Anda di halaman 1dari 22

Uji Analgesik

Metode
ReflekGeliat

Universitas Muhammadiyah
Malang

Kelompok 2 :
Inesya Agita P. ()
Isnan Ari ()
Sarah Alfian U. ()
Lathifah Muyasaroh
(2013...162)
Ninik Setyawati (2013...190)
Hani Rahmania (2013...209)
Neva Melinda M.
(2013...239)
Ika Nur Diana F.(2013...288)

Tujuan
Mengamati respon geliat atau
writhing refleks pada mencit
akibat induksi kimia.
Mengetahui mula kerja obat
(onset of action),lama kerja obat
duration of action) dan saat obat
mencapai efek maksimum.

Dasar Teori
Analgetika adalah senyawa
yang
dalam
dosis
terapeutik
meringankan atau menekan rasa
nyeri, tanpa memiliki kerja anestesi
umum.
Nyeri
adalah
gejala
penyakit atau kerusakan yang
paling sering.

Nyeri timbul jika rangsangan


mekanik, termal, kimia atau listrik
melampaui suatu nilai ambang
tertentu (nilai ambang nyeri ) dan
karena itu menyebabkan kerusakan
jaringan dengan pembebasan yang
disebut senyawa nyeri.

Asetosal merupakan salah satu


analgesik NSAID,dan asetosal ini
termasuk dalam golongan analgesik
lemah sampai sedang bekerja
terutama
pada
perifer
yang
mempunyai sifat antiinflamasi dan
antireumatik

Asam asetat glasial adalah cairan


higroskopis tak berwarna dengan titik beku
16,70 C. Struktur asam asetat glasial
berbentuk yang menunjukkan bahwa
molekul-molekul asam asetat glasial
berpasangan membentuk dimer yang
dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
Sifat dimerisasi juga dimiliki oleh
asam
karboksilat
sederhana
lainnya
(Jones,1958). Berikut efek toksik yang
disebabkan oleh asetat glasial antara lain :
Radang pada mata rahang nekrosis,
faringitis, dan gastritis, dll.

Lempuyang sejak dari zaman


dulu dikenal sebagai jamu/obat
tradisional. Berupa tanaman herba
Indonesia rendah sampai tinggi,
perennial,
batang
asli
berupa
rimpang di bawah tanah, tinggi
lebih dari 1 m. Bagian tanaman
yang
digunakan
sebagai
obat
adalah rimpangnya. Zat-zat yang
terkandung
dalam
lempuyang
antara lain : Saponin, flavonoid,
minyak atsiri, Minyak atsiri 0.62 %

Alat dan Bahan


Mencit
Asam asetat glasial 0,5% 0,1
ml/20g.
Aquades.
Asetosal 52mg/kgBB
Infus lempuyang pahit
30mg/10gBB.
Infus lempuyang pahit
90mg/10gBB
Infus lempuyang pahit
300mg/10gBB

Prosedur Kerja
Berilah bahan uji pada masingmasing kelompok uji.
15 menit kemudian,semua hewan uji
diinduksi dengan asam asetat
glacial
secara
intraperitoneum.
Setelah 5 menit umumnya mencit
mulai merasakan sakit dengan
memperlihatkan refleks geliat .
Amati dan hitung jumlah refleks
geliat mencit tiap 5 menit.

Cara menghitung % Efektivitas


Bahan Uji.
%E=(K-U)/K x 100

%E= Persen efektivitas bahan uji


K= Respon (detik) kelompok kontrol
U= Respon (detik) kelompok uji

Hasil Pengamatan
Kelompok

Control (-)
aquades
Control (+)
asetosal
Infuse
400mg/kgB
B
Infuse
800mg/kgB
B
Infuse
1600mg/kg
BB

Respon
awal

Jumlah geliat tiap 5 menit


15 20 25 30 35 40 45

50

5
5

6
0

Ratarata
geliat

7,08

0,33

0,42

0,17

10

4,33

10

14

10

14

11

10

13

Efektivitas

Pembahasan
Pada mencit 1 dengan berat 17 g merupakan
kontrol (+), diberikan perlakuan asetosal yang
merupakan obat analgesik hal ini ditunjukkan
pada menit ke 8 memperlihatkkan reflek geliat
sebanyak 1 kali dan pada menit ke 25 60
tidak terlihat adanya reflek geliat pada mencit
1.
Pada mencit 2 dengan berat 16 g, yang
diberikan infus lempuyang pahit dengan dosis
30 mg/10 g BB, mencit menunjukkan geliat
pada menit ke 21 30, reaksi geliat tidak
muncul, hal tersebut menandakan bahwa infus
lempuyang pahit sudah mulai bekerja.

Pada mencit ke 3 dengan BB 15 g, yang


diberikan infus lempuyang dengan dosis 90
mg/ 10 g BB, menunjukkan geliat pads menit
ke 14 dan menit ke 4, pada menit ke 45 reaksi
geliat tidak muncul . hal tersebut menandakan
efek lempuyang sudah mulai bekerja.
Pada mencit ke 4 dengan berat 14 g, diberikan
infus lempuyang pahit dengan dosis 300 mg/
10 g, mencit menunjukkan respon geliat
semakin sedikit pada menit ke 50, yang
menunjukkan bahwa efek infus sudah bekerja.
Namun pada tahap ini mungkin terjadi
kesalahan / karena sulit membedakan antara
aktivitas mencit dengan reflek geliatnya.
Selain itu, tanda yang hampir sama dengan
mencit 2 juga membuat bingung saat
pengawasan.

Pada mencit ke 5 dengan berat


13 g, digunakan sebagai kontrol
negatifyang
hanya
diberi
aquades sebanyak 0,11 ml, lalu
diinjeksi asetat glacial sebanyak
0,065 ml. Pada menit ke 5 hingga
60, menit menunjukkan reflek
geliat, hal ini menunjukkan
bahwa asetat glacial sebagai
perangsang nyeri.

Asetosal merupakan salah satu


analgesik NSAID,dan asetosal ini
termasuk dalam golongan analgesik
lemah sampai sedang bekerja
terutama
pada
perifer
yang
mempunyai sifat antiinflamasi dan
antireumatik. Asetosal paling efektif
meredakan nyeri dengan intensitas
ringan sampai sedang melalui
efeknya
karena
kemungkinan
asetosal menghambat rangsang
nyeri.

Pemilihan asam asetat glasial


sebagai induksi nyeri, karena nyeri
yang dihasilkan berasal dari reaksi
inflamasi
akut
local
yaitu
pelepasan asam arachidonat dari
jaringan fosfolipid melalui jalur
siklooksigenase
menghasilkan
prostaglandin. Prostaglandin dalam
cairan peritoneal menyebabkan
rasa nyeri dan meningkatkan
permeabilitas kapiler.

Rimpang
lempuyang
pahit
mengandung minyak atsiri, sterol,
asam
lemak,
tanin,
glikosida(poliosa),
saponin,
senyawa pereduksi. Salah satu
sifat minyak atsiri antara lain
sebagai
analgesik,
sehingga
lempuyang pahit dapat meredakan
nyeri
lambung
yang
disertai
kejang.

Dalam praktikum kali ini, ada kemungkinan


data yang didapatkan kurang valid. Karena
beberapa
faktor,
antara
lain
faktor
penginjeksian
melalui
intraperitoneal
sehingga volume obat yang diinjeksikan
kurang tepat. Selain itu faktor fisiologis dari
mencit, mengingat hewan percobaan
inimungkin telah mengalami percobaan
sebelumnya sehingga hewan uji menjadi
stress dan juga kelelahan. Penyimpangan
pengambilan data juga dapat terjadi karena
pengamatan praktikan yang kurang seksama
sehingga ada data geliat mencit yang
mungkin terlewat tidak diamati atau mungkin
bingung dalam membedakan mana yang
terlihat menggeliat atau bergerak biasa. Hal
ini tentu saja dapat mempengaruhi hasil dan
perhitungan % efektivitas bahan uji.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan
bahwa masing-masing bahan uji mempunyai
efek berbeda. Pada praktikum kali ini asetosal
memiliki
respon
awal
lebih
cepat
bila
dibandingkan dengan infus lempuyang pahit
yang dibagi menjadi 3 dosis sehingga obat yang
paling efektif sebagai pereda nyeri pada mencit
adalah asetosal. Hal ini juga dibuktikan dengan
nilai % efektivitas dari asetosal paling tinggi jika
dibandingkan dengan % efektivitas yang dimiliki
lempuyang pahit. Jadi menurut kelompok kami,
obat yang paling efektif dalam meredakan nyeri
pada mencit adalah asetosal.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai