Metode
ReflekGeliat
Universitas Muhammadiyah
Malang
Kelompok 2 :
Inesya Agita P. ()
Isnan Ari ()
Sarah Alfian U. ()
Lathifah Muyasaroh
(2013...162)
Ninik Setyawati (2013...190)
Hani Rahmania (2013...209)
Neva Melinda M.
(2013...239)
Ika Nur Diana F.(2013...288)
Tujuan
Mengamati respon geliat atau
writhing refleks pada mencit
akibat induksi kimia.
Mengetahui mula kerja obat
(onset of action),lama kerja obat
duration of action) dan saat obat
mencapai efek maksimum.
Dasar Teori
Analgetika adalah senyawa
yang
dalam
dosis
terapeutik
meringankan atau menekan rasa
nyeri, tanpa memiliki kerja anestesi
umum.
Nyeri
adalah
gejala
penyakit atau kerusakan yang
paling sering.
Prosedur Kerja
Berilah bahan uji pada masingmasing kelompok uji.
15 menit kemudian,semua hewan uji
diinduksi dengan asam asetat
glacial
secara
intraperitoneum.
Setelah 5 menit umumnya mencit
mulai merasakan sakit dengan
memperlihatkan refleks geliat .
Amati dan hitung jumlah refleks
geliat mencit tiap 5 menit.
Hasil Pengamatan
Kelompok
Control (-)
aquades
Control (+)
asetosal
Infuse
400mg/kgB
B
Infuse
800mg/kgB
B
Infuse
1600mg/kg
BB
Respon
awal
50
5
5
6
0
Ratarata
geliat
7,08
0,33
0,42
0,17
10
4,33
10
14
10
14
11
10
13
Efektivitas
Pembahasan
Pada mencit 1 dengan berat 17 g merupakan
kontrol (+), diberikan perlakuan asetosal yang
merupakan obat analgesik hal ini ditunjukkan
pada menit ke 8 memperlihatkkan reflek geliat
sebanyak 1 kali dan pada menit ke 25 60
tidak terlihat adanya reflek geliat pada mencit
1.
Pada mencit 2 dengan berat 16 g, yang
diberikan infus lempuyang pahit dengan dosis
30 mg/10 g BB, mencit menunjukkan geliat
pada menit ke 21 30, reaksi geliat tidak
muncul, hal tersebut menandakan bahwa infus
lempuyang pahit sudah mulai bekerja.
Rimpang
lempuyang
pahit
mengandung minyak atsiri, sterol,
asam
lemak,
tanin,
glikosida(poliosa),
saponin,
senyawa pereduksi. Salah satu
sifat minyak atsiri antara lain
sebagai
analgesik,
sehingga
lempuyang pahit dapat meredakan
nyeri
lambung
yang
disertai
kejang.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan
bahwa masing-masing bahan uji mempunyai
efek berbeda. Pada praktikum kali ini asetosal
memiliki
respon
awal
lebih
cepat
bila
dibandingkan dengan infus lempuyang pahit
yang dibagi menjadi 3 dosis sehingga obat yang
paling efektif sebagai pereda nyeri pada mencit
adalah asetosal. Hal ini juga dibuktikan dengan
nilai % efektivitas dari asetosal paling tinggi jika
dibandingkan dengan % efektivitas yang dimiliki
lempuyang pahit. Jadi menurut kelompok kami,
obat yang paling efektif dalam meredakan nyeri
pada mencit adalah asetosal.
Terima Kasih