Anda di halaman 1dari 19

Definisi

Pendidikan
Kewarganegaraan

Azyumardi Azra:
Pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan yang mengkaji
dan membahas tentang
pemerintahan, konstitusi, lembagalembaga demokrasi, rule of law,
HAM, hak dan kewajiban
warganegara serta proses
demokrasi.

Pendidikan demokrasi
menyangkut:
Sosialisasi;
Diseminasi dan aktualisasi konsep;
Sistem;
Nilai;
Budaya;
Praktek demokrasi melalui

pendidikan.

Pendidikan HAM mengandung


pengertian,
sebagai aktivitas
mentransformasikan nilai-nilai HAM
agar tumbuh kesadaran akan
penghormatan, perlindungan dan
penjaminan HAM sebagai sesuatu
yang kodrati dan dimiliki setiap
manusia.

Zamroni:
Pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan demokrasi
yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis.

Merphin Panjaitan:
Pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan demokrasi
yang bertujuan untuk mendidik
generasi muda menjadi
warganegara yang demokratis
dan partisipatif melalui suatu
pendidikan yang dialogial.

Soedijarto:
Pendidikan kewarganegaraan
sebagai pendidikan politik yang
bertujuan untuk membantu
peserta didik untuk menjadi
warganegara yang secara politik
dewasa dan ikut serta
membangun sistem politik yang
demokratis.

Tim ICCE UIN Jakarta:


Pendidikan kewarganegaraan adalah
suatu proses yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan di mana seseorang
mempelajari orientasi, sikap dan perilaku
politik sehingga yang bersangkutan
memiliki political knowledge, awareness,
attitude, political efficacy dan political
participation serta kemampuan
mengambil keputusan politik secara
rasional.

Tim ICCE UIN Jakarta:


Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan
dalam menyusun program civic education
yang diharapkan akan menolong para
peserta didik untuk:
Mengetahui, memahami dan mengapresiasi
cita-cita nasional.
Dapat membuat keputusan-keputusan
cerdas dan bertanggung jawab dalam
berbagai macam masalah pribadi, masalah
masyarakat dan masalah negara.

Henry Randall, civics adalah ilmu


kewarganegaraan yang
membicarakan hubungan manusia
dengan:
a. manusia dalam perkumpulanperkumpulan yang terorganisasi
[sosial, ekonomi, politik];
b. individu-individu dengan negara.

Civitas Internasional:
Civic Education adalah pendidikan
yang mencakup pemahaman dasar
tentang cara kerja demokrasi dan
lembaga-lembaganya, pemahaman
tentang rule of law, HAM, penguatan
ketrampilan partisipatif yang
demokratis, pengembangan budaya
demokratis dan perdamaian.

Muhammad Numan Soemantri:


Kegiatan yang meliputi seluruh program
sekolah.
Meliputi berbagai macam kegiatan
mengajar yang dapat menumbuhkan
hidup dan perilaku yang lebih baik dalam
masyarakat yang demokratis.
Termasuk pula hal-hal yang menyangkut
pengalaman, kepentingan masyarakat,
pribadi dan syarat-syarat obyektif untuk
hidup bernegara.

Jadi pendidikan kewarganegaraan (civic


education) adalah program:
1. Memuat bahasan tentang:
a. Masalah kebangsaan.
b. Masalah kewarganegaraan.

2. Dalam hubungannya dengan:


a. Negara
b. Demokrasi
c. HAM
d. Masyarakat madani
3. Dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip
pendidikan demokratis dan humanis.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan


adalah:
a. Membentuk kecakapan partisipatif yang
bermutu dan bertanggung jawab.

b. Menjadi warganegara yang baik dan


demokratis.
c. Mampu berpikir komprehensif, analitis
dan kritis.
d. Membentuk mahasiswa yang memiliki
good and responsible citizen.

Urgensi pendidikan
kewarganegaraan (Azyumardi Azra):
a. Meningkatnya gejala dan
kecenderungan political literacy, tidak
melek politik, tidak mengetahui cara
kerja demokrasi dan lembaga politik di
kalangan warganegara.
b. Meningkatnya political apathies yang
ditunjukkan dengan sedikitnya
keterlibatan warganegara dalam
proses-proses politik.

Urgensi
c. Sebagai salah satu instrument pendidikan
politik yang mampu melakukan
empowerment bagi masyarakat, terutama
masyarakat kampus.
d. Sebagai wahana dan instrument untuk
melakukan social engineering dalam
rangka membanguan social capital yang
efektif bagi tumbuhnya kultur demokrasi
dalam kehidupan masyarakat berbangsa,
bernegara serta tumbuhnya masyarakat
madani.

Tiga pendekatan dalam membangun karakter bangsa


Socio-cultural
development
(pembiasaan dan
penciptaan perilaku)

Psycho-paedagogical
development
(psikologis-proses
pendidikan)

Socio-political
development
(kebijakan politik
pemerintah)

Bangsa

Tiga pendekatan dalam


membangun karakter bangsa:
1. Social-cultural development, melalui

penciptaan dan pembiasaan perilaku


dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
2. Psycho-paedagogical development,
melalui perkembangan psikologis
seseorang melalui proses belajar.
3. Socio-political development, melalui
berbagai intervensi kebijakan politik
pemerintah.

Paradigma pendidikan kewarganegaraan:

1. Feodalistik; mahasiswa sebagai obyek


sedangkan dosen sebagai figur sumber
ilmu, tempat kebenaran, otoriter dan
birokratik.

2. Humanistik; mahasiswa sebagai


subyek dan obyek sedangkan dosen
sebagai fasilitator atau mitra dialog.

Anda mungkin juga menyukai