, 17, 18, 20

3, 4, 7, 9, 21, 23

Attitudes toward humor


Jumlah

24

3) Skala partisipasi kerja.


Partisipasi kerja dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala
partisipasi kerja ini disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek yang
dikemukakan oleh Siswanto (1989) meliputi aspek: a) taat pada peraturan; b)
bertanggungjawab; c) bekerjasama; d) loyalitas; e) hubungan antar pribadi.
Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 25 butir, yang terdiri dari 23 aitem
favorable dan 22 aitem unfavorable. Skala partisipasi kerja ini terdiri dari 4
pilihan jawaban yaitu : sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan
sangat tidak sesuai (STS). Penilaian aitem favorable bergerak dari skor 4
(sangat sesuai), 3 (sesuai), 2 (tidak sesuai), 1 (sangat tidak sesuai). Penilaian
aitem unfavorable bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), 2 (sesuai), 3 (tidak
sesuai), 4 (sangat tidak sesuai). Susunan aitem skala partisipasi kerja dapat
dilihat pada tabel 3.

42
Perpustakaan Unika

Tabel 3
Susunan Aitem Skala Partisipasi Kerja
Sebelum Penelitian
Nomor Aitem
Aspek

Jumlah

Favorable

Unfavorable

Taat Pada Peraturan

1, 8,11, 38

2, 5, 6, 32

Bertanggung Jawab

10, 14, 15, 43

9, 12 17, 26, 36

7, 28, 31

4, 22, 24, 39

Rasa memiliki

13, 19, 23, 45

3, 16, 18

Hubungan antar pribadi

25, 27, 30, 42

34, 37, 44

Suka terhadap pekerjaan

21, 29, 40, 41

20, 22, 35

23

22

25

Kemauan untuk bekerjasama

Jumlah

b. Persiapan Perijinan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin
penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
No.067 /B.7.3 / FP / IX / 2007. Selanjutnya peneliti mengajukan permohonan
kepada Kepala Cabang PT. Asuransi Adira Dinamika yang kemudian memberikan
ijin untuk melaksanakan penelitian di perusahaan Asuransi Adira Dinamika.

B. Pelaksanaan Penelitian
1. Penentuan subjek penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT Asuransi
Adira Dinamika, dengan pertimbangan bahwa karyawan tersebut mengikuti dan
menjalani

peraturan-peraturan

yang

diberikan

oleh

perusahaan.

Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling,

43
Perpustakaan Unika

yaitu anggota populasi yang dijadikan subjek penelitian adalah subjek yang
mempunyai ciri-ciri yang telah ditentukan sebelumnya dimana masing-masing
anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat dipilih
menjadi subjek penelitian. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 orang.

2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan try out terpakai yaitu
antara uji coba dan penelitian dilaksanakan secara bersamaan, yaitu pengambilan
datanya digunakan untuk dua pengujian analisis sekaligus, yaitu 1) uji validitas
dan reliabilitas 2) uji hipotesis dengan teknik analisis regresi.
Beberapa pertimbangan penulis untuk menggunakan try out terpakai antara lain:
a. Keadaan subjek penelitian yang sulit ditemui karena disibukkan oleh aktivitas
kerja
b. Adanya saran dari pihak perusahaan agar proses pengambilan datanya cukup
satu kali saja.
c. Pada waktu pengujian validitas dan reliabilitas skala self efficacy, sense of
humor dan partisipasi kerja ternyata hanya terdapat beberapa aitem saja yang
gugur sehingga aspek-aspek yang ada pada skala sudah dapat digunakan untuk
menghitung korelasinya sekaligus. Kalau ternyata pada pengujian validitas
dan reliabilitas semua aitem dalam skala gugur, maka peneliti tidak dapat
menerapkan dalam try out terpakai.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 30
September 2007 di PT Asuransi Adira Dinamika. Pengumpulan data dilakukan
dengan memberikan skala self efficacy, skala sense of humor secara langsung

44
Perpustakaan Unika

kepada masing-masing subjek dan lembar penilaian partisipasi kerja kepada


supervisor. Pengambilan skala dilakukan pada saat itu juga setelah skala selesai
diisi. Sebelum memberikan skala, peneliti menginformasikan dan menekankan
kepada subjek bahwa skala yang diisi tidak akan berpengaruh terhadap posisi
subjek di perusahaan yang bersangkutan dan akan bermanfaat bagi pengembangan
kualitas kerja subjek dan perusahaan tempat subjek bekerja.
Dari 52 eksemplar yang dibagikan secara langsung pada subjek,
seluruhnya terkumpul dan memenuhi syarat untuk dianalisis.

Setelah data

terkumpul selanjutnya dilakukan skoring.

3. Pelaksanaan skoring
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu melakukan skoring
untuk keperluan analisis data. Pemberian skor dilakukan berdasarkan jawaban
subjek dan memperhatikan sifat aitem yaitu favorable dan unfavorable.
Kemudian penulis menjumlahkan skor dari masing-masing skala, yang nilainya
digunakan untuk analisis data.

4. Perhitungan validitas dan reliabilitas


Perhitungan validitas aitem untuk skala self efficacy, skala sense of
humor dan skala partisipasi kerja dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
product moment yang kemudian dikoreksi dengan teknik Part Whole.
Perhitungan tersebut yaitu mencari korelasi antara skor tiap-tiap aitem dengan
skor total aitem dengan bantuan komputer program SPSS Versi 13.0. Dengan
jumlah subyek sebanyak 52, maka nilai batas penerimaan aitem valid adalah
sebesar 0,231. Korelasi diatas 0,231 dinyatakan sebagaiaitem valid.

45
Perpustakaan Unika

a.

Skala self efficacy.


Uji validitas aitem dari 35 aitem yang diujikan terdapat 27 aitem yang valid
dan 8 aitem yang gugur yaitu nomor 1, 5, 8, 13, 17, 22, 26 dan 34. Aitem
yang valid mempunyai koefisien validitas (rbt) antara 0,295 hingga 0,540 dan
koefisien reliabilitas Alpha = 0,848. Susunan aitem skala efikasi diri yang
valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4
Susunan Aitem Skala self efficacy
yang Valid dan Gugur Setelah Penelitian
Putaran

Kofisien validitas

Cronbach Alpha

No. item

Putaran 1

-0,050 0,515

0,823

35

Putaran 2

0,295 0,540

0,848

27

Nomor Aitem

Aspek

Jumlah

Favorable

Unfavorable

valid

Outcome expectancy

1*, 12, 21, 24, 29

4, 9, 15, 18, 34*

Efficacy expectancy

5*, 7, 10, 16, 19, 28, 31,

2, 8*, 13*, 22*, 25,

33

35

3, 14, 17*, 23, 27, 32

6, 11, 20, 26*, 30

16

11

27

Outcome value
Jumlah

10

Keterangan :
Tanda * menunjukkan aitem gugur

b. Skala sense of humor


Uji validitas dari 24 aitem yang diujikan diperoleh 18 aitem valid dan
6 aitem yang gugur yaitu nomor 3, 7, 8, 12, 16 dan 24 dengan koefisien

46
Perpustakaan Unika

validitas dari 0,321 sampai 0,621 dan koefisien reliabilitas alat ukur Alpha =
0,828. Susunan aitem skala sense of humor yang valid dan gugur dapat dilihat
pada tabel 5.
Tabel 5
Susunan Aitem Skala Sense of Humor
yang Valid dan Gugur Setelah Penelitian
Putaran

Kofisien validitas

Cronbach Alpha

Jml. aitem

Putaran 1

-0,072 0,673

0,784

24

Putaran 2

0,321 0,621

0,828

18

Aspek

Favorable

Jml.

Humor production

1, 5, 12*, 14, 15, 24*

Coping with humor

2, 6, 13, 16*, 19, 22

Humor appreciation

8*, 10, 11, 17, 18, 20

3*, 4, 7*, 9, 21, 23

Attitudes toward humor


Jumlah

18

Keterangan :
Tanda * menunjukkan aitem gugur
c. Skala partisipasi kerja.
Uji validitas aitem dari 45 aitem yang diujikan terdapat 32 aitem yang
valid dan 13 aitem yang gugur yaitu nomor 3, 5, 10, 16, 17, 23, 24, 28, 33, 34,
37, 39, dan 41. Aitem yang valid mempunyai koefisien validitas dari 0,290
sampai 0,710 dengan koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,904. Susunan aitem
skala partisipasi kerja yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 6.

47
Perpustakaan Unika

Tabel 6
Susunan Aitem Skala Partisipasi Kerja
Yang Valid dan Gugur Setelah Penelitian
Putaran

Kofisien validitas

Cronbach Alpha

Jml. aitem

Putaran 1

-0,023 0,687

0,874

45

Putaran 2

0,290 0,710

0,905

32

Nomor Aitem
Aspek

Jumlah

Favorable

Unfavorable

Taat Pada Peraturan

1, 8,11, 38

2, 5*, 6, 32

Bertanggung Jawab

10*, 14, 15, 43

9, 12 17*, 26, 36

7, 28*, 31

4, 22, 24*, 39*

Rasa memiliki

13, 19, 23*, 45

3*, 16*, 18

Hubungan antar pribadi

25, 27, 30, 42

34*, 37*, 44

Suka terhadap pekerjaan

21, 29, 40, 41*

20, 33*, 35

19

13

32

Kemauan untuk bekerjasama

Jumlah
Keterangan :
Tanda * menunjukkan aitem gugur

Karena metode yang digunakan adalah tryout terpakai, maka penelitian


hanya dilakukan sebanyak satu kali. Dengan demiukian, setelah mengluarkan
aitem-aitem yang gugur, maka data variabel penelitian diperoleh dengan
menjumlahkan item-item yang valid. Dari item-item yang valid tersebut
selanjutnya akan dilakukan analisis data untuk membuktikan hipotesis penelitian.

Perpustakaan Unika

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Perhitungan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
korelasi product moment dan korelasi berganda. Sebagai pemenuhan syarat
penggunakan analisis tersebut uji asumsi yang meliputi uji normalitas sebaran dan
uji linieritas hubungan harus dipenuhi.
1. Uji asumsi
a. Uji normalitas sebaran.
Uji normalitas sebaran bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya
penyebaran dari variabel penelitian dalam populasi. Uji normaitas data
dilakukan

dengan

teknik

One-Sample

Kolmogorov-Smirnov

Test.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas tersebut dengan bantuan program


Statistical Packages for Social Science (SPSS) Window Release 13.0,
diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Pengujian normalitas data variabel self efficacy menunjukkan nilai
Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,593 dengan p = 0,873 > 0,05. Hal ini
berarti variabel self efficacy memiliki distribusi data yang normal.
2) Pengujian normalitas data variabel sense of humour menunjukkan nilai
Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,825 dengan p = 0,505 > 0,05. Hal ini
berarti variabel sense of humour memiliki distribusi data yang normal.

3) Pengujian normalitas data variabel partisipasi kerja menunjukkan nilai


Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,832 dengan p = 0,494 > 0,05. Hal ini

48

49
Perpustakaan Unika

berarti variabel partisipasi kerja memiliki distribusi data yang

normal.
b. Uji linieritas hubungan.
Uji linieritas hubungan bertujuan untuk mengetahui linieritas
hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung.
1) Linieritas hubungan variabel self efficacy dengan variabel partisipasi
kerja mempunyai korelasi linier ditunjukkan nilai F = 8,944 ; p < 0,05
yang menunjukkan hubugan linier.
2) Linieritas hubungan variabel sense of humor dengan variabel partisipasi
kerja mempunyai korelasi linier ditunjukkan nilai F = 7,557 ; p < 0,05
yang menunjukkan hubungan linier

2. Uji hipotesis
Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis
korelasi prouct moment dan regresi dua prediktor.
a. Pengujian hipotesis mayor
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi R = 0,587,
Fregresi = 12,873; p = 0,000 < 0,01 hal ini berarti hipotesis yang diajukan
diterima yaitu ada hubungan yang sangat signifikan antara self efficacy dan
sense of humor dengan partisipasi kerja. Hal ini berarti hipotesis mayor
diterima.

50
Perpustakaan Unika

b. Pengujian hipotesis minor


1) Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai
korelasi r = 0,390; p < 0,01. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang
diajukan sangat signifikan, dimana self efficacy memiliki hubungan
positif dengan partisipasi kerja dapat diterima. Hal ini berarti hipotesis
minor 1 diterima.
2) Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai
korelasi r = 0,362; p < 0,01. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang
diajukan sangat signifikan, dimana sense of humor memiliki hubungan
positif dengan partisipasi kerja dapat diterima. Hal ini berarti hipotesis
minor 2 diterima.

Sumbangan efektif self efficacy dan sense of humor terhadap partisipasi


kerja sebesar 34,4% Hal ini berarti masih terdapat 65,6% faktor-faktor lain yang
mempengaruhi partisipasi kerja di luar variabel self efficacy dan sense of humor.

A.

Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi R = 0,587


dengan pengujian hipotesis yang diajukan diterima yaitu ada hubungan yang
sangat signifikan antara self efficacy dan sense of humor dengan partisipasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai korelasi self efficacy dan partisipasi
kerja sebesar 0,390 dan korelasi antara sense of humor dengan partisipasi kerja
sebesar 0,362. yang berarti semua hipotesis yang diajukan diterima.

51
Perpustakaan Unika

Ketika terlibat dalam sebuah pekerjaan, karyawan membutuhkan adanya


keyakinan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Keyakinan tersebut
dapat berupa karakteristik kepribadian yang muncul dari dalam diri karyawan itu
sendiri. Salah satu

karakteristik pribadi yang harus dimiliki antara lain self

efficacy.
Bandura (1986) menyebut keyakinan individu tentang kemampuannya
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu sebagai self efficacy. self
efficacy individu pada keadaan menekan menunjukkan besarnya keyakinan
individu tentang kemampuannya melakukan sesuatu untuk mengendalikan atau
mengatasi keadaan itu.
self efficacy yang kuat mendorong individu berusaha keras dan optimis
memperoleh hasil positif atau keberhasilan. Orang yang mempunyai penilaian
yang tinggi terhadap kemampuannya akan lebih bertanggung jawab dan memiliki
partisipasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Ini disebabkan karena penilaian
yang tinggi tersebut menjadi dasar bagi mereka untuk lebih gigih dalam berusaha
untuk mencapai kondisi yang lebih baik dan juga untuk segera keluar dari masalah
yang dihadapinya. Orang dengan self efficacy yang tinggi akan mampu memilih
tindakan yang tepat yang bertujuan memecahkan masalah-masalah dalam
pekerjaan.
Dalam tahap perkembangannya individu akan memberikan penentu
suasana hati yang paling dominan dengan kemampuan kognitifnya, hal itu
memungkinkan individu menggunakan humor sebagai senjata untuk melawan rasa
kebosanan. Melalui humor individu dapat menjauhkan diri dari ancaman situasi

52
Perpustakaan Unika

bermasalah saat itu dan memandang masalah dari perspektif yang berbeda yaitu
dari segi kelucuannya untuk mengurangi perasaan cemas, dan tidak berdaya yang
seringkali melumpuhkan (OConnel dalam Noviyanti, 1990).
Kebanyakan individu senang terhadap segala sesuatu yang membuatnya
senang. Menurut Mc.Ghee (dalam Shapiro, 1997) kemampuan humor bisa
memainkan peranan penting yang istimewa dalam perkembangan ketrampilan
individu. Menurutnya individu yang terampil dalam humor mungkin akan merasa
sukses dalam interaksi sosialnya, sejak kanak-kanak mengingat sulit untuk tidak
menyukai orang yang membuat individu tertawa. Individu yang demikian dapat
dikatakan mempunyai sense of humor yang tinggi dan akan bersikap tidak
mencela situasi yang sedang dihadapinya dan tidak akan merasa tersinggung bila
orang lain mentertawakan kesikapannya dapat juga akan mengekspresikan
kesedihan atau masalahnya dengan kegembiraan.Sense of humor yang ada pada
individu bersifat universal dan selalu menyertai dalam tingkah laku di segala
situasi yang selalu membuat kesegaran jiwa, dapat juga mengurangi keteganganketegangan yang ada pada individu. Individu yang memiliki sense of humor tinggi
diharapkan dapat memperoleh reaksi yang lebih menyenangkan dan juga lebih
dapat mengatasi stres dalam dirinya. Hal itulah yang menyebabkan humor dapat
dijadikan media karyawan untuik dapat bekerja lebih baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan mean empirik self efficacy (ME) = 86,48
sedangkan mean hipotetik (MH) diperoleh adalah sebesar 67,5 yang berarti self
efficacy pada subjek tergolong tinggi. Mean empirik sense of humor (ME) = 58,37
dan mean hipotetiknya (MH) = 45, yang berarti sense of humor pada subjek

53
Perpustakaan Unika

tergolong tinggi. Mean empirik partisipasi kerja (ME) = 141,04 dan mean
hipotetiknya (MH) = 80, yang berarti partisipasi kerja pada subjek tergolong
tinggi.
Sumbangan efektif self efficacy dan sense of humour terhadap partisipasi
kerja sebesar 34,4%. Hal ini berarti masih terdapat 65,6% faktor-faktor lain yang
mempengaruhi partisipasi kerja di luar variabel self efficacy dan sense of humor
seperti motivasi, pengalaman kerja, masa kerja, iklim organisasi.

Perpustakaan Unika

BAB VI
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka diambil kesimpulan

sebagai berikut:
1.

Hipotesis mayor diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara self
efficacy dan sense of humor dengan partisipasi kerja pada karyawan.

2.

Hipotesis minor pertama diterima, yaitu ada hubungan yang sangat


signifikan antara self efficacy dengan partisipasi kerja pada karyawan.
Artinya semakin tinggi self efficacy i maka semakin tinggi partisipasi kerja
pada karyawan.

3.

Hipotesis minor kedu diterima, yaitu ada hubungan positif antara sense of
humor dengan partisipasi kerja. Artinya semakin positif atau tinggi sense of
humor maka semakin tinggi partisipasi kerjanya.

4.

Sumbangan efektif self efficacy terhadap partisipasi kerja sebesar 15,965%


dan sense of humor terhadap partisipasi kerja sebesar 7,997%, total
sumbangan efektif sebesar 34,4% yang berarti masih terdapat 65,6% faktorfaktor lain yang mempengaruhi partisipasi kerja di luar variabel self efficacy
dan sense of humor seperti motivasi, pengalaman kerja, masa kerja, iklim
organisasi.

54

55
Perpustakaan Unika

B.

Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:


1. Bagi pihak manajemen PT Asuransi Adira Dinamika, diharapkan dapat
mempertahankan self efficacy dan memfungsikan sense of humor dalam
lingkungan kerja agar partisipasi kerja karyawan dalam lingkungan kerja tetap
maksimal.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Penelitian ini hanya mengupas sebagian kecil dari berbagai faktor yang
berpengaruh dan berhubungan, sehingga masih banyak faktor yang belum
diungkap yang kemungkinan berpengaruh terhadap self efficacy, sense of
humor, dan partisipasi kerja. Untuk itu masih perlu dilakukan penelitian
dengan memakai faktor-faktor lain yang berpengaruh atau berhubungan,
seperti motivasi, pengalaman kerja, masa kerja, iklim organisasi.
b. Diharapkan dapat lebih merefleksikan penelitian ini pada populasi atau
subyek penelitian yang mempunyai karakteristik berbeda, misalnya
wartawan, perawat, guru, pegawai pemerintah, maupun politikus.

Perpustakaan Unika

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.
Asad M. 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Offset.
Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha.
_______. 1996. Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa. Jurnal
Psikologi. No. 1, 33-40.
_______. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandura, A. 1986. Social Foundations of Toughts and Action, A Social Cognitive
Theory. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Chaplin J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan Kartono, K). Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
Drucker, P. F. 1982. Eksekutif yang Efektif
Erlangga.

(Terjemahan R. Naib). Jakarta:

Greenberg, J & Baron, R. A. 1995. Behavior in Organization. 4th Edition. New


Jersey: Prentice Hall.
Hadi, S. 1987. Metodologi Research III. Yogyakarta: Andi Offset.
______. 1990. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
______. 1994. Analisa Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Hakim, S.N. 1995. Hubungan Antara Kesesuaian Aspirasi Kerja pada Pekerjaan
Yang Ditekuni dengan Keterlibatan Kerja Karyawan. Skripsi (tidak
diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Harjanto. 1997. Hubungan Efikasi Diri dan Sikap Kompetitif Superiority. Skripsi
(tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Husnia, E. F. 2003. Hubungan antara Self Efficacy dan Persepsi Kerja Karyawan
terhadap Pengembangan Karier dengan Komitmen Organisasi. Skripsi.
(tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
Jewell, L.N & Siegall, M. 1998. Psikologi Industri/Organisasi Modern
(Terjemahan: Danuyasa A). Jakarta: Arcan.

56

57
Perpustakaan Unika

Kreitner, R. and Kinicki A. 1995. Organizational Behavioral. 3rd Edition. USA:


Erwin Inc.
Manullang, M. 1992. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Matteson, M.T & Ivancevich, J.M. 1999. Organizational Behavior and
Management. 4th Edition. USA: Irvin Mc Graw Hill.
Muafi. 2000. Pengaruh Perilaku Karyawan terhadap Partisipasi Kerja Karyawan:
Suatu Studi Empirik. Jurnal Siasat Bisnis. No.5. Vol. 2. Hal.141-154.
Noviyanti. 1990. Hubungan Antara Stres dan Sense of Humor dengan Depresi
pada Mahasiswa Baru LTS. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi UGM.
Ramli, Y. 1997. Jenis dan Fungsi Humor dalam Masyarakat Aceh. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Robbins, S. P. 2001. Organizational Behavior. 9th Edition. New Jersey: Prentice
Hall Inc.
Rofiah, A. 2001. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Keterlibatan Kerja
Dengan Prestasi Kerja. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi UMS.
Sarwono, S.W. 1996. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: CV Rajawali.
Setiawan, A. 1992. Tolak Tolok Teori Humor. Jakarta: PT. Pustaka Sinar
Harapan.
Shapiro, L.E. 1997. Mengajarkan Emosional Inteligensi pada Anak. Jakarta: PT.
Gramedia.
Siswanto, B. 1989. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.
Soeramto. 1989. Pengantar Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
Sofan, P. 1998. Hubungan antara Sense of Humor dengan Kestabilan Emosi
dengan Human Relation. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi UMS.
Steers, R.M. 1985. Efektifitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.

58
Perpustakaan Unika

Steers, R.M and Porter, L. 1983. Motivation And Work Behavior. 3rd edition. New
York: Mc Graw Hill. Inc.
Suprana, J. 1990. Kaleidoskop Kelirumologi. Jakarta: PT. Elek Media
Komputindo.
Suryabrata, S. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
___________. 1990. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Sutarto. 1989. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Thorson, J.A. & Powell, F.C. 1997. Development and Validation of a
Multidimensional Sense of Humor Scale. Journal of Clinical
Psychology, 49, 13-23. cronk@missouriwestern.edu

Anda mungkin juga menyukai