organik
yang
secara
alami
diproduksi
oleh
banyak
BM 159,29 g/mol
Komposisi ;
C : 63,15%
H : 5,3 %
O : 31,55%
Metil salisilat ini yang merupakan turunan (derivate ) dari asam salisilat dapat
dilakukan dengan jalan memanaskan methanol dan asam salisilat dan dengan jalan
mencampurkan asam sulfit dengan distilasi dari sisa tumbuhan menjalar atau kulit
pohon batula lerda.
Kegunaan metal salisilat :
a.
Obat obatan
b.
Parfum
c.
Flavoring
bahan pewangi westergen. Metil salisilat merupakan salah satu turunan ester yang
digunakan dalam pengobatan , yang lain adalah etil salisilat, aspirin dan fenil
ester.
yang tinggi, maka asam salisilat yang digunakan dalam bentuk garamnya (Ebel,
1992).
Asam salisilat merupakan suatu unsur aktif dari salisilat dan asam
salisilat itu sendiri adalah obat penawar dan pembunuh rasa sakit pemakaiannya
dapat melalui mulut, tetapi merupakan asam yang cukup kuat mengiritasi perut.
(Gunawan,1995).
Senyawa salisilat diekskresi terutama melalui ginjal yang hampir
semuanya muncul diurin dalam bentuk salisilat bebas dan metabolit yang telah
disebutkan tadi. Pada manusia, asam salisilat bebas berjumlah kira-kira 10% dari
obat yang dimakan (tapi dapat meningkat sampai 85% bila urin dibasakan), asam
salisilurat sebanyak 75%, glukuronida fenolat dan asil sebanyak 15% dan asam
2,5 dihidroksibenzoat kurang dari 1% (Foye,1995).
Salah satu turunan dari asam salisilat adalah metil salisilat. Metil salisilat
adalah cairan kuning kemerahan dengan bau wintergreen. Tidak larut dalam air
tetapi larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat sering digunakan sebagai
bahanfarmasi, penyedap rasa pada makanan, minuman, gula-gula, pasta gigi,
antiseptik,dan kosmetik serta parfum. Metil salisilat telah digunakan untuk
pengobatan sakit syaraf, sakit pinggang, radang selaput dada, dan rematik, juga
sering digunakan sebagai obat gosok dan balsem (Supardani, dkk., 2006).
Metil salisilat dapat diproduksi dari esterifikasi asam salisilat dengan
metanol. Metil salisilat secara komersial sekarang disintesis, namun di masa lalu,
iabiasanya disuling dari ranting dari Sweet Birch (Betula Lenta) dan Timur
Teaberry (Gaultheria procumbens) (Anonim ,2010).
BAB III
3.1 Metodelogi
a. Alat dan bahan
- Alat
1.
Labu destilasi
7.
Erlenmeyer
2.
Labu refluks
8.
Gelas ukur 25 ml
3.
Alat refluks
9.
Gelas ukur 10 ml
4.
Pendingin
5.
Corong
6.
Hot plate
- Bahan
1.
2.
Asam Salisilat
Methanol
3.
4.
5.
H2SO4
Magnesium Sulfat Anhidrat
Natrium Karbonat Pekat
2.
3.
4.
5.
Tuang residu ke dalam kira-kira 250 ml air dalam corong pisah, kocok
campuran
6.
Cuci lapisan ester dengan 25 ml air dan larutan natrium bikarbonat pekat
7.
8.
Hitung rendemen.
B .Uraian Bahan
Asam salisilat
methanol
metil salisilat
BAB IV
4.1 Pembahasan
Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup penting
dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi
karena dapat digunakan sebagai bahan intermediat dari pembuatan obat-obatan
seperti antiseptik dan analgesik Pada percobaan ini kita akan melakukan sintesis
metil salisilat dengan reaksi esterifikasi dengen menggunakan metode refluks.
Prinsip dari reaksi ini adalah esterifikasi yaitu mereaksikan asam salisilat dengan
methanol dengan katalis asam sulfat pekat. Dan literature yang diperoleh pada
buku Fessenden bahwa reaksi esterifikasi adalah reaksi reversible. Digunakan
metode ini karena perangkatnya lebih sederhana, lebih mudah dalam
mengerjakannya dan menjaga jumlah metanol yang akan direaksikan dengan asam
salisilat bereaksi dengan sempurna (terkondensasi dengan baik) sehingga
diperoleh hasil yang juga sempurna.
Pertama-tama masukkan asam salisilat ke dalam labu alas bulat lalu
ditambahkan metanol sedikit demi sedikit untuk mencegah reaksi berjalan cepat
sehingga panas yang mengakibatkan methanol menguap. keduanya akan bereaksi
dan menghasilkan metil salisilat. Dalam reaksi ini memerlukan katalis,karena itu
dalam percobaan ini digunakan H2SO4 sebagai katalisator yang berguna untuk
mempercepat reaksi pembentukan metil salisilat. Pelarut terlebih dahulu diuapkan
sebelum kontak dengan sampel hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil ekstraksi yang pekat. Pada praktikum kali ini proses refluks
dilakukan selama 5 jam. Selama proses refluks,dalam labu bundar diberi batu
didih. Tujuan dari batu didih tersebut adalah untuk mencegah terjadinya letupan
atau bumping yang disebabkan oleh perbedaan dari titik didih dari kedua bahan
awal tersebut.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Metil Salisat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan methanol
dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi
2. Reaksi ini bersifat reversible,maka untuk mendapatkan hasil yang banyak
dapat dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi
3. Reaksi esterifikasi adalah reaksi yang mereaksikan sebuah derivat asam karboksilat(asam
salisilat) dan alkohol primer (metanol) pada suasana asam dengan katalis H2SO4 dengan suhu
yang tinggi untuk menghasilkan senyawa utama berupa ester dan produk samping berupa air.
4.
Reaksi esterifikasi ini bersifat reversible dan sangat lambat dan merupakan reaksiendoterm.
5.
karena katalis boleh bereaksi dengan bahan awalnya untuk mempercepatreaksi, namun tidak
boleh
mempengaruhi hasil reaksi
6. Dalam sintesis ini, didapatkan indeks bias sebesar 1,536