Anda di halaman 1dari 20

Jurnal

SYOK ANAFILAKTIK
DALAM PENATALAKSANAAN
KLINIS
GIGI DAN MULUT
PENYUSUN

Adele Hutapea, Putu Rindra Susila, Putu


Arby
(Kelompok A DM Mojokerto 2013-2015)
PEMBIMBING
Drg. Enny Wilianti, M.Kes
Drg. Theodora, Sp.Ort
Drg. W.D Parmasari, Sp.Ort
1

Sumber Jurnal 1
Anaphylactic shock management in
dental clinics: An overview
Ronak S. Nanavati, Malay Kumar, Tapan G. Modi,
Hemant Kale
Departments of Prosthodontics and
Oral Pathology and Microbiology, Ahmedabad Dental
College and Hospital, Gujarat University, Santej,
Departments of Oral Pathology and Microbiology,
College of Dental Science and Research Centre,
Gujarat University, Ahmedabad, Gujarat, India
Journal of the International Clinical Dental Research
Organization January-December 2013 Vol. 5
2

Sumner Jurnal 2
Allergy to local anaesthetic agents used
in dentistry what are the signs,
symptoms, alternative diagnoses and
management options?
Prepared by UK Medicines Information (UKMi)
pharmacists for NHS healthcare professionals
Before using this Q&A, read the disclaimer at
www.ukmi.nhs.uk/activities/medicinesQAs/def
ault.asp
July 2012
3

PENDAHULUAN
Definisi : Anafilaksis adalah kegawatdaruratan klinis yang spesifik dan akut,
sering berhubungan dengan anestesi lokal,
yang beresiko terhadap morbiditas dan
mortalitas.
Tujuan : memperbarui pengetahuan
pengelolaan entitas dalam profesional gigi
dengan manajemen kedaruratan yang tepat.
Pencapaian jurnal adalah mencegah
berlangsungnya reaksi auto imun sehingga
menyelamatkan jiwa pasien.
4

SYOK ANAFILAKTIK
Dipicu oleh reaksi alergi yang disebabkan
oleh respon sistem kekebalan tubuh yang
abnormal terhadap benda asing.
Zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sistem
kekebalan tubuh sewaktu terjadi reaksi
alergi menyebabkan pembuluh darah
melebar
Akibatnya terjadi penurunan tekanan darah
dan aliran darah ke otak secara mendadak.
5

FAKTOR RISIKO

Memiliki alergi.
Penyakit kardiovaskular.
Penyalahgunaan zat.
Asma dan penyakit pernapasan lainnya.
paparan awal untuk alergi melalui suntikan
(intravena
[IV] obat).
Sering terpapar alergen, terutama jika paparan
diikuti dengan penundaan yang lama dan
kemudian kembali terpapar.
Rendahnya kadar vitamin D
6

REAKSI ALERGI *
Menurut Gell dan Coombs, reaksi
hipersensitivitas dapat dibagi menjadi 4
tipe, yaitu
1.tipe I hipersensitif anafilaktik
2.tipe II hipersensitif sitotoksik yang
bergantung antibodi
3.tipe III hipersensitif yang diperani
kompleks imun
4.tipe IV hipersensitif cell-mediated
(hipersensitif tipe lambat).
(*) Sumber : http://allergycliniconline.com/2012/02/01/imunologi-dasar-reaksi-hipersensitivitas/

HIPERSENSITIFITAS TIPE I &


IV

10

Gejala Hipersensitif
Terhadap
Obat Bius Lokal

Alergi yang timbul akibat reaksi langsung dari pemberian obat


bius lokal obat sering muncul sebagai Tipe I atau Tipe IV

Tipe I; segera reaksi anafilaksis dimediasi oleh IgE antibodi. Tandatanda dan gejala alergi tipe I cenderung terjadi dalam beberapa
menit untuk memberikan injeksi:
Bibir bengkak dan periorbital daerah (angioedema).
Pasien bisa menjadi gusar dan terjadi generalisasi urtikaria dan
pruritus, khususnya dari tangan dan kaki. Gejala lain termasuk
perut kejang, mual dan diare
Dada terasa berat (depresi pernafasan)
Hipotensi disertai peningkatan denyut nadi yang tidak teratur

1.
2.
3.
4.

Tipe IV: reaksi hipersensitif tertunda (lambat) yang dimediasi


oleh sensitivitas oleh peran limfosit:
1. Biasanya terlokalisasi ke tempat injeksi.
2. Umumnya dinyatakan dermatitis kontak
11

SIMPTOM

12

13

JENIS ALERGEN

14

PENATALAKSANAAN

15

16

17

PRINSIP KERJA ADRENALIN

18

KESIMPULAN
1. Penting untuk mengetahui dan
melaksanakan upaya pencegahan terjadinya
reaksi hipersensitivitas.
2. Jika penyebab reaksi alergi tidak diketahui,
pasien harus dirujuk ke klinik spesialis alergi
di mana tes dapat dilakukan untuk
membantu mengidentifikasi kemungkinan
pemicu.
3. Dokter gigi dapat memberikan adrenalin
auto-injektor untuk digunakan dalam
keadaan darurat yang sewaktu-waktu terjadi.
19

TERIMA KASIH
20

Anda mungkin juga menyukai