0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan25 halaman
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban perpajakan sesuai peraturan.
3. Pengusaha kena pajak melakukan penyerahan barang dan jasa kena pajak.
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban perpajakan sesuai peraturan.
3. Pengusaha kena pajak melakukan penyerahan barang dan jasa kena pajak.
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban perpajakan sesuai peraturan.
3. Pengusaha kena pajak melakukan penyerahan barang dan jasa kena pajak.
oleh orang pribadi atau badan, yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang (UU), dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Wajib Pajak (WP)
Orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. 3. Pengusaha kena pajak (PKP)
Pengusaha yang melakukan penyerahan barang
kena pajak dan/atau jasa kena pajak (BKP/JKP), yang dikenai pajak berdasarkan UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan perubahannya. 4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan, yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. 5. Faktur Pajak
Bukti penguatan pajak yang dibuat oleh PKP
yang melakukan penyerahan pajak 6. (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai
pasal 7 ayat (1) : Tarif PPN (Pajak
Pertambahan Nilai) adalah 10% (sepuluh persen) 7. Masa pajak adalah
jangka waktu yang menjadi dasar bagi wajib
pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam UU. 8. Tahun pajak adalah
jangka waktu satu tahun kalender, kecuali bila
wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. 9. Pajak terutang adalah
pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam
masa pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 10. Surat pemberitahuan atau SPT, adalah
surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 11. Surat setoran pajak atau SSP, adalah
bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang
telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. 12. Surat ketetapan pajak, adalah
surat ketetapan yang meliputi surat ketetapan
pajak kurang bayar, surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak nihil, atau surat ketetapan pajak lebih bayar. 13. Surat tagihan pajak (STP) adalah
surat dari otoritas pajak, dalam hal ini DJP,
kepada wajib pajak (orang pribadi atau badan) untuk membayar tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. 14. Penanggung pajak adalah
orang pribadi, atau badan yang bertanggung
jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 15. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. 14. Surat keputusan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak, adalah
surat keputusan yang menentukan jumlah
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak untuk wajib pajak tertentu. 15. Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah
pajak atas penghasilan berupa gaji, upah
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri. 16. Pajak Penghasilan Pasal 22
dikenakan kepada badan usaha tertentu, baik
usaha milik pemerintah, ataupun swasta yang kegiatannya berhubungan dengan perdagangan ekspor/impor dan juga penjualan barang mewah. 17. Pajak Penghasilan Pasal 23
PPh pasal 23 merupakan pajak yang dipotong oleh
pemungut pajak yang dikenakan pada penghasilan atas penyerahan jasa, hadiah, royalti, dan lainnya 18. Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2
pajak atas jenis penghasilan yang wajib pajak
dapatkan dan pemotongannya bersifat final oleh wajib pajak badan maupun wajib pajak pribadi dan tidak bisa di kreditkan dengan pajak penghasilan terutang. 19. Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak penghasilan ini merupakan pajak
penghasilan yang dibayar secara angsuran dengan tujuan agar meringankan beban wajib pajak dan pajak terutangnya dilunasi dalan jangka waktu satu tahun dan pembayarannya tidak dapat diwakilkan melainkan harus dilakukan sendiri. 20. Pajak Penghasilan Pasal 26
Pph pasal 26 merupakan pajak penghasilan yang
dipotong dari badan usaha di Indonesia atas transaksi pembayaran seperti gaji, bunga dan sejenisnya kepada Wajib Pajak Luar Negeri 21. Pajak Penghasilan Pasal 29
PPh pasal 29 merupakan PPh kurang bayar dalam
SPT Tahunan PPh yang dihasilkan dari nilai pajak terutang dikurangi dengan kredit PPh (PPh 21, 22,23 dan 24) dan PPh pasal 25 dari suatu perusahaan dalam satu tahun pajak. 22. Pajak Penghasilan Pasal 15
PPh pasal 15 adalah pajak yang dipungut dari
wajib pajak yang mempunyai atau pada bidang industry pelayaran dan juga penerbangan international. Adapun, bisnis lain yang bisa terkena PPh 15 yaitu seperti perusahaan pengeboran minyak. 23. PPh Pasal 19
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 19 merupakan
pajak yang dipungut atas penilaian aset tetap yang ketika dinilai kembali terdapat selisih untung dan/atau harga beli untuk saat ini jauh lebih murah dibandingkan nilai pasarannya. Sebagaimana yang dimaksud dengan penilaian, yang mana dapat diartikan sebagai revaluasi.