Anda di halaman 1dari 20
KERANGKA ACUAN KERJA DD. TEROWONGAN SUPLES! BENDUNGAN KARALLOE LATAR BELAKANG 4.4. PENDAHULUAN Daerah Irigasi Kelara Karalloe dengan Iuas area 7.004 ha terletak di Kabupaten Jeneponto yang merupakan selah satu kabupaten dengan pendapatan Perkapita terendah di Propinsi Sulawesi Selatan. Perekonomian dacrah tersebut didominasi oleh pertanian karenanya Daerah Irigasi Kelara Karalloe sangat penting bagi perekonomian setempat. Penyediaan air irigasi dilakukan melalui’ ystem bendung yang dilengkapi dengan Jaringan utama, sekunder, dan tersier. Bendung Kelara terietak di Kabupaten Jeneponto dibangun pada tahun 1970 dan bendung suplesi Karalloe yang terletak di kabupaten Gowa ibangun pada tahun 1982. Namun fungsi jaringan irigasi mengalami Penurunan selama 30 tahun terakhir in Rehabllitasi jaringan utama telah dilakukan melalui proyek SSIMP-iII dari 1998 sampai 2003. Namun demikian, kekurangan air irigasi pada musim kemarau {stap menjadi kendala utama daerah ini sehingga luas tanam hanya mampu sampai sekitar 45% dari total luas areal. Sedang pada musim hujan, potens! ait masih cukup besar sehingga sebagian hanya terbuang kelaut. Hasil studi {erdahulu menunjukkan bahwa peningkatan lebih lanjut jaringen irigesi ini hanya dapat efektif dengan pembangunan bendungan pada §.Karalloe atau pada S.Kelara Pada tahun 2012 telah dilakukan review desain bendungan Karalloe yang terletak sekitar dua kilometer dihulu bendung Karalloe yang ada saat int dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 9700 ha dan meningkatkan intensitas tanam menjadi 250% dengan pola tanam sesual ondisi lapangan dan aspirasi petani Pada desain bendungan Karalloe tersebut belum termasuk desain peningkatan kapasitas Intake Bendung Karalloe dan Saluran Induk Kelara dan Karalloe yang mana pada saat ini hanya mampu mengalirkan debit maksimum # 6 im’'at, terutama pada beberapa terowongan, saluran tertutup dan bangunan talang yang telah ada. Dalam kaltan dengan rencana pengembangan Daerah Irigesi Kelara Karalloe {ersebut, dan setelah selesainya detail desain Bendungan Karalioe pada tahun 2012 maka pada tahun anggaran 2013 Balai Besar Wilayah Sungei Fompengan-Jeneberang melaksanakan Kegiatan Detail Desain Terowongan ‘Suplesi Bendungan Karalloe pada Daerah Irigasi Kelara Karalloe 4.2. NAMA PEKERJAAN Detail Desain Terowongan Suplesi Bendungan Karalioe. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud pekerjaan ini adalah melaksanakan survey, investigasi Bendaanaan Tetowongan Suplesi Bendungan Karalloe termasuk rehabiltae Bendung, Saluran Induk Kelara dan Karalloe beseria bangunan-bangunann; yang dltengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), Tujuannya adalah untuk menylapkan suatu gamber konstruksi yang memenuhi Standar yang berlaku dan dapat dijadikan pedoman pada seat pelaksanaan fisik serta dilengkapi dengan spesifikasi teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), SASARAN ‘Sasaran pekerjaan ini adalah : ~ Tersedianya gambar Konstruksi untuk pelaksanaan fisik ~ Pedoman untuk pelaksanaan kontstruksi berupa Spesifikasi Teknis dan RAB LOKASI KEGIATAN Lokasi pekerjaan terletak pada Daerah Irigasi Kelara Keralloe Kabupaten Gowa ‘dan Kabupaten Jeneponto Propinsi Sulawesi Selatan, SUMBER PENDANAAN itu peleksanan Kegiatan ini dipertukanbiaya kurang lebih Rp-1.100.000.000.-( Satu Milyar Seratus Juta Rupiah) termasuk PN yang dibiayai APBN Rupiah Mumi Tahun Anggaran 2013 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen adalah PPK Perencanaan dan Program Satker BBWS Pompengan-Jeneberang DATA DASAR 2) Bendung Kelara terletak di Sungai Kelara dengan catchment area ») Bendung Karaliow terietak ai Sungai Karalloe dengan catchment area ©) Saluran Induk Kelara * Panjang saluran 10.530 m + Bangunan bagi : 4 bh + Bangunan sadap 15 bh + Bangunan control : 4 bh ‘+ Bangunan pertemuan 1. bh (pertemuan dari S! Keralloe) * Bangunan pembilas 1 bh + Pelimpah Samping 1 bh + Drain inlet 2 bh + Jembatan 5 bh + Jembatan orang : 2 bh * Gorong-gorong pembuang: 11 bh + Talang pembuang 27 bh + Pembuang sitang 2 bh + Terowongan 2 3 bh (60m, 299 m, 860 m) * Gorong-gorong 231 bh ) Saluran Induk Karalloe + Panjang saluran 600m (termasuk talang & terowongan) + Terowongan 1 bh (Panjang 342 m) + Talang 1 bh 8. STANDAR TEKNIS Pd m-18-1995-03 Metode Pengolahan Data Klimatotogi Pa T-02-2006-A Analisis Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal_ pada Bangunan Air Pd T-03.1-2005-A Penyeticikan Geoteknik untuk Pondasi Bang. Air Vol. 4 Pd T-03.2-2005-A Penyelidican Geoteknik untuk Pondas Bang. Air Vol. 2 Pd 7-03.3-2008-A Penyelidikan Geotoknik untuk Pondas! Bang. Air. Vol3 Po T-03-2006-A Pedoman Penyelidikan Geoteknik untuk Pondasi Bang air Vol. 4 Pd T-08-2004-A Peramalan Debit Alan Sungai pi 110-2004-A Pengukuran dan Pemetaan Teristrs Sungai Pd T-40-2000-A Tata Cara Deskripsi Keadaan & Penyeliixan Lapangan pada Pekerjaan Tanah . RSNI M-01-2002 Cara Uii Pengukuran Potensi Keruntuhan Tanah di Lab. SN! 03-1724-1989 Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrauik untuk Bangunan di Sungai SNI 03-2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir SN! 03-2435-1991 Metode Pengujian Laboratorium tentang Contoh Tanah SN 03-2849-1992 Teta Cara Pemetaan Geologi Teknik SN! 03-3422-1994 Metode Pengujian Batas Susut tanah SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Beret Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan Benda Uji SN! 03-3637-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Bebat Tanah Kohesif Kaac22- 1996-03 Metode Pengujian Traxial untuk Tanah Kohosif delam Keadaan Tanpa Konsolidasi dan Drainase NI 03-3961-1991 Metode Pengujian Kadar Sedimen Layang Secara Gravimetric dengan Pengendapan SN! 03-3962-1995 Metode Pengujian Distribusi Butir Sedimen Layang ‘Secara Gravimetric dengan Ayakan SNI 03-4145-1996 Metode Pengujian Berat Jenis Sedimen Layang dengan Piknometer Persyaratan Teknis bagian Pengukuran Topografi PT-02, Standar Perencanaan Irigasi, Ditjen Air, Desember 1986" di Slandar dan pedoman yang digunakan tidak terbatas seperti pada daftar {ersebut diatas tetapi juga menggunakan standar dan Pedoman lain yang ‘erkait dan berlaku. Konsuttan wajib memiliki dan memahami seluruh standar dan pedoman tersebut pekerjaan. ‘STUDI TERDAHULU + Kelara Karalloe Water Management Study, Nippon Koei & Ass, 2001 ~ Kelara Karalloo Dam irrigation Project, Supplemental Report on \migation System Development, Niopon Keel & Ass., 2008 10. REFERENS! HUKUM, ~ _Undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air > Undang-Undang No.18 tahun 1999 tentang Jasa Konstrui ~ Peaturan Pemerintah nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi > Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan vasa Konstruksi ~_ Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2010 tentang Bendungan 11. LINGKUP KEGIATAN 14.1 LINGKUP KEGIATAN Bendungan Karslloe Daerah trigasi Kelara Karalloe ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: ieadiatan A = Pekeriaan Persiapan dan Pengumpulan Data Kesiatan B : Survey Topografi dan Investiges: Kegiatan C : Analisis Hidrologi Kegiatan D : Detail Desain Terowongan Suplesi Bendungan Karalioe fan, Rehabiltasi Bendung sorta Saluran induk Koa Kegiatan E : Estimasi B00, RAB, dan Spesifkasi Teknik 11.2 PENJELASAN PEKERJAAN Kegiatan ini meliputi : * Mobilisasi personil dan peralatan yang diperiukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan konsultan data sekunder. * Pengumpulan dan inventarisasi data-data sekun terdahulu : Laporan-laporan /desain sebelumnya, hasil- hasil expose/ kajian/ seminar dari instansi-instasi terkait Sehubungan dengan kegiatan ini. Pengumpulan Date Klimatotogi, Data Hujan, dan Data pencatatan AWLR, dit-nya, S * Menyusun schedule (jadwal ke lapangan, persiapan Perlengkapan jaeangan yang diperlukan), dan rencana pekerjaan secara keseluruhan. 2. Kegiatan B : Survey Topografi dan investigasi 2.1 Survey Topografi > Pengukuran situasi Bendung Kelara dan Karalloe skala 1:50 > Pengukuran situasi terowongan yang ada skala 1:500 ~ Pengukuran reneana talang baru disamping talang yang ada ~ Pengukuran situasi dan trase Saluran Induk Kelara Karalloe {ermasuk saluran tertutup dan terowongan yang ada, skala 4:2000 ~ Pengukuran tampang panjang dan tampang lintang Saluran Induk Kelara_Karalloe termasuk saluran tertutup dan terowongan yang ada. “= Penguiuran situasielevasi bangunan bagisadap dan bangunan pelengkap. ‘ahap Pekerjaan d: ian Peb ~ Sebelum melaksanakan survai, konsultan terlebih dahulu harus membuat rencana kerja yang detail yang meyakinkan ‘sebagai pedoman untuk kegiatan selanjuinya, ~ Semua kegiatan survai topografi harus menggunakan tit referensi yang sama, sedapat mungkin agar menggunakan titik ‘eferensi dari jaringan triangulasi, Pelaksanasn survai {ofografi harus berpedoman pada “Persyaratan Teknis bagien Pengukuran Topografi PT-02, Standar Perencanaan Irigasi, Ditien ‘Air Desember 1986". Tingkat keteliian surval harue memenuhi standar tersebut. - Pemasangan Bench Mark eanch Mark dipasang pada lokesi Sendung Kelara, Bendung Karalloe (epabila belum ada) dan pada awal dan akhir [erowongan serta pada setiap jarak 2.5 km pada Saluran Induk Kelara Karalloe, Pemasangan Bench Mark (BM) besar ditempatkan didaerah yang aman dan muncul diatas tanah setinggi 20 em ager Mudeh dicari kembal, identifkasi Bench Mark (BM) diatasnya Gipasang baut sedang pada salah satu sisinya dipasang tage! keramik diberi nama / kode sesuai petunjuk direksi - Pengukuran Poligon Alal yang digunakan adalah teodolt type T2 atau lain yang sederajat tingkat keteltiannya. Poligon utama harus diukur dengan metode kring, sedangkan poligon cabang harus diukur dengan pengukuran terikat sempurna pada kedua ujungnya, dengan persyaratan kesalahan penutup sudut max 10°\N dimana N= jumlah fitik polygon, Titik referensi yang dipergunakan adalah titik Bench Mark (BM) yang ada disekitar lokasi pengukuran yang sudah diketahui nilainya atau Tanda Tinggi Geodesi (TT) yang ada dalam peta rupa bumi. Pengamatan matahari dilakukan pagi atau sore pengamatan harus pada BM yang sudah ada maksimun 2 tik atau sesuai Petunjuk Direksi. Pengukuran Waterpass ‘Sebelum melakukan pengukuran, alat ukur waterpas. harus diperiksa kesalahan garis vizimya (alat ukur tersebut harus clkoreksi dengan mempergunakan skrup koreksi garis vizir). lat yang digunakan harus waterpas authomatic Ni2._ Niki NIKZ atau yang setara. Semua titk poligon utama dan cabang harus disipat datar, Pengukuran harus dilakukan secara pulang pergi, tidak diperkenankan secara double stand, dan ketentuan lain yang berlaku secara umum, dengan syarat kesalahan max 8mmvD dimana D = jumlah jarak dalam Km. Pengukuran situasifrase, profil melintang dan memanjang Saluran Induk Kelara dan Karalloe. Pengukuran profil diukur dengan mempergunaken alat ukur waterpas Authomatic ‘kecuali untuk daerah yang tidak memungkinkan boleh menggunakan alat ukur Theodolith To. Pengukuran tampang lintang dilakukan pada tiap 50 m. Pengukuran Situasi Bendung Pengukuran situasi bendung dilakukan dengan site survey sepanjang 300 m kehulu dan 300 m kehilir. Elevasi mercu bendung, ketinggian ambang penguras dan pengambilan, elevasi dekzerk dan elevasi penting lainnya harus disipat dater dengan tepat. Lebar mercu benuung, lebar pintu penguras dan pintu pengambilan serta dimensi bendung lainnya harus diukur dengan teliti menggunakan pita ukur baja. Untuk bendung Karalloe periu dilakukan pengukuran tampang jintang sungai sepanjang 300 m kehulu dan 300 m kehilir dengan interval 50m, Pengukuran situasi bangunan bagi/sadap dan bangunan pelengkap Apablia gambar bangunan sudah tersedia maka per ditakukan pengecekan elevasi ambang bangunan bagi dan sadap, ketinggian mercu bangunan pengukur debit dan elevasi bangunan saluran sebelah hulu dan sebelah hilir bangunan harus disipat datar dengan tepat. Untuk tuluan pengukuran Sipat datar ini iokasi harus bersih dari endapan lumpur. Perhitungan koordinat dan elevasi Semua pekerjaan dititung sementara harus — selesai dilapangan ‘sehingga kalau ada kesalahan dapat segera Clulang untuk dapat diperbaiki saat itu juga Hitungan polygon dan sipat datar digunakan hitungan perataan engan metode yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan Pada gambar skstsa kerangka utama harus dicantumkan hasil hitungan 7 Salah penutup sudut polygon dan jumiah titiknya * Salah lincar polygon beserta harga tolera: + Jumiah jarak * Perhitungan dilakukan dalam proyeksi Penggambaran * Tampang memanjang dan melintang saluran © Gambar diatas kertas kalkir ukuran A1 (594 x 841 mm) © Tampang memanjang dan situasi digambar datam satu lembar kertas kalkir dengan ketentuan: + Situasi skata 1 : 2000 * Tampang memanjang skala horizontal 1 2000 dan skala vertical 1 - 100 © Tampang melintang digambar dikertas kalkir dengan ketentuan : + Skala horizontal 1 : 100 "Skala vertical 1 : 100 ‘+ (Gambar Bangunan Semua bangunan eir pada jaringan irigasi yang ada harus cigambar dalam skala 1: 100 dengan dimensi seeuai kenyataan dilapangan, 1 Gamber silang untuk grid dibuat setiap 10 em "Sambar konsep harus dilakukan diatas Kertas putlh yang telah disetujui Direksi * Semua BM dan titk TTS (tik pengikat) yang ada diapangan harus digambar dengan legenda yang telch citentukan dan dilengkapi dengan slevasi dan koordinat * Pada tiap interval (lima) garis kontur dibuat tebal dan ditulis angka elevasinya * Pencantuman legenda pada gambar harus sesuai dengan ‘apa yang ada dilapangan * Penarikan kontur lembah / alur atau sadel bukit harus ada data elevasinya * Detail penggambaran sungai herus lengkap terutama disekitar lokasi bendung yang ada * Garis sambungan (overlap) peta sebesar 5 om * Tiik pengikat / referensi peta harus tercantum pada peta dan ditulis dibawah legenda * Pada peta skala 1 : 500 untuk pemetaan detail dilokasi 5 bendung, talang dan terowongan, interval kontumya 0,5 m 3 digambar pada kertas transparan stabil Gambar kampung dan sungai harus diberi nama yang jelas Gambar kampung, sawah, rawa harus diberi batas Lembar peta harus diberi nomor urut yang jelas dan teratur Format gambar etiket peta harus sesuai dengan ketentuan Yang telah ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan * Sebelum pelaksanaan memuleipenggambaran harus asistensi dahulu kepada Direksi (Bagian Pengukuran) * Titic polygon utama, polygon cabang dan polygon raai digambar dengan system koordinat * Somua gambar harus —sesuai_ dengan Standar Prencanaan ligasi, Ditjen Air, Desember 1986 (KP.07) ~ Pencetakan/ penjiidan : Gambar pengukuran, laporan Pengukuran, Buku Data Ukur, Diskripsi Bench Mark 2.2 Survey Investigasi + Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah, - Penyelidikan Laboratorium 1 al loa dan ka Tan ~ Pekerjaan Pemboran- inti dengan “Double Tube core Barrel” pada lokasi sebagai berikut * fencana tambahan terowongan-t :2titik @ 80 m ‘+ rencana tambahan talang 23 tik @ 70m * fencana tambahan terowongan-2 :2 tik @ 80 m ‘* fencana tambahan terowongan-3 : 3 tik @ 110 m * _fencana tambahan terowongan-4 : 4 tik @ 85 m Kedalaman pemboran total 425 m. ~ Penyimpanan conton ~ Uji Insitu_dalam lubang bor saat pemboran (Standart Penetrasi Test dan Test Permeabilitas) + Pemasangan patok beton ~ _ Penyelidikan mengenai keadaan air tanah Uraian Pelaksanaan Pemboran Int Pemboran inti dimaksudkan untuk mendapatkan informasi karakteristik geologi yang terdapat dibawah Permukaan tanah secara langsung melalui core/inti yang diambil, terutama untuk mengetahui jenis bahan Gan stratigrafinya, dan jika dibuat penampang melalui {itt pemboran yang ada dapat diinterpretasikan kondisi siruktur geologinya. + Penentuan lokasi titk bor serta kedalamannya harus Mendapat persetujuan Pengguna Jasa. Apabila dalam pelaksanaan muncul kendala atau pertimbengan lain sehingga harus mengubah okasi tik ~maupun kedalamannya maka harus dilaporkan kepada Direks| untuk mendapatkan persetujuan, Pengeboran menggunakan bor mesin rotary driling denis Small Skid Mounted Spendie Rotari Drier dengan kemampuan yang disesuaikan dengan kebutuhan, Untuk lubang bor dengan kedalaman lebih dari 25 m hrarus digunakan YBM YSO 1 H atau setara sedangkan untuk lubang bor dengan kedalaman Kurang dari 25 m Sigunakan YBM 05 atau setara. Mata bor/bit harus menggunakan jenis NX. Pada bagian yang mudah runtuh harus dipasang casing pengaman, sedangkan sampel yang diambil dimasukkes: kedalam kolom plastic transparan Core barrel yang digunakan berasal dati jenis triple Core barel atau disesuaikan dengan formasi yang ada, Polaksanaan pemboran harus diawasi oleh seorang Geologist yang bertanggung jawab terhadap deskripst log bor serta kualitas kelancaran pemboran Geologist harus menghentikan pemboran jika dianggap cukup: atau menambah kedalaman pemboran sesuai Kebutuhan. Meskipun kedalaman pemboran tidak sesual dengan yang direncanakan asalkan total kedalaman pemboran tetap sesuai dengan jumlan kedalaman. Pengehentian dan atau penambahan kedalaman pemboran harus disetujui oleh Pengguna vasa. Geologist harus menentukan metode pemboran yang diterapkan oleh Juru Bor sehingga didapat inticore yang baik (Core Recovery 90 - 100%) Jura bor harus membuat catatan arian yang Meneantumkan tanggal pelaksanaan, hari, kondisi ‘cuaca, jam kerja, jam istirahal, kegiatan pemboran pada hari yang bersangkutan, kemajuan core terambil, kendala yang ada daniain sebagainya, Core yang terambil harus langsung dideskripsi kemudian dimasukkan kedalam core box. Apabila terjadi core loss agar dijelaskan secara teknis dan pada core box diberikan tanda sesuai_ dengan Kedalamannya, Namun pada hakekatnya core recovery ‘akan dijaga agar berkisar antara 90 ~ 100%. Deskripsi core meliputi jenis baluan, nama batuan, warna, tingkat pelepukan dan lain-lain dan agar dibuat pula log bomya yang mencantumkan pula core fecovery, rock quality designation (RQD), Permeabiltas, nilal lugeon dan nilai SPT untuk setiap lubang bor. Core hasil pemboran harus disimpan di dalam core box (tkuran 0,60 m x 0.10 m x 1,00 m) yang kuat dan diberi 10 [abel yang jelas dengan mencantumkan nama proyek, lokasi, nomor titk bor. tanggal pelaksanaan, total kedalaman, interval kedalaman dan pelaksena Pemboran dengan jelas dan tidak mudah terhapus (licat). Setiap core di dalam core box (liap Kemajuan § meter) akan di foto secara tegak lurus sehingga foto @ core tampak jelas. ~ Khususnya untuk interval yang kosong (tidak ada Corenya), misalnya karena diambil untuk contoh di 3 laboratorium, maka di dalam core boxnya agar dibe : keterangan, ~ Setelah selesai_pemboran, lubang ditutup dengen Konstruksi palok beton cukup kuat dengan ukuran 20 om x20 em x 40 cm dan tengahnya diberi pipa paralon untuk keperluan control atau pengecekan muka ait fanah. Pada patok tersebut akan dicantumkan nomor titik bornya, ‘Uralan Uil Insity Dalam Lubar Bor Saat Pemboran : )) Pelaksanaan SPT: ~ Uji Penetrasi Standar (SPT) dimaksudkan untuk mengetahui kepadatan relative dari tanahvbatuan pada kedalaman tertentu di lapangan sekaligus untuk mendapatkan sampel yang representative untuk ‘mendapatkan identifiasi tanah/batuan bersangkutan ~ SPT dilakukan pada lubang bor dengan penyebaran dan interval titk uji ditentukan berdasarkan kebutuhan desain dan kondisi geologi setempat. Dalam hal ini Konsultan agar minta persetujuan Direksi Pekerjaan, > SPT dilakukan dengan menggunakan hammer seberat 83.8 kg dengan tinggi jatuh 75 sm dengan jatunan ‘tomatis serta menggunakan split spoon sampler > Setiap tik ui dtakukan sebanyak 3 (tiga) hitungan N, yaitu Nt, N2 dan N3 dimana N adalah suatu nilei yang menunjukkan jumiah atau banyaknya pukulan hammer untuk memasukkan sampler sedalam 15 cm. Contoh tanah yang terambil harus dideskripsi sebagaimana layaknya core, kemudian dimasukkan kedalam kantong Plastic khusus dan disimpan di dalam core box. ~ Ika dalam 8 (lima) kali pukulan hanya masuk kurang dari 2 cm atau membal, maka SPT pada tik tersebut bisa dihentikan namun harus dapat diinterpolasikan nilai N-nya. > Nila N yang didapat akan dibuat grafknya pade log bor. ~ Untuls titk-titk lain dalam satu lubang bor yang tidak Gilakukan SPT, nilai N-nya diinterpretasikan dari jens dan sifat batuan dari hasil deskripsi dan hasil pengujian SPT pada jenis dan batiian yang cama, i ji) Pelaksanaan Test Permeabil ~ Uji permeabilitas diiakukan setiap 1,5 —3,0 m atay ‘Sesual petunjuk Diteksi lapangan ~ Metode uji permeabiltas (uji packer atau faling/costant head, ll, disesuaikan dengan karakteristika tanah Review hasit-hasil studi hidrologi sebelumnya - Water Requirement - Water Availability - Water Balance ~ Design flood dan Design PME 4. Kegiatan D : Detail Desain Terowongan Suplesi Bendungan Karalloe dan Rehabilitasi Bondung serta Saluran Induk Kelme dan Karalloe 2) Detail Desain Terowongan Suplesi Bendungan Karalloe * Pada Saluran Induk Karalloe sudah ada 1 terowongan dengan anjang 342 m dan pada Saluran Induk Kelara sudah ada $ {erowongan dengan panjang masing-masing 80m, 299m dan 860m. * [nventarisasi dan identifkasi kondisi terowongan yang ada, dan periksa kapasitas pengaliran debitnya serta kondisi struktur yang ada * Pil alternative untuk peningkatan kapasitas terowongan yang ada, yeitu terowongan yang ada diperbesar atau membangun terowongan baru disamping terowongan yang ada + Pemilhan alternative harus mempertimbangkan aspek teknis (Kondisi topografi, geologi dan metode peleksanaannya), aspek blaya dan masalah penyediaan air untuk petani selama waktu pelaksanaan konstruksi, * Penylapan gambar desain terowongan lengkep dengan gambar detailnya termasuk tie penopang dan lining yang ‘akan digunakan berdasarkan kondisi batuan dari hasil penyelidikan geologi 12 ») Desain Rehabilitasi Sendung Kelara {nventarisasi dan identifkasi kondisi bangunan yang ada, termasuk pintu-pintu intake dan penguras Pengecekan kapasitas bendung terhadap debit banjir rancangan Penyiapan gambar desain rehabiltas| ©) Desain Rehabilitasi Bendung Karalloe lnventarisasi dan identifkasi kondisi bangunan yang ada, termasuk pintu-pintu intake dan penguras Pengecekan kapasitas bendung terhadap debit banjir rancangan Pengacekan kapasitas pintu intake yang ada untuk Mengalirkan debit rencana guna mengairi areal irigasi 9700 ha Penambahan alat ukur debit diilirpintu intake Perhitungan hidrois bendung dengan mempertimbengkan Penambahan alat ukur debit yang dapat mengakibatken kenalkan elevasi mercu bendung yang ada, Perhitungan dan control stabilitas bangunan Penyiapan gambar desain rehabiltasi bendung 9) Desain Rehabiltasi S aluran Induk dan bangunan- bangunannya Saluran Induk Karalloe * Mulai dari bendung Karalloe sampai dengan bangunan Pertemuan dengan Saluran induk Kelara, + Ruas saluran yang terbuka hanya dari hil ke mulut saluran tertutup/terowongan dan dar hr talang Sampai bangunan pertemuan. Ruas dihulu talang berupa terowongan. + Perlu ditingkatkan kupasttasnya untuk mengairi areal 9700 ha ‘Saluran Induk Kelara © Berawal dari Bendung Kelara sampai bangunan ekhir Saluran induk ialah bangunan bagi/sadap BK.16 © Pada saluran induk Kelara ini terdapat beberapa rues Saluran tertutup dan tiga ruas terowongan selain beberapa angunan sadap dan gorong-gorong pembuang silang den bangunan pelimpah samping © Pada kegiatan desain rehabilitasi ini peru dipikirkan dengan teliti rencana peningkatan kapasitas saluran dan Saluran tertutup termasuk metode pelaksanaannya, karena Petani DI. Kelara Karalloe tetap membutuhkan air untuk Keperluen rigasi sawahnya pada saat pelaksanaan 3 €) Desain Talang * Inventarisasi dan identifikasi kondisi talang yang ada dan Periksa kapasitas pengalican debitnye, * Untuk meningkatkan kapasitas talang sehingga dapat mengairi areal 9700 ha maka sebaiknya direncanakan talang baru disamping talang yang sudah ada. * Perhitungan struktur pondasi talang harus mempertimbengkan basil penyelidikan geologi di lokasi tersebut. * Apabila direncanakan talang beton maka harus mengikuti Persyaratan yang beriaku saat ini. 5. KegiatanE : Estimasi Volume Pekerjaan, RAB dan Spesifikasi Teknik Estimasi Volume Pekeria: Dalam melakukan estimasi volume pekerjaan ini selain volume ekerjaan konstruksi termasuk juga pembebasan tanah yang terkena Pelebaran saluran, saluran tertutup, jalur tambahan talang dan terowongan dengan mempertimbangkan dari data data Nilal Jual Objek Pajak (NJOP) dan harga pasar yang ada di lokasi Secara keseluruhan perhitungan volume pekerjaan dimulai sejak ekerjaan engineering, konsiruksi saluran, bendung dan bangunan Pelengkap lainnya, hingga pekerjaan operasi dan pemeliharaan Rencana An : ~ Mengumpulkan data haga upah, bahan dan alat di lokasi pekerjaan atau sekitarnya berdasarkan data dari insiansilpabrikan terkait > Melakukan analisa harga satuan untuk measing-masing jenis Pekerjaan ~ Melakukan perhitungan rencana anggaran biaya berdasarkan estimasi volume pekerjaan konstruksi ~ Melakukan perhitungan biaya pembebasan lahan ~ Melakukan perhitungan biaya keseluruhan dati kegiatan studi, Gesain, konstruksi, biaya pergantian sampai dengan biaya operasi Pemeliharaan guna perhitungan analisa ekonomi nantinya 12. KELUARAN 1. Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konsultan dlwajibkan untuk menerapkan jaminan MUTU (Quality Assurance) sesuai edaran Bidang Pengairan Ditjen SDA, konsultan ‘ualifkasi menengah dan besar diwajibkan untuk menerapkan Sistem Jaminan Mutu dalam bentuk pembuatan Rencana Mutu Kontrak (RMK), RMK ini harus diselesaikan sebelum pembuatan laporan pendahuluan Untuk dibahas bersama dalam diskusi, RMK ini harus diklarifkasi oleh Core Team jaminan Mutu dan disetujui oleh PPK Program & Perencanaan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan- Jeneberang 4 2 ch ~ _RMK ini harus diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 15 (Lima belas) rangkap. Laporan Pendahuluan (inception Report) Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya berisi : + Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh. + Mobilsasi tenaga abi dan tenaga pendukung lainnya, * _Jadual kegiatan penyedia jasa, Draft laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPM ditebitkan sebanyak 15 (ima belas) buku laporen untuk didiskusikan dan sebanyak 5 (lima) buku laporan yang telah diperbaiki berdasarkan hasil diskusi. Laporan Bulanan ( Monthly Report) Laporan bulanan sekurang-kurangnya berisi : + Kemajuan pekerjaan periode sebelumnya + Permasalahan yang dihadapi + Rencana kegiatan bulan berikutnya + _Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan Laporan ini harus diserahkan selambatlambatnya tanggal 25 setiap bulan ‘sebanyak § (lima) buku laporan, Laporan Pertengahan ( Interim Report) Laporan pertengan sekurang-kurangnya berisi : + Kemajuan pekerjaan ‘+ Hasil survey dan penyelidikan Heel ean tema okasi rencana bendungar/bendung den system planning [asi Sementara pelaksanaan pekorjaan harus diaporkan eclomtee Laporan Akhit Sementara ( Draft Final Report) Seluruh proses dan hasil pekerjaan dituangkan kedalam Laporan Akhir Sementara yang terdiri dari seluruh bagian pekerjaan, pemecahan yang telah dilskukan serta_kesimpulan — kesimpulan’ sementara ae) diserahterimakan kepada Direksi Pekerjaan dalam Rangkap 1 (Lima bolas) yang dinarapkan dapat didiskusikan paling lambat 2 (dua) minggu Sebelum masa kontrak berakhir. Laporan Akhir Sementara akan dibares oleh Konsultan bersama — sama Direksi Pekerjaan dan instansiterkat, Laporan Akhir ( Final Ropert) 15 1. Ringkasan Laporan (Summary Report) 4 Ringkasan laporan dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa a dibutuhkan untuk pelaksanean, 2. Laporan Penunjang masing-masing terdiri dari @) Buku Ukur = 2 Rangkap »)’ Laporan pengukuran dan deskripsi BM = 5 Rangkap ©) Nota Desain = 5 Rangkap @) Laporan Geologi dan MekanikaTanah = § Rangkap a ¢) Leporan Anelisa Hidrolog! dan Keseimbangan Ai = § Rangkap ) Daftar Volume pekerjaan = § Rengkap 9) RAB dan Analisa Harga Setuan = 5 Rangkap hn) Dokumen Tender / Spesifixasi Teknik = 5 Rangkap }) DokumentasiFoto-foto = 5 Rengkap 3. Gambar-gambar terdiri dari: 4 + Kalkir Ukuran At = 4 Rangkap > Getak Biru Gambar Ukuren A1_= 5 Rangkap > Gambar Ukuran A3 (Copy) = 10 Rangkap 4. Ekstemal Hardisk yang berisi seluruh laporan = 1 Buah dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan. AS PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 8) Peralatan, Akomodasi dan Ruang Kantor Pemilik pekerjaan didak menyediakan peralatan, akomodasi dan tuangan Kantor sertaperlengkapannya sehingga perlu disediakan sendii oleh Penyedia Jasa, 3 5) Laporan dan Data ;aperan dan data yang berksitan dengan, pekerjean ini dapat diperoleh 5 informasi melalui Dinas PSDA Propinsi Sulawesi Selatan aten proyek/instansi terkait lainnya. ©) Personil Cem pekerjaan akan menunjuk pejabatipetugas selaku Direksi dan Supervisi Pekerjzan yang akan mendampingi dan mengawast seone : langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi, ©) Fasiltas yang disediaken oleh pemilik pekerjaan yang dapat digunakan oleh Penyedia Jasa. Pemilk pekerjaan akan membantu kebutuhan data yang tersedia bila ada, 4 bile tidak ada dapat mencari sendiri pada instansillembaga terkait 14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI Penyedia Jasa / Konsuttan harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanean Pekerjaan, antara lain terdiri dari: ®) Kantor lengkap dengan peralatan yang dipertukan untuk. polaksanaan jajpert « Peralatan gambar, peralatan tulis dan barang-barang habis pakal ‘ainnya. Kantor harus berdomilisi di kota Makassar. ) Perlatan pengukuran yang memenuhi standard presisi yang diperlukan dan telah direkomendasi oleh Direksi Pekerjaan. ©) Fesiitas transportasi termasuk kendaraan bermotor toda ‘empat dan roda @) Biaya pengadaan tenaga harian dan pemhantu, pomouaten serla Pelaksanaan pekerjaan, ©) Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi proyek (sudah termasuk aio dalam Blaya Langsung Person) ‘)Penyedia Jasa harus menyediakan base camp (Kantor lapangan) di dekat J lokasi pekerjaan, 3 18. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan yang diperiukan untuk menyslesaikan Pekerjaan ini adalah selama 210 (dua ratus sepuluh) hari terhitung sejak diterbitkan Sucr Perintah Mulai Kerja (SPMK). 18. _PERSONIL Personil konsultan harus memenuhi syarat-syarat seperti tersebut dlbawah ini: 16.1. Tenaga Ahli 1. Ketua Tim (Team Leader ) (7 WM) Ketua Tim disyeratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata dua (S2) Sumber Daya Air/Sipi, berpengalaman dalam bidang Sip fubbidang Jasa Nesehat den Desain Enjining pekerjaan Teknik Sip Keairan sekurang-kurangnya’ 8 (Dslapan) tahun, dan memilk serifkat Keahlian, serta penah menjadi Ketua Tim, tugas ulamanya adalah memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan selama 7 bulan penuh sampei dengan 3 pekerjaan dinyatakan selesai 3 Mempunyai Tugas dan tanggung jawab minimal sbb: * Membuat rencana pelaksanaan keseluruhan pekerjaan dan fanggung jawad tim konsultan dilapangan untuk memperoleh hasil 4 yang memuaskan baik dari segi teknis, administarasi ataupun : Pembiayaan ~ Melakukan pengawasan , koordinasi dan memberikan bantuan kepada tim desain konsultan = Menyelenggaraken koordinas’ hubungan kerja dengan pihak Pengguna jasa dan instansi lain yang terkait guna menunjang kegiatan proyek, baik melalui diskusi maupun rapat teknis. 7 3. > Memementau dan mengevaluasi pelaksanaan dan _kinerja Pekerjaan. > Mengkaji dan menyetujui taporan desain yang disusun oleh ‘masing-masing tenaga ahli ~ Menyiapkan laporan-laporan seperti laporan awal, laporan kemajuan pekerjaan, laporan pertengahan, laporan akhir dan ‘semua laporan-laporan penunjang, Tunnel Engineer (3 MM) Tenaga Ahi yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik SipliPengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekurang- kurangnya 6 (enam) tahun sebagai Tunnel Engineer (Ani Terowongan) dalam perenicanaan terowongan sesuai standar ‘dan Spesifkasinya serta memiliki sertifkat keahlian di Bidang Keairan yang dikeluarkan oleh LPUK dengan jumlah waktu penugasan 3 MM Mempunyai Tugas dan tanggung jawab minimal : ~ Melakukan inventarisasi dan identifkasi Kondisi terowongan yang ada > Menghitung debit maksimu yang bisa mengalir melalui terowongan ~ Mengkali lokasi dan letak terowongan dan alternative peningkatan kapasitas terowongan yang ada dan memilih alternative terbaik ‘sesuai dengan kondisi topografi dan hasil investigasi geologi dan apek-aspek lainnya, > Melakukan desain terowongan alternative terpilih, termasuk ™menghitung hidrauls dan stabiltas struktur terowongan ~ Menyiapkan laporan hasil pekerjaan desain terowongan termasuk metode pelaksanaannya dengan mempertimbangkan aspek teknis ‘maupun aspek non teknisnya, ~ Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Team Leader DesainiIrrigation Engineer (5 MM) Seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) dengan pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun dalam bidang desain di bidang teknik irigasi, serta memiliki sertfikat keablian dibidang sumber daya cir yang dikeluarkan oleh LPJK. Jumiah waktu penugasan 5 MM ‘Mempunyai tugas dan tanggung jawab minimal : ~ Mengumpulkan data, studi terdahulu, informasi — infromasi yang diperlukan untuk desain bendung, saluran induk dan bangunan- bangunannya. ~ Melakukan Desk study dengan cara mempelajari data-data yang terkumpul dan menganalisanya ~ Melakukan desain rehabilitasi bendung dan saluran induk beserta bangunan-bangunannya termasuk talang berdasarkan data topografi dan geologi yang ada. - Membuat laporan desain ~ Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Team Leader 18 4. Geodetic Engineer (2 M/M) Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah seorang lulusan Sarjana Geodesi Strata satu (S1) yang berpengalaman kerja sekurang- kurangnya 4 (empat) tahun dalam pemetean atau pengukuran di bidang sumber daya air, serta memiliki sertiikat Keablian geodesi yang dikeluarkan oleh LPJK dengan jumlah waktu penugasan 2 MM. Mempunyai Tugas dan tanggung jawab minimal: ~ Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan pengukuran bersama- ‘sama dengan Direksi Pekerjaan ~ Menetapkan titik referensi pengukuran dengan persetujuan Direksi Pekerjaan ~ Mengatur dan memberikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan Pengukuran ~ _Melakukan pengecekan hasil pengukuran dan penggambaran ~ Menylapkan titiktk referensi di sekitar lokasi tiap bangunan serta menyiapkan daftartitik control BM (x,y,2) beserta deskripsinya ~ Melakukan perhitungan hasil pengukuran + Membuat laporan hasil pengukuran ~ Dalam meiaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Team Leader Hidrologist (2 MM) ‘Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Pengairan/Sipil Strata satu (S1) yang berpengalaman kerja sekurang- kurangnya 4 (empat) tahun dalam bidang sumber daya air, dan ‘memiliki sertifikat keahlian dibidang sumber daya air yang dikeluarkan oleh LPJK dengan jumiah waktu penugasan 2 MM, Mempunyai tugas dan tanggung jawab minimal : > Mengumpulkan data, studi terdahulu, informasi — informasi yang diperlukan untuk study hidrologi bendungan ~ Melakukan desk study dengan cara mempelajari data-date yang terkumpul dan menganalisanya, serta melakukan review dari ‘study-study sebelumnya. ~ Melakukan perhitungan perbaiken-perbaikan data _hidrologi sebelum melakukan analisa perhitungan selanjutnya, ~ Melakukan analisa/perhitungan ulang Water Requirement, Water Availability, Water Balance, Design flood. ~ Membuat laporan penunjang hidrologi ~ Dalam melaksanakan tugas berfanggung jawab kepada Team Leader Geologist (3 M/M) Tenaga Anli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Geologi Strata satu (S1) yang berpengalaman kerja sekurang- kurangnya 4 (empat) tahun cibidang penyelidikan dan investigasi ‘geologi teknik untuk bangunan ait, serta memilki sertifikat keahlian Geolog! yang dikeluarkan oleh LPJK dengan jumiah waktu penugasan 3M. E Mempunyai Tugas dan tanggung jawab minimal antara lain: - Mengumpulkan laporan dan data-data geologi terdahulu dan berbagai data geologi terkait lainnya yang dapat diperoleh dari berbagal studi yang pernah dilakukan serta dari sumber-sumber lain, ~ Melakukan kaji ulang dan evaluasi terhadap laporan-laporan geologi/geologi teknik terdahulu serta program. surval_ dan investigasi lanjutan mencakup penentuan metode kerja = Membuat rencana pelaksanaan pemboran bersama Direks! Pekerjaan ~ Menentukan lokasi titictiic pemboran, metode pengambilan sample serta uji lapangan dan uji laboratorium bersama dengan Direksi Pekerjaan. ~ Mengawasi pelaksanaan pemboran dan melakukan deskripsi log bor - Membuat evaluasi dan laporan mengenai hasil survai dan investigasi geologiigeologi teknik termasuk saran dan Pertimbangan terkait dengan pembuatan desain rinci talang dan terowongan serta permasalahan geoteknik fainnya yang dapat mengancam keamanan pelaksanaan terowongan. ~ _ Menghitung dan menetapkan koefisien/parameter hasil investigasi geologi yang dapat digunakan dalam perencanaan struktur bangunan atau pondasi bangunan. ~ Membuat profil geologi untuk arah melintang/memanjang talang dan terowongan. ~ Dalam melaksanaken tugas bertanggungjawab kepada Team Leader Cost Estimator (3 M/M) Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Seorang lulusan Sarjana Teknik SipilPengairan Strata satu (S1) dengan pengalaman kerja sekureniy- kurangnya 4 (empat) tahun, dalam bidang sumber daya air, serta ‘memiliki sertifkat keahlian SDA yang dikeluarkan oleh LPJK. Jumlah waktu penugasan 3 MM, Mempunyai Tugas dan tanggung Jawab minimal : ~ Mengumpulkan daftar harga upah, bahan dan alat dari instansi terkait atau pabrikan tertentu. ~ Menghitung analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan - Bekerja sama dengan Desain engineer dalam melakukan Perhitungan besamya volume pekerjaan, dan besamya biaya masing-masing iter pekerjaat ~ Membuat laporan penunjang estimasi volume pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta Analisa Harga Satuan pekerjaan. - Membuat dokumen tender dan spesifikasi teknik ~ Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Team Leader 18. | 16.2. Tenaga Sub Ahli/ Teknisi dan Tenaga Pendukung Tenaga Sub Abii / Teknisi dan Tenaga Pendukung lainya disesuaikan dengan kebutuhan, PRODUKS! DALAM NEGERI ‘Semua kegiatan jas konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri ALIH PENGETAHUAN Apabila dipandang perlu oleh Pemilik Pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus mengadakan pelatinan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan Substansi peleksanaern pekerjaan dalam rangke allh pengetahuan kepada stafipetugas dari Pemilik Pekerjaan. Makassar, Desember 2012 PPK Perencanaan dan Program Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pompengah-Jeneberang /- Muh. I NiP.19700912199880 31008

Anda mungkin juga menyukai