Pada 2010, jumlah emisi ekuivalen karbondioksida Freeport Indonesia mencapai 3,23
juta ton metrik; terutama berasal dari pembakaran bahan bakar oleh truk pengangkut dan
pembangkit tenaga listrik. Oleh karena kami menghasilkan semua tenaga listrik kami, hal
tersebut digolongkan sebagai emisi langsung. Emisi pada 2010 lebih rendah
dibandingkan pada 2009 sejalan dengan penurunan tingkat penambangan kami yang
disebabkan karena gangguan operasional perusahaan terkait hubungan industrial serikat
pekerja pada triwulan ke-empat tahun 2010.
Komponen utama dari emisi langsung kami berkaitan dengan peralatan pertambangan.
Pemasok utama kami telah menetapkan tujuan perusahaan untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca dari produk-produknya sebesar 20% hingga tahun 2020. Dalam jangka
pendek, kami fokus pada perbaikan efisiensi pengoperasian armada truk pengangkut
sebagai cara untuk mengurangi emisi langsung.
Pengelolaan terhadap emisi udara yang dihasilkan dari Pabrik Gamping/Kapur Mahaka,
Pabrik Pengeringan Konsentrat, PLTU dan emisi kendaraan bergerak dengan menaati
peraturan dan perinzinan pemerintah yang berlaku. Prosedur pemeliharaan, pencegahan
dan pengawasan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan izin. Pemantauan emisi
dilakukan secara rutin oleh internal maupun pihak eksternal.