Oleh:
RUZANNA BINTI HASSIM
C 111 09 858
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Fraktur
humerus
merupakan
diskontinuitas jaringan tulang humerus. Fraktur
tersebut umumnya disebabkan oleh trauma.
Setiap fraktur dan kerusakan jaringan lunak
sekitar tulang tersebut harus ditanggulangi
sesuai dengan prinsip penanggulangan cedera
muskuloskeletal. Prinsip tersebut meliputi
rekognisi
(mengenali),
reduksi
(mengembalikan), retaining (mempertahankan),
dan rehabilitasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
DEFINISI
Fraktur humerus adalah hilangnya
kontinuitas tulang , tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisial baik yang bersifat total maupun
parsial pada tulang humerus.
ETIOLOGI
Kebanyakan fraktur dapat saja terjadi karena
kegagalan tulang humerus menahan tekanan terutama
tekanan membengkok, memutar, dan tarikan.
Trauma dapat bersifat2:
Langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung
pada
tulang dan terjadi fraktur pada daerah tekanan.
Fraktur yang terjadi biasanya bersifat kominutif dan
jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.
Tidak langsung
Trauma tidak langsung terjadi apabila trauma
dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur
KLASIFIKASI
Fraktur humerus dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Fraktur Proximal Humerus
Fraktur Shaft Humerus
Fraktur Distal Humerus
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Lokal (Look, Feel, Move)
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Laboratorium
PENATALAKSANAAN
Reduksi
adalah restorasi fragmen fraktur sehingga didapati posisi
yang dapat diterima.
2 Macam Reduksi
- Reduksi tertutup
-Reduksi terbuka
2. Traksi
Digunakan untuk efek reduksi dan imobilisasi.
2 macam Traksi:
- Skin Traksi
- Skeletal Traksi
3. Imobilisasi
1.
KOMPLIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
Tulang
a. Delayed Union
b. Non-Union
c. Mal union
d. Avasculer necrosis
Sendi
a. Adhesi
b. Sudecks Atrophy
c. Stiffnes
Otot dan Tendo
a. Post raumatic tendinitis
b. Muscle wasting
c. Myositis ossificant
Nervus
a. Neuropraxia
b. Axonotmesis
c. Neurotmesis
Artery
a. Gangguan suplai arteri
BAB III
REHABILITASI MEDIK
Tujuan umum :
mobilisasi segera untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat tirah baring
yang lama
mencegah disabilitas
penderita dapat kembali ke tingkat fungsional sebelum terjadinya fraktur
Tujuan khusus :
meningkatkan ambulasi
mengurangi nyeri
meningkatkan lingkup gerak sendi-sendi di sekitar fraktur maupun daerah
yang berjauhan dari daerah fraktur pada anggota gerak yang sama
memulihkan kekuatan otot.
Goal Rehabilitasi medik:
Mengatasi nyeri
Memperbaiki deformitas
Melindungi jaringan yang cedera
Mencegah komplikasi
Mengembalikan gerakan sendi (ROM)
Memperbaiki kekuatan otot
Terapi Latihan
1. ROM
2. Latihan Kekuatan
Okupasi Terapi
1. Aktifitas sehari-hari
2. Aktifitas rumah tangga
3. Aktifitas di waktu luang
Edukasi
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
1.
sesuaijenisdanluasnya.
2.
Fraktur pada humerus dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena trauma
tunggal,tekananyangberulang-ulang,ataukelemahanabnormalpadatulang.
Problematika fisioterapi yang sering muncul pada pasca operasi fraktur humeri
3.
Penangananrehabilitasimediksepertifisioterapiharussegeradilakukansehingga
4.
DAFTAR PUSTAKA