METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
Glukosa darah sebelum dapat digunakan oleh selsel tubuh harus terlihat dahulu ditransportasi
melalui membran sel masuk ke dalam sitoplasma
seluler. Apabila pada saat itu sejumlah besar
insulin disekresikan oleh pancreas, maka
transportasi glukosa darah akan dipercepat.
Segera setelah berada di dalam sel, glukosa akan
bersenyawa dengan ATP dan sebagai hasil akan
terbentuk glukosa 6 fosfat, ADP dan hidrogen.
Glukosa 6 fosfat setelah mengalami serangkaian
reaksi kimia di bawah pengaruh enzim fosforilase
akan berubah menjadi glikogen.
Glikogen
Insuline :
akan menaikan transportasi glukosa dan monosakarida yang lain ke dalam
sel.
Epinephrine dan glukosa :
merupakan bahan pengaktif enzim fosforilase. Dengan demikian kedua
hormon ini kerjanya mempercepat glikogenolisis..
Corticotropin (ACTH) dan hormone glucocorticooid :
apabila karbohidrat sudah tidak mampu lagi mensuplai energi, maka
corticotrophin akan memacu cortex adrenal sehingga akan disekresikan
sejumlah besar hormon glucocorticoid (terutama cortisol) yang akan
menyebabkan terjadinya mobilisasi asam amino sel. Di dalam hati asamasam amino ini akan mengalami deaminasi dan dikonversi menjadi glukosa.
Tiroksin :
Hormon yang disekresikan oleh kelenjar thiroid ini akan menaikkan
mobilisasi asam amino sel. Selain itu juga gliserol dari depot lemak. Asam
amino dan gliserol akan ikut aliran darh dan akhirnya akan masuk ke hati. Di
dalam hati masing-masing akan dikonversi menjadi glukosa.
METABOLISME LIPIDA
Jaringan Adiposum
Insulin :
tiadanya insulin menyebabkan terjadinya
penekanan penggunaan glukosa. Akibatnya akan
menaikkan mobilisasi ALB dari depot-depot
lemak dan jaringan. Hal ini disebabkan karena
insulin mempunyai efek mempergiat
pengambilan glukosa darah oleh jaringan
adiposum yang akan mengkonversikannya
manjadi trigliserida
Epinephrine dan norepinephrine :
keduanya berpengaruh langsung terhadap
mobilisasi ALB.
Glukogen :
hormon ini mempunyai efek ketogenik,
karena pengaruhnya menaikkan
permeabilitas membrane sel jaringan
adiposum. Akibatnya mobilisasi ALB akan
naik. Di samping itu juga memacu
keluarnya enzim lipolitik (lihat biokimia).
Sintesa Lipida
Obesitas
Fosfolipida
Kholesterol
METABOLISME PROTEIN
Proses Dekarboksilasi
Hiperinsulinisme
Kadang-kadang pada anjing juga
diketemukan gangguan metabolisme yang
gejalanya mirip seperti hipoglikemia.
Sebenarnya anjing tersebut terserang
tumor ganas pada pankreasnya (karsinoma
insuler). Akibat adanya karsinoma ini
insulin akan disekresikan secara berlebihan.
Dengan demikian akan terjadi hipoglikemia
(mengapa?).
Diabetes mellitus
Diabetes mellitus diketemukan pada sapi, kuda, babi
dan kambing, anjing dan kucing. Hewan yang paling
sering menderita diabetes mellitus adalah anjing dan
kucing. Penyebab pokok terjadinya diabetes mellitus
adalah defisiensi insulin yang berakibat kemampuan
tubuh untuk memanfaatkan glukosa menjadi menurun.
Dengan kurangnya atau tidak adanya insulin di dalam
darah berakibat (1) hati tidak mampu menyimpan
glikogen dan (2) frekuensi glukonegenesis akan naik
(mengapa?). Efek sekunder yang akan diderita oleh
penderita diabetes mellitus adalah pelemakan hati
lipomia dan ketosis (kecuali pada sapi, mengapa).
Sedang efek primernya akan terjadi hiperglikemia.
Pelemakan Hati
ACTH; hormon ini akan memacu cortex adrenal yang akan mensekresi glucocorticoid.
Pengaruh dari sekret ini menyebabkan naiknya mobilisasi protein jaringan yang akan
mengakibatkan naiknya kecepatan glukoneogenesis hati. Di samping itu ACTH juga
berfungsi menaikkan lipolisis jaringan adiposum.
STH; hormon ini bersama-sama ACTH akan berfungsi menaikkan lipolisis jaringan
adiposum. Tetapi bersama-sama dengan glukocorticoid, berfungsi untuk
menghambat terjadinya anabolisme dan deposisi protein. Dengan demikian maka
terdapat kerja sama antara ACTH, STH dan glukocorticoid pada hewan (khususnya
sapi perah berproduksi tinggi) hipoglikemia.
pada waktu terjadi hipoglikemia, maka ACTH bersamasama STH akan bekerja terhadap jaringan adiposum,
dengan akibat dimobilisasikannya ALB menuju ke hati.
Dengan demikian di samping kebutuhan glukosa darah
terpenuhi, sebagai hasil sampingnya di dalam darah
diketemukan banyak benda-benda keton. Banyaknya
kadar benda-benda keton darah akan memacu
pankreas untuk mensekresikan insulin.
Di samping mekanisme hormonal di atas, terjadinya
hipoglikemia akan memacu pusat yang terdapat di
hipothalamus yang mengatur kuantitas makanan yang
masuk ke dalam mulut (pusat lapar). (Apa yang terjadi
apabila terjadi hipoglikemia?).
METABOLISME ENERGI
Sumber Energi
Tubuh memperoleh energi dari bebrapa sumber yakni dari luar tubuh atau dari dalam tubuh
sendiri. Sesuai dengan asal dan kegunaannya maka energi dikelompokkan dalam beberapa
kelompok, yakni :
Gross energy (Ge); merupakan seluruh energi yang terkandung dalam makanan, baik yang
terkandung dalam komponen makanan yang dapat dicerna maupun yang tidak dapat dicerna.
Digestable energy (De); merupakan sisa Ge yang telah dikurangi dengan Fe.
(De = Ge Fe
= Me + fe + ue).
Faecal energy (Fe); meliputi energi baik yang terkandung dalam bahan makanan yang tidak
dapat dicerna maupun bahan yang terlepas dari tubuh yang masuk ke dalam traktus
digestivus.
Metabolisable energy (Me); merupakan energi yang mampu dihasilkan dan digunakan dalam
proses metabolisme. Me merupakan energi kimia yang terkandung dalam karbohidrat, lemak
dan protein yang dilepaskan karena adanya proses oksidatif dalam tubuh. (Me = Ne + SDA e).
Fermentation energy (fe); merupakan energi yang hilang pada waktu fermentasi (dalam
rumen herbivora, energi ini digunakan untuk pembentukan gas methane).
Urinary energy (ue); merupakan energi yang terkandung dalam urea dari urine.
Netto energy (Ne); energi ini berguna untuk proses produktif, kerja dan pemeliharaan
(maintenance).
Specific dynamic action energy (SDA e); merupakan energi yang diubah menjadi panas yang
dikeluarkan dari tubuh.
Respirasi Kwesien
Pembuangan Panas
Pembentukan Panas
Suhu
Regulasi sushu tubuh di dalam alam sekitar yang wajar
dilaksanakan dengan mengatur pelepasan dan produksi panas. Di
bawah suhu kritik maka di dalam tubuh diperlukan adanya kenaikan
produksi panas, untuk mempertahankan suhu tetap konstan. Dalam
udara terbuka yang begitu dingin maka tubuh berusaha menaikkan
suhunya dengan gerakan menggigil atau gerakan lain yang tidak
disadari, diikuti dengan pembebasan epinephrine. Sedangkan
apabila hewan berada dalam keadaan dingin dalam waktu yang
lama, naiknya produksi panas akibat tersekresinya hormon thiroid.
Kecepatan reaksi kimia dalam pembentukan panas ini akan naik
dua kali lipat setiap terjadi kenaikan suhu 10o C. Sedangkan pada
hipotermia, pembentukan panas akan menurun. Umumnya hewan
yang tidak berkeringat toleran terhadap suhu yang rendah, tetapi
akan mengalami kesulitan dalam mengatur suhu tubuhnya pada
suhu keliling yang tinggi.
METABOLISME MINERAL
Kalsium
Faktor metabolisme :
Intensitas absorpsi kalsium makin berkurang,
apabila kadar kalsium tubuh makin jenuh
Adanya hipoparatiroidisme akan merendahkan
absorpsi kalsium
kholine asetilase
fosfatease asam, kholinesterase(kholine + asam asetat =
------------------- = asetilkholine,
Ca++
ATP ase
ATP ase = ------------- = ADP + asam fosfat , dan
sebagainya.
Ca ++
Fosfor
Fosfor
Menyusun Ransum