Anda di halaman 1dari 69

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH

UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN




BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1 (UU No. 28 Tahun 2007)

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
. !ajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
". #adan adalah sekumpulan orang dan$atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak in%estasi kolektif dan bentuk
usaha tetap.
&. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean,
melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
'. Pengusaha (ena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan #arang (ena Pajak
dan$atau penyerahan )asa (ena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan *ilai 1+,& dan perubahannya.
-. *omor Pokok !ajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada !ajib Pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
!ajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
.. /asa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi !ajib Pajak untuk menghitung,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu
sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini.
,. 0ahun Pajak adalah jangka waktu 1 1satu2 tahun kalender kecuali bila !ajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
+. #agian 0ahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 1satu2 0ahun Pajak.
13. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam /asa Pajak,
dalam 0ahun Pajak, atau dalam #agian 0ahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
11. 4urat Pemberitahuan adalah surat yang oleh !ajib Pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan$atau pembayaran pajak, objek pajak dan$atau bukan objek pajak, dan$atau
harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
1. 4urat Pemberitahuan /asa adalah 4urat Pemberitahuan untuk suatu /asa Pajak.
1". 4urat Pemberitahuan 0ahunan adalah 4urat Pemberitahuan untuk suatu 0ahun Pajak atau
#agian 0ahun Pajak.
1&. 4urat 4etoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan
dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui
tempat pembayaran yang ditunjuk oleh /enteri (euangan.
1'. 4urat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi 4urat (etetapan Pajak (urang
#ayar, 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan, 4urat (etetapan Pajak *ihil, atau 4urat
(etetapan Pajak 5ebih #ayar.
1-. 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya
jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak,
besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
1.. 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
1,. 4urat (etetapan Pajak *ihil adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok
pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak.
1+. 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang
terutang atau seharusnya tidak terutang.
3. 4urat 0agihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan$atau sanksi administrasi
berupa bunga dan$atau denda.
1. 4urat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
. (redit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar sendiri oleh !ajib Pajak
ditambah dengan pokok pajak yang terutang dalam 4urat 0agihan Pajak karena Pajak
Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang
dipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang
di luar negeri, dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak, yang dikurangkan
dari pajak yang terutang.
". (redit Pajak untuk Pajak Pertambahan *ilai adalah Pajak /asukan yang dapat dikreditkan
setelah dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi
dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.
&. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian
khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan
kerja.
'. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan,
dan$atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan$atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
-. #ukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan$atau bukti berupa keterangan, tulisan, atau
benda yang dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi
suatu tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
.. Pemeriksaan #ukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti
permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.
,. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran
pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban !ajib Pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
+. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk
periode 0ahun Pajak tersebut.
"3. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian
4urat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran
penulisan dan penghitungannya.

"1. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
". Penyidik adalah pejabat Pegawai *egeri 4ipil tertentu di lingkungan Direktorat )enderal Pajak
yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
"". 4urat (eputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis,
kesalahan hitung, dan$atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak, 4urat 0agihan
Pajak, 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan (eberatan, 4urat (eputusan
Pengurangan 4anksi 6dministrasi, 4urat (eputusan Penghapusan 4anksi 6dministrasi, 4urat
(eputusan Pengurangan (etetapan Pajak, 4urat (eputusan Pembatalan (etetapan Pajak, 4urat
(eputusan Pengembalian Pendahuluan (elebihan Pajak, atau 4urat (eputusan Pemberian
7mbalan #unga.
"&. 4urat (eputusan (eberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan
pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh !ajib
Pajak.
"'. Putusan #anding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap 4urat (eputusan
(eberatan yang diajukan oleh !ajib Pajak.
"-. Putusan 8ugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan terhadap hal-hal yang
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat diajukan gugatan.
".. Putusan Peninjauan (embali adalah putusan /ahkamah 6gung atas permohonan peninjauan
kembali yang diajukan oleh !ajib Pajak atau oleh Direktur )enderal Pajak terhadap Putusan
#anding atau Putusan 8ugatan dari badan peradilan pajak.
",. 4urat (eputusan Pengembalian Pendahuluan (elebihan Pajak adalah surat keputusan yang
menentukan jumlah pengembalian pendahuluan kelebihan pajak untuk !ajib Pajak tertentu.
"+. 4urat (eputusan Pemberian 7mbalan #unga adalah surat keputusan yang menentukan jumlah
imbalan bunga yang diberikan kepada !ajib Pajak.
&3. 0anggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal
disampaikan secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan
disampaikan secara langsung.
&1. 0anggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal
diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima
secara langsung.

Penjelasan Pasal 1
Cukup jelas.


BAB II
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK,
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK,
SURAT PEMBERITAHUAN, DAN TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 2 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap !ajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor
Direktorat )enderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan !ajib Pajak dan kepadanya diberikan *omor Pokok !ajib Pajak.
12 4etiap !ajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan *ilai 1+,& dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor
Direktorat )enderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi
Pengusaha (ena Pajak.
1"2 Direktur )enderal Pajak dapat menetapkan:

a. tempat pendaftaran dan$atau tempat pelaporan usaha selain yang ditetapkan pada ayat
112 dan ayat 129 dan$atau

b. tempat pendaftaran pada kantor Direktorat )enderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal dan kantor Direktorat )enderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kegiatan usaha dilakukan, bagi !ajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu.
1&2 Direktur )enderal Pajak menerbitkan *omor Pokok !ajib Pajak dan$atau mengukuhkan
Pengusaha (ena Pajak secara jabatan apabila !ajib Pajak atau Pengusaha (ena Pajak tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan$atau ayat 12.
1&a2 (ewajiban perpajakan bagi !ajib Pajak yang diterbitkan *omor Pokok !ajib Pajak dan$atau
yang dikukuhkan sebagai Pengusaha (ena Pajak secara jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1&2 dimulai sejak saat !ajib Pajak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, paling lama ' 1lima2 tahun
sebelum diterbitkannya *omor Pokok !ajib Pajak dan$atau dikukuhkannya sebagai
Pengusaha (ena Pajak.
1'2 )angka waktu pendaftaran dan pelaporan serta tata cara pendaftaran dan pengukuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat 112, ayat 12, ayat 1"2, dan ayat 1&2 termasuk penghapusan
*omor Pokok !ajib Pajak dan$atau pencabutan Pengukuhan Pengusaha (ena Pajak diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1-2 Penghapusan *omor Pokok !ajib Pajak dilakukan oleh Direktur )enderal Pajak apabila:

a. diajukan permohonan penghapusan *omor Pokok !ajib Pajak oleh !ajib Pajak dan$atau
ahli warisnya apabila !ajib Pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan$atau
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan9

b. !ajib Pajak badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha9

c. !ajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya di 7ndonesia9 atau

d. dianggap perlu oleh Direktur )enderal Pajak untuk menghapuskan *omor Pokok !ajib
Pajak dari !ajib Pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan$atau objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
1.2 Direktur )enderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas
permohonan penghapusan *omor Pokok !ajib Pajak dalam jangka waktu - 1enam2 bulan
untuk !ajib Pajak orang pribadi atau 1 1dua belas2 bulan untuk !ajib Pajak badan, sejak
tanggal permohonan diterima secara lengkap.
1,2 Direktur )enderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan !ajib Pajak dapat melakukan
pencabutan pengukuhan Pengusaha (ena Pajak.
1+2 Direktur )enderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas
permohonan pencabutan pengukuhan Pengusaha (ena Pajak dalam jangka waktu - 1enam2
bulan sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.

Penjelasan Pasal 2
Ayat (1)
Semua Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan berdasarkan sistem self assessment,
ajib mendaftarkan diri pada kantor !irektorat "enderal Pajak untuk di#atat sebagai Wajib
Pajak dan sekaligus untuk mendapatkan $omor Pokok Wajib Pajak%
Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek
pajak dalam &ndang-&ndang Pajak Penghasilan 1'() dan perubahannya%
Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh
penghasilan atau diajibkan untuk melakukan pemotongan*pemungutan sesuai dengan
ketentuan &ndang-&ndang Pajak Penghasilan 1'() dan perubahannya%
+eajiban mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap anita kain yang dikenai pajak
se#ara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki se#ara
tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta%
Wanita kain selain tersebut di atas dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh $omor Pokok
Wajib Pajak atas namanya sendiri agar anita kain tersebut dapat melaksanakan hak dan
memenuhi keajiban perpajakannya terpisah dari hak dan keajiban perpajakan suaminya%
$omor Pokok Wajib Pajak tersebut merupakan suatu sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak% ,leh karena itu,
kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu $omor Pokok Wajib Pajak% Selain itu, $omor
Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan
dalam pengaasan administrasi perpajakan% !alam hal berhubungan dengan dokumen
perpajakan, Wajib Pajak diajibkan men#antumkan $omor Pokok Wajib Pajak yang
dimilikinya% -erhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan $omor
Pokok Wajib Pajak dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan%
Ayat (.)
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai Pajak Pertambahan $ilai berdasarkan
&ndang-&ndang Pajak Pertambahan $ilai 1'() dan perubahannya ajib melaporkan usahanya
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha +ena Pajak%
Pengusaha orang pribadi berkeajiban melaporkan usahanya pada kantor !irektorat "enderal
Pajak yang ilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Pengusaha dan tempat kegiatan usaha
dilakukan, sedangkan bagi Pengusaha badan berkeajiban melaporkan usahanya tersebut
pada kantor !irektorat "enderal Pajak yang ilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan
Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan%
!engan demikian, Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan
usaha di ilayah beberapa kantor !irektorat "enderal Pajak ajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha +ena Pajak baik di kantor !irektorat "enderal Pajak yang
ilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha maupun di
kantor !irektorat "enderal Pajak yang ilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha
dilakukan%
/ungsi pengukuhan Pengusaha +ena Pajak selain dipergunakan untuk mengetahui identitas
Pengusaha +ena Pajak yang sebenarnya juga berguna untuk melaksanakan hak dan keajiban
di bidang Pajak Pertambahan $ilai dan Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah serta untuk
pengaasan administrasi perpajakan%
-erhadap Pengusaha yang telah memenuhi syarat sebagai Pengusaha +ena Pajak, tetapi tidak
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha +ena Pajak dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan%
Ayat (2)
-erhadap Wajib Pajak maupun Pengusaha +ena Pajak tertentu, !irektur "enderal Pajak dapat
menentukan kantor !irektorat "enderal Pajak selain yang ditentukan pada ayat (1) dan ayat
(.), sebagai tempat pendaftaran untuk memperoleh $omor Pokok Wajib Pajak dan*atau
Pengukuhan Pengusaha +ena Pajak%
Selain itu, bagi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu, yaitu Wajib Pajak orang pribadi
yang mempunyai tempat usaha tersebar di beberapa tempat, misalnya pedagang elektronik
yang mempunyai toko di beberapa pusat perbelanjaan, di samping ajib mendaftarkan diri
pada kantor !irektorat "enderal Pajak yang ilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib
Pajak, juga diajibkan mendaftarkan diri pada kantor !irektorat "enderal Pajak yang ilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak dilakukan%
Ayat ())
-erhadap Wajib Pajak atau Pengusaha +ena Pajak yang tidak memenuhi keajiban untuk
mendaftarkan diri dan*atau melaporkan usahanya dapat diterbitkan $omor Pokok Wajib Pajak
dan*atau pengukuhan Pengusaha +ena Pajak se#ara jabatan% 3al ini dapat dilakukan apabila
berdasarkan data yang diperoleh atau dimiliki oleh !irektorat "enderal Pajak ternyata orang
pribadi atau badan atau Pengusaha tersebut telah memenuhi syarat untuk memperoleh $omor
Pokok Wajib Pajak dan*atau dikukuhkan sebagai Pengusaha +ena Pajak%
Ayat ()a)
Ayat ini mengatur baha dalam penerbitan $omor Pokok Wajib Pajak dan*atau pengukuhan
sebagai Pengusaha +ena Pajak se#ara jabatan harus memperhatikan saat terpenuhinya
persyaratan subjektif dan objektif dari Wajib Pajak yang bersangkutan% Selanjutnya terhadap
Wajib Pajak tersebut tidak dike#ualikan dari pemenuhan keajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan% 3al ini dimaksudkan untuk
memberikan kepastian hukum kepada Wajib Pajak maupun Pemerintah berkaitan dengan
keajiban Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri dan hak untuk memperoleh $omor Pokok
Wajib Pajak dan*atau dikukuhkan sebagai Pengusaha +ena Pajak, misalnya terhadap Wajib
Pajak diterbitkan $omor Pokok Wajib Pajak se#ara jabatan pada tahun .44( dan ternyata
Wajib Pajak telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan terhitung sejak tahun .445, keajiban
perpajakannya timbul terhitung sejak tahun .445%
Ayat (5)
+eajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh $omor Pokok Wajib Pajak dan keajiban
melaporkan usaha untuk memperoleh pengukuhan Pengusaha +ena Pajak dibatasi jangka
aktunya karena hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan keajiban mengenakan
pajak terutang% Pengaturan tentang jangka aktu pendaftaran dan pelaporan tersebut, tata
#ara pemberian dan penghapusan $omor Pokok Wajib Pajak serta pengukuhan dan
pen#abutan Pengukuhan Pengusaha +ena Pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
1enteri +euangan%
Ayat (6)
Cukup jelas%
Ayat (7)
Cukup jelas%
Ayat (()
Cukup jelas%
Ayat (')
Cukup jelas%


Pasal 2A (UU No. 28 Tahun 2007)
/asa Pajak sama dengan 1 1satu2 bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan
Peraturan /enteri (euangan paling lama " 1tiga2 bulan kalender.

Penjelasan Pasal 2A
Cukup jelas.
Pasal 3 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap !ajib Pajak wajib mengisi 4urat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas,
dalam bahasa 7ndonesia dengan menggunakan huruf 5atin, angka 6rab, satuan mata uang
:upiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat )enderal Pajak
tempat !ajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur
)enderal Pajak.
11a2 !ajib Pajak yang telah mendapat i;in /enteri (euangan untuk menyelenggarakan pembukuan
dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain :upiah, wajib menyampaikan 4urat
Pemberitahuan dalam bahasa 7ndonesia dengan menggunakan satuan mata uang selain
:upiah yang dii;inkan, yang pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
/enteri (euangan.
11b2 Penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dapat dilakukan secara biasa, dengan
tanda tangan stempel, atau tanda tangan elektronik atau digital, yang semuanya mempunyai
kekuatan hukum yang sama, yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan /enteri (euangan.
12 !ajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan ayat 11a2 mengambil sendiri 4urat
Pemberitahuan di tempat yang ditetapkan oleh Direktur )enderal Pajak atau mengambil
dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
/enteri (euangan.
1"2 #atas waktu penyampaian 4urat Pemberitahuan adalah:

a. untuk 4urat Pemberitahuan /asa, paling lama 3 1dua puluh2 hari setelah akhir /asa
Pajak9

b. untuk 4urat Pemberitahuan 0ahunan Pajak Penghasilan !ajib Pajak orang pribadi, paling
lama " 1tiga2 bulan setelah akhir 0ahun Pajak9 atau

c. untuk 4urat Pemberitahuan 0ahunan Pajak Penghasilan !ajib Pajak badan, paling lama &
1empat2 bulan setelah akhir 0ahun Pajak.
1"a2 !ajib Pajak dengan kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa /asa Pajak dalam 1 1satu2
4urat Pemberitahuan /asa.
1"b2 !ajib Pajak dengan kriteria tertentu dan tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1"a2 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1"c2 #atas waktu dan tata cara pelaporan atas pemotongan dan pemungutan pajak yang dilakukan
oleh bendahara pemerintah dan badan tertentu diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
/enteri (euangan.
1&2 !ajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian 4urat Pemberitahuan 0ahunan
Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat 1"2 untuk paling lama 1dua2 bulan
dengan cara menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain kepada
Direktur )enderal Pajak yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri
(euangan.
1'2 Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2 harus disertai dengan penghitungan
sementara pajak yang terutang dalam 1 1satu2 0ahun Pajak dan 4urat 4etoran Pajak sebagai
bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang terutang, yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1'a2 6pabila 4urat Pemberitahuan tidak disampaikan sesuai batas waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat 1"2 atau batas waktu perpanjangan penyampaian 4urat Pemberitahuan 0ahunan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2, dapat diterbitkan 4urat 0eguran.
1-2 #entuk dan isi 4urat Pemberitahuan serta keterangan dan$atau dokumen yang harus
dilampirkan, dan cara yang digunakan untuk menyampaikan 4urat Pemberitahuan diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1.2 4urat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan apabila:

a. 4urat Pemberitahuan tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat 1129

b. 4urat Pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan$atau dokumen
sebagaimana dimaksud pada ayat 1-29

c. 4urat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah " 1tiga2 tahun
sesudah berakhirnya /asa Pajak, bagian 0ahun Pajak atau 0ahun Pajak, dan !ajib Pajak
telah ditegur secara tertulis9 atau

d. 4urat Pemberitahuan disampaikan setelah Direktur )enderal Pajak melakukan pemeriksaan
atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
1.a2 6pabila 4urat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan sebagaimana dimaksud pada ayat
1.2, Direktur )enderal Pajak wajib memberitahukan kepada !ajib Pajak.
1,2 Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 112 adalah !ajib Pajak Pajak
Penghasilan tertentu yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 3
Ayat (1)
/ungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjaabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya
terutang dan untuk melaporkan tentang8
a
%
pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan*atau melalui
pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) -ahun Pajak atau 0agian -ahun
Pajak9
b
%
penghasilan yang merupakan objek pajak dan*atau bukan objek pajak9
#% harta dan keajiban9 dan*atau
d
%
pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak
orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) 1asa Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan%
0agi Pengusaha +ena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjaabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan $ilai
dan Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan
tentang8
a
%
pengkreditan Pajak 1asukan terhadap Pajak +eluaran9 dan
b
%
pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh Pengusaha +ena
Pajak dan*atau melalui pihak lain dalam satu 1asa Pajak, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan%
0agi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai sarana
untuk melaporkan dan mempertanggungjaabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan
disetorkannya%
:ang dimaksud dengan mengisi Surat Pemberitahuan adalah mengisi formulir Surat
Pemberitahuan, dalam bentuk kertas dan*atau dalam bentuk elektronik, dengan benar,
lengkap, dan jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sementara itu, yang dimaksud dengan benar, lengkap, dan jelas dalam mengisi Surat
Pemberitahuan adalah8
a
%
benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya9
b
%
lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-
unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan9 dan
#% jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur lain yang
harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan%
Surat Pemberitahuan yang telah diisi dengan benar, lengkap, dan jelas tersebut ajib
disampaikan ke kantor !irektorat "enderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau
dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh !irektur "enderal Pajak%
+eajiban penyampaian Surat Pemberitahuan oleh pemotong atau pemungut pajak dilakukan
untuk setiap 1asa Pajak%
Ayat (1a)
Cukup jelas%
Ayat (1b)
Cukup jelas%



Ayat (.)
!alam rangka memberikan pelayanan dan kemudahan kepada Wajib Pajak, formulir Surat
Pemberitahuan disediakan pada kantor-kantor !irektorat "enderal Pajak dan tempat-tempat
lain yang ditentukan oleh !irektur "enderal Pajak yang diperkirakan mudah terjangkau oleh
Wajib Pajak% !i samping itu, Wajib Pajak juga dapat mengambil Surat Pemberitahuan dengan
#ara lain, misalnya dengan mengakses situs !irektorat "enderal Pajak untuk memperoleh
formulir Surat Pemberitahuan tersebut%
$amun, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, !irektur "enderal Pajak dapat
mengirimkan Surat Pemberitahuan kepada Wajib Pajak%
Ayat (2)
Ayat ini mengatur tentang batas aktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang dianggap
#ukup memadai bagi Wajib Pajak untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pembayaran pajak dan penyelesaian pembukuannya%
Ayat (2a)
Wajib Pajak dengan kriteria tertentu, antara lain Wajib Pajak usaha ke#il, dapat8
a
%
menyampaikan Surat Pemberitahuan 1asa Pajak Penghasilan Pasal .5 untuk beberapa
1asa Pajak sekaligus dengan syarat pembayaran seluruh pajak yang ajib dilunasi menurut
Surat Pemberitahuan 1asa tersebut dilakukan sekaligus paling lama dalam 1asa Pajak
yang terakhir9 dan*atau
b
%
menyampaikan Surat Pemberitahuan 1asa selain yang disebut pada huruf a untuk
beberapa 1asa Pajak sekaligus dengan syarat pembayaran untuk masing-masing 1asa
Pajak dilakukan sesuai batas aktu untuk 1asa Pajak yang bersangkutan%
Ayat (2b)
Cukup jelas%
Ayat (2#)
Cukup jelas%
Ayat ())
Apabila Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan ternyata tidak dapat menyampaikan
Surat Pemberitahuan dalam jangka aktu yang telah ditetapkan pada ayat (2) huruf b, atau
huruf # karena luasnya kegiatan usaha dan masalah-masalah teknis penyusunan laporan
keuangan, atau sebab lainnya sehingga sulit untuk memenuhi batas aktu penyelesaian dan
memerlukan kelonggaran dari batas aktu yang telah ditentukan, Wajib Pajak dapat
memperpanjang penyampaian Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan dengan #ara
menyampaikan pemberitahuan se#ara tertulis atau dengan #ara lain misalnya dengan
Pemberitahuan se#ara elektronik kepada !irektur "enderal Pajak%
Ayat (5)
&ntuk men#egah usaha penghindaran dan*atau perpanjangan aktu pembayaran pajak yang
terutang dalam 1 (satu) -ahun Pajak yang harus dibayar sebelum batas aktu penyampaian
Surat Pemberitahuan -ahunan, perlu ditetapkan persyaratan yang berakibat pengenaan sanksi
administrasi berupa bunga bagi Wajib Pajak yang ingin memperpanjang aktu penyampaian
Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan.
Persyaratan tersebut berupa keharusan menyampaikan pemberitahuan sementara dengan
menyebutkan besarnya pajak yang harus dibayar berdasarkan penghitungan sementara pajak
yang terutang dalam 1 (satu) -ahun Pajak dan Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan,
sebagai lampiran pemberitahuan perpanjangan jangka aktu penyampaian Surat
Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan%
Ayat (5a)
!alam rangka pembinaan terhadap Wajib Pajak yang sampai dengan batas aktu yang telah
ditentukan ternyata tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan, terhadap Wajib Pajak yang
bersangkutan dapat diberikan Surat -eguran%
Ayat (6)
1engingat fungsi Surat Pemberitahuan merupakan sarana Wajib Pajak, antara lain untuk
melaporkan dan mempertanggungjaabkan penghitungan jumlah pajak dan pembayarannya,
dalam rangka keseragaman dan mempermudah pengisian serta pengadministrasiannya,
bentuk dan isi Surat Pemberitahuan, keterangan, dokumen yang harus dilampirkan dan #ara
yang digunakan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan 1enteri +euangan%
Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan sekurang-kurangnya memuat jumlah
peredaran, jumlah penghasilan, jumlah Penghasilan +ena Pajak, jumlah pajak yang terutang,
jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan atau kelebihan pajak, serta harta dan keajiban di
luar kegiatan usaha atau pekerjaan bebas bagi Wajib Pajak orang pribadi%
Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak yang ajib menyelenggarakan
pembukuan harus dilengkapi dengan laporan keuangan berupa nera#a dan laporan laba rugi
serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan +ena Pajak%
Surat Pemberitahuan 1asa Pajak Pertambahan $ilai sekurang-kurangnya memuat jumlah
!asar Pengenaan Pajak, jumlah Pajak +eluaran, jumlah Pajak 1asukan yang dapat
dikreditkan, dan jumlah kekurangan atau kelebihan pajak%
Ayat (7)
Surat Pemberitahuan yang ditandatangani beserta lampirannya adalah satu kesatuan yang
merupakan unsur keabsahan Surat Pemberitahuan% ,leh karena itu, Surat Pemberitahuan dari
Wajib Pajak yang disampaikan, tetapi tidak dilengkapi dengan lampiran yang dipersyaratkan,
tidak dianggap sebagai Surat Pemberitahuan dalam administrasi !irektorat "enderal Pajak%
!alam hal demikian, Surat Pemberitahuan tersebut dianggap sebagai data perpajakan%
!emikian juga apabila penyampaian Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar telah
meleati 2 (tiga) tahun sesudah berakhirnya 1asa Pajak, bagian -ahun Pajak, atau -ahun
Pajak dan Wajib Pajak telah ditegur se#ara tertulis, atau apabila Surat Pemberitahuan
disampaikan setelah !irektur "enderal Pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan surat
ketetapan pajak, Surat Pemberitahuan tersebut dianggap sebagai data perpajakan%
Ayat (7a)
Cukup jelas%
Ayat (()
Pada prinsipnya setiap Wajib Pajak Pajak Penghasilan diajibkan menyampaikan Surat
Pemberitahuan% !engan pertimbangan efisiensi atau pertimbangan lainnya, 1enteri +euangan
dapat menetapkan Wajib Pajak Pajak Penghasilan yang dike#ualikan dari keajiban
menyampaikan Surat Pemberitahuan, misalnya Wajib Pajak orang pribadi yang menerima atau
memperoleh penghasilan di baah Penghasilan -idak +ena Pajak, tetapi karena kepentingan
tertentu diajibkan memiliki $omor Pokok Wajib Pajak%


Pasal 4 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan 4urat Pemberitahuan dengan benar, lengkap,
jelas, dan menandatanganinya.
12 4urat Pemberitahuan !ajib Pajak badan harus ditandatangani oleh pengurus atau direksi.
1"2 Dalam hal !ajib Pajak menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk mengisi
dan menandatangani 4urat Pemberitahuan, surat kuasa khusus tersebut harus dilampirkan
pada 4urat Pemberitahuan.
1&2 4urat Pemberitahuan 0ahunan Pajak Penghasilan !ajib Pajak yang wajib menyelenggarakan
pembukuan harus dilampiri dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi
serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan (ena Pajak.
1&a2 5aporan (euangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2 adalah laporan keuangan dari
masing-masing !ajib Pajak.
1&b2 Dalam hal laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1&a2 diaudit oleh 6kuntan
Publik tetapi tidak dilampirkan pada 4urat Pemberitahuan, 4urat Pemberitahuan dianggap
tidak lengkap dan tidak jelas, sehingga 4urat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal " ayat 1.2 huruf b.
1'2 0ata cara penerimaan dan pengolahan 4urat Pemberitahuan diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%
Ayat ()a)
:ang dimaksud dengan ;aporan +euangan masing-masing Wajib Pajak adalah laporan
keuangan hasil kegiatan usaha masing-masing Wajib Pajak%
Contoh8
P- A memiliki saham pada P- 0 dan P- C% !alam #ontoh tersebut, P- A mempunyai keajiban
melampirkan laporan keuangan konsolidasi P- A dan anak perusahaan, juga melampirkan
laporan keuangan atas usaha P- A (sebelum dikonsolidasi), sedangkan P- 0 dan P- C ajib
melampirkan laporan keuangan masing-masing, bukan laporan keuangan konsolidasi%
Ayat ()b)
Cukup jelas%
Ayat (5)
-ata #ara penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan memuat hal-hal mengenai, antara
lain, penelitian kelengkapan, pemberian tanda terima, pengelompokan Surat Pemberitahuan
;ebih 0ayar, +urang 0ayar, dan $ihil, prosedur perekaman dan tindak lanjut pengelolaannya,
yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan 1enteri +euangan%


Pasal (UU No. 6 Tahun 1983)

Untuk menyampaikan 4urat Pemberitahuan, Direktur )enderal Pajak dalam hal-hal tertentu dapat
menentukan tempat lain bukan tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal " ayat 112.

Penjelasan Pasal 5
Cukup jelas%

Pasal ! (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4urat Pemberitahuan yang disampaikan langsung oleh !ajib Pajak ke kantor Direktorat
)enderal Pajak harus diberi tanggal penerimaan oleh pejabat yang ditunjuk dan kepada !ajib
Pajak diberikan bukti penerimaan.
12 Penyampaian 4urat Pemberitahuan dapat dikirimkan melalui pos dengan tanda bukti
pengiriman surat atau dengan cara lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri
(euangan.
1"2 0anda bukti dan tanggal pengiriman surat untuk penyampaian 4urat Pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 12 dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan
sepanjang 4urat Pemberitahuan tersebut telah lengkap.

Penjelasan Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
!alam rangka peningkatan pelayanan kepada Wajib Pajak dan sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi, perlu #ara lain bagi Wajib Pajak untuk memenuhi keajiban
menyampaikan Surat Pemberitahuannya, misalnya disampaikan se#ara elektronik%
Ayat (2)
-anda bukti dan tanggal pengiriman surat untuk penyampaian Surat Pemberitahuan melalui
pos atau dengan #ara lain merupakan bukti penerimaan, apabila Surat Pemberitahuan
dimaksud telah lengkap, yaitu memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1), ayat (1a), dan ayat (6)%


Pasal " (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6pabila 4urat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal " ayat 1"2 atau batas waktu perpanjangan penyampaian 4urat Pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal " ayat 1&2, dikenai sanksi administrasi berupa denda
sebesar :p'33.333,33 1lima ratus ribu rupiah2 untuk 4urat Pemberitahuan /asa Pajak
Pertambahan *ilai, :p133.333,33 1seratus ribu rupiah2 untuk 4urat Pemberitahuan /asa
lainnya, dan sebesar :p1.333.333,33 1satu juta rupiah2 untuk 4urat Pemberitahuan 0ahunan
Pajak Penghasilan !ajib Pajak badan serta sebesar :p133.333,33 1seratus ribu rupiah2 untuk
4urat Pemberitahuan 0ahunan Pajak Penghasilan !ajib Pajak orang pribadi.
12 Pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud pada ayat 112 tidak
dilakukan terhadap:

a.
!ajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia9

b. !ajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas9

c. !ajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak tinggal
lagi di 7ndonesia9

d.
#entuk Usaha 0etap yang tidak melakukan kegiatan lagi di 7ndonesia9

e. !ajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku9

f.
#endahara yang tidak melakukan pembayaran lagi9

g. !ajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan Peraturan /enteri
(euangan9 atau

h.
!ajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 7
Ayat (1)
1aksud pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebagaimana diatur pada ayat ini adalah
untuk kepentingan tertib administrasi perpajakan dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
dalam memenuhi keajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan%
Ayat (.)
0en#ana adalah ben#ana nasional atau ben#ana yang ditetapkan oleh 1enteri +euangan%


Pasal # (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan 4urat Pemberitahuan yang telah
disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat Direktur )enderal
Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan.
11a2 Dalam hal pembetulan 4urat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 112
menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan 4urat Pemberitahuan harus disampaikan paling
lama 1dua2 tahun sebelum daluwarsa penetapan.
12 Dalam hal !ajib Pajak membetulkan sendiri 4urat Pemberitahuan 0ahunan yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi
berupa bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar,
dihitung sejak saat penyampaian 4urat Pemberitahuan berakhir sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 1satu2 bulan.
1a2 Dalam hal !ajib Pajak membetulkan sendiri 4urat Pemberitahuan /asa yang mengakibatkan
utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar
< 1dua persen2 per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh
tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung
penuh 1 1satu2 bulan.
1"2 !alaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi belum dilakukan tindakan penyidikan
mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan !ajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ",, terhadap ketidakbenaran perbuatan !ajib Pajak tersebut tidak akan dilakukan
penyidikan, apabila !ajib Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran
perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak yang
sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar 1'3< 1seratus lima
puluh persen2 dari jumlah pajak yang kurang dibayar.
1&2 !alaupun Direktur )enderal Pajak telah melakukan pemeriksaan, dengan syarat Direktur
)enderal Pajak belum menerbitkan surat ketetapan pajak, !ajib Pajak dengan kesadaran
sendiri dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian
4urat Pemberitahuan yang telah disampaikan sesuai keadaan yang sebenarnya, yang dapat
mengakibatkan:
a. pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil9
b. rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar9
c. jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil9 atau
d. jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil
dan proses pemeriksaan tetap dilanjutkan.
1'2 Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat dari pengungkapan ketidakbenaran
pengisian 4urat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2 beserta sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar '3< 1lima puluh persen2 dari pajak yang kurang
dibayar, harus dilunasi oleh !ajib Pajak sebelum laporan tersendiri dimaksud disampaikan.
1-2 !ajib Pajak dapat membetulkan 4urat Pemberitahuan 0ahunan yang telah disampaikan,
dalam hal !ajib Pajak menerima surat ketetapan pajak, 4urat (eputusan (eberatan, 4urat
(eputusan Pembetulan, Putusan #anding, atau Putusan Peninjauan (embali 0ahun Pajak
sebelumnya atau beberapa 0ahun Pajak sebelumnya, yang menyatakan rugi fiskal yang
berbeda dengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalam 4urat Pemberitahuan 0ahunan
yang akan dibetulkan tersebut, dalam jangka waktu " 1tiga2 bulan setelah menerima surat
ketetapan pajak, 4urat (eputusan (eberatan, 4urat (eputusan Pembetulan, Putusan #anding,
atau Putusan Peninjauan (embali, dengan syarat Direktur )enderal Pajak belum melakukan
tindakan pemeriksaan.

Penjelasan Pasal 8
Ayat (1)
-erhadap kekeliruan dalam pengisian Surat Pemberitahuan yang dibuat oleh Wajib Pajak,
Wajib Pajak masih berhak untuk melakukan pembetulan atas kemauan sendiri, dengan syarat
!irektur "enderal Pajak belum mulai melakukan tindakan pemeriksaan% :ang dimaksud dengan
<mulai melakukan tindakan pemeriksaan< adalah pada saat Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Pajak disampaikan kepada Wajib Pajak, akil, kuasa, pegaai, atau anggota keluarga yang
telah deasa dari Wajib Pajak%
Ayat (1a)
:ang dimaksud dengan daluarsa penetapan adalah jangka aktu 5 (lima) tahun setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya 1asa Pajak, bagian -ahun Pajak, atau -ahun Pajak,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)%
Ayat (.)
!engan adanya pembetulan Surat Pemberitahuan -ahunan atas kemauan sendiri membaa
akibat penghitungan jumlah pajak yang terutang dan jumlah penghitungan pembayaran pajak
menjadi berubah dari jumlah semula%
Atas kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat pembetulan tersebut dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar .= (dua persen) per bulan%
0unga yang terutang atas kekurangan pembayaran pajak tersebut, dihitung mulai dari
berakhirnya batas aktu penyampaian Surat Pemberitahuan -ahunan sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan% :ang dimaksud dengan <1
(satu) bulan< adalah jumlah hari dalam bulan kalender yang bersangkutan, misalnya mulai
dari tanggal .. "uni sampai dengan .1 "uli, sedangkan yang dimaksud dengan <bagian dari
bulan< adalah jumlah hari yang tidak men#apai 1 (satu) bulan penuh, misalnya .. "uni sampai
dengan 5 "uli%
Ayat (.a)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Wajib Pajak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2( selama belum
dilakukan penyidikan, sekalipun telah dilakukan pemeriksaan dan Wajib Pajak telah
mengungkapkan kesalahannya dan sekaligus melunasi jumlah pajak yang sebenarnya
terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar 154= (seratus lima puluh persen)
dari jumlah pajak yang kurang dibayar, terhadapnya tidak akan dilakukan penyidikan%
$amun, apabila telah dilakukan tindakan penyidikan dan mulainya penyidikan tersebut
diberitahukan kepada Penuntut &mum, kesempatan untuk mengungkapkan ketidakbenaran
perbuatannya sudah tertutup bagi Wajib Pajak yang bersangkutan%
Ayat ())
Walaupun !irektur "enderal Pajak telah melakukan pemeriksaan tetapi belum menerbitkan
surat ketetapan pajak, kepada Wajib Pajak baik yang telah maupun yang belum membetulkan
Surat Pemberitahuan masih diberikan kesempatan untuk mengungkapkan ketidakbenaran
pengisian Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan, yang dapat berupa Surat
Pemberitahuan -ahunan atau Surat Pemberitahuan 1asa untuk tahun atau masa yang
diperiksa% Pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan tersebut dilakukan
dalam laporan tersendiri dan harus men#erminkan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat
diketahui jumlah pajak yang sesungguhnya terutang% $amun, untuk membuktikan kebenaran
laporan Wajib Pajak tersebut, proses pemeriksaan tetap dilanjutkan sampai selesai%
Ayat (5)
Atas kekurangan pajak sebagai akibat adanya pengungkapan sebagaimana dimaksud pada
ayat ()) dikenai sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 54= (lima puluh persen) dari
pajak yang kurang dibayar, dan harus dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum laporan
pengungkapan tersendiri disampaikan% $amun, pemeriksaan tetap dilanjutkan% Apabila dari
hasil pemeriksaan terbukti baha laporan pengungkapan ternyata tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, atas ketidakbenaran pengungkapan tersebut dapat diterbitkan
surat ketetapan pajak%
Ayat (6)
Sehubungan dengan diterbitkannya surat ketetapan pajak, Surat +eputusan +eberatan, Surat
+eputusan Pembetulan, Putusan 0anding, atau Putusan Peninjauan +embali atas suatu -ahun
Pajak yang mengakibatkan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang telah
dikompensasikan dalam Surat Pemberitahuan -ahunan tahun berikutnya atau tahun-tahun
berikutnya, akan dilakukan penyesuaian rugi fiskal sesuai dengan surat ketetapan pajak, Surat
+eputusan +eberatan, Surat +eputusan Pembetulan, Putusan 0anding, atau Putusan
Peninjauan +embali dalam penghitungan Pajak Penghasilan tahun-tahun berikutnya,
pembatasan jangka aktu 2 (tiga) bulan tersebut dimaksudkan untuk tertib administrasi
tanpa menghilangkan hak Wajib Pajak atas kompensasi kerugian% !alam hal Wajib Pajak
membetulkan Surat Pemberitahuan leat jangka aktu 2 (tiga) bulan atau Wajib Pajak tidak
mengajukan pembetulan sebagai akibat adanya surat ketetapan pajak, Surat +eputusan
+eberatan, Surat +eputusan Pembetulan, Putusan 0anding, atau Putusan Peninjauan +embali
-ahun Pajak sebelumnya atau beberapa -ahun Pajak sebelumnya, yang menyatakan rugi
fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalam Surat
Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan, !irektur "enderal Pajak akan
memperhitungkannya dalam menetapkan keajiban perpajakan Wajib Pajak%
&ntuk "elasnya diberikan #ontoh sebagai berikut8
Contoh 18
P- A menyampaikan Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan tahun .44( yang
menyatakan8
Penghasilan $eto sebesar >p.44%444%444,44
+ompensasi kerugian berdasarkan Surat
Pemberitahuan
-ahunan Pajak Penghasilan tahun .447 sebesar

>p154%444%444,44 (-)
Penghasilan +ena Pajak sebesar >p 54%444%444,44
-erhadap Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan tahun .447 dilakukan
pemeriksaan, dan pada tanggal 6 "anuari .414 diterbitkan surat ketetapan pajak yang
menyatakan rugi fiskal sebesar >p74%444%444,44%
0erdasarkan surat ketetapan pajak tersebut !irektur "enderal Pajak akan mengubah
perhitungan Penghasilan +ena Pajak tahun .44( menjadi sebagai berikut8
Penghasilan $eto >p.44%444%444,44
>ugi menurut ketetapan pajak tahun >p 74%444%444,44 (-)
.447
Penghasilan +ena Pajak >p124%444%444,44
!engan demikian penghasilan kena pajak dari Surat Pemberitahuan yang semula
>p54%444%444,44 (>p.44%444%444,44 - >p154%444%444,44) setelah pembetulan menjadi
>p124%444%444,44 (>p.44%444%444,44 - >p74%444%444,44)
Contoh .8
P- 0 menyampaikan Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan tahun .44( yang
menyatakan8
Penghasilan $eto sebesar >p244%444%444,44
+ompensasi kerugian berdasarkan Surat
Pemberitahuan
-ahunan Pajak Penghasilan tahun .447 sebesar

>p.44%444%444,44 (-)
Penghasilan +ena Pajak sebesar >p144%444%444,44
-erhadap Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan tahun .447 dilakukan pemeriksaan
dan pada tanggal 6 "anuari .414 diterbitkan surat ketetapan pajak yang menyatakan rugi
fiskal sebesar >p.54%444%444,44%
0erdasarkan surat ketetapan pajak tersebut !irektur "enderal Pajak akan mengubah
perhitungan Penghasilan +ena Pajak tahun .44( menjadi sebagai berikut8
Penghasilan $eto >p244%444%444,44
>ugi menurut ketetapan pajak tahun
.447
>p.54%444%444,44 (-)
Penghasilan +ena Pajak >p 54%444%444,44
!engan demikian penghasilan kena pajak dari Surat Pemberitahuan yang semula
>p144%444%444,44 (>p244%444%444,44 - >p.44%444%444,44) setelah pembetulan menjadi
>p54%444%444,44 (>p244%444%444,44 - >p.54%444%444,44)%


Pasal $ (UU No. 28 Tahun 2007)

112 /enteri (euangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang
terutang untuk suatu saat atau /asa Pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lama 1'
1lima belas2 hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya /asa Pajak.
12 (ekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan 4urat Pemberitahuan 0ahunan
Pajak Penghasilan harus dibayar lunas sebelum 4urat Pemberitahuan Pajak Penghasilan
disampaikan.
1a2 Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112, yang dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi
berupa bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo
pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
1satu2 bulan.
1b2 6tas pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 12 yang dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo penyampaian 4urat Pemberitahuan 0ahunan, dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan yang dihitung mulai dari
berakhirnya batas waktu penyampaian 4urat Pemberitahuan 0ahunan sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 1satu2 bulan.
1"2 4urat 0agihan Pajak, 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, serta 4urat (etetapan Pajak
(urang #ayar 0ambahan, dan 4urat (eputusan (eberatan, 4urat (eputusan Pembetulan,
Putusan #anding, serta Putusan Peninjauan (embali, yang menyebabkan jumlah pajak yang
harus dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu 1 1satu2 bulan sejak tanggal
diterbitkan.
1"a2 #agi !ajib Pajak usaha kecil dan !ajib Pajak di daerah tertentu, jangka waktu pelunasan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1"2 dapat diperpanjang paling lama menjadi 1dua2 bulan
yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1&2 Direktur )enderal Pajak atas permohonan !ajib Pajak dapat memberikan persetujuan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan pembayaran
sebagaimana dimaksud pada ayat 12 paling lama 1 1dua belas2 bulan, yang pelaksanaannya
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 9
Ayat (1)
0atas aktu pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau 1asa
Pajak ditetapkan oleh 1enteri +euangan dengan batas aktu tidak melampaui 15 (lima belas)
hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya 1asa Pajak% +eterlambatan dalam
pembayaran dan penyetoran tersebut berakibat dikenai sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan%
Ayat (.)
Cukup jelas%
6yat 1a2
Ayat ini mengatur pengenaan bunga atas keterlambatan pembayaran atau penyetoran pajak%
&ntuk jelasnya #ara penghitungan bunga tersebut diberikan #ontoh sebagai berikut8
Angsuran masa Pajak Penghasilan Pasal .5 P- A tahun .44( sejumlah >p14%444%444,44 per
bulan% Angsuran masa 1ei tahun .44( dibayar tanggal 1( "uni .44( dan dilaporkan tanggal
1' "uni .44(% Apabila pada tanggal 15 "uli .44( diterbitkan Surat -agihan Pajak, sanksi bunga
dalam Surat -agihan Pajak dihitung 1 (satu) bulan sebagai berikut 8
1 ? .= ? >p14%444%444,44 @ >p.44%444,44%
Ayat (.b)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat (2a)
Cukup jelas%
Ayat ())
Atas permohonan Wajib Pajak, !irektur "enderal Pajak dapat memberikan persetujuan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang termasuk kekurangan
pembayaran Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar dalam Surat Pemberitahuan
-ahunan Pajak Penghasilan meskipun tanggal "atuh tempo pembayaran telah ditentukan%
+elonggaran tersebut diberikan dengan hati-hati untuk paling lama 1. (dua belas) bulan dan
terbatas kepada Wajib Pajak yang benar-benar sedang mengalami kesulitan likuiditas%


Pasal 1% (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan 4urat
4etoran Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
11a2 4urat 4etoran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 berfungsi sebagai bukti
pembayaran pajak apabila telah disahkan oleh Pejabat kantor penerima pembayaran yang
berwenang atau apabila telah mendapatkan %alidasi, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
12 0ata cara pembayaran, penyetoran pajak, dan pelaporannya serta tata cara mengangsur dan
menunda pembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 10
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (1a)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Adanya tata #ara pembayaran pajak, penyetoran pajak, dan pelaporannya, serta tata #ara
mengangsur dan menunda pembayaran pajak yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
1enteri +euangan diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan pembayaran pajak dan
administrasinya%


Pasal 11 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6tas permohonan !ajib Pajak, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1., Pasal 1.#, Pasal 1.=, atau Pasal 1.D dikembalikan, dengan ketentuan bahwa
apabila ternyata !ajib Pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk
melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut.
11a2 (elebihan pembayaran pajak sebagai akibat adanya 4urat (eputusan (eberatan, 4urat
(eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan Pengurangan 4anksi 6dministrasi, 4urat (eputusan
Penghapusan 4anksi 6dministrasi, 4urat (eputusan Pengurangan (etetapan Pajak, 4urat
(eputusan Pembatalan (etetapan Pajak, dan Putusan #anding atau Putusan Peninjauan
(embali, serta 4urat (eputusan Pemberian 7mbalan #unga dikembalikan kepada !ajib Pajak
dengan ketentuan jika ternyata !ajib Pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan
untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut.
12 Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan ayat
11a2 dilakukan paling lama 1 1satu2 bulan sejak permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak diterima sehubungan dengan diterbitkannya 4urat (etetapan Pajak 5ebih
#ayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1. ayat 112, atau sejak diterbitkannya 4urat
(etetapan Pajak 5ebih #ayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1. ayat 12 dan Pasal 1.#,
atau sejak diterbitkannya 4urat (eputusan Pengembalian Pendahuluan (elebihan Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.= atau Pasal 1.D, atau sejak diterbitkannya 4urat
(eputusan (eberatan, 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan Pengurangan 4anksi
6dministrasi, 4urat (eputusan Penghapusan 4anksi 6dministrasi, 4urat (eputusan
Pengurangan (etetapan Pajak, 4urat (eputusan Pembatalan (etetapan Pajak atau 4urat
(eputusan Pemberian 7mbalan #unga, atau sejak diterimanya Putusan #anding atau Putusan
Peninjauan (embali, yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak.
1"2 6pabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah jangka waktu 1 1satu2
bulan, Pemerintah memberikan imbalan bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan atas
keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak batas waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat 12 berakhir sampai dengan saat dilakukan pengembalian
kelebihan.
1&2 0ata cara penghitungan dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 11
Ayat (1)
"ika setelah diadakan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dengan jumlah
kredit pajak menunjukkan jumlah selisih lebih (jumlah kredit pajak lebih besar daripada
jumlah pajak yang terutang) atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, Wajib Pajak berhak untuk meminta kembali kelebihan pembayaran pajak, dengan
#atatan Wajib Pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak%
!alam hal Wajib Pajak masih mempunyai utang pajak yang meliputi semua jenis pajak baik di
pusat maupun #abang-#abangnya, kelebihan pembayaran tersebut harus diperhitungkan lebih
dahulu dengan utang pajak tersebut dan jika masih terdapat sisa lebih, dikembalikan kepada
Wajib Pajak%
Ayat (1a)
Cukup jelas%
Ayat (.)
&ntuk menjamin kepastian hukum bagi Wajib Pajak dan ketertiban administrasi, batas aktu
pengembalian kelebihan pembayaran pajak ditetapkan paling lama 1 (satu) bulan 8
a
%
untuk Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1),
dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan tertulis tentang pengembalian kelebihan
pembayaran pajak9
b
%
untuk Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (.)
dan Pasal 170, dihitung sejak tanggal penerbitan9
#% untuk Surat +eputusan Pengembalian Pendahuluan +elebihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17C dan Pasal 17!, dihitung sejak tanggal penerbitan9
d
%
untuk Surat +eputusan +eberatan, Surat +eputusan Pembetulan, Surat +eputusan
Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat +eputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat
+eputusan Pengurangan +etetapan Pajak, Surat +eputusan Pembatalan +etetapan Pajak,
atau Surat +eputusan Pemberian Ambalan 0unga, dihitung sejak tanggal penerbitan9
e
%
untuk Putusan 0anding dihitung sejak diterimanya Putusan 0anding oleh +antor !irektorat
"enderal Pajak yang berenang melaksanakan putusan pengadilan9 atau
f% untuk Putusan Peninjauan +embali dihitung sejak diterimanya Putusan Peninjauan +embali
oleh +antor !irektorat "enderal Pajak yang berenang melaksanakan putusan pengadilan
sampai dengan saat diterbitkan Surat +eputusan Pengembalian +elebihan Pembayaran Pajak%
Ayat (2)
&ntuk men#iptakan keseimbangan hak dan keajiban bagi Wajib Pajak melalui pelayanan
yang lebih baik, diatur baha setiap keterlambatan dalam pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dari jangka aktu sebagaimana dimaksud pada ayat (.), kepada Wajib
Pajak yang bersangkutan diberikan imbalan bunga sebesar .= (dua persen) per bulan
dihitung sejak berakhirnya jangka aktu 1 (satu) bulan sampai dengan saat diterbitkan Surat
+eputusan Pengembalian +elebihan Pembayaran Pajak%
Ayat ())
Cukup jelas%


BAB III
PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK
Pasal 12 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap !ajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan
pajak.
12 )umlah Pajak yang terutang menurut 4urat Pemberitahuan yang disampaikan oleh !ajib Pajak
adalah jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
1"2 6pabila Direktur )enderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut 4urat
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 tidak benar, Direktur )enderal Pajak
menetapkan jumlah pajak yang terutang.

Penjelasan Pasal 12
Ayat (1)
Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak,
tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan saat terutangnya pajak tersebut adalah8
a
%
pada suatu saat, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak ketiga9
b
%
pada akhir masa, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pemberi kerja, atau yang
dipungut oleh pihak lain atas kegiatan usaha, atau oleh Pengusaha +ena Pajak atas
pemungutan Pajak Pertambahan $ilai 0arang dan "asa dan Pajak Penjualan Atas 0arang
1eah9 atau
#% pada akhir -ahun Pajak, untuk Pajak Penghasilan%
"umlah pajak yang terutang yang telah dipotong, dipungut, atau pun yang harus dibayar oleh
Wajib Pajak setelah tiba saat atau masa pelunasan pembayaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ' dan Pasal 14 ayat (.), oleh Wajib Pajak harus disetorkan ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan 1enteri +euangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1).
0erdasarkan &ndang-&ndang ini, !irektorat "enderal Pajak tidak berkeajiban untuk
menerbitkan surat ketetapan pajak atas semua Surat Pemberitahuan yang disampaikan Wajib
Pajak% Penerbitan suatu surat ketetapan pajak hanya terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang
disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat Pemberitahuan atau karena
ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak%
Ayat (.)
+etentuan ini mengatur baha kepada Wajib Pajak yang telah menghitung dan membayar
besarnya pajak yang terutang se#ara benar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, serta melaporkan dalam Surat Pemberitahuan, tidak perlu diberikan
surat ketetapan pajak atau pun Surat -agihan Pajak%
Ayat (2)
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang dihitung dan
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan yang bersangkutan tidak benar, misalnya pembebanan
biaya ternyata melebihi yang sebenarnya, !irektur "enderal Pajak menetapkan besarnya pajak
yang terutang sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan%
Pasal 13 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Dalam jangka waktu ' 1lima2 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya /asa
Pajak, bagian 0ahun Pajak, atau 0ahun Pajak, Direktur )enderal Pajak dapat menerbitkan 4urat
(etetapan Pajak (urang #ayar dalam hal-hal sebagai berikut:

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau
kurang dibayar9

b. apabila 4urat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal " ayat 1"2 dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada
waktunya sebagaimana ditentukan dalam 4urat 0eguran9

c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan
*ilai dan Pajak Penjualan 6tas #arang /ewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan
selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 3< 1nol persen29

d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal , atau Pasal + tidak dipenuhi
sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang9 atau

e. apabila kepada !ajib Pajak diterbitkan *omor Pokok !ajib Pajak dan$atau dikukuhkan
sebagai Pengusaha (ena Pajak secara jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat
1&a2.
12 )umlah kekurangan pajak yang terutang dalam 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar
sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf a dan huruf e ditambah dengan sanksi administrasi
berupa bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan paling lama & 1dua puluh empat2 bulan,
dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya /asa Pajak, bagian 0ahun Pajak, atau
0ahun Pajak sampai dengan diterbitkannya 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar.
1"2 )umlah pajak dalam 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar sebagaimana dimaksud pada ayat 112
huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar:

a. '3< 1lima puluh persen2 dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu
0ahun Pajak9

b. 133< 1seratus persen2 dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau
kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau
kurang disetor9 atau

c. 133< 1seratus persen2 dari Pajak Pertambahan *ilai #arang dan )asa dan Pajak Penjualan
6tas #arang /ewah yang tidak atau kurang dibayar.
1&2 #esarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh !ajib Pajak dalam 4urat Pemberitahuan
menjadi pasti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan apabila
dalam jangka waktu ' 1lima2 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 112, setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya /asa Pajak, bagian 0ahun Pajak, atau 0ahun Pajak tidak
diterbitkan surat ketetapan pajak.
1'2 !alaupun jangka waktu ' 1lima2 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 112 telah lewat, 4urat
(etetapan Pajak (urang #ayar tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa
bunga sebesar &,< 1empat puluh delapan persen2 dari jumlah pajak yang tidak atau kurang
dibayar, apabila !ajib Pajak setelah jangka waktu tersebut dipidana karena melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
1-2 0ata cara penerbitan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar sebagaimana dimaksud pada ayat
1'2 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 13
Ayat (1)
+etentuan ayat ini memberi eenang kepada !irektur "enderal Pajak untuk dapat
menerbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar, yang pada hakikatnya hanya terhadap
kasus-kasus tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat ini% !engan demikian, hanya terhadap
Wajib Pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain tidak memenuhi
keajiban formal dan*atau keajiban material% +eterangan lain tersebut adalah data konkret
yang diperoleh atau dimiliki oleh !irektur "enderal Pajak, antara lain berupa hasil konfirmasi
faktur pajak dan bukti pemotongan Pajak Penghasilan% Weenang yang diberikan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan kepada !irektur "enderal Pajak untuk
melakukan koreksi fiskal tersebut dibatasi sampai dengan kurun aktu 5 (lima) tahun%
1enurut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Surat +etetapan Pajak
+urang 0ayar baru diterbitkan jika Wajib Pajak tidak membayar pajak sebagaimana mestinya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan%
!iketahuinya Wajib Pajak tidak atau kurang membayar pajak karena dilakukan pemeriksaan
terhadap Wajib Pajak yang bersangkutan dan dari hasil pemeriksaan itu diketahui baha
Wajib Pajak tidak atau kurang membayar dari jumlah pajak yang seharusnya terutang%
Pemeriksaan dapat dilakukan di tempat tinggal, tempat kedudukan, dan*atau tempat kegiatan
usaha Wajib Pajak% Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar dapat juga diterbitkan dalam hal
!irektur "enderal Pajak memiliki data lain di luar data yang disampaikan oleh Wajib Pajak
sendiri, dari data tersebut dapat dipastikan baha Wajib Pajak tidak memenuhi keajiban
pajak sebagaimana mestinya% &ntuk memastikan kebenaran data itu, terhadap Wajib Pajak
dapat dilakukan pemeriksaan%
Surat Pemberitahuan yang tidak disampaikan pada aktunya alaupun telah ditegur se#ara
tertulis dan tidak juga disampaikan dalam jangka aktu yang ditentukan dalam Surat -eguran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b membaa akibat !irektur "enderal Pajak dapat
menerbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar se#ara jabatan% -erhadap ketetapan seperti
ini dikenai sanksi administrasi berupa kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)%
-eguran, antara lain, dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada Wajib Pajak yang
beriktikad baik untuk menyampaikan alasan atau sebab-sebab tidak dapat disampaikannya
Surat Pemberitahuan karena sesuatu hal di luar kemampuannya (for#e majeur)%
0agi Wajib Pajak yang tidak melaksanakan keajiban perpajakan di bidang Pajak
Pertambahan $ilai dan Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah, yang mengakibatkan pajak yang
terutang tidak atau kurang dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf #, dikenai
sanksi administrasi dengan menerbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar ditambah
dengan kenaikan sebesar 144= (seratus persen)%
0agi Wajib Pajak yang tidak menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal .( atau pada saat diperiksa tidak memenuhi permintaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal .' sehingga !irektur "enderal Pajak tidak dapat menghitung jumlah pajak yang
seharusnya terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, !irektur "enderal Pajak
berenang menerbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar dengan penghitungan se#ara
jabatan, yaitu penghitungan pajak didasarkan pada data yang tidak hanya diperoleh dari
Wajib Pajak saja%
Pembuktian atas uraian penghitungan yang dijadikan dasar penghitungan se#ara jabatan oleh
!irektur "enderal Pajak dibebankan kepada Wajib Pajak% Sebagai #ontoh8
1
%
pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal .( tidak lengkap sehingga penghitungan
laba rugi atau peredaran tidak jelas9
.
%
dokumen-dokumen pembukuan tidak lengkap sehingga angka-angka dalam pembukuan
tidak dapat diuji9 atau
2
%
dari rangkaian pemeriksaan dan*atau fakta-fakta yang diketahui besar dugaan
disembunyikannya dokumen atau data pendukung lain di suatu tempat tertentu sehingga
dari sikap demikian jelas Wajib Pajak telah tidak menunjukkan iktikad baiknya untuk
membantu kelan#aran jalannya pemeriksaan%
0eban pembuktian tersebut berlaku juga bagi ketetapan yang diterbitkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Ayat (.)
Ayat ini mengatur sanksi administrasi perpajakan yang dikenakan kepada Wajib Pajak karena
melanggar keajiban perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e%
Sanksi administrasi perpajakan tersebut berupa bunga sebesar .= (dua persen) per bulan
yang di#antumkan dalam Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar%
Sanksi administrasi berupa bunga, dihitung dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar
dan bagian dari bulan dihitung 1 (satu) bulan%
Walaupun Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar tersebut diterbitkan lebih dari . (dua) tahun
sejak berakhirnya -ahun Pajak, bunga dikenakan atas kekurangan tersebut hanya untuk masa
. (dua) tahun%
Contoh8 Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar Pajak Penghasilan%
Wajib Pajak P- A mempunyai penghasilan kena pajak selama -ahun Pajak .446 sebesar
>p144%444%444,44 dan menyampaikan Surat Pemberitahuan tepat aktu%
Pada bulan April .44' berdasarkan hasil pemeriksaan diterbitkan Surat +etetapan Pajak
+urang 0ayar maka sanksi bunga dihitung sebagai berikut8
1
%
Penghasilan +ena Pajak >p144%444%444,44
.
%
Pajak yang terutang (24= ? >p144%444%444,44) >p 24%444%444,44
2
%
+redit pajak >p 14%444%444%44 (-)
)
%
Pajak yang kurang dibayar >p .4%444%444,44
5
%
0unga .) bulan (.) ? .= ? >p.4%444%444,44) >p '%644%444,44 (B)
6
%
"umlah pajak yang masih harus dibayar >p .'%644%444,44
!alam hal pengusaha tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha +ena Pajak, selain harus menyetor pajak yang terutang, pengusaha tersebut juga
dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar .= (dua persen) per bulan dari pajak yang
kurang dibayar yang dihitung sejak berakhirnya 1asa Pajak untuk paling lama .) (dua puluh
empat) bulan%
Ayat (2)
Ayat ini mengatur sanksi administrasi dari suatu ketetapan pajak karena melanggar keajiban
perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf #, dan huruf d% Sanksi
administrasi berupa kenaikan merupakan suatu jumlah proporsional yang harus ditambahkan
pada pokok pajak yang kurang dibayar%
0esarnya sanksi administrasi berupa kenaikan berbeda-beda menurut jenis pajaknya, yaitu
untuk jenis Pajak Penghasilan yang dibayar oleh Wajib Pajak sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 54= (lima puluh persen), untuk jenis Pajak Penghasilan yang dipotong oleh
orang atau badan lain sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 144= (seratus persen),
sedangkan untuk jenis Pajak Pertambahan $ilai dan Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah
sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 144= (seratus persen)%
Ayat ())
&ntuk memberikan kepastian hukum bagi Wajib Pajak berkenaan dengan pelaksanaan
pemungutan pajak dengan sistem self assessment, apabila dalam jangka aktu 5 (lima) tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya 1asa Pajak,
bagian -ahun Pajak, atau berakhirnya -ahun Pajak, !irektur "enderal Pajak tidak menerbitkan
surat ketetapan pajak, jumlah pembayaran pajak yang diberitahukan dalam Surat
Pemberitahuan 1asa atau Surat Pemberitahuan -ahunan pada hakikatnya telah menjadi tetap
dengan sendirinya atau telah menjadi pasti karena hukum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan%
Ayat (5)
Apabila terhadap Wajib Pajak dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, untuk
menentukan kerugian pada pendapatan negara, atas jumlah pajak yang terutang belum
dikeluarkan surat ketetapan pajak%
&ntuk mengetahui baha Wajib Pajak memang benar-benar melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan, harus dibuktikan melalui proses pengadilan yang dapat membutuhkan
aktu lebih dari 5 (lima) tahun% +emungkinan dapat terjadi baha Wajib Pajak yang disidik
oleh Penyidik Pegaai $egeri Sipil, tetapi oleh penuntut umum tidak dituntut berdasarkan
sanksi pidana perpajakan, misalnya Wajib Pajak yang dijatuhi pidana oleh pengadilan karena
melakukan penyelundupan yang dalam putusan pengadilan tersebut menunjukkan adanya
suatu jumlah objek pajak yang belum dikenai pajak%
,leh karena itu, dalam rangka memperoleh kembali pajak yang terutang tersebut, dalam hal
Wajib Pajak dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana
lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Surat +etetapan Pajak +urang
0ayar masih dibenarkan untuk diterbitkan, ditambah sanksi administrasi berupa bunga
sebesar )(= (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar
meskipun jangka aktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui%
Ayat (6)
Cukup jelas%


Pasal 13A (UU No. 28 Tahun 2007)
!ajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan 4urat Pemberitahuan atau
menyampaikan 4urat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut pertama kali dilakukan
oleh !ajib Pajak dan !ajib Pajak tersebut wajib melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak
yang terutang beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 33< 1dua ratus persen2 dari
jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan 4urat (etetapan Pajak
(urang #ayar.

Penjelasan Pasal 13A
Pengenaan sanksi pidana merupakan upaya terakhir untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak%
$amun, bagi Wajib Pajak yang melanggar pertama kali ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2( tidak dikenai sanksi pidana, tetapi dikenai sanksi administrasi%
,leh karena itu, Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan
atau menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut pertama kali dilakukan
Wajib Pajak% !alam hal ini, Wajib Pajak tersebut ajib melunasi kekurangan pembayaran jumlah
pajak yang terutang beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar .44= (dua ratus
persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar%


Pasal 14 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak dapat menerbitkan 4urat 0agihan Pajak apabila:

a. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar9

b. dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis
dan$atau salah hitung9

c. !ajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan$atau bunga9

d. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha (ena Pajak, tetapi tidak membuat
faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu9

e. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha (ena Pajak yang tidak mengisi faktur
pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" ayat 1'2 Undang-Undang
Pajak Pertambahan *ilai 1+,& dan perubahannya, selain:

1. identitas pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" ayat 1'2 huruf b Undang-
Undang Pajak Pertambahan *ilai 1+,& dan perubahannya9 atau

. identitas pembeli serta nama dan tandatangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1"
ayat 1'2 huruf b dan huruf g Undang-Undang Pajak Pertambahan *ilai 1+,& dan
perubahannya, dalam hal penyerahan dilakukan oleh Pengusaha (ena Pajak pedagang
eceran9

f. Pengusaha (ena Pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur
pajak9 atau

g. Pengusaha (ena Pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak
/asukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal + ayat 1-a2 Undang-Undang Pajak
Pertambahan *ilai 1+,& dan perubahannya.
12 4urat 0agihan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan surat ketetapan pajak.
1"2 )umlah kekurangan pajak yang terutang dalam 4urat 0agihan Pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat 112 huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar
< 1dua persen2 per bulan untuk paling lama & 1dua puluh empat2 bulan, dihitung sejak saat
terutangnya pajak atau berakhirnya /asa Pajak, bagian 0ahun Pajak, atau 0ahun Pajak sampai
dengan diterbitkannya 4urat 0agihan Pajak.
1&2 0erhadap pengusaha atau Pengusaha (ena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf
d, huruf e, atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar < 1dua persen2 dari Dasar Pengenaan Pajak.
1'2 0erhadap Pengusaha (ena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf g dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan dari jumlah pajak yang ditagih
kembali, dihitung dari tanggal penerbitan 4urat (eputusan Pengembalian (elebihan
Pembayaran Pajak sampai dengan tanggal penerbitan 4urat 0agihan Pajak, dan bagian dari
bulan dihitung penuh 1 1satu2 bulan.
1-2 0ata cara penerbitan 4urat 0agihan Pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri
(euangan.

Penjelasan Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Surat -agihan Pajak menurut ayat ini disamakan kekuatan hukumnya dengan surat ketetapan
pajak sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan dengan Surat Paksa.
Ayat (2)
Ayat ini mengatur pengenaan sanksi administrasi berupa bunga atas Surat -agihan Pajak yang
diterbitkan karena8
a
%
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar9 atau
b
%
penelitian Surat Pemberitahuan yang menghasilkan pajak kurang dibayar karena terdapat
salah tulis dan*atau salah hitung%
&ntuk jelasnya diberikan #ontoh #ara penghitungan sebagai berikut8
1
%
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar%
Pajak Penghasilan Pasal .5 tahun .44( setiap bulan sebesar >p144%444%444,44 jatuh
tempo misalnya tiap tanggal 15% Pajak Penghasilan Pasal .5 bulan "uni .44( dibayar tepat
aktu sebesar >p)4%444%444,44%
Atas kekurangan Pajak Penghasilan Pasal .5 tersebut diterbitkan Surat -agihan Pajak pada
tanggal 1( September .44( dengan penghitungan sebagai berikut 8
-
+ekurangan bayar Pajak Penghasilan Pasal .5 bulan "uni
.44(
(>p144%444%444,44->p)4%444%444,44)


@ >p64%444%444,44
- 0unga @ 2 ? .= ? >p64%444%444,44 @ >p 2%644%444,44 (B)
- "umlah yang harus dibayar @ >p62%644%444,44

.
%

3asil penelitian Surat Pemberitahuan
Surat Pemberitahuan -ahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi tahun .44(
yang disampaikan pada tanggal 21 1aret .44' setelah dilakukan penelitian ternyata
terdapat salah hitung yang menyebabkan Pajak Penghasilan kurang bayar sebesar
>p1%444%444,44% Atas kekurangan Pajak Penghasilan tersebut diterbitkan Surat -agihan
Pajak pada tanggal 1. "uni .44' dengan penghitungan sebagai berikut8
- +ekurangan bayar Pajak Penghasilan @ >p1%444%444,44
- 0unga @ 2 ? .=? >p1%444%444,44 @ >p 64%444,44 (B)
- "umlah yang harus dibayar @ >p1%464%444,44
Ayat ())
Pengusaha +ena Pajak yang tidak membuat faktur pajak maupun Pengusaha +ena Pajak yang
membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat aktu atau tidak selengkapnya mengisi faktur pajak
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar .= (dua persen) dari !asar Pengenaan
Pajak%
!emikian pula bagi Pengusaha +ena Pajak yang membuat faktur pajak, tetapi melaporkannya
tidak tepat aktu, dikenai sanksi yang sama%
Sanksi administrasi berupa denda sebesar .= (dua persen) dari !asar Pengenaan Pajak
ditagih dengan Surat -agihan Pajak, sedangkan pajak yang terutang ditagih dengan surat
ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12%
Ayat (5)
Cukup jelas%
Ayat (6)
Cukup jelas%


Pasal 1 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak dapat menerbitkan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan
dalam jangka waktu ' 1lima2 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya /asa
Pajak, bagian 0ahun Pajak, atau 0ahun Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan
penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam
rangka penerbitan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan.
12 )umlah kekurangan pajak yang terutang dalam 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan
ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 133< 1seratus persen2 dari
jumlah kekurangan pajak tersebut.
1"2 (enaikan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 tidak dikenakan apabila 4urat (etetapan Pajak
(urang #ayar 0ambahan itu diterbitkan berdasarkan keterangan tertulis dari !ajib Pajak atas
kehendak sendiri, dengan syarat Direktur )enderal Pajak belum mulai melakukan tindakan
pemeriksaan dalam rangka penerbitan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan.
1&2 6pabila jangka waktu ' 1lima2 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 112 telah lewat, 4urat
(etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi
berupa bunga sebesar &,< 1empat puluh delapan persen2 dari jumlah pajak yang tidak atau
kurang dibayar, dalam hal !ajib Pajak setelah jangka waktu ' 1lima2 tahun tersebut dipidana
karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
1'2 0ata cara penerbitan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1&2 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 15
Ayat (1)
&ntuk menampung kemungkinan terjadinya suatu Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar yang
ternyata telah ditetapkan lebih rendah atau pajak yang terutang dalam suatu Surat +etetapan
Pajak $ihil ditetapkan lebih rendah atau telah dilakukan pengembalian pajak yang tidak
seharusnya sebagaimana telah ditetapkan dalam Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar, !irektur
"enderal Pajak berenang untuk menerbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan
dalam "angka aktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya 1asa
Pajak, 0agian -ahun Pajak atau -ahun Pajak%
Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan merupakan koreksi atas surat ketetapan pajak
sebelumnya% Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan baru diterbitkan apabila sudah
pernah diterbitkan surat ketetapan pajak% Pada prinsipnya untuk menerbitkan Surat +etetapan
Pajak +urang 0ayar -ambahan perlu dilakukan pemeriksaan% "ika surat ketetapan pajak
sebelumnya diterbitkan berdasarkan pemeriksaan, perlu dilakukan pemeriksaan ulang
sebelum menerbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan% !alam hal surat
ketetapan pajak sebelumnya diterbitkan berdasarkan keterangan lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan juga harus
diterbitkan berdasarkan pemeriksaan, tetapi bukan pemeriksaan ulang%
!engan demikian, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan tidak akan mungkin
diterbitkan sebelum didahului dengan penerbitan surat ketetapan pajak% Penerbitan Surat
+etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan dilakukan dengan syarat adanya data baru
termasuk data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan pajak yang
terutang dalam surat ketetapan pajak sebelumnya% Sejalan dengan itu, setelah Surat
+etetapan Pajak ;ebih 0ayar diterbitkan sebagai akibat telah leat aktu 1. (dua belas) bulan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan
diterbitkan hanya dalam hal ditemukan data baru termasuk data yang semula belum
terungkap% !alam hal masih ditemukan lagi data baru termasuk data yang semula belum
terungkap pada saat diterbitkannya Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan, dan*atau
data baru termasuk data yang semula belum terungkap yang diketahui kemudian oleh
!irektur "enderal Pajak, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan masih dapat
diterbitkan lagi%
:ang dimaksud dengan <data baru< adalah data atau keterangan mengenai segala sesuatu
yang diperlukan untuk menghitung besarnya jumlah pajak yang terutang yang oleh Wajib
Pajak belum diberitahukan pada aktu penetapan semula, baik dalam Surat Pemberitahuan
dan lampiran-lampirannya maupun dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada
aktu pemeriksaan%
Selain itu, yang termasuk dalam data baru adalah data yang semula belum terungkap, yaitu
data yang8
a
%
tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan beserta lampirannya
(termasuk laporan keuangan)9 dan*atau
b
%
pada aktu pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak mengungkapkan data
dan*atau memberikan keterangan lain se#ara benar, lengkap, dan terin#i sehingga tidak
memungkinkan fiskus dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan benar dalam menghitung jumlah pajak yang terutang%
Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan data dalam Surat Pemberitahuan atau
mengungkapkannya pada aktu pemeriksaan, tetapi apabila memberitahukannya atau
mengungkapkannya dengan #ara sedemikian rupa sehingga membuat fiskus tidak mungkin
menghitung besarnya jumlah pajak yang terutang se#ara benar sehingga jumlah pajak yang
terutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya, hal tersebut termasuk dalam pengertian
data yang semula belum terungkap%
Contoh8
1
%
!alam Surat Pemberitahuan dan*atau laporan keuangan tertulis adanya biaya iklan
>p14%444%444,44, sedangkan sesungguhnya biaya tersebut terdiri atas >p5%444%444%44
biaya iklan di media massa dan >p5%444%444%44 sisanya adalah sumbangan atau hadiah
yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya%
Apabila pada saat penetapan semula Wajib Pajak tidak mengungkapkan perin#ian tersebut
sehingga fiskus tidak melakukan koreksi atas pengeluaran berupa sumbangan atau hadiah
sehingga pajak yang terutang tidak dapat dihitung se#ara benar, data mengenai
pengeluaran berupa sumbangan atau hadiah tersebut tergolong data yang semula belum
terungkap%
.
%
!alam Surat Pemberitahuan dan*atau laporan keuangan disebutkan pengelompokan harta
tetap yang disusutkan tanpa disertai dengan perin#ian harta pada setiap kelompok yang
dimaksud, demikian pula pada saat pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak
mengungkapkan perin#ian tersebut sehingga fiskus tidak dapat meneliti kebenaran
pengelompokan dimaksud, misalnya harta yang seharusnya termasuk dalam kelompok
harta berujud bukan bangunan kelompok 2, tetapi dikelompokkan ke dalam kelompok .%
Akibatnya, atas kesalahan pengelompokan harta tersebut tidak dilakukan koreksi, sehingga
pajak yang terutang tidak dapat dihitung se#ara benar% Apabila setelah itu diketahui adanya
data yang menyatakan baha pengelompokan harta tersebut tidak benar, maka data
tersebut termasuk data yang semula belum terungkap%
2
%
Pengusaha +ena Pajak melakukan pembelian sejumlah barang dari Pengusaha +ena Pajak
lain dan atas pembelian tersebut oleh Pengusaha +ena Pajak penjual diterbitkan faktur
pajak% 0arang-barang tersebut sebagian digunakan untuk kegiatan yang mempunyai
hubungan langsung dengan kegiatan usahanya, seperti pengeluaran untuk kegiatan
produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen, dan sebagian lainnya tidak mempunyai
hubungan langsung% Seluruh faktur pajak tersebut dikreditkan sebagai Pajak 1asukan oleh
Pengusaha +ena Pajak pembeli%
Apabila pada saat penetapan semula Pengusaha +ena Pajak tidak mengungkapkan rin#ian
penggunaan barang tersebut dengan benar sehingga tidak dilakukan koreksi atas
pengkreditan Pajak 1asukan tersebut oleh fiskus, sebagai akibatnya Pajak Pertambahan
$ilai yang terutang tidak dapat dihitung se#ara benar% Apabila setelah itu diketahui adanya
data atau keterangan tentang kesalahan mengkreditkan Pajak 1asukan yang tidak
mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dimaksud, data atau keterangan
tersebut merupakan data yang semula belum terungkap%
Ayat (.)
!alam hal setelah diterbitkan surat ketetapan pajak ternyata masih ditemukan data baru
termasuk data yang semula belum terungkap yang belum diperhitungkan sebagai dasar
penetapan tersebut, atas pajak yang kurang dibayar ditagih dengan Surat +etetapan Pajak
+urang 0ayar -ambahan ditambah sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 144=
(seratus persen) dari pajak yang kurang dibayar%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
!alam hal Wajib Pajak dipidana karena melakukan tindak pidana yang dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara berupa pajak berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan tetap
dapat diterbitkan, ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar )(= (empat puluh
delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar meskipun jangka aktu 5
(lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui%
Ayat (5)
Cukup jelas.


Pasal 1! (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6tas permohonan !ajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur )enderal Pajak dapat
membetulkan surat ketetapan pajak, 4urat 0agihan Pajak, 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat
(eputusan (eberatan, 4urat (eputusan Pengurangan 4anksi 6dministrasi, 4urat (eputusan
Penghapusan 4anksi 6dministrasi, 4urat (eputusan Pengurangan (etetapan Pajak, 4urat
(eputusan Pembatalan (etetapan Pajak, 4urat (eputusan Pengembalian Pendahuluan
(elebihan Pajak, atau 4urat (eputusan Pemberian 7mbalan #unga, yang dalam penerbitannya
terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan$atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu
dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
12 Direktur )enderal Pajak dalam jangka waktu paling lama - 1enam2 bulan sejak tanggal surat
permohonan pembetulan diterima, harus memberi keputusan atas permohonan pembetulan
yang diajukan !ajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112.
1"2 6pabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 12 telah lewat, tetapi Direktur
)enderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan pembetulan yang diajukan
tersebut dianggap dikabulkan.
1&2 6pabila diminta oleh !ajib Pajak, Direktur )enderal Pajak wajib memberikan keterangan secara
tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian
permohonan !ajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112.

Penjelasan Pasal 16
Ayat (1)
Pembetulan menurut ayat ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan
yang baik sehingga apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan yang bersifat manusiai perlu
dibetulkan sebagaimana mestinya% Sifat kesalahan atau kekeliruan tersebut tidak mengandung
persengketaan antara fiskus dan Wajib Pajak%
Apabila ditemukan kesalahan atau kekeliruan baik oleh fiskus maupun berdasarkan
permohonan Wajib Pajak, kesalahan atau kekeliruan tersebut harus dibetulkan% :ang dapat
dibetulkan karena kesalahan atau kekeliruan adalah sebagai berikut8
a
%
surat ketetapan pajak, yang meliputi Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar, Surat +etetapan
Pajak +urang 0ayar -ambahan, Surat +etetapan Pajak $ihil, dan Surat +etetapan Pajak
;ebih 0ayar9
b
%
Surat -agihan Pajak9
#% Surat +eputusan Pengembalian Pendahuluan +elebihan Pajak9
d
%
Surat +eputusan Pemberian Ambalan 0unga9
e
%
Surat +eputusan Pembetulan9
f% Surat +eputusan +eberatan9
g
%
Surat +eputusan Pengurangan Sanksi Administrasi9
h
%
Surat +eputusan Penghapusan Sanksi Administrasi9
i% Surat +eputusan Pengurangan +etetapan Pajak9 atau
j% Surat +eputusan Pembatalan +etetapan Pajak%
>uang ;ingkup pembetulan yang diatur pada ayat ini terbatas pada kesalahan atau kekeliruan
sebagai akibat dari8
a
%
kesalahan tulis, antara lain kesalahan yang dapat berupa nama, alamat, $omor Pokok
Wajib Pajak, nomor surat ketetapan pajak, jenis pajak, 1asa Pajak atau -ahun Pajak, dan
tanggal jatuh tempo9
b
%
kesalahan hitung, antara lain kesalahan yang berasal dari penjumlahan dan*atau
pengurangan dan*atau perkalian dan*atau pembagian suatu bilangan9 atau
#% kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan, yaitu kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan persentase
$orma Penghitungan Penghasilan $eto, kekeliruan penerapan sanksi administrasi,
kekeliruan Penghasilan -idak +ena Pajak, kekeliruan penghitungan Pajak Penghasilan dalam
tahun berjalan, dan kekeliruan dalam pengkreditan pajak%
Pengertian <membetulkan< pada ayat ini, antara lain, menambahkan, mengurangkan, atau
menghapuskan, tergantung pada sifat kesalahan dan kekeliruannya%
"ika masih terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan*atau kekeliruan penerapan
ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan, Wajib Pajak dapat
mengajukan lagi permohonan pembetulan kepada !irektur "enderal Pajak, atau !irektur
"enderal Pajak dapat melakukan pembetulan lagi karena jabatan%
Ayat (.)
&ntuk memberikan kepastian hukum, permohonan pembetulan yang diajukan oleh Wajib
Pajak harus diputuskan dalam batas aktu paling lama 6 (enam) bulan sejak permohonan
diterima%
Ayat (2)
!alam hal batas aktu 6 (enam) bulan terlampaui, tetapi !irektur "enderal Pajak belum
memberikan keputusan, permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan%
!engan dianggap dikabulkannya permohonan Wajib Pajak, !irektur "enderal Pajak
menerbitkan Surat +eputusan Pembetulan sesuai dengan permohonan Wajib Pajak%
Ayat ())
Cukup jelas.


Pasal 1" (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan 4urat (etetapan Pajak
5ebih #ayar apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada
jumlah pajak yang terutang.
12 #erdasarkan permohonan !ajib Pajak, Direktur )enderal Pajak, setelah meneliti kebenaran
pembayaran pajak, menerbitkan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar apabila terdapat
pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1"2 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar masih dapat diterbitkan lagi apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan dan$atau data baru ternyata pajak yang lebih dibayar jumlahnya lebih besar
daripada kelebihan pembayaran pajak yang telah ditetapkan.

Penjelasan Pasal 17
Ayat (1)
1enurut ketentuan ayat ini Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar diterbitkan untuk8
a
%
Pajak Penghasilan apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak yang
terutang9
b
%
Pajak Pertambahan $ilai apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak yang
terutang% "ika terdapat pajak yang dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan $ilai,
jumlah pajak yang terutang dihitung dengan #ara jumlah Pajak +eluaran dikurangi dengan
pajak yang dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan $ilai tersebut9 atau
#% Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah apabila jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada
jumlah pajak yang terutang%
Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas
Surat Pemberitahuan yang disampaikan Wajib Pajak yang menyatakan kurang bayar, nihil,
atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
pajak%
Apabila Wajib Pajak setelah menerima Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar dan menghendaki
pengembalian kelebihan pembayaran pajak, ajib mengajukan permohonan tertulis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (.)%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Pasal 1"A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan 4urat (etetapan Pajak
*ihil apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak
yang terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran
pajak.
12 0ata cara penerbitan 4urat (etetapan Pajak *ihil diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
/enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 17A
Ayat (1)
1enurut ketentuan ayat ini, Surat +etetapan Pajak $ihil diterbitkan untuk8
a
%
Pajak Penghasilan apabila jumlah kredit pajak sama dengan pajak yang terutang atau
pajak yang tidak terutang dan tidak ada kredit pajak9
b
%
Pajak Pertambahan $ilai apabila jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak yang
terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak% "ika terdapat pajak yang
dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan $ilai, jumlah pajak yang terutang dihitung
dengan #ara jumlah Pajak +eluaran dikurangi dengan pajak yang dipungut oleh Pemungut
Pajak Pertambahan $ilai tersebut9 atau
#% Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah apabila jumlah pajak yang dibayar sama dengan
jumlah pajak yang terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada pembayaran pajak%
Ayat (.)
Cukup jelas%


Pasal 1"B (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan atas permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak, selain permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
dari !ajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.= dan !ajib Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1.D, harus menerbitkan surat ketetapan pajak paling lama 1 1dua
belas2 bulan sejak surat permohonan diterima secara lengkap.
11a2 (etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 tidak berlaku terhadap !ajib Pajak yang
sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
12 6pabila setelah melampaui jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 112 Direktur
)enderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar harus
diterbitkan paling lama 1 1satu2 bulan setelah jangka waktu tersebut berakhir.
1"2 6pabila 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar terlambat diterbitkan sebagaimana dimaksud pada
ayat 12, kepada !ajib Pajak diberikan imbalan bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan
dihitung sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 12 sampai
dengan saat diterbitkan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar.
1&2 6pabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan sebagaimana
dimaksud pada ayat 11a2 tidak dilanjutkan dengan penyidikan9 dilanjutkan dengan penyidikan,
tetapi tidak dilanjutkan dengan penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan9 atau
dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan, tetapi
diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan dalam hal kepada !ajib Pajak diterbitkan 4urat
(etetapan Pajak 5ebih #ayar, kepada !ajib Pajak diberikan imbalan bunga sebesar < 1dua
persen2 per bulan untuk paling lama & 1dua puluh empat2 bulan, dihitung sejak berakhirnya
jangka waktu 1 1dua belas2 bulan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 sampai dengan saat
diterbitkan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 1satu2
bulan.

Penjelasan Pasal 17B
Ayat (1)
:ang dimaksud dengan <surat permohonan telah diterima se#ara lengkap< adalah Surat
Pemberitahuan yang telah diisi lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2%
Surat ketetapan pajak yang diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dapat berupa Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar
atau Surat +etetapan Pajak $ihil atau Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar%
Ayat (1a)
:ang dimaksud dengan <sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan< adalah dimulai sejak
surat pemberitahuan pemeriksaan bukti permulaan disampaikan kepada Wajib Pajak, akil,
kuasa, pegaai, atau anggota keluarga yang telah deasa dari Wajib Pajak%
Ayat (.)
0atas aktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk memberikan kepastian
hukum terhadap permohonan Wajib Pajak atau Pengusaha +ena Pajak sehingga bila batas
aktu tersebut dilampaui dan !irektur "enderal Pajak tidak memberikan suatu keputusan,
permohonan tersebut dianggap dikabulkan% Selain itu, batas aktu tersebut dimaksudkan pula
untuk kepentingan tertib administrasi perpajakan%
Ayat (2)
"ika !irektur "enderal Pajak terlambat menerbitkan Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar,
kepada Wajib Pajak diberikan imbalan bunga sebesar .= (dua persen) per bulan, dihitung
sejak berakhirnya jangka aktu sebagaimana dimaksud pada ayat (.) sampai dengan saat
Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar diterbitkan, dan bagian dari bulan dihitung 1 (satu) bulan%
Ayat ())
Cukup jelas.


Pasal 1"C (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak setelah melakukan penelitian atas permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dari !ajib Pajak dengan kriteria tertentu, menerbitkan 4urat (eputusan
Pengembalian Pendahuluan (elebihan Pajak paling lama " 1tiga2 bulan sejak permohonan
diterima secara lengkap untuk Pajak Penghasilan, dan paling lama 1 1satu2 bulan sejak
permohonan diterima secara lengkap untuk Pajak Pertambahan *ilai.
12 (riteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 112 meliputi:

a. tepat waktu dalam menyampaikan 4urat Pemberitahuan9

b. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang
telah memperoleh i;in untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak9

c. 5aporan (euangan diaudit oleh 6kuntan Publik atau lembaga pengawasan keuangan
pemerintah dengan pendapat !ajar 0anpa Pengecualian selama " 1tiga2 tahun berturut-
turut9 dan

d. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu '
1lima2 tahun terakhir.
1"2 !ajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 12 ditetapkan dengan
(eputusan Direktur )enderal Pajak.
1&2 Direktur )enderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap !ajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat 112, dan menerbitkan surat ketetapan pajak, setelah melakukan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.
1'2 6pabila berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2, Direktur )enderal
Pajak menerbitkan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, jumlah kekurangan pajak ditambah
dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 133< 1seratus persen2 dari jumlah
kekurangan pembayaran pajak.
1-2 !ajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 tidak dapat diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak apabila:

a. terhadap !ajib Pajak tersebut dilakukan tindakan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan9

b. terlambat menyampaikan 4urat Pemberitahuan /asa untuk suatu jenis pajak tertentu
1dua2 /asa Pajak berturut-turut9

c. terlambat menyampaikan 4urat Pemberitahuan /asa untuk suatu jenis pajak tertentu "
1tiga2 /asa Pajak dalam 1 1satu2 tahun kalender9 atau

d. terlambat menyampaikan 4urat Pemberitahuan 0ahunan.
1.2 0ata cara penetapan !ajib Pajak dengan kriteria tertentu diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 17C
Ayat (1)
-erhadap permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak untuk Wajib Pajak dengan
kriteria tertentu setelah dilakukan penelitian harus diterbitkan Surat +eputusan Pengembalian
Pendahuluan +elebihan Pajak paling lama8
a
%
2 (tiga) bulan untuk Pajak Penghasilan9
b
%
1 (satu) bulan untuk Pajak Pertambahan $ilai
sejak permohonan diterima se#ara lengkap, dalam arti baha Surat Pemberitahuan telah diisi
lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ayat (1a), dan ayat (6)% Permohonan
dapat disampaikan dengan #ara mengisi kolom dalam Surat Pemberitahuan atau dengan surat
tersendiri% Pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dapat diberikan setelah
!irektur "enderal Pajak melakukan konfirmasi kebenaran kredit pajak%
Ayat (.)
-ermasuk dalam pengertian kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan adalah8
a
%
tepat aktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan -ahunan dalam 2 (tiga) tahun
terakhir9
b
%
dalam -ahun Pajak terakhir, penyampaian Surat Pemberitahuan 1asa untuk 1asa Pajak
"anuari sampai dengan $oCember yang terlambat tidak lebih dari 2 (tiga) 1asa Pajak untuk
setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut9 dan
#% Surat Pemberitahuan 1asa yang terlambat sebagaimana dimaksud dalam huruf b telah
disampaikan tidak leat dari batas aktu penyampaian Surat Pemberitahuan 1asa 1asa
Pajak berikutnya%
0aha Wajib Pajak tidak mempunyai tunggakan pajak adalah keadaan pada tanggal 21
!esember% &tang pajak yang belum meleati batas akhir pelunasan tidak termasuk dalam
pengertian tunggakan pajak%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
!irektur "enderal Pajak dapat menerbitkan surat ketetapan pajak dalam jangka aktu 5 (lima)
tahun setelah melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang telah memperoleh
pengembalian pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)% Surat ketetapan pajak
tersebut dapat berupa Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar, atau Surat +etetapan Pajak $ihil,
atau Surat +etetapan Pajak ;ebih 0ayar%
Ayat (5)
&ntuk mendorong Wajib Pajak dalam melaporkan jumlah pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, maka apabila dari hasil
pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat ()) diterbitkan Surat +etetapan Pajak +urang
0ayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 144= (seratus persen)
dari jumlah kekurangan pembayaran pajak%
&ntuk jelasnya #ara penghitungan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar dan pengenaan sanksi
administrasi berupa kenaikan tersebut diberikan #ontoh sebagai berikut8
1
)
Pajak Penghasilan

- Wajib Pajak telah memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak sebesar
>p(4%444%444,44%

- !ari pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut8
a
%
Pajak Penghasilan yang terutang sebesar >p144%444%444,44
b
%
+redit pajak, yaitu8
- Pajak Penghasilan Pasal ..
- Pajak Penghasilan Pasal .2
- Pajak Penghasilan Pasal .5
>p .4%444%444,44
>p )4%444%444,44
>p '4%444%444,44
0erdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diterbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar
dengan penghitungan sebagai berikut8
- Pajak Penghasilan yang terutang
sebesar

>p144%444%444,44
- +redit Pajak8


- Pajak Penghasilan Pasal .. >p .4%444%444,44


- Pajak Penghasilan Pasal .2 >p )4%444%444,44


- Pajak Penghasilan Pasal .5 >p '4%444%444,44
(B)


>p154%444%444,44

- "umlah Pengembalian Pendahuluan
+elebihan Pajak

>p (4%444%444,44
(-)

- "umlah pajak yang dapat dikreditkan

>p 74%444%444,44 (-)

Pajak yang tidak*kurang dibayar

>p 24%444%444,44
Sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 144= >p 24%444%444,44 (B)
"umlah yang masih harus dibayar

>p 64%444%444,44
.
)
Pajak Pertambahan $ilai

- Pengusaha +ena Pajak telah memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
sebesar >p64%444%444,44

- !ari pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut8
a
%
Pajak +eluaran >p144%444%444,44
b
%
+redit pajak, yaitu Pajak 1asukan >p154%444%444,44


0erdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diterbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar
dengan penghitungan sebagai berikut8
-
Pajak +eluaran
>p144%444%444,44
-
+redit Pajak8
- Pajak 1asukan
>p154%444%444,44


- "umlah Pengembalian
Pendahuluan +elebihan Pajak

>p 64%444%444%44
(-)

- "umlah pajak yang dapat
dikreditkan

>p '4%444%444,44 (-)
Pajak yang kurang dibayar

>p 14%444%444,44
Sanksi administrasi kenaikan
144= >p 14%444%444,44 (B)
"umlah yang masih harus dibayar >p .4%444%444,44
Ayat (6)
Cukup jelas%
Ayat (7)
Cukup jelas%


Pasal 1"D (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak setelah melakukan penelitian atas permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dari !ajib Pajak yang memenuhi persyaratan tertentu, menerbitkan 4urat
(eputusan Pengembalian Pendahuluan (elebihan Pajak paling lama " 1tiga2 bulan sejak
permohonan diterima secara lengkap untuk Pajak Penghasilan, dan paling lama 1 1satu2 bulan
sejak permohonan diterima secara lengkap untuk Pajak Pertambahan *ilai.
12 !ajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 yang dapat diberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak adalah:

a. !ajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas9

b. !ajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan jumlah
peredaran usaha dan jumlah lebih bayar sampai dengan jumlah tertentu9

c. !ajib Pajak badan dengan jumlah peredaran usaha dan jumlah lebih bayar sampai dengan
jumlah tertentu9 atau

d. Pengusaha (ena Pajak yang menyampaikan 4urat Pemberitahuan /asa Pajak Pertambahan
*ilai dengan jumlah penyerahan dan jumlah lebih bayar sampai dengan jumlah tertentu.
1"2 #atasan jumlah peredaran usaha, jumlah penyerahan, dan jumlah lebih bayar sebagaimana
dimaksud pada ayat 12 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1&2 Direktur )enderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap !ajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat 112 dan menerbitkan surat ketetapan pajak setelah melakukan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.
1'2 )ika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2 Direktur )enderal
Pajak menerbitkan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, jumlah pajak yang kurang dibayar
ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 133< 1seratus persen2.

Penjelasan Pasal 17D
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
&ntuk mengurangi penyalahgunaan pemberian kemudahan per#epatan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak, !irektur "enderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan setelah
memberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)%
Ayat (5)
&ntuk memotiCasi Wajib Pajak agar melaporkan jumlah pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, apabila dari hasil pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat ()) diterbitkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar, jumlah
pajak yang kurang dibayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar
144= (seratus persen) dari jumlah kekurangan pembayaran pajak%


Pasal 1"E (UU No. 28 Tahun 2007)
>rang pribadi yang bukan subjek pajak dalam negeri yang melakukan pembelian #arang (ena
Pajak di dalam daerah pabean yang tidak dikonsumsi di daerah pabean dapat diberikan
pengembalian Pajak Pertambahan *ilai yang telah dibayar, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 17
Cukup jelas%


BAB I&
PENAGIHAN PAJAK

Pasal 1# (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4urat 0agihan Pajak, 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, serta 4urat (etetapan Pajak (urang
#ayar 0ambahan, dan 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan (eberatan, Putusan
#anding, serta Putusan Peninjauan (embali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih
harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak.
12 Dihapus.

Penjelasan Pasal 18
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
!ihapus%


Pasal 1$ (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6pabila 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar atau 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar
0ambahan, serta 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan (eberatan, Putusan #anding
atau Putusan Peninjauan (embali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar
bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak
yang tidak atau kurang dibayar itu dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar < 1dua
persen2 per bulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan
tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya 4urat 0agihan Pajak, dan bagian dari bulan
dihitung penuh 1 1satu2 bulan.
12 Dalam hal !ajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak juga
dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan dari jumlah pajak
yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 1satu2 bulan.
1"2 Dalam hal !ajib Pajak diperbolehkan menunda penyampaian 4urat Pemberitahuan 0ahunan
dan ternyata penghitungan sementara pajak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
" ayat 1'2 kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang atas kekurangan pembayaran
pajak tersebut, dikenai bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan yang dihitung dari saat
berakhirnya batas waktu penyampaian 4urat Pemberitahuan 0ahunan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal " ayat 1"2 huruf b dan huruf c sampai dengan tanggal dibayarnya kekurangan
pembayaran tersebut dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 1satu2 bulan.

Penjelasan Pasal 19
Ayat (1)
Ayat ini mengatur pengenaan sanksi administrasi berupa bunga berdasarkan jumlah pajak
yang masih harus dibayar yang tidak atau kurang dibayar pada saat jatuh tempo pelunasan
atau terlambat dibayar%
Contoh8
a
%
"umlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar
sebesar >p14%444%444,44 yang diterbitkan tanggal 7 ,ktober .44(, dengan batas akhir
pelunasan tanggal 6 $oCember .44(% "umlah pembayaran sampai dengan tanggal 6
$oCember .44( >p6%444%444,44% Pada tanggal 1 !esember .44( diterbitkan Surat -agihan
Pajak dengan perhitungan sebagai berikut8
Pajak yang masih harus dibayar @ >p14%444%444,44
!ibayar sampai dengan jatuh tempo
pelunasan
@ >p 6%444%444,44 (-)
+urang dibayar @ >p )%444%444,44
0unga 1 (satu) bulan
(1 ? .= ? >p)%444%444,44) @ >p (4%444,44
b
%





!alam hal terhadap Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar sebagaimana tersebut pada huruf
a, Wajib Pajak membayar >p14%444%444,44 pada tanggal 2 !esember .44( dan pada
tanggal 5 !esember .44( diterbitkan Surat -agihan Pajak, sanksi administrasi berupa
bunga dihitung sebagai berikut8
Pajak yang masih harus dibayar @ >p14%444%444,44
!ibayar setelah jatuh tempo
pelunasan
@ >p14%444%444,44
+urang dibayar @ >p 4,44
0unga 1 (satu) bulan
(1 ? .= ? >p14%444%444,44) @ >p .44%444,44
Ayat (.)
Ayat ini mengatur pengenaan sanksi administrasi berupa bunga dalam hal Wajib Pajak
diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak%
Contoh8
a
%
Wajib Pajak menerima Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar sebesar >p1%1.4%444,44 yang
diterbitkan pada tanggal . "anuari .44' dengan batas akhir pelunasan tanggal 1 /ebruari
.44'% Wajib Pajak tersebut diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran pajak dalam
jangka aktu 5 (lima) bulan dengan jumlah yang tetap sebesar >p..)%444,44% Sanksi
administrasi berupa bunga untuk setiap angsuran dihitung sebagai berikut8
angsuran ke-
1
8 .= ? >p1%1.4%444,44 @ >p..%)44,44%
angsuran ke-
.
8 .= ? >p ('6%444,44 @ >p17%'.4,44%
angsuran ke-
2
8 .= ? >p 67.%444,44 @ >p12%))4,44%
angsuran ke-
)
8 .= ? >p ))(%444,44 @ >p (%'64,44%
angsuran ke-
5
8 .= ? >p ..)%444,44 @ >p )%)(4,44%
b
%
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperbolehkan untuk menunda
pembayaran pajak sampai dengan tanggal 24 "uni .44'%
Sanksi administrasi berupa bunga atas penundaan pembayaran Surat +etetapan Pajak
+urang 0ayar tersebut sebesar 5 ? .= ? >p1%1.4%444,44 @ >p11.%444,44%
Ayat (2)
Cukup jelas%


Pasal 2% (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6tas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan 4urat 0agihan Pajak, 4urat
(etetapan Pajak (urang #ayar, serta 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan, dan
4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan (eberatan, Putusan #anding, serta Putusan
Peninjauan (embali yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah,
yang tidak dibayar oleh Penanggung Pajak sesuai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal + ayat 1"2 atau ayat 1"a2 dilaksanakan penagihan pajak dengan 4urat Paksa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
12 Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 112, penagihan seketika dan
sekaligus dilakukan apabila:

a. Penanggung Pajak akan meninggalkan 7ndonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk
itu9

b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam
rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang
dilakukannya di 7ndonesia9

c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha atau
menggabungkan atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang
dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya9

d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara9 atau

e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-
tanda kepailitan.
1"2 Penagihan pajak dengan 4urat Paksa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

Penjelasan Pasal 20
Ayat (1)
Apabila jumlah utang pajak tidak atau kurang dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran atau sampai dengan tanggal jatuh tempo penundaan pembayaran, atau Wajib
Pajak tidak memenuhi angsuran pembayaran pajak, penagihannya dilaksanakan dengan Surat
Paksa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan% Penagihan pajak
dengan Surat Paksa tersebut dilaksanakan terhadap Penanggung Pajak%
Ayat (.)
:ang dimaksud dengan <penagihan seketika dan sekaligus< adalah tindakan penagihan pajak
yang dilaksanakan oleh "urusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal
jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, 1asa
Pajak, dan -ahun Pajak%
Ayat (2)
Cukup jelas%


Pasal 21 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 *egara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas barang-barang milik Penanggung
Pajak.
12 (etentuan tentang hak mendahulu sebagaimana dimaksud pada ayat 112 meliputi pokok
pajak, sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak.
1"2 ?ak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya, kecuali terhadap:

a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu
barang bergerak dan$atau barang tidak bergerak9

b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud9 dan$atau

c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu warisan.
1"a2 Dalam hal !ajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau
orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan dilarang membagikan harta
!ajib Pajak dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur
lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak !ajib Pajak
tersebut.
1&2 ?ak mendahulu hilang setelah melampaui waktu ' 1lima2 tahun sejak tanggal diterbitkan
4urat 0agihan Pajak, 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, 4urat (etetapan Pajak (urang
#ayar 0ambahan, 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan (eberatan, Putusan
#anding, atau Putusan Peninjauan (embali yang menyebabkan jumlah pajak yang harus
dibayar bertambah.
1'2 Perhitungan jangka waktu hak mendahulu ditetapkan sebagai berikut:

a. dalam hal 4urat Paksa untuk membayar diberitahukan secara resmi maka jangka waktu '
1lima2 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2 dihitung sejak pemberitahuan 4urat
Paksa9 atau

b. dalam hal diberikan penundaan pembayaran atau persetujuan angsuran pembayaran
maka jangka waktu ' 1lima2 tahun tersebut dihitung sejak batas akhir penundaan
diberikan.

Penjelasan Pasal 21
Ayat (1)
Ayat ini menetapkan kedudukan negara sebagai kreditur preferen yang dinyatakan
mempunyai hak mendahulu atas barang-barang milik Penanggung Pajak yang akan dilelang di
muka umum%
Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak dilunasi%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat (2a)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%
Ayat (5)
Cukup jelas%


Pasal 22 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 ?ak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya
penagihan pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu ' 1lima2 tahun terhitung sejak
penerbitan 4urat 0agihan Pajak, 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, serta 4urat (etetapan
Pajak (urang #ayar 0ambahan, dan 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan (eberatan,
Putusan #anding, serta Putusan Peninjauan (embali.
12 Daluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 tertangguh apabila:

a. diterbitkan 4urat Paksa9

b. ada pengakuan utang pajak dari !ajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung9

c. diterbitkan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1"
ayat 1'2, atau 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1' ayat 1&29 atau

d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

Penjelasan Pasal 22
Ayat (1)
Saat daluarsa penagihan pajak ini perlu ditetapkan untuk memberi kepastian hukum kapan
utang pajak tersebut tidak dapat ditagih lagi%
!aluarsa penagihan pajak 5 (lima) tahun dihitung sejak Surat -agihan Pajak dan surat
ketetapan pajak diterbitkan% !alam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan pembetulan,
keberatan, banding atau Peninjauan +embali, daluarsa penagihan pajak 5 (lima) tahun
dihitung sejak tanggal penerbitan Surat +eputusan Pembetulan, Surat +eputusan +eberatan,
Putusan 0anding, atau Putusan Peninjauan +embali%
Ayat (2
!aluarsa penagihan pajak dapat melampaui 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) apabila8
a
%
!irektur "enderal Pajak menerbitkan dan memberitahukan Surat Paksa kepada Penanggung
Pajak yang tidak melakukan pembayaran utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran% !alam hal seperti itu, daluarsa penagihan pajak dihitung sejak tanggal
pemberitahuan Surat Paksa tersebut%
b
%
Wajib Pajak menyatakan pengakuan utang pajak dengan #ara mengajukan permohonan
angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak sebelum tanggal jatuh tempo
pembayaran% !alam hal seperti itu, daluarsa penagihan pajak dihitung sejak tanggal surat
permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak diterima oleh !irektur
"enderal Pajak%
#% -erdapat Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar atau Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar
-ambahan yang diterbitkan terhadap Wajib Pajak karena Wajib Pajak melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan dan tindak pidana lain yang dapat merugikan pendapatan
negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap%
!alam hal seperti itu, daluarsa penagihan pajak dihitung sejak tanggal penerbitan surat
ketetapan pajak tersebut%
d
%
-erhadap Wajib Pajak dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, daluarsa
penagihan pajak dihitung sejak tanggal penerbitan Surat Perintah Penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan%


Pasal 23 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Dihapus.
12 8ugatan !ajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:

a. pelaksanaan 4urat Paksa, 4urat Perintah /elaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman
5elang9

b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak9

c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang
ditetapkan dalam Pasal ' ayat 112 dan Pasal -9 atau

d. penerbitan surat ketetapan pajak atau 4urat (eputusan (eberatan yang dalam
penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.
1"2 Dihapus.

Penjelasan Pasal 23
Ayat (1)
!ihapus%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
!ihapus.


Pasal 24 (UU No. 28 Tahun 2007)
0ata cara penghapusan piutang pajak dan penetapan besarnya penghapusan diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 24
1enteri +euangan mengatur tata #ara penghapusan dan menentukan besarnya jumlah piutang
pajak yang tidak dapat ditagih lagi, antara lain karena Wajib Pajak telah meninggal dunia dan
tidak mempunyai harta arisan atau kekayaan, Wajib Pajak badan yang telah selesai proses
pailitnya, atau Wajib Pajak yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai subjek pajak dan hak untuk
melakukan penagihan pajak telah daluarsa% 1elalui #ara ini dapat diperkirakan se#ara efektif
besarnya saldo piutang pajak yang akan dapat ditagih atau di#airkan%


BAB &
KEBERATAN DAN BANDING

Pasal 2 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur )enderal Pajak atas suatu:

a.
4urat (etetapan Pajak (urang #ayar9

b.
4urat (etetapan Pajak (urang #ayar 0ambahan9

c.
4urat (etetapan Pajak *ihil9

d.
4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar9 atau

e. pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
12 (eberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa 7ndonesia dengan mengemukakan jumlah
pajak yang terutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut
penghitungan !ajib Pajak dengan disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan.
1"2 (eberatan harus diajukan dalam jangka waktu " 1tiga2 bulan sejak tanggal dikirim surat
ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat 112 kecuali apabila !ajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu
tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
1"a2 Dalam hal !ajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, !ajib Pajak wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui !ajib
Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan.
1&2 (eberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 112, ayat 12,
ayat 1"2, atau ayat 1"a2 bukan merupakan surat keberatan sehingga tidak dipertimbangkan.
1'2 0anda penerimaan surat keberatan yang diberikan oleh pegawai Direktorat )enderal Pajak
yang ditunjuk untuk menerima surat keberatan atau tanda pengiriman surat keberatan
melalui pos dengan bukti pengiriman surat, atau melalui cara lain yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan menjadi tanda bukti penerimaan surat keberatan.
1-2 6pabila diminta oleh !ajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur )enderal
Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan
pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau pemungutan pajak.
1.2 Dalam hal !ajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal + ayat 1"2 atau ayat 1"a2 atas jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 1satu2 bulan sejak tanggal penerbitan
4urat (eputusan (eberatan.
1,2 )umlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan keberatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1.2 tidak termasuk sebagai utang pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat 112 dan ayat 11a2.
1+2 Dalam hal keberatan !ajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, !ajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar '3< 1lima puluh persen2 dari jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan.
1132 Dalam hal !ajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda
sebesar '3< 1lima puluh persen2 sebagaimana dimaksud pada ayat 1+2 tidak dikenakan.

Penjelasan Pasal 25
Ayat (1)
Apabila Wajib Pajak berpendapat baha jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan atau
pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya, Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan
hanya kepada !irektur "enderal Pajak%
+eberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan pajak, yaitu jumlah
rugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jumlah besarnya
pajak, atau pemotongan atau pemungutan pajak% :ang dimaksud dengan <suatu< pada ayat
ini adalah 1 (satu) keberatan harus diajukan terhadap 1 (satu) jenis pajak dan 1 (satu) 1asa
Pajak atau -ahun Pajak%
Contoh8
+eberatan atas ketetapan Pajak Penghasilan -ahun Pajak .44( dan -ahun Pajak .44' harus
diajukan masing-masing dalam 1 (satu) surat keberatan tersendiri% &ntuk . (dua) -ahun Pajak
tersebut harus diajukan . (dua) buah surat keberatan%
Ayat (.)
:ang dimaksud dengan <alasan yang menjadi dasar penghitungan< adalah alasan-alasan yang
jelas dan dilampiri dengan fotokopi surat ketetapan pajak, bukti pemungutan, atau bukti
pemotongan%
Ayat (2)
0atas aktu pengajuan surat keberatan ditentukan dalam aktu 2 (tiga) bulan sejak tanggal
dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan maksud agar Wajib Pajak mempunyai aktu
yang #ukup memadai untuk mempersiapkan surat keberatan beserta alasannya%
Apabila ternyata baha batas aktu 2 (tiga) bulan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Wajib
Pajak karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak (for#e majeur), tenggang aktu selama 2
(tiga) bulan tersebut masih dapat dipertimbangkan untuk diperpanjang oleh !irektur "enderal
Pajak%
Ayat (2a)
+etentuan ini mengatur baha persyaratan pengajuan keberatan bagi Wajib Pajak adalah
harus melunasi terlebih dahulu sejumlah keajiban perpajakannya yang telah disetujui Wajib
Pajak pada saat pembahasan akhir hasil pemeriksaan% Pelunasan tersebut harus dilakukan
sebelum Wajib Pajak mengajukan keberatan%
Ayat ())
Permohonan keberatan yang tidak memenuhi salah satu syarat sebagaimana dimaksud dalam
pasal ini bukan merupakan surat keberatan, sehingga tidak dapat dipertimbangkan dan tidak
diterbitkan Surat +eputusan +eberatan%
Ayat (5)
-anda penerimaan surat yang telah diberikan oleh pegaai !irektorat "enderal Pajak atau oleh
pos berfungsi sebagai tanda terima surat keberatan apabila surat tersebut memenuhi syarat
sebagai surat keberatan% !engan demikian, batas aktu penyelesaian keberatan dihitung
sejak tanggal penerimaan surat dimaksud%
Apabila surat Wajib Pajak tidak memenuhi syarat sebagai surat keberatan dan Wajib Pajak
memperbaikinya dalam batas aktu penyampaian surat keberatan, batas aktu penyelesaian
keberatan dihitung sejak diterima surat berikutnya yang memenuhi syarat sebagai surat
keberatan%
Ayat (6)
Agar Wajib Pajak dapat menyusun keberatan dengan alasan yang kuat, Wajib Pajak diberi hak
untuk meminta dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau
pemungutan pajak yang telah ditetapkan% ,leh karena itu, !irektur "enderal Pajak
berkeajiban untuk memenuhi permintaan tersebut%
Ayat (7)
Ayat ini mengatur baha jatuh tempo pembayaran yang tertera dalam surat ketetapan pajak
tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat +eputusan
+eberatan% Penangguhan jangka aktu pelunasan pajak menyebabkan sanksi administrasi
berupa bunga sebesar .= (dua persen) per bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 1' tidak
diberlakukan atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan%
Ayat (()
Cukup jelas%
Ayat (')
!alam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian dan Wajib Pajak tidak
mengajukan permohonan banding, jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi
dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan harus dilunasi paling lama 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat +eputusan +eberatan, dan penagihan dengan
Surat Paksa akan dilaksanakan apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajak tersebut% !i
samping itu, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 54= (lima puluh
persen)%
Contoh8
&ntuk tahun pajak .44(, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar (S+P+0) dengan jumlah pajak
yang masih harus dibayar sebesar >p1%444%444%444,44 diterbitkan terhadap P- A% !alam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib Pajak hanya menyetujui pajak yang masih harus
dibayar sebesar >p.44%444%444,44% Wajib Pajak telah melunasi sebagian S+P+0 tersebut
sebesar >p.44%444%444,44 dan kemudian mengajukan keberatan atas koreksi lainnya%
!irektur "enderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak dengan jumlah pajak
yang masih harus dibayar menjadi sebesar >p754%444%444,44% !alam hal ini, Wajib Pajak
tidak dikenai sanksi administrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1', tetapi dikenai sanksi
sesuai dengan ayat ini, yaitu sebesar 54= ? (>p754%444%444,44 - >p.44%444%444,44) @
>p.75%444%444,44%
Ayat (14)
Cukup jelas%


Pasal 2! (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 1 1dua belas2 bulan sejak tanggal
surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.
12 4ebelum surat keputusan diterbitkan, !ajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau
penjelasan tertulis.
1"2 (eputusan Direktur )enderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau
sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar.
1&2 Dalam hal !ajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1" ayat 112 huruf b dan huruf d, !ajib Pajak yang bersangkutan harus
dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut.
1'2 6pabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 112 telah terlampaui dan Direktur
)enderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan.

Penjelasan Pasal 26
Ayat (1)
-erhadap surat keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak, keenangan penyelesaian dalam
tingkat pertama diberikan kepada !irektur "enderal Pajak dengan ketentuan batasan aktu
penyelesaian keputusan atas keberatan Wajib Pajak ditetapkan paling lama 1. (dua belas)
bulan sejak tanggal surat keberatan diterima%
!engan ditentukannya batas aktu penyelesaian keputusan atas keberatan tersebut, berarti
akan diperoleh suatu kepastian hukum bagi Wajib Pajak selain terlaksananya administrasi
perpajakan%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Ayat ini mengharuskan Wajib Pajak membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak dalam hal
Wajib Pajak mengajukan keberatan terhadap pajak-pajak yang ditetapkan se#ara jabatan%
Surat ketetapan pajak se#ara jabatan tersebut diterbitkan karena Wajib Pajak tidak
menyampaikan Surat Pemberitahuan -ahunan meskipun telah ditegur se#ara tertulis, tidak
memenuhi keajiban menyelenggarakan pembukuan, atau menolak untuk memberikan
kesempatan kepada pemeriksa memasuki tempat-tempat tertentu yang dipandang perlu,
dalam rangka pemeriksaan guna menetapkan besarnya jumlah pajak yang terutang% Apabila
Wajib Pajak tidak dapat membuktikan ketidakbenaran surat ketetapan pajak se#ara jabatan,
pengajuan keberatannya ditolak%
Ayat (5)
Cukup jelas.


Pasal 2!A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 0ata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
/enteri (euangan.
12 0ata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat 112, antara
lain, mengatur tentang pemberian hak kepada !ajib Pajak untuk hadir memberikan keterangan
atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya.
1"2 6pabila !ajib Pajak tidak menggunakan hak sebagaimana dimaksud pada ayat 12, proses
keberatan tetap dapat diselesaikan.
1&2 !ajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain
dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi
yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh !ajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan,
catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam
penyelesaian keberatannya.

Penjelasan Pasal 26A
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Agar dapat memberikan kesempatan yang lebih luas kepada Wajib Pajak untuk memperoleh
keadilan dalam penyelesaian keberatannya, dalam tata #ara sebagaimana dimaksud pada ayat
ini diatur, antara lain, Wajib Pajak dapat hadir untuk memberikan keterangan atau
memperoleh penjelasan mengenai keberatannya%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%


Pasal 2" (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak
atas 4urat (eputusan (eberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat 112.
12 Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata
usaha negara.
1"2 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 diajukan secara tertulis dalam bahasa
7ndonesia dengan alasan yang jelas paling lama " 1tiga2 bulan sejak 4urat (eputusan
(eberatan diterima dan dilampiri dengan salinan 4urat (eputusan (eberatan tersebut.
1&2 Dihapus.
1&a2 6pabila diminta oleh !ajib Pajak untuk keperluan pengajuan permohonan banding, Direktur
)enderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar 4urat
(eputusan (eberatan yang diterbitkan.
1'2 Dihapus.
1'a2 Dalam hal !ajib Pajak mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal + ayat 1"2, ayat 1"a2, atau Pasal ' ayat 1.2, atas jumlah pajak yang
belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 1satu2 bulan
sejak tanggal penerbitan Putusan #anding.
1'b2 )umlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan keberatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1'a2 tidak termasuk sebagai utang pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat 112 dan ayat 11a2.
1'c2 )umlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding belum
merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan #anding diterbitkan.
1'd2 Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, !ajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 133< 1seratus persen2 dari jumlah pajak berdasarkan
Putusan #anding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan.
1-2 #adan peradilan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan dalam Pasal " ayat 12
diatur dengan undang-undang.

Penjelasan Pasal 27
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
!ihapus%
Ayat ()a)
Cukup jelas%
Ayat (5)
!ihapus%
Ayat (5a)
Ayat ini mengatur baha bagi Wajib Pajak yang mengajukan banding, jangka aktu
pelunasan pajak yang diajukan banding tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak
tanggal penerbitan Putusan 0anding% Penangguhan jangka aktu pelunasan pajak
menyebabkan sanksi administrasi berupa bunga sebesar .= (dua persen) per bulan
sebagaimana diatur dalam Pasal 1' tidak diberlakukan atas jumlah pajak yang belum dibayar
pada saat pengajuan keberatan.
Ayat (5b)
Cukup jelas%
Ayat (5#)
Cukup jelas%
Ayat (5d)
!alam hal permohonan banding Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, jumlah pajak
berdasarkan Putusan 0anding dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan harus dilunasi paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan 0anding, dan penagihan dengan Surat Paksa akan dilaksanakan apabila Wajib Pajak
tidak melunasi utang pajak tersebut% !i samping itu, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 144= (seratus persen) sebagaimana dimaksud pada ayat ini%
Contoh8
&ntuk tahun pajak .44(, Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar (S+P+0) dengan jumlah pajak
yang masih harus dibayar sebesar >p1%444%444%444,44 diterbitkan terhadap P- A% !alam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib Pajak hanya menyetujui pajak yang masih harus
dibayar sebesar >p.44%444%444,44% Wajib Pajak telah melunasi sebagian S+P+0 tersebut
sebesar >p.44%444%444,44 dan kemudian mengajukan keberatan atas koreksi lainnya%
!irektur "enderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak dengan jumlah pajak
yang masih harus dibayar menjadi sebesar >p754%444%444,44%
Selanjutnya Wajib Pajak mengajukan permohonan banding dan oleh Pengadilan Pajak
diputuskan besarnya pajak yang masih harus dibayar menjadi sebesar >p)54%444%444,44%
!alam hal ini baik sanksi administrasi berupa bunga sebesar .= (dua persen) per bulan
sebagaimana diatur dalam Pasal 1' maupun sanksi administrasi berupa denda sebagaimana
diatur dalam Pasal .5 ayat (') tidak dikenakan% $amun, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sesuai dengan ayat ini, yaitu sebesar 144= ? (>p)54%444%444,44 -
>p.44%444%444,44) @ >p.54%444%444,44%
Ayat (6)
Cukup jelas%


Pasal 2"A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6pabila pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali
dikabulkan sebagian atau seluruhnya, selama pajak yang masih harus dibayar sebagaimana
dimaksud dalam 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar, 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar
0ambahan, 4urat (etetapan Pajak *ihil, dan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar yang telah
dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksud
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar < 1dua persen2 per bulan untuk
paling lama & 1dua puluh empat2 bulan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar dan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar
0ambahan dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran
pajak sampai dengan diterbitkannya 4urat (eputusan (eberatan, Putusan #anding, atau
Putusan Peninjauan (embali9 atau

b. untuk 4urat (etetapan Pajak *ihil dan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar dihitung sejak
tanggal penerbitan surat ketetapan pajak sampai dengan diterbitkannya 4urat (eputusan
(eberatan, Putusan #anding, atau Putusan Peninjauan (embali.
11a2 7mbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 112 juga diberikan atas 4urat (eputusan
Pembetulan, 4urat (eputusan Pengurangan (etetapan Pajak, atau 4urat (eputusan
Pembatalan (etetapan Pajak yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya menyebabkan
kelebihan pembayaran pajak dengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar dan 4urat (etetapan Pajak (urang #ayar
0ambahan dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran
pajak sampai dengan diterbitkannya 4urat (eputusan Pembetulan, 4urat (eputusan
Pengurangan (etetapan Pajak, atau 4urat (eputusan Pembatalan (etetapan Pajak9

b. untuk 4urat (etetapan Pajak *ihil dan 4urat (etetapan Pajak 5ebih #ayar dihitung sejak
tanggal penerbitan surat ketetapan pajak sampai dengan diterbitkannya 4urat (eputusan
Pembetulan, 4urat (eputusan Pengurangan (etetapan Pajak, atau 4urat (eputusan
Pembatalan (etetapan Pajak9 atau

c. untuk 4urat 0agihan Pajak dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan
kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya 4urat (eputusan Pembetulan,
4urat (eputusan Pengurangan (etetapan Pajak, atau 4urat (eputusan Pembatalan
(etetapan Pajak.
12 7mbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 112 juga diberikan atas pembayaran lebih
sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1& ayat 1&2 dan$atau
bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1+ ayat 112 berdasarkan 4urat (eputusan
Pengurangan 4anksi 6dministrasi atau 4urat (eputusan Penghapusan 4anksi 6dministrasi
sebagai akibat diterbitkan 4urat (eputusan (eberatan, Putusan #anding, atau Putusan
Peninjauan (embali yang mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan !ajib Pajak.
1"2 0ata cara penghitungan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dan pemberian imbalan
bunga diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 27A
Ayat (1)
Ambalan bunga diberikan berkenaan dengan Surat +eputusan +eberatan, Putusan 0anding,
atau Putusan Peninjauan +embali dalam Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar, Surat
+etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan, Surat +etetapan Pajak $ihil atau Surat +etetapan
Pajak ;ebih 0ayar yang telah dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran pajak%

Ayat (1a)
!alam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan pembetulan, pengurangan, atau pembatalan
atas surat ketetapan pajak atau Surat -agihan Pajak yang keputusannya mengabulkan
sebagian atau seluruhnya, selama jumlah pajak yang masih harus dibayar sebagaimana
dimaksud dalam surat ketetapan pajak atau Surat -agihan Pajak telah dibayar menyebabkan
kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksud dikembalikan dengan ditambah
imbalan bunga sebesar .= (dua persen) per bulan untuk paling lama .) (dua puluh empat)
bulan%
Ayat (.)
Ambalan bunga juga diberikan terhadap pembayaran lebih Surat -agihan Pajak yang telah
diterbitkan berdasarkan Pasal 1) ayat ()) dan Pasal 1' ayat (1) sehubungan dengan
diterbitkannya Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar atau Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar
-ambahan, yang memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa
denda atau bunga%
Pengurangan atau penghapusan yang dimaksud merupakan akibat dari adanya Surat
+eputusan +eberatan, Putusan 0anding, atau Putusan Peninjauan +embali atas Surat
+etetapan Pajak +urang 0ayar atau Surat +etetapan Pajak +urang 0ayar -ambahan tersebut,
yang mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan Wajib Pajak.
Ayat (2)
Cukup jelas%


BAB &I
PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

Pasal 2# (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan !ajib
Pajak badan di 7ndonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.
12 !ajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan sebagaimana
dimaksud pada ayat 112, tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah !ajib Pajak orang pribadi
yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto
dengan menggunakan *orma Penghitungan Penghasilan *eto dan !ajib Pajak orang pribadi
yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
1"2 Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan iktikad
baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
1&2 Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di 7ndonesia dengan menggunakan huruf
5atin, angka 6rab, satuan mata uang :upiah, dan disusun dalam bahasa 7ndonesia atau dalam
bahasa asing yang dii;inkan oleh /enteri (euangan.
1'2 Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas.
1-2 Perubahan terhadap metode pembukuan dan$atau tahun buku harus mendapat persetujuan
dari Direktur )enderal Pajak.
1.2 Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya
pajak yang terutang.
1,2 Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain :upiah dapat
diselenggarakan oleh !ajib Pajak setelah mendapat i;in /enteri (euangan.
1+2 Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 terdiri atas data yang dikumpulkan secara
teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan$atau penghasilan bruto sebagai dasar
untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak
dan$atau yang dikenai pajak yang bersifat final.
1132 Dihapus.
1112 #uku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen
lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau
secara program aplikasi on-line wajib disimpan selama 13 1sepuluh2 tahun di 7ndonesia, yaitu
di tempat kegiatan atau tempat tinggal !ajib Pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukan
!ajib Pajak badan.
112 #entuk dan tata cara pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 28
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%
Ayat (5)
Prinsip taat asas adalah prinsip yang sama digunakan dalam metode pembukuan dengan
tahun-tahun sebelumnya untuk men#egah penggeseran laba atau rugi% Prinsip taat asas dalam
metode pembukuan misalnya dalam penerapan8
a stelsel pengakuan penghasilan9
%
b
%
tahun buku9
#% metode penilaian persediaan9 atau
d
%
metode penyusutan dan amortisasi%
Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan penghasilan dan biaya dalam arti
penghasilan diakui pada aktu diperoleh dan biaya diakui pada aktu terutang% "adi, tidak
tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar se#ara tunai%
-ermasuk dalam pengertian stelsel akrual adalah pengakuan penghasilan berdasarkan metode
persentase tingkat penyelesaian pekerjaan yang umumnya dipakai dalam bidang konstruksi
dan metode lain yang dipakai dalam bidang usaha tertentu seperti build operate and transfer
(0,-) dan real estat%
Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya didasarkan atas penghasilan yang
diterima dan biaya yang dibayar se#ara tunai%
1enurut stelsel kas, penghasilan baru dianggap sebagai penghasilan apabila benar-benar telah
diterima se#ara tunai dalam suatu periode tertentu serta biaya baru dianggap sebagai biaya
apabila benar-benar telah dibayar se#ara tunai dalam suatu periode tertentu%
Stelsel kas biasanya digunakan oleh perusahaan ke#il orang pribadi atau perusahaan jasa,
misalnya transportasi, hiburan, dan restoran yang tenggang aktu antara penyerahan jasa
dan penerimaan pembayarannya tidak berlangsung lama% !alam stelsel kas murni,
penghasilan dari penyerahan barang atau jasa ditetapkan pada saat pembayaran dari
pelanggan diterima dan biaya-biaya ditetapkan pada saat barang, jasa, dan biaya operasi lain
dibayar%
!engan #ara ini, pemakaian stelsel kas dapat mengakibatkan penghitungan yang
mengaburkan terhadap penghasilan, yaitu besarnya penghasilan dari tahun ke tahun dapat
disesuaikan dengan mengatur penerimaan kas dan pengeluaran kas% ,leh karena itu, untuk
penghitungan Pajak Penghasilan dalam memakai stelsel kas harus memperhatikan hal-hal
antara lain sebagai berikut8
1
)
Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi seluruh penjualan, baik
yang tunai maupun yang bukan% !alam menghitung harga pokok penjualan harus
diperhitungkan seluruh pembelian dan persediaan%
.
)
!alam memperoleh harta yang dapat disusutkan dan hak- hak yang dapat diamortisasi,
biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan hanya dapat dilakukan melalui penyusutan
dan amortisasi%
2
)
Pemakaian stelsel kas harus dilakukan se#ara taat asas (konsisten)%
!engan demikian penggunaan stelsel kas untuk tujuan perpajakan dapat juga dinamakan
stelsel #ampuran%
Ayat (6)
Pada dasarnya metode pembukuan yang dianut harus taat asas, yaitu harus sama dengan
tahun-tahun sebelumnya, misalnya dalam hal penggunaan metode pengakuan penghasilan
dan biaya (metode kas atau akrual), metode penyusutan aktiCa tetap, dan metode penilaian
persediaan% $amun, perubahan metode pembukuan masih dimungkinkan dengan syarat telah
mendapat persetujuan dari !irektur "enderal Pajak% Perubahan metode pembukuan harus
diajukan kepada !irektur "enderal Pajak sebelum dimulainya tahun buku yang bersangkutan
dengan menyampaikan alasan yang logis dan dapat diterima serta akibat yang mungkin timbul
dari perubahan tersebut%
Perubahan metode pembukuan akan mengakibatkan perubahan dalam prinsip taat asas yang
dapat meliputi perubahan metode dari kas ke akrual atau sebaliknya atau perubahan
penggunaan metode pengakuan penghasilan atau pengakuan biaya itu sendiri, misalnya dalam
metode pengakuan biaya yang berkenaan dengan penyusutan aktiCa tetap dengan
menggunakan metode penyusutan tertentu%
Contoh8
Wajib Pajak dalam tahun .44( menggunakan metode penyusutan garis lurus atau straight line
method% "ika dalam tahun .44' Wajib Pajak bermaksud mengubah metode penyusutan aktiCa
dengan menggunakan metode penyusutan saldo menurun atau de#lining balan#e method,
Wajib Pajak harus minta persetujuan terlebih dahulu kepada !irektur "enderal Pajak yang
diajukan sebelum dimulainya tahun buku .44' dengan menyebutkan alasan dilakukannya
perubahan metode penyusutan dan akibat dari perubahan tersebut%
Selain itu, perubahan periode tahun buku juga berakibat berubahnya jumlah penghasilan atau
kerugian Wajib Pajak% ,leh karena itu, perubahan tersebut juga harus mendapat persetujuan
!irektur "enderal Pajak%
-ahun Pajak adalah sama dengan tahun kalender ke#uali Wajib Pajak menggunakan tahun
buku yang tidak sama dengan tahun kalender%
Apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender,
penyebutan -ahun Pajak yang bersangkutan menggunakan tahun yang di dalamnya termasuk
6 (enam) bulan pertama atau lebih%
Contoh8
a
%
-ahun buku 1 "uli .44( sampai dengan 24 "uni .44' adalah -ahun Pajak .44(%
b
%
-ahun buku 1 ,ktober .44( sampai dengan 24 September .44' adalah -ahun Pajak .44'%
Ayat (7)
Pengertian pembukuan telah diatur dalam Pasal 1 angka .'% Pengaturan dalam ayat ini
dimaksudkan agar berdasarkan pembukuan tersebut dapat dihitung besarnya pajak yang
terutang%
Selain dapat dihitung besarnya Pajak Penghasilan, pajak lainnya juga harus dapat dihitung
dari pembukuan tersebut% Agar Pajak Pertambahan $ilai dan Pajak Penjualan Atas 0arang
1eah dapat dihitung dengan benar, pembukuan harus men#atat juga jumlah harga
perolehan atau nilai impor, jumlah harga jual atau nilai ekspor, jumlah harga jual dari barang
yang dikenakan Pajak Penjualan Atas 0arang 1eah, jumlah pembayaran atas pemanfaatan
0arang +ena Pajak tidak berujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean dan*atau
pemanfaatan "asa +ena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean, jumlah Pajak
1asukan yang dapat dikreditkan dan yang tidak dapat dikreditkan%
!engan demikian, pembukuan harus diselenggarakan dengan #ara atau sistem yang laDim
dipakai di Andonesia, misalnya berdasarkan Standar Akuntansi +euangan, ke#uali peraturan
perundang-undangan perpajakan menentukan lain%
Ayat (()
Cukup jelas%
Ayat (')
Pen#atatan oleh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan
bebas meliputi peredaran atau penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan lainnya,
sedangkan bagi mereka yang semata-mata menerima penghasilan dari luar usaha dan
pekerjaan bebas, pen#atatannya hanya mengenai penghasilan bruto, pengurang, dan
penghasilan neto yang merupakan objek Pajak Penghasilan%
!i samping itu, pen#atatan meliputi pula penghasilan yang bukan objek pajak dan*atau yang
dikenai pajak yang bersifat final%
Ayat (14)
!ihapus%
Ayat (11)
0uku, #atatan, dan dokumen termasuk yang diselenggarakan se#ara program aplikasi on-line
dan hasil pengolahan data elektronik yang menjadi dasar pembukuan atau pen#atatan harus
disimpan selama 14 (sepuluh) tahun di Andonesia% 3al itu dimaksudkan agar apabila !irektur
"enderal Pajak akan mengeluarkan surat ketetapan pajak, bahan pembukuan atau pen#atatan
yang diperlukan masih tetap ada dan dapat segera disediakan% +urun aktu 14 (sepuluh)
tahun penyimpanan buku, #atatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pen#atatan adalah sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai batas daluarsa
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan% Penyimpanan buku, #atatan, dan dokumen
yang menjadi dasar pembukuan atau pen#atatan dan dokumen lain termasuk yang
diselenggarakan se#ara program aplikasi on-line harus dilakukan dengan memperhatikan
faktor keamanan, kelayakan, dan keajaran penyimpanan%
Ayat (1.)
Cukup jelas%


Pasal 2$ (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan !ajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
12 Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa
dan dilengkapi dengan 4urat Perintah Pemeriksaan serta memperlihatkannya kepada !ajib
Pajak yang diperiksa.
1"2 !ajib Pajak yang diperiksa wajib:

a. memperlihatkan dan$atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi
dasarnya, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas !ajib Pajak, atau objek yang terutang pajak9

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan
memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan9 dan$atau

c. memberikan keterangan lain yang diperlukan.
1"a2 #uku, catatan, dan dokumen, serta data, informasi, dan keterangan lain sebagaimana
dimaksud pada ayat 1"2 wajib dipenuhi oleh !ajib Pajak paling lama 1 1satu2 bulan sejak
permintaan disampaikan.
1"b2 Dalam hal !ajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1"2 sehingga tidak dapat
dihitung besarnya penghasilan kena pajak, penghasilan kena pajak tersebut dapat dihitung
secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
1&2 6pabila dalam mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan
yang diminta, !ajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakannya, maka
kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat 112.

Penjelasan Pasal 29
Ayat (1)
!irektur "enderal Pajak dalam rangka pengaasan kepatuhan pemenuhan keajiban
perpajakan berenang melakukan pemeriksaan untuk8
a
%
menguji kepatuhan pemenuhan keajiban perpajakan Wajib Pajak9 dan*atau
b
%
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan%
Pemeriksaan dapat dilakukan di kantor (Pemeriksaan +antor) atau di tempat Wajib Pajak
(Pemeriksaan ;apangan) yang ruang lingkup pemeriksaannya dapat meliputi satu jenis pajak,
beberapa jenis pajak, atau seluruh jenis pajak, baik untuk tahun-tahun yang lalu maupun
untuk tahun berjalan%
Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap Wajib Pajak, termasuk terhadap instansi pemerintah
dan badan lain sebagai pemungut pajak atau pemotong pajak%
Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuhan keajiban perpajakan Wajib
Pajak dilakukan dengan menelusuri kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau
pen#atatan, dan pemenuhan keajiban perpajakan lainnya dibandingkan dengan keadaan
atau kegiatan usaha sebenarnya dari Wajib Pajak%
Selain itu, pemeriksaan dapat juga dilakukan untuk tujuan lain, di antaranya8
a
%
pemberian $omor Pokok Wajib Pajak se#ara jabatan9
b
%
penghapusan $omor Pokok Wajib Pajak9
#% pengukuhan atau pen#abutan pengukuhan Pengusaha +ena Pajak9
d
%
Wajib Pajak mengajukan keberatan9
e
%
pengumpulan bahan guna penyusunan $orma Penghitungan Penghasilan $eto9
f% pen#o#okan data dan*atau alat keterangan9
g
%
penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpen#il9
h
%
penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan $ilai9
i% pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak9
j% penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas perpajakan9 dan*atau
k
%
pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak
0erganda%
Ayat (.)
Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas pemeriksa yang jelas identitasnya% ,leh karena itu,
petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat
Perintah Pemeriksaan, serta memperlihatkannya kepada Wajib Pajak yang diperiksa% Petugas
pemeriksa harus menjelaskan tujuan dilakukannya pemeriksaan kepada Wajib Pajak%
Petugas pemeriksa harus telah mendapat pendidikan teknis yang #ukup dan memiliki
keterampilan sebagai pemeriksa pajak% !alam menjalankan tugasnya, petugas pemeriksa
harus bekerja dengan jujur, bertanggung jaab, penuh pengertian, sopan, dan objektif serta
ajib menghindarkan diri dari perbuatan ter#ela%
Pendapat dan simpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan
berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan%
Petugas pemeriksa harus melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi
keajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan%
Ayat (2)
+eajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak yang diperiksa sebagaimana dimaksud pada
ayat ini disesuaikan dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan baik dalam rangka menguji
kepatuhan pemenuhan keajiban perpajakan maupun untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan%
Apabila Wajib Pajak menyelenggarakan pen#atatan atau pembukuan dengan menggunakan
proses pengolahan data se#ara elektronik (ele#troni# data pro#essing*E!P), baik yang
diselenggarakan sendiri maupun yang diselenggarakan melalui pihak lain, Wajib Pajak harus
memberikan akses kepada petugas pemeriksa untuk mengakses dan*atau mengunduh data
dari #atatan, dokumen, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak%
0erdasarkan ayat ini Wajib Pajak yang diperiksa juga memiliki keajiban memberikan
kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki tempat atau ruangan yang merupakan
tempat penyimpanan dokumen, uang, dan*atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang
keadaan usaha Wajib Pajak dan melakukan peminjaman dan*atau pemeriksaan di tempat-
tempat tersebut%
!alam hal petugas pemeriksa membutuhkan keterangan lain selain buku, #atatan, dan
dokumen lain, Wajib Pajak harus memberikan keterangan lain yang dapat berupa keterangan
tertulis dan*atau keterangan lisan%
+eterangan tertulis misalnya8
a
%
surat pernyataan tidak diaudit oleh +antor Akuntan Publik9
b
%
keterangan baha fotokopi dokumen yang dipinjamkan sesuai dengan aslinya9
#% surat pernyataan tentang kepemilikan harta9 atau
d
%
surat pernyataan tentang perkiraan biaya hidup%
+eterangan lisan misalnya8
a
%
aan#ara tentang proses pembukuan Wajib Pajak9
b
%
aan#ara tentang proses produksi Wajib Pajak9 atau
#% aan#ara dengan manajemen tentang transaksi-transaksi yang bersifat khusus%
Ayat (2a)
Cukup jelas%
Ayat (2b)
Cukup jelas%
Ayat ())
&ntuk men#egah adanya dalih baha Wajib Pajak yang sedang diperiksa terikat pada
kerahasiaan sehingga pembukuan, #atatan, dokumen serta keterangan-keterangan lain yang
diperlukan tidak dapat diberikan oleh Wajib Pajak maka ayat ini menegaskan baha keajiban
merahasiakan itu ditiadakan%


Pasal 2$A (UU No. 28 Tahun 2007)

0erhadap !ajib Pajak badan yang pernyataan pendaftaran emisi sahamnya telah dinyatakan
efektif oleh badan pengawas pasar modal dan menyampaikan 4urat Pemberitahuan dengan
dilampiri 5aporan (euangan yang telah diaudit oleh 6kuntan Publik dengan pendapat !ajar 0anpa
Pengecualian yang:
a. 4urat Pemberitahuan 0ahunan !ajib Pajak menyatakan lebih bayar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1.#9 atau
b. terpilih untuk diperiksa berdasarkan analisis risiko
dapat dilakukan pemeriksaan melalui Pemeriksaan (antor.

Penjelasan Pasal 29A
+etentuan ini dimaksudkan untuk memberikan fasilitas kepada Wajib Pajak yang mendaftarkan
sahamnya di bursa efek, yaitu dalam hal Wajib Pajak dilakukan pemeriksaan, pemeriksaannya
dapat melalui Pemeriksaan +antor% !engan Pemeriksaan +antor, proses pemeriksaan menjadi
lebih sederhana dan #epat penyelesaiannya sehingga Wajib Pajak semakin #epat mendapatkan
kepastian hukum, dibandingkan melalui Pemeriksaan ;apangan%
1engingat pemeriksaan dapat dilakukan melalui Pemeriksaan +antor dan jangka aktu
pemeriksaannya #ukup singkat, !irektur "enderal Pajak melalui Wajib Pajak dapat meminta kertas
kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik%


Pasal 3% (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak berwenang melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu serta
barang bergerak dan$atau tidak bergerak apabila !ajib Pajak tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal + ayat 1"2 huruf b.
12 0ata cara penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 30
Ayat (1)
!alam pemeriksaan dapat ditemukan adanya Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan
yang diatur dalam Pasal .' ayat (2) huruf b, yakni tidak memberikan kesempatan kepada
pemeriksa untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan
guna kelan#aran pemeriksaan% +eadaan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal,
misalnya, Wajib Pajak tidak berada di tempat atau sengaja tidak memberikan kesempatan
kepada pemeriksa untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan tidak
memberi bantuan guna kelan#aran pemeriksaan%
Wajib Pajak yang pada saat dilakukan pemeriksaan tidak memberi kesempatan kepada
pemeriksa untuk memasuki tempat, ruang, dan barang bergerak dan*atau tidak bergerak,
serta mengakses data yang dikelola se#ara elektronik atau tidak memberi bantuan guna
kelan#aran pemeriksaan dianggap menghalangi pelaksanaan pemeriksaan%
!alam hal demikian, untuk memperoleh buku, #atatan, dokumen termasuk data yang dikelola
se#ara elektronik dan benda-benda lain yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang diperiksa dipandang perlu memberi keenangan
kepada !irektur "enderal Pajak yang dilaksanakan oleh pemeriksa untuk melakukan
penyegelan terhadap tempat, ruang, dan barang bergerak dan*atau tidak bergerak%
Penyegelan merupakan upaya terakhir pemeriksa untuk mernperoleh atau mengamankan
buku, #atatan, dokumen termasuk data yang dikelola se#ara elektronik, dan benda-benda lain
yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang
diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan, dimusnahkan, diubah, dirusak, ditukar, atau
dipalsukan%
Penyegelan data elektronik dilakukan sepanjang tidak menghentikan kelan#aran kegiatan
operasional perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
Ayat (.)
Cukup jelas%


Pasal 31 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 0ata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
12 0ata cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 di antaranya mengatur tentang
pemeriksaan ulang, jangka waktu pemeriksaan, kewajiban menyampaikan surat pemberitahuan
hasil pemeriksaan kepada !ajib Pajak, dan hak !ajib Pajak untuk hadir dalam pembahasan
akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu yang ditentukan.
1"2 6pabila dalam pelaksanaan pemeriksaan !ajib Pajak tidak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal + ayat 1"2 sehingga penghitungan penghasilan kena pajak dilakukan
secara jabatan, Direktur )enderal Pajak wajib menyampaikan surat pemberitahuan hasil
pemeriksaan kepada !ajib Pajak dan memberikan hak kepada !ajib Pajak untuk hadir dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu yang ditentukan.

Penjelasan Pasal 31
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
&ntuk lebih memberikan keseimbangan hak kepada Wajib Pajak dalam menanggapi temuan
hasil pemeriksaan, dalam tata #ara pemeriksaan tersebut, antara lain, mengatur keajiban
menyampaikan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak dan memberikan
hak Wajib Pajak untuk hadir dalam pembahasan akhir hasil Pemeriksaan dalam batas aktu
yang ditentukan% !alam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam batas aktu yang ditentukan, hasil
pemeriksaan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan%
Ayat (2)
Cukup jelas%


BAB &II
KETENTUAN KHUSUS

Pasal 32 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, !ajib Pajak diwakili dalam hal:

a. badan oleh pengurus9

b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator9

c. badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan
pemberesan9

d. badan dalam likuidasi oleh likuidator9

e. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya
atau yang mengurus harta peninggalannya9 atau

f. anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali atau
pengampunya.
12 !akil sebagaimana dimaksud pada ayat 112 bertanggungjawab secara pribadi dan$atau secara
renteng atas pembayaran pajak yang terutang, kecuali apabila dapat membuktikan dan
meyakinkan Direktur )enderal Pajak bahwa mereka dalam kedudukannya benar-benar tidak
mungkin untuk dibebani tanggung jawab atas pajak yang terutang tersebut.
1"2 >rang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
1"a2 Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat
1"2 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.
1&2 0ermasuk dalam pengertian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf a adalah
orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan$atau
mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan.

Penjelasan Pasal 32
Ayat (1)
!alam &ndang-&ndang ini ditentukan siapa yang menjadi akil untuk melaksanakan hak dan
keajiban perpajakan Wajib Pajak terhadap badan, badan yang dinyatakan pailit, badan
dalam pembubaran, badan dalam likuidasi, arisan yang belum dibagi, dan anak yang belum
deasa atau orang yang berada dalam pengampuan% 0agi Wajib Pajak tersebut perlu
ditentukan siapa yang menjadi akil atau kuasanya karena mereka tidak dapat atau tidak
mungkin melakukan sendiri tindakan hukum tersebut%
Ayat (.)
Ayat ini menegaskan baha akil Wajib Pajak yang diatur dalam &ndang-&ndang ini
bertanggung jaab se#ara pribadi atau se#ara renteng atas pembayaran pajak yang terutang%
Penge#ualian dapat dipertimbangkan oleh !irektur "enderal Pajak apabila akil Wajib Pajak
dapat membuktikan dan meyakinkan baha dalam kedudukannya, menurut keajaran dan
kepatutan, tidak mungkin dimintai pertanggungjaaban%
Ayat (2)
Ayat ini memberikan kelonggaran dan kesempatan bagi Wajib Pajak untuk meminta bantuan
pihak lain yang memahami masalah perpajakan sebagai kuasanya, untuk dan atas namanya,
membantu melaksanakan hak dan keajiban perpajakan Wajib Pajak%
0antuan tersebut meliputi pelaksanaan keajiban formal dan material serta pemenuhan hak
Wajib Pajak yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan%
:ang dimaksud dengan <kuasa< adalah orang yang menerima kuasa khusus dari Wajib Pajak
untuk menjalankan hak dan memenuhi keajiban perpajakan tertentu dari Wajib Pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan%
Ayat (2a)
Cukup jelas%
Ayat ())
,rang yang nyata-nyata mempunyai eenang dalam menentukan kebijaksanaan dan*atau
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan, misalnya berenang
menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, menandatangani #ek, dan sebagainya
alaupun orang tersebut tidak ter#antum namanya dalam susunan pengurus yang tertera
dalam akte pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian pengurus%
+etentuan dalam ayat ini berlaku pula bagi komisaris dan pemegang saham mayoritas atau
pengendali%


Pasal 33 (UU No. 28 Tahun 2007)
Dihapus.

Penjelasan Pasal 33
!ihapus%


Pasal 34 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain segala sesuatu yang diketahui atau
diberitahukan kepadanya oleh !ajib Pajak dalam rangka jabatan atau pekerjaannya untuk
menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
12 5arangan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 berlaku juga terhadap tenaga ahli yang
ditunjuk oleh Direktur )enderal Pajak untuk membantu dalam pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
1a2 Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan ayat 12 adalah:

a. pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau saksi ahli dalam sidang
pengadilan9 atau

b. pejabat dan$atau tenaga ahli yang ditetapkan /enteri (euangan untuk memberikan
keterangan kepada pejabat lembaga negara atau instansi Pemerintah yang berwenang
melakukan pemeriksaan dalam bidang keuangan negara.
1"2 Untuk kepentingan negara, /enteri (euangan berwenang memberi i;in tertulis kepada pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 12
supaya memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti tertulis dari atau tentang !ajib
Pajak kepada pihak yang ditunjuk.
1&2 Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas
permintaan ?akim sesuai dengan ?ukum 6cara Pidana dan ?ukum 6cara Perdata, /enteri
(euangan dapat memberi i;in tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat 112,
dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 12, untuk memberikan dan
memperlihatkan bukti tertulis dan keterangan !ajib Pajak yang ada padanya.
1'2 Permintaan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat 1&2 harus menyebutkan nama tersangka
atau nama tergugat, keterangan yang diminta, serta kaitan antara perkara pidana atau
perdata yang bersangkutan dengan keterangan yang diminta.

Penjelasan Pasal 34
Ayat (1)
Setiap pejabat, baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas di bidang
perpajakan dilarang mengungkapkan kerahasiaan Wajib Pajak yang menyangkut masalah
perpajakan, antara lain8
a
%
Surat Pemberitahuan, laporan keuangan, dan lain-lain yang dilaporkan oleh Wajib Pajak9
b
%
data yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan9
#% dokumen dan*atau data yang diperoleh dari pihak ketiga yang bersifat rahasia9
d
%
dokumen dan*atau rahasia Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berkenaan%
Ayat (.)
Para ahli, seperti ahli bahasa, akuntan, dan penga#ara yang ditunjuk oleh !irektur "enderal
Pajak untuk membantu pelaksanaan undang-undang perpajakan adalah sama dengan petugas
pajak yang dilarang pula untuk mengungkapkan kerahasiaan Wajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)%
Ayat (.a)
+eterangan yang dapat diberitahukan adalah identitas Wajib Pajak dan informasi yang bersifat
umum tentang perpajakan%
Adentitas Wajib Pajak meliputi8
1
%
nama Wajib Pajak9
.
%
$omor Pokok Wajib Pajak9
2
%
alamat Wajib Pajak9
)
%
alamat kegiatan usaha9
5
%
merek usaha9 dan*atau
6
%
kegiatan usaha Wajib Pajak%
Anformasi yang bersifat umum tentang perpajakan meliputi8
a
%
penerimaan pajak se#ara nasional9
b
%
penerimaan pajak per +antor Wilayah !irektorat "enderal Pajak dan*atau per +antor
Pelayanan Pajak9
#% penerimaan pajak per jenis pajak9
d
%
penerimaan pajak per klasifikasi lapangan usaha9
e
%
jumlah Wajib Pajak dan*atau Pengusaha +ena Pajak terdaftar9
f% register permohonan Wajib Pajak9
g
%
tunggakan pajak se#ara nasional9 dan*atau
h
%
tunggakan pajak per +antor Wilayah !irektorat "enderal Pajak dan*atau per +antor
Pelayanan Pajak%
Ayat (2)
&ntuk kepentingan negara, misalnya dalam rangka penyidikan, penuntutan, atau dalam
rangka mengadakan kerja sama dengan instansi pemerintah lain, keterangan atau bukti
tertulis dari atau tentang Wajib Pajak dapat diberikan atau diperlihatkan kepada pihak tertentu
yang ditunjuk oleh 1enteri +euangan%
!alam surat iDin yang diterbitkan oleh 1enteri +euangan harus di#antumkan nama Wajib
Pajak, nama pihak yang ditunjuk, dan nama pejabat, ahli, atau tenaga ahli yang diiDinkan
untuk memberikan keterangan atau memperlihatkan bukti tertulis dari atau tentang Wajib
Pajak% Pemberian iDin tersebut dilakukan se#ara terbatas dalam hal-hal yang dipandang perlu
oleh 1enteri +euangan%
Ayat ())
&ntuk melaksanakan pemeriksaan pada sidang pengadilan dalam perkara pidana atau perdata
yang berhubungan dengan masalah perpajakan, demi kepentingan peradilan, 1enteri
+euangan memberikan iDin pembebasan atas keajiban kerahasiaan kepada pejabat pajak
dan para ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (.) atas permintaan tertulis
hakim ketua sidang%
Ayat (5)
Ayat ini merupakan pembatasan dan penegasan baha keterangan perpajakan yang diminta
hanya mengenai perkara pidana atau perdata tentang perbuatan atau peristia yang
menyangkut bidang perpajakan dan hanya terbatas pada tersangka yang bersangkutan%


Pasal 3 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 6pabila dalam menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperlukan
keterangan atau bukti dari bank, akuntan publik, notaris, konsultan pajak, kantor administrasi,
dan$atau pihak ketiga lainnya, yang mempunyai hubungan dengan !ajib Pajak yang dilakukan
pemeriksaan pajak, penagihan pajak, atau penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, atas
permintaan tertulis dari Direktur )enderal Pajak, pihak-pihak tersebut wajib memberikan
keterangan atau bukti yang diminta.
12 Dalam hal pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 terikat oleh kewajiban
merahasiakan, untuk keperluan pemeriksaan, penagihan pajak, atau penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan, kewajiban merahasiakan tersebut ditiadakan, kecuali untuk bank,
kewajiban merahasiakan ditiadakan atas permintaan tertulis dari /enteri (euangan.
1"2 0ata cara permintaan keterangan atau bukti dari pihak-pihak yang terikat oleh kewajiban
merahasiakan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
/enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 35
Ayat (1)
&ntuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, atas permintaan
tertulis !irektur "enderal Pajak, pihak ketiga yaitu bank, akuntan publik, notaris, konsultan
pajak, kantor administrasi, dan pihak ketiga lainnya yang mempunyai hubungan dengan
kegiatan usaha Wajib Pajak yang dilakukan pemeriksaan pajak atau penagihan pajak atau
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan harus memberikan keterangan atau bukti-bukti
yang diminta%
:ang dimaksud dengan <konsultan pajak< adalah setiap orang yang dalam lingkungan
pekerjaannya se#ara bebas memberikan jasa konsultasi kepada Wajib Pajak dalam
melaksanakan hak dan memenuhi keajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan%
Ayat (.)
&ntuk kepentingan perpajakan, pimpinan 0ank Andonesia atas permintaan 1enteri +euangan
berenang mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah
penyimpan tertentu kepada pejabat pajak%
Ayat (2)
Cukup jelas%


Pasal 3A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain, wajib memberikan data dan
informasi yang berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat )enderal Pajak yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal "' ayat 12.
12 Dalam hal data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat 112 tidak mencukupi, Direktur
)enderal Pajak berwenang menghimpun data dan informasi untuk kepentingan penerimaan
negara yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal "' ayat 12.

Penjelasan Pasal 35A
Ayat (1)
!alam rangka pengaasan kepatuhan pelaksanaan keajiban perpajakan sebagai
konsekuensi penerapan sistem self assessment, data dan informasi yang berkaitan dengan
perpajakan yang bersumber dari instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain sangat
diperlukan oleh !irektorat "enderal Pajak% !ata dan informasi dimaksud adalah data dan
informasi orang pribadi atau badan yang dapat menggambarkan kegiatan atau usaha,
peredaran usaha, penghasilan dan*atau kekayaan yang bersangkutan, termasuk informasi
mengenai nasabah debitur, data transaksi keuangan dan lalu lintas deCisa, kartu kredit, serta
laporan keuangan dan*atau laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain di
luar !irektorat "enderal Pajak%
!alam rangka pelaksanaan ketentuan ini, sumber, jenis, dan tata #ara penyampaian data dan
informasi kepada !irektorat "enderal Pajak diatur dengan Peraturan Pemerintah%
Ayat (.)
Apabila data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan yang diberikan oleh instansi
pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain belum men#ukupi, untuk kepentingan
penerimaan negara, !irektur "enderal Pajak dapat menghimpun data dan informasi yang
berkaitan dengan perpajakan sehubungan dengan terjadinya suatu peristia yang
diperkirakan berkaitan dengan pemenuhan keajiban perpajakan Wajib Pajak dengan
memperhatikan ketentuan tentang kerahasiaan atas data dan informasi dimaksud%


Pasal 3! (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan !ajib Pajak dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan !ajib Pajak atau bukan
karena kesalahannya9

b. mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar9

c. mengurangkan atau membatalkan 4urat 0agihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1& yang tidak benar9 atau

d. membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan
yang dilaksanakan tanpa:

1. penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan9 atau

. pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan !ajib Pajak.
11a2 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf a, huruf b, dan huruf c hanya dapat
diajukan oleh !ajib Pajak paling banyak 1dua2 kali.
11b2 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf d hanya dapat diajukan oleh !ajib
Pajak 1 1satu2 kali.
11c2 Direktur )enderal Pajak dalam jangka waktu paling lama - 1enam2 bulan sejak tanggal
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 112 diterima, harus memberi keputusan atas
permohonan yang diajukan.
11d2 6pabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 11c2 telah lewat tetapi Direktur
)enderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan !ajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat 112 dianggap dikabulkan.
11e2 6pabila diminta oleh !ajib Pajak, Direktur )enderal Pajak wajib memberikan keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian
permohonan !ajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 11c2.
12 (etentuan pelaksanaan ayat 112, ayat 11a2, ayat 11b2, ayat 11c2, ayat 11d2, dan ayat 11e2
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 36
Ayat (1)
!alam praktik dapat ditemukan sanksi administrasi yang dikenakan kepada Wajib Pajak tidak
tepat karena ketidaktelitian petugas pajak yang dapat membebani Wajib Pajak yang tidak
bersalah atau tidak memahami peraturan perpajakan% !alam hal demikian, sanksi administrasi
berupa bunga, denda, dan kenaikan yang telah ditetapkan dapat dihapuskan atau dikurangkan
oleh !irektur "enderal Pajak%
Selain itu, !irektur "enderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib Pajak dan
berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak
yang tidak benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak
memenuhi persyaratan formal (memasukkan surat keberatan tidak pada aktunya) meskipun
persyaratan material terpenuhi%
!emikian juga, atas Surat -agihan Pajak yang tidak benar dapat dilakukan pengurangan atau
pembatalan oleh !irektur "enderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib
Pajak%
!alam rangka memberikan keadilan dan melindungi hak Wajib Pajak, !irektur "enderal Pajak
atas keenangannya atau atas permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil
pemeriksaan pajak yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil
pemeriksaan atau tanpa dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak%
$amun, dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sesuai
dengan batas aktu yang ditentukan, permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan%
Ayat (1a)
Cukup jelas%
Ayat (1b)
Cukup jelas%
Ayat (1#)
Cukup jelas%
Ayat (1d)
Cukup jelas%
Ayat (1e)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%


Pasal 3!A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengan sengaja menghitung atau menetapkan
pajak tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
12 Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar
kewenangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dapat diadukan ke unit internal Departemen (euangan yang berwenang melakukan
pemeriksaan dan in%estigasi dan apabila terbukti melakukannya dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1"2 Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan
pengancaman kepada !ajib Pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum
diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal "-, (itab Undang-Undang ?ukum
Pidana.
1&2 Pegawai pajak yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum
dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu,
untuk membayar atau menerima pembayaran, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
sendiri, diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang *omor
"1 0ahun 1+++ tentang Pemberantasan 0indak Pidana (orupsi dan perubahannya.
1'2 Pegawai pajak tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, apabila dalam
melaksanakan tugasnya didasarkan pada iktikad baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

Penjelasan Pasal 36A
Ayat (1)
!alam rangka mengamankan penerimaan negara dan meningkatkan profesionalisme pegaai
pajak dalam melaksanakan ketentuan undang-undang perpajakan, terhadap pegaai pajak
yang dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak yang tidak sesuai dengan undang-
undang sehingga mengakibatkan kerugian pada pendapatan $egara dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan%
Ayat (.)
Ayat ini mengatur pelanggaran yang dilakukan pegaai pajak, misalnya apabila pegaai pajak
melakukan pelanggaran di bidang kepegaaian, pegaai pajak dapat diadukan karena telah
melanggar peraturan perundang-undangan di bidang kepegaaian% Apabila pegaai pajak
dianggap melakukan tindak pidana, pegaai pajak dapat diadukan karena telah melakukan
tindak pidana% !emikian juga, apabila pegaai pajak melakukan tindak pidana korupsi,
pegaai pajak dapat diadukan karena melakukan tindak pidana korupsi%
!alam keadaan demikian, Wajib Pajak dapat mengadukan pelanggaran yang dilakukan
pegaai pajak tersebut kepada unit internal !epartemen +euangan%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%
Ayat (5)
Pegaai pajak dalam melaksanakan tugasnya dianggap berdasarkan iktikad baik apabila
pegaai pajak tersebut dalam melaksanakan tugasnya tidak untuk men#ari keuntungan bagi
diri sendiri, keluarga, kelompok, dan*atau tindakan lain yang berindikasi korupsi, kolusi,
dan*atau nepotisme%


Pasal 3!B (UU No. 28 Tahun 2007)

112 /enteri (euangan berkewajiban untuk membuat kode etik pegawai Direktorat )enderal Pajak.
12 Pegawai Direktorat )enderal Pajak wajib mematuhi kode etik pegawai Direktorat )enderal Pajak.
1"2 Pengawasan pelaksanaan dan penampungan pengaduan pelanggaran kode etik pegawai
Direktorat )enderal Pajak dilaksanakan oleh (omite (ode @tik yang ketentuannya diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 36B
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%


Pasal 3!C (UU No. 28 Tahun 2007)
/enteri (euangan membentuk komite pengawas perpajakan, yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 36C
Cukup jelas%


Pasal 3!D (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktorat )enderal Pajak dapat diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.
12 Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 112 ditetapkan melalui 6nggaran
Pendapatan dan #elanja *egara.
1"2 0ata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 112 diatur
dengan Peraturan /enteri (euangan.

Penjelasan Pasal 36D
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Pemberian besarnya insentif dilakukan melalui pembahasan yang dilakukan oleh Pemerintah
dengan alat kelengkapan !ean Perakilan >akyat yang membidangi masalah keuangan%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Pasal 3" (UU No. 16 Tahun 2000)

Perubahan besarnya imbalan bunga dan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan,
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Penjelasan Pasal 37
Sesuai dengan keadaan ekonomi keuangan, nilai uang akan dapat berubah-ubah% +arena itu
undang-undang memberikan eenang kepada Pemerintah apabila diperlukan dapat
mengeluarkan Peraturan Pemerintah untuk mengubah dan menyesuaikan besarnya imbalan bunga
dan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan, sesuai dengan keadaan ekonomi
keuangan%


Pasal 3"A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 !ajib Pajak yang menyampaikan pembetulan 4urat Pemberitahuan 0ahunan Pajak Penghasilan
sebelum 0ahun Pajak 33., yang mengakibatkan pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih
besar dan dilakukan paling lambat tangal , Pebruari 33+, dapat diberikan pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pelunasan kekurangan
pembayaran pajak yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri
(euangan. (Pe!"u No. 5 Tahun 2008)
12 !ajib Pajak orang pribadi yang secara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh *omor
Pokok !ajib Pajak paling lama 1 1satu2 tahun setelah berlakunya Undang-Undang ini diberikan
penghapusan sanksi administrasi atas pajak yang tidak atau kurang dibayar untuk 0ahun Pajak
sebelum diperoleh *omor Pokok !ajib Pajak dan tidak dilakukan pemeriksaan pajak, kecuali
terdapat data atau keterangan yang menyatakan bahwa 4urat Pemberitahuan yang
disampaikan !ajib Pajak tidak benar atau menyatakan lebih bayar.

Penjelasan Pasal 37A
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%


BAB &III
KETENTUAN PIDANA

Pasal 3# (UU No. 28 Tahun 2007)

4etiap orang yang karena kealpaannya:
a. tidak menyampaikan 4urat Pemberitahuan9 atau
b. menyampaikan 4urat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut
merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1"6, didenda paling sedikit 1 1satu2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan
paling banyak 1dua2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar, atau dipidana
kurungan paling singkat " 1tiga2 bulan atau paling lama 1 1satu2 tahun.

Penjelasan Pasal 38
Pelanggaran terhadap keajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak, sepanjang
menyangkut tindakan administrasi perpajakan, dikenai sanksi administrasi dengan menerbitkan
surat ketetapan pajak atau Surat -agihan Pajak, sedangkan yang menyangkut tindak pidana di
bidang perpajakan dikenai sanksi pidana%
Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bukan merupakan pelanggaran
administrasi melainkan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan%
!engan adanya sanksi pidana tersebut, diharapkan tumbuhnya kesadaran Wajib Pajak untuk
mematuhi keajiban perpajakan seperti yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan%
+ealpaan yang dimaksud dalam pasal ini berarti tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati, atau kurang
mengindahkan keajibannya sehingga perbuatan tersebut dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara%


Pasal 3$ (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap orang yang dengan sengaja:

a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan *omor Pokok !ajib Pajak atau tidak melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha (ena Pajak9

b. menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak *omor Pokok !ajib Pajak atau
Pengukuhan Pengusaha (ena Pajak9

c. tidak menyampaikan 4urat Pemberitahuan9

d. menyampaikan 4urat Pemberitahuan dan$atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap9

e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +9

f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan
seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya9

g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di 7ndonesia, tidak memperlihatkan
atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain9

h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang
dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di 7ndonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal , ayat 11129 atau

i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut.

sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana dengan pidana
penjara paling singkat - 1enam2 bulan dan paling lama - 1enam2 tahun dan denda paling
sedikit 1dua2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak &
1empat2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
12 Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 112 ditambahkan 1 1satu2 kali menjadi 1dua2 kali
sanksi pidana apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum
lewat 1 1satu2 tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
1"2 4etiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan
atau menggunakan tanpa hak *omor Pokok !ajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha (ena
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 112 huruf b, atau menyampaikan 4urat Pemberitahuan
dan$atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, sebagaimana dimaksud pada
ayat 112 huruf d, dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan kompensasi
pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat - 1enam2 bulan
dan paling lama 1dua2 tahun dan denda paling sedikit 1dua2 kali jumlah restitusi yang
dimohonkan dan$atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak &
1empat2 kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan$atau kompensasi atau pengkreditan yang
dilakukan.

Penjelasan Pasal 39
Ayat (1)
Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat ini yang dilakukan dengan sengaja
dikenai sanksi yang berat mengingat pentingnya peranan penerimaan pajak dalam
penerimaan negara%
!alam perbuatan atau tindakan ini termasuk pula setiap orang yang dengan sengaja tidak
mendaftarkan diri, menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak $omor Pokok Wajib Pajak,
atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Pengukuhan Pengusaha +ena Pajak%
Ayat (.)
&ntuk men#egah terjadinya pengulangan tindak pidana di bidang perpajakan, bagi mereka
yang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum leat 1 (satu) tahun sejak
selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan, dikenai sanksi
pidana lebih berat, yaitu ditambahkan 1 (satu) kali menjadi . (dua) kali sanksi pidana yang
diatur pada ayat (1)%
Ayat (2)
Penyalahgunaan atau penggunaan tanpa hak $omor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan
Pengusaha +ena Pajak, atau penyampaian Surat Pemberitahuan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan restitusi pajak dan*atau kompensasi
pajak atau pengkreditan pajak yang tidak benar sangat merugikan negara% ,leh karena itu,
per#obaan melakukan tindak pidana tersebut merupakan delik tersendiri%


Pasal 3$A (UU No. 28 Tahun 2007)

4etiap orang yang dengan sengaja:
a. menerbitkan dan$atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan
pajak, dan$atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya9 atau
b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pengusaha (ena Pajak
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1dua2 tahun dan paling lama - 1enam2 tahun
serta denda paling sedikit 1dua2 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak,
bukti pemotongan pajak, dan$atau bukti setoran pajak dan paling banyak - 1enam2 kali jumlah
pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan$atau bukti
setoran pajak.

Penjelasan Pasal 39A
/aktur pajak sebagai bukti pungutan pajak merupakan sarana administrasi yang sangat penting
dalam pelaksanaan ketentuan Pajak Pertambahan $ilai% !emikian juga bukti pemotongan pajak
dan bukti pemungutan pajak merupakan sarana untuk pengkreditan atau pengurangan pajak
terutang sehingga setiap penyalahgunaan faktur pajak, bukti pemotongan pajak, bukti
pemungutan pajak, dan*atau bukti setoran pajak dapat mengakibatkan dampak negatif dalam
keberhasilan pemungutan Pajak Pertambahan $ilai dan Pajak Penghasilan% ,leh karena itu,
penyalahgunaan tersebut berupa penerbitan dan*atau penggunaan faktur pajak, bukti
pemotongan pajak, bukti pemungutan pajak, dan*atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan
transaksi yang sebenarnya dikenai sanksi pidana%


Pasal 4% (UU No. 6 Tahun 1983)
0indak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau waktu 13 1sepuluh2 tahun
sejak saat terhutangnya pajak, berakhirnya /asa Pajak, berakhirnya #agian 0ahun Pajak, atau
berakhirnya 0ahun Pajak yang bersangkutan.

Penjelasan Pasal 40
-indak pidana di bidang perpajakan daluarsa 14 (sepuluh) tahun, dari sejak saat terutangnya
pajak, berakhirnya 1asa Pajak, 0agian -ahun Pajak atau -ahun Pajak yang bersangkutan% 3al
tersebut dimaksudkan guna memberikan suatu kepastian hukum bagi Wajib Pajak, Penuntut
&mum dan 3akim% "angka aktu 14 (sepuluh) tahun tersebut adalah untuk menyesuaikan dengan
daluarsa penyimpanan dokumen-dokumen perpajakan yang dijadikan dasar penghitungan
jumlah pajak yang terutang, selama 14 (sepuluh) tahun%


Pasal 41 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Pejabat yang karena kealpaanya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan hal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal "& dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 1satu2 tahun dan
denda paling banyak :p'.333.333,33 1dua puluh lima juta rupiah2.
12 Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang
menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal "&
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1dua2 tahun dan denda paling banyak
:p'3.333.333,33 1lima puluh juta rupiah2.
1"2 Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 112 dan ayat 12 hanya
dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar.

Penjelasan Pasal 41
Ayat (1)
&ntuk menjamin baha kerahasiaan mengenai perpajakan tidak akan diberitahukan kepada
pihak lain dan supaya Wajib Pajak dalam memberikan data dan keterangan tidak ragu-ragu,
dalam rangka pelaksanaan &ndang-&ndang Perpajakan, perlu adanya sanksi pidana bagi
pejabat yang bersangkutan yang menyebabkan terjadinya pengungkapan kerahasiaan
tersebut%
Pengungkapan kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat ini dilakukan karena kealpaan
dalam arti lalai, tidak hati-hati, atau kurang mengindahkan sehingga keajiban untuk
merahasiakan keterangan atau bukti-bukti yang ada pada Wajib Pajak yang dilindungi oleh
&ndang-&ndang Perpajakan dilanggar% Atas kealpaan tersebut, pelaku dihukum dengan
hukuman yang setimpal%
Ayat (.)
Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat ini yang dilakukan dengan sengaja
dikenai sanksi yang lebih berat dibandingkan dengan perbuatan atau tindakan yang dilakukan
karena kealpaan agar pejabat yang bersangkutan lebih berhati-hati untuk tidak melakukan
perbuatan membo#orkan rahasia Wajib Pajak%
Ayat (2)
-untutan pidana terhadap pelanggaran kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (.) sesuai dengan sifatnya adalah menyangkut kepentingan pribadi seseorang atau
badan selaku Wajib Pajak%


Pasal 41A (UU No. 28 Tahun 2007)
4etiap orang yang wajib memberikan keterangan atau bukti yang diminta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal "' tetapi dengan sengaja tidak memberi keterangan atau bukti, atau memberi
keterangan atau bukti yang tidak benar dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 1satu2
tahun dan denda paling banyak :p'.333.333,33 1dua puluh lima juta rupiah2.

Penjelasan Pasal 41A
Agar pihak ketiga memenuhi permintaan !irektur "enderal Pajak sebagaimana diatur dalam Pasal
25 maka perlu adanya sanksi bagi pihak ketiga yang melakukan perbuatan atau tindakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini%


Pasal 41B (UU No. 28 Tahun 2007)
4etiap orang yang dengan sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama " 1tiga2 tahun dan denda paling
banyak :p.'.333.333,33 1tujuh puluh lima juta rupiah2.

Penjelasan Pasal 41B
Seseorang yang melakukan perbuatan menghalangi atau mempersulit penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan, misalnya menghalangi penyidik melakukan penggeledahan dan*atau
menyembunyikan bahan bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini dikenai sanksi pidana%


Pasal 41C (UU No. 28 Tahun 2007)

112 4etiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal "'6 ayat 112 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 1satu2 tahun atau denda
paling banyak :p1.333.333.333,33 1satu miliar rupiah2.
12 4etiap orang yang dengan sengaja menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban pejabat dan
pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal "'6 ayat 112 dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 13 1sepuluh2 bulan atau denda paling banyak :p,33.333.333,33 1delapan ratus
juta rupiah2.
1"2 4etiap orang yang dengan sengaja tidak memberikan data dan informasi yang diminta oleh
Direktur )enderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal "'6 ayat 12 dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 13 1sepuluh2 bulan atau denda paling banyak :p,33.333.333,33
1delapan ratus juta rupiah2.
1&2 4etiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan data dan informasi perpajakan sehingga
menimbulkan kerugian kepada negara dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 1satu2
tahun atau denda paling banyak :p'33.333.333,33 1lima ratus juta rupiah2.

Penjelasan Pasal 41C
Ayat (1)
Cukup jelas%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%


Pasal 42 (UU No. 9 Tahun 1994)
Dihapus.

Penjelasan Pasal 42
Cukup jelas%


Pasal 43 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 (etentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal "+ dan Pasal "+6, berlaku juga bagi wakil,
kuasa, pegawai dari !ajib Pajak, atau pihak lain yang menyuruh melakukan, yang turut serta
melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan.
12 (etentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal &16 dan Pasal &1# berlaku juga bagi yang
menyuruh melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan.

Penjelasan Pasal 43
Ayat (1)
:ang dipidana karena melakukan perbuatan tindak pidana di bidang perpajakan tidak terbatas
pada Wajib Pajak, akil Wajib Pajak, kuasa Wajib Pajak, pegaai Wajib Pajak, Akuntan Publik,
+onsultan Pajak, atau pihak lain, tetapi juga terhadap mereka yang menyuruh melakukan,
yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan%
Ayat (.)
Cukup jelas%


BAB I'
PENYIDIKAN

Pasal 43A (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Direktur )enderal Pajak berdasarkan informasi, data, laporan, dan pengaduan berwenang
melakukan pemeriksaan bukti permulaan sebelum dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan.
12 Dalam hal terdapat indikasi tindak pidana di bidang perpajakan yang menyangkut petugas
Direktorat )enderal Pajak, /enteri (euangan dapat menugasi unit pemeriksa internal di
lingkungan Departemen (euangan untuk melakukan pemeriksaan bukti permulaan.
1"2 6pabila dari bukti permulaan ditemukan unsur tindak pidana korupsi, pegawai Direktorat
)enderal Pajak yang tersangkut wajib diproses menurut ketentuan hukum 0indak Pidana
(orupsi.
1&2 0ata cara pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan sebagaimana
dimaksud pada ayat 112 dan ayat 12 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan /enteri
(euangan.

Penjelasan Pasal 43A
Ayat (1)
Anformasi, data, laporan, dan pengaduan yang diterima oleh !irektorat "enderal Pajak akan
dikembangkan dan dianalisis melalui kegiatan intelijen atau pengamatan yang hasilnya dapat
ditindaklanjuti dengan Pemeriksaan, Pemeriksaan 0ukti Permulaan, atau tidak ditindaklanjuti%
Ayat (.)
Cukup jelas%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%


Pasal 44 (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai
*egeri 4ipil tertentu di lingkungan Direktorat )enderal Pajak yang diberi wewenang khusus
sebagai penyidik tindak pidana di bidang perpajakan.
12 !ewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 112 adalah:

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi
lebih lengkap dan jelas9

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan
tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan9

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan
tindak pidana di bidang perpajakan9

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan9

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan
dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut9

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan9

g. menyuruh berhenti dan$atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan$atau
dokumen yang dibawa9

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan9

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi9

j. menghentikan penyidikan9 dan$atau

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
1"2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 112 memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum melalui penyidik pejabat Polisi
*egara :epublik 7ndonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ?ukum
6cara Pidana.
1&2 Dalam rangka pelaksanaan kewenangan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 112,
penyidik dapat meminta bantuan aparat penegak hukum lain.

Penjelasan Pasal 44
Ayat (1)
Pejabat Pegaai $egeri Sipil tertentu di lingkungan !irektorat "enderal Pajak yang diangkat
sebagai penyidik tindak pidana di bidang perpajakan oleh pejabat yang berenang adalah
penyidik tindak pidana di bidang perpajakan% Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur dalam &ndang-&ndang 3ukum A#ara Pidana
yang berlaku%
Ayat (.)
Pada ayat ini diatur eenang Pejabat Pegaai $egeri Sipil tertentu di lingkungan !irektorat
"enderal Pajak sebagai penyidik tindak pidana di bidang perpajakan, termasuk melakukan
penyitaan% Penyitaan tersebut dapat dilakukan, baik terhadap barang bergerak maupun tidak
bergerak, termasuk rekening bank, piutang, dan surat berharga milik Wajib Pajak,
Penanggung Pajak, dan*atau pihak lain yang telah ditetapkan sebagai tersangka%
Ayat (2)
Cukup jelas%
Ayat ())
Cukup jelas%


Pasal 44A (UU No. 9 Tahun 1994)
Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal && ayat 112 menghentikan penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal && ayat 12 huruf j dalam hal tidak terdapat cukup bukti, atau peristiwa
tersebut bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan, atau penyidikan dihentikan karena
peristiwanya telah daluwarsa, atau tersangka meninggal dunia.

Penjelasan Pasal 44A
!alam hal penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan dihentikan ke#uali karena peristianya
telah daluarsa, maka surat ketetapan pajak tetap dapat diterbitkan%


Pasal 44B (UU No. 28 Tahun 2007)

112 Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan /enteri (euangan, )aksa 6gung dapat
menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling lama dalam jangka waktu
- 1enam2 bulan sejak tanggal surat permintaan.
12 Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat
112 hanya dilakukan setelah !ajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar
atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi administrasi berupa
denda sebesar & 1empat2 kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak
seharusnya dikembalikan.

Penjelasan Pasal 44B
Ayat (1)
&ntuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan 1enteri +euangan, "aksa Agung
dapat menghentikan penyidikan tindak pidana perpajakan sepanjang perkara pidana tersebut
belum dilimpahkan ke pengadilan%
Ayat (.)
Cukup jelas%


BAB '
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 4 (UU No. 6 Tahun 1983)

0erhadap pajak-pajak yang terhutang pada suatu saat, untuk /asa Pajak, #agian 0ahun Pajak,
atau 0ahun Pajak yang berakhir sebelum saat berlakunya Undang-Undang ini, tetap berlaku
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang lama, sampai dengan tanggal "1
Desember 1+,,.

Penjelasan Pasal 45
1eskipun &ndang-&ndang Perpajakan yang lama telah di#abut dengan diundangkannya &ndang-
&ndang ini, untuk menampung penyelesaian penetapan pajak-pajak terutang pada masa atau
tahun pajak sebelum berlakunya &ndang-&ndang ini, yang pelaksanaannya masih berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan lama, maka &ndang-&ndang ini
menentukan jangka aktu berlakunya peraturan perundang-undangan lama sampai dengan
tanggal 21 !esember 1'((% Penentuan jangka aktu lima tahun tersebut disesuaikan dengan
daluarsa penagihan pajak%


Pasal 4! (UU No. 6 Tahun 1983)
Dengan berlakunya Undang-Undang ini semua peraturan pelaksanaan di bidang perpajakan yang
lama tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Penjelasan Pasal 46
Cukup jelas.


Pasal 4" (UU No. 9 Tahun 1994)
Dihapus.

Penjelasan Pasal 47
+etentuan pasal ini dihapus, karena se#ara substantif merupakan materi dari &ndang-&ndang
tentang Pajak Penghasilan dan telah diatur dalam &ndang-&ndang tersebut%


Pasal 4"A (UU No. 16 Tahun 2000)
0erhadap semua hak dan kewajiban perpajakan 0ahun Pajak 1++' sampai dengan 0ahun Pajak
333, diberlakukan ketentuan Undang-Undang *omor - 0ahun 1+," tentang (etentuan Umum
dan 0ata =ara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang *omor + 0ahun
1++& sebelum dilakukan perubahan berdasarkan Undang-Undang *omor 1- 0ahun 333.

Penjelasan Pasal 47A
!alam rangka memberikan kepastian kepada Wajib Pajak maka mengenai hak dan keajiban
perpajakan yang belum diselesaikan untuk tahun pajak .444 dan sebelumnya tetap diberlakukan
&ndang-&ndang $omor 6 -ahun 1'(2 tentang +etentuan &mum dan -ata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan &ndang-&ndang $omor ' -ahun 1'')%


BAB 'I
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4# (UU No. 6 Tahun 1983)
?al-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-Undang ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.

Penjelasan Pasal 48
&ntuk menampung hal-hal yang belum #ukup diatur mengenai tata #ara atau kelengkapan yang
materinya sudah di#antumkan dalam &ndang-&ndang ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah% !engan demikian lebih mudah mengadakan penyesuaian pelaksanaan &ndang-
&ndang ini dan tata #ara yang diperlukan%


Pasal 4$ (UU No. 6 Tahun 1983)

(etentuan dalam Undang-Undang ini berlaku pula bagi Undang-Undang perpajakan lainnya kecuali
apabila ditentukan lain.

Penjelasan Pasal 49
Cukup jelas%




Ca(a(a) *

1
.
0erhadap semua hak dan kewajiban perpajakan tahun 1++& dan sebelumnya, diberlakukan
ketentuan Undang-Undang *omor - 0ahun 1+," tentang (etentuan Umum dan 0ata =ara
Perpajakan sebelum dilakukan perubahan berdasarkan Undang-Undang *omor + 0ahun 1++&.
(sesuai dengan bunyi Pasal AA &ndang-&ndang $omor ' -ahun 1'') tentang Perubahan atas
&ndang-&ndang $omor 6 -ahun 1'(2 tentang +etentuan &mum dan -ata Cara Perpajakan)%

.
0erhadap semua hak dan kewajiban perpajakan 0ahun Pajak 1++' sampai dengan 0ahun Pajak
333, diberlakukan ketentuan Undang-Undang *omor - 0ahun 1+," tentang (etentuan Umum
dan 0ata =ara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang *omor + 0ahun
1++& sebelum dilakukan perubahan berdasarkan Undang-Undang *omor 1- 0ahun 333.
(sesuai dengan bunyi Pasal )7A &ndang-&ndang $omor 16 -ahun .444 tentang Perubahan
+edua atas &ndang-&ndang $omor 6 -ahun 1'(2 tentang +etentuan &mum dan -ata Cara
Perpajakan)%

"
.
0erhadap semua hak dan kewajiban perpajakan 0ahun Pajak 331 sampai dengan 0ahun Pajak
33. yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang *omor - 0ahun 1+,"
tentang (etentuan Umum dan 0ata =ara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang *omor 1- 0ahun 333.
(sesuai dengan bunyi Pasal AA &ndang-&ndang $omor .( -ahun .447 tentang Perubahan +etiga
atas &ndang-&ndang $omor 6 -ahun 1'(2 tentang +etentuan &mum dan -ata Cara
Perpajakan)%

&
.
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka ", daluwarsa penetapan untuk
/asa Pajak, #agian 0ahun Pajak, atau 0ahun Pajak 33. dan sebelumnya, selain penetapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" ayat 1'2 atau Pasal 1' ayat 1&2, berakhir paling lama
pada akhir 0ahun Pajak 31".
(sesuai dengan bunyi Pasal AA &ndang-&ndang $omor .( -ahun .447 tentang Perubahan +etiga
atas &ndang-&ndang $omor 6 -ahun 1'(2 tentang +etentuan &mum dan -ata Cara
Perpajakan)%

'
.
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 )anuari 33,.
(sesuai dengan bunyi Pasal AA &ndang-&ndang $omor .( -ahun .447 tentang Perubahan +etiga
atas &ndang-&ndang $omor 6 -ahun 1'(2 tentang +etentuan &mum dan -ata Cara
Perpajakan)%

Anda mungkin juga menyukai