A. Tinjauan Teoretis
1. Eksperimentasi
Ekperimentasi berasal dari kata dasar eksperimen. Dalam Kamus
Bahasa Indonesia (2008: 187) kata eksperimen mempunyai arti percobaan
yang bersistem dan berencana. Dalam istilah penelitian, eksperimen
merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa eksperimen adalah
Suatu percobaan yang terencana sehingga informasi yang berhubungan
dengan persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan. Eksperimen
digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu teori.
2. Belajar
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat, belajar
sebenarnya merupakan kegiatan mental, yaitu proses penyesuaian susunan
yang telah ada pada otak seseorang, yang digoncangkan oleh masuknya
informasi baru. Kegiatan mental ini dipicu oleh kegiatan fisik seseorang
berinteraksi dengan sumber belajar yang memuat berbagai informasi.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang (Nana Sudjana, 2008:28).
Menurut Oemar Hamalik (2003 : 27) memberikan penjelasan tentang
pengertian belajar adalah (a) modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman, (b) suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan. Sedangkan menurut Wina Sanjaya,
11
12
13
14
dalam
bahasa
inggrisnya
Online ) :
(1) Belajar dimulai dengan suatu permasalahan,
(2) Memastikan bahwa permasalahan yang diberikan berhubungan dengan
dunia nyata pebelajar,
(3) Mengorganisasikan pelajaran di seputar permasalahan, bukan di
seputar disiplin ilmu,
(4) Memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pebelajar dalam
15
16
Jonassen
(1999)
mendesain
model
lingkungan
belajar
tersebut
memuat
17
PERILAKU GURU
18
FASE-FASE
kepada masalah.
PERILAKU GURU
terlibat aktif dalam pemecahan
Fase 2
Mengorganisasikan
peserta didik.
Fase 3
Membimbing
penyelidikan individu
dan kelompok.
Fase 4
masalah.
Membantu peserta didik dalam
Mengembangkan dan
Fase 5
Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
(Warsono & Hariyanto, 2013 : 151)
b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based
Learning
Kelebihan PBL dibandingkan dengan model pengajaran lainnya
adalah :
1) Mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas,
2) Melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri,
3) Membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri,
19
dapat
meningkatkan
kemampuan
berpikir
kritis,
20
peningkatan
keterampilan
guru
dalam melaksanakan
21
22
23
Syah
yang
menggolongkan
faktor-faktor
yang
24
25
aktif menerima
26
B. Kerangka Analisis
Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pembangunan bahwa
pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafalkan. Belajar
masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Untuk itu
diperlukan cara belajar yang lebih memperdayakan siswa. Dengan penerapan
konsep belajar yang tepat, siswa akan mampu mengubah cara belajar dalam
mengikuti materi pelajaran.
Pembelajaran matematika sangat menuntut keaktifan dan penalaran
peserta didik dan guru sebagai fasilitator dituntut untuk membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan di
sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok. Oleh karena itu,
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik.
27
C. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi
yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis harus
diuji karena itu harus berbentuk kuantitas untuk dapat diterima atau ditolak.
Hipotesis akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan
akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.
28
pendekatan
scientific
dan
yang
diajar
hanya
3) Ha