Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahir rabbil alamin kami ucapkan segala puji kapada Allah karena kami telah rampung
menyelesaikan penelitian kami yang berjudul Pemanfaatan limbah buah menjadi Bioetanol
walaupun pada awalnya kami mendapat banyak rintangan dan hambatan untuk menyelesaikan
ini
Rintangan dan hambatan itu karena kami masih awam dalam hal penulisan hasil
penelitian kami dalam satu bentuk laporan, perbendaharan kata yang kami miliki sangat terbatas.
Hanya karena didorong oleh keinginan luhur kami dan diberkati oleh Allah subhana hu wata ala
baik penelitian kami maupun penulisan laporannya dalam bentuk makalah dapat terselesaikan
dengan baik.
Penelitian dan penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka mengikuti Lomba ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang diadakan oleh dinas pendidikan kota Tanjungbalai
pada Gebyar pendidikan 24 sampai 26 april 2013 kami sajikan berdasarkan hasil percobaan yang
kami lakukan bersama guru pembimbing kami pak Araben SPd
Makalah ini memuat tentang cara pembuatan Bioetanol dari buah yang sudah tidak layak
jual dengan memanfaatkan jamur Sacharomycetes dan fermentasi makalah ini menjelaskan
jalannya penelitian dari sejak pengumpulan buah buahan yang rasanya manis sampai proses
destilasi (penyulingan) dan terbentuklah alkohol murni

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing penelitian iaitu pak


Araben SPd yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penyusun untuk
terselesaikannya penelitian dan penulisan makalah ini dan terimakasih kepada bapak kepala SMP
N2 Tanjungbalai yang telah memberikan arahannya juga untuk menyelesaikan penelitian kami.
Penyusun menyadari bahwa tulisan maupun penelitian ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan demi perbaikan tulisan kami dikemudian hari.
Tanjung balai, April 2013
1.

Sri herawati

2. Selvia zebua

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dirumah guru pembimbing dimulai pada hari selasa 5 maret 2013
dengan membeli buah bauhan yang sudah tidak layak jual sebanyak 10 kg yang terdiri dari
pepaya,pisang, nenas dan jambu. Beserta ragi tape,pupuk urea dan pupuk TSP buah tadi
dihancurkan didalam sebuah wadah (ember) dengan memakai alat kayu sehingga menjadi bubur
dan dicampur dengan ragi tape,pupuk urea dan Tsp dan ditutup rapat dan dibiarkan selama 4 hari
Pada hari minggu 9 maret 2013 tutup dari ember dibuka akan tercium aroma harum. Dan
diadakan penyaringan dan pemerasan untuk memisahkan air dan ampasnya setelah diperoleh air
yang mengandung alkohol maka diadakan destilasi untuk memperoleh alkohol murni
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan berat buah, jumlah ragi, jumlah pupuk
urea dan pupuk tsp dan jumlah alkohol murni yang diperoleh nantinya
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan dari fermentasi adalah
mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya komponen media yang dapat menghambat
pertumbuhan serta kemampuan fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi
(Astuty, 1991). Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan selama fermentasi adalah pemilihan
khamir, konsentrasi gula, keasaman, ada tidaknya oksigen dan suhu dari perasan buah.

Pemilihan sel khamir didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan sebagai medium untuk
memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan Saccharomyces cerevisiae. Suhu yang baik
untuk proses fermentasi berkisar antara 25-30C. Derajat keasaman (pH) optimum untuk proses
fermentasi sama dengan pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-4,5.

Etanol pada proses fermentasi alkoholik terbentuk melalui beberapa jalur metabolisme
bergantung jenis mikroorganisme yang terlibat. Untuk Saccharomyces serta sejumlah khamir
lainnya, etanol terbentuk melalui jalur Embden Meyernof Parnas (EMP), reaksinya sebagai
berikut (Rizani, 2000):

PENDAHULIAN
A. Latar belakang
Buah-buahan yang mengandung kadar gula tinggi merupakan bahan yang potensial untuk bahan
baku bioetanol. Buah yang dipakai bukan buah yang masih bagus dan segar, tetapi buah-buah
yang sudah tidak layak jual atau hampir busuk. Daripada buah-buah ini dibuang tanpa harga,
akan lebih baik jika diolah menjadi bioethanol.selain buah buahan juga bioetanol diperoleh dari
sisa makanan dan minuman yang rasanya manis misalnya sisa teh manis sisa kue dan lain lain
yang rasanya manis
Limbah bauh buahan ini sangat banyak di sekitar kita.setiap hari diangkut oleh mobil pengangkut
sampah dari pasar atau dari rumah rumah penduduk, hampir 2 ton sampah yang berasal dari buah
buahan. kalau menurut kajian teoritis bahwa kita bisa memperoleh etanol sebesar 5,1 % dari
buah yang tidak layak jual maka untuk 2 ton limbah buah buahan yang tidak layak jual ini kita
akan memperoleh bioetanol sebanyak 100 liter setiap hari

Perkiraan tentang penurunan produk minyak bumi pada masa yang akan datang dan
ketergantungan yang besar terhadap sumber energi minyak bumi, mendorong peneliti untuk
mengadakan penelitian dan pengembanagan sumber energi alternatif dari sumber
yangdapat diperbaharui. Etanol merupakan sumber energi alternatif yang mempunyai prospek
yang baik sebagai penganti bahan bakar cair dan gasohol dengan bahan baku yang dapat
diperbaharui, ramah lingkungan serta sangat menguntungkan secara ekonomi makro terhadap
komunitas pedesaan terutama petani.

Etanol atau etil alkohol yang di pasaran lebih dikenal sebagai alkohol merupakan senyawa
organik dengan rumus kimia C2H5OH. Dalam kondisi kamar, etanol berwujud cairan yang tidak
berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, mudah larut dalam air dan tembus cahaya. Etanol
adalah senyawa organik golongan alkohol primer. Sifat fisik dan kimia etanol bergantung pada
gugus hidroksil. Reaksi yang dapat terjadi pada etanol antara lain dehidrasi, dehidrogenasi,
oksidasi, dan esterifikasi (Rizani, 2000)
Etanol atau alkohol dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain:
1. Bahan baku industri atau senyawa kimia, contoh: industri minuman beralkohol, industri
asam asetat dan asetaldehid.
2. Pelarut dalam industri, contoh: industri farmasi, kosmetika dan plastik.
3. Bahan desinfektan, contoh: peralatan kedokteran, rumah tangga dan peralatan di rumah
sakit.
4. Bahan baku motor.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
1.
2.
3.
4.

Meneliti berapa butirkah ragi tempe yang ideal untuk 5 kg buah


Meneliti jumlah pupuk urea yang ideal untuk 5 kg buah
Meneliti jumlah pupuk TSP yang ideal untuk 5 kg buah
Meneliti waktu yang ideal untuk fermentasi

KAJIAN PUSTAKAN
Etanol dihasilkan dari gula yang merupakan hasil aktivitas fermentasi sel khamir. Khamir yang
baik digunakan untuk menghasilkan etanol adalah dari genus Saccharomyces. Kriteria pemilihan
khamir untuk produksi etanol adalah mempunyai laju fermentasi dan laju pertumbuhan cepat,
perolehan etanol banyak, tahan terhadap konsentrasi etanol dan glukosa tinggi, tahan terhadap
konsentrasi garam tinggi, pH optimum fermentasi rendah, temperatur optimum fermentasi sekitar
25-30C serta tahan terhadap stress fisika dan kimia.
Fardiaz (1992), fermentasi etanol meliputi dua tahap yaitu:

1. Pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling sedikit dua pasang atom
hidrogen melalui jalur EMP (Embden-Meyerhoff-Parnas), menghasilkan senyawa karbon
lainnya yang lebih teroksidasi daripada glukosa.
2. Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh atom hidrogen yang dilepaskan
dalam tahap pertama, membntuk senyawa-senyawa hasil fermentasi yaitu etanol.
Hasil optimal yang diharapkan bila dinyatakan dengan persentase berat yang difermentasi
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Etil alkohol 48,4%


Karbondioksida 46,6%
Gliserol 3,3%
Asam suksinat 0,6%
Selulosa dan lainnya 1,2%

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan dari fermentasi
adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya komponen media yang dapat
menghambat pertumbuhan serta kemampuan fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama
fermentasi (Astuty, 1991). Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan selama fermentasi adalah
pemilihan khamir, konsentrasi gula, keasaman, ada tidaknya oksigen dan suhu dari perasan buah.
Pemilihan sel khamir didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan sebagai medium
untuk memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan Saccharomyces cerevisiae. Suhu yang
baik untuk proses fermentasi berkisar antara 25-30C. Derajat keasaman (pH) optimum untuk
proses fermentasi sama dengan pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-4,5.
METODE PENELITIAN
Waktu

Proses merancang dan pembuatan alat destilasi dilakukan mulai januari 2013 selesai 27
maret 2013dengan bimbingan bapak pembimbing pak Araben
Proses percobaan pembuatan Bioethanol dimulai pada 5 maret 2013 sampai 10 maret
2013
Penulisan laporan penelitian dimulai 5 maret 2013 sampai 2 april 2013

Tempat
Dirumah guru pembimbing Jalan Anwar idris komplek taman tanjung permai C 49

Alat alat yang diperlukan


Alat
Derigen

1 buah

Bekas kompor minyak 1 buah


Pipa pvc listrik

1 batang

Elbo pvc listrik 15 buah


Bangku penyangga 2 buah
Kaleng bekas roti 1 buah
Lem pvc 1 tube
Dexton lem besi 1 set
BAHAN
Pepaya yang sudah hampir busuk 2 buah
Pisang 2 sisir
Nenas 2 buah
Pupuk urea 0,5 kg
Pupuk TSP 0,5 kg
Ragi tempe 5 butir

CARA KERJA
1. Semua buah dihancurkan dan ditumbuk didalam wadah (ember) sampai lumat dan halus
sambil diaduk dengan kayu
2. Tambahkan 2 sendok makan pupuk urea dan 1 sendok makan pupuk tsp kedalam bubur
buah tadi
3. Tambahkan 2 butir ragi tape dan diaduk sampai rata benar
4. Tutup wadah dengan plastik dan diikat dengan karet
5. Letakkan ditempat yang gelap dan aman selama 3 hari (72 jam) agar terjadi fermantasi
6. Setelah 3 hari wadah dibuka , fermentasi yang berhasil akan mengeluarkan aroma yang
harum
7. Air dan ampasnya dipisahkan dengan cara memeras dengan kain seperti dalam gambar

8. Hasil pemerasan itu adalah air yang bercampur dengan alkohol


9. Untuk memisahkan air dengan alkohol atau untuk memperoleh alkohol murni maka
diadakan destilasi atau penyulingan
10. Hasil penyulingan adalah alkohol murni atau atau Bioethanol

Daftar pustaka
Astuty, E. D. 1991. Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. UGM. Yogyakarta.
Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utam. Jakarta
Lidya, B dan Djenar, N. S. 2000. Dasar Bioproses. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Maryani, A. 1996. Aktivitas Fermentasi Alkohol dengan Ragi Roti Terimobil. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Pretis, Steve. 1990. Bioteknologi (Diterjemahkan oleh Mogy Thenawidjaya). Erlangga. Jakarta
Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum (Saccharomyces
cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi
Etanol. Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universtas
Brawijaya. Malang.
Said, E. G. 1990. Teknologi Fermentasi. CV. Rajawali. Jakarta
Tambunan, U. S. F. 1995. Peranan Bioteknologi pada Pengembangan Proses Biotransformasi.
Laporan Penelitian BPPT. Jakarta
Wardio, S. P. 1990. Petunjuk Praktek Kimia Industri. Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta
Wijana, S., Kumalaningsih, A. Setyowati, U. Efendi dan N. Hidayat. 1991. Optimalisasi
Penambahan Tepung Kulit Nanas dan Proses Fermentasi pada Pakan Ternak terhadap
Peningkatan Kualitas Nutrisi. ARMP (Deptan). Universitas Brawijaya. Malang.

Anda mungkin juga menyukai