UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 48 (1) : Pengelolaan dana Pendidikan
Berdasarkan pada prinsip keadilan, efisienasi, transparasi, dan akuntabilitas publik
163
yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi 4 (empat) tahun. Dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dinyatakan bahwa sekolah wajib membuat: 1).
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; 2).
Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka
Menengah.
Untuk membantu sekolah menyusun RKS, maka disusunlah panduan ini,
sebagai acuan agar proses penyusunan RKS tersebut menjadi lebih rasional, objektif,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
SISTEMATIKA PANDUAN
Panduan ini terdiri atas:
1. Panduan Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS);
2. Tabel-tabel Profil Sekolah yang digunakan dalam menyusun RKS dan cara
pengisiannya;
3. Tabel-tabel Profil Sekolah kosong dalam CD untuk digunakan oleh sekolah;
4. Panduan Pembentukan Kelompok Kerja Penyusunan RKS (dalam bentuk
suplemen);
5. Panduan Pelaksanaan, Monitoring & Evaluasi Program/Kegiatan, Pelaporan
dan Pemutakhiran RKT (dalam bentuk suplemen).
164
BAGIAN I
RKS SEKILAS PANDANG
Penyusunan RKS merupakan suatu hal yang sangat penting, karena RKS
dapat digunakan sebagai :
1. Pedoman kerja (kerangka acuan) untuk mengembangkan sekolah;
2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah; serta Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya
pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan sekolah.
Tujuan utama penyusunan RKS adalah agar sekolah dapat mengetahui secara
rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar tujuan, kewajiban, dan sasaran
pengembangan sekolah dapat dicapai. RKS juga menjamin bahwa semua program dan
kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan sekolah sudah memperhitungkan
harapan-harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata sekolah. Oleh sebab itu,
proses penyusunan RKS harus melibatkan semua pemangku kepentingan.
Ciri-ciri Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang baik, adalah:
1. Terpadu,
yakni
mencakup
perencanaan
keseluruhan
program
yang
akan
165
PERSIAPAN:
Pembentukan
KKRKS
Pembekalan/
Orientasi
KKRKS
PENYUSUNAN RKS:
Identifikasi Tantangan;
Analisis Pemecahan
Tantangan;
Perumusan Program;
Perumusan Rencana
Anggaran Sekolah;
Perumusan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) dan
RKAS
PENYETUJUAN,
PENGESAHAN, DAN
SOSIALISASI RKS:
Penyetujuan oleh
rapat dewan
pendidik; Pengesahan
oleh
pihak yang
berwenang; Sosialisasi
kepada
pemangku
kepentingan
Persiapan
Sebelum penyusunan RKS dilakukan, Dewan Pendidik (Kepala Sekolah & Guru)
bersama Komite Sekolah membentuk tim perumus RKS yang disebut kelompok
kerja rencana kerja sekolah( KKRKS). Tugas utama KKRKS adalah merumuskan
RKS. Pembentukan KKRKS dapat dilakukan melalui proses demokratis dengan
mengedepankan musyawarah mufakat. (Untuk lebih jelasnya lihat suplemen
tentang Pembentukan KKRKS).
Setelah KKRKS terbentuk, KKRKS mengikuti pembekalan/orientasi mengenai
kebijakan- kebijakan pengembangan pendidikan dan penyusunan RKS. Kegiatan
166
Penyusunan RKS
Penyusunan RKS terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu:
Tahap I : Identifikasi Tantangan
Tahap ini terdiri dari 4 langkah, yakni:
1. Menyusun profil sekolah;
2. Mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan;
3. Merumuskan tantangan sekolah;
4. Menetapkan tantangan utama (prioritas).
Tahap II : Analisis Pemecahan Tantangan
Tahap ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yakni:
1. Menentukan penyebab utama tantangan, caranya adalah:
Membuat daftar penyebab tantangan;
Memilih penyebab utama tantangan.
2. Menentukan alternatif pemecahan tantangan utama
2.1 Membuat daftar alternatif pemecahan tantangan;
2.2 Menetapkan alternatif alternatif pemecahan tantangan utama.
Tahap III : Perumusan Program
Tahap ini terdiri dari 4 (empat) langkah, yakni:
1. Menentukan sasaran.
2. Merumuskan program dan menetapkan penanggungjawab program.
3. Merumuskan indikator keberhasilan program dan kegiatan.
4. Menentukan kegiatan dan jadwal kegiatan.
167
168
Untuk lebih jelasnya, lihat alur penyusunan RKS pada halaman berikut ini:
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN RKS
Langkah 1 :
Menyusun Profil
Sekolah
Langkah 2 :
Mengidentifikasikan
Harapan Pemangku
Kepentingan
TAHAP 1
Langkah 3 :
Memutuskan Tantangan Sekolah
IDENTIFIKASI
TANTANGAN
Langkah 4 :
Menetapkan Tantangan Utama (Prioritas)
TAHAP II
ANALISIS
PEMECAHAN
TANTANGAN
169
TAHAP III
PERUMUSAN
PROGRAM
Langkah 1 :
Membuat Rencana Biaya Program
Langkah 2 :
Membuat Rencana Pendanaan Program
TAHAP IV
PERUMUSAN
RENCANA
ANGGARAN
SEKOLAH
Mempelajari Aturan-Aturan
Penggunaan Dana
Langkah 3 :
Menyesuaian Rencana Biaya dengan
Sumber Pendanaan
Langkah 1 :
Merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
TAHAP V
PERUMUSAN
RKT dan RKAS
Langkah 2 :
Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS)
170
III.
oleh
Dinas
Pendidikan
(untuk
sekolah
171
negeri)
atau
BAGIAN II
PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH
(RKS)
Profil ini dihadirkan untuk memberikan informasi apakah sekolah telah memenuhi
kewajibannya dalam memberikan layanan pendidikan dasar kepada semua anak usia
sekolah di wilayah tersebut? Dalam konteks ini, kebijakan negara dalam pendidikan
(UUD, Hak Asasi Anak, Sistem Pendidikan Nasional, Program Wajar Dikdas) menjadi
sangat penting untuk diperhatikan. Semua kebijakan tersebut menyatakan bahwa anak
mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dasar.
Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah:
a. Bagaimanakah kesiapan sekolah untuk menampung anak usia sekolah?
b. Apa yang telah dilakukan sekolah untuk menampung anak usia sekolah?
173
Tindakan yang dilakukan sekolah/ untuk menampung anak usia sekolah (AUS)
176
Profil ini dihadirkan untuk memberikan gambaran tentang peran Komite Sekolah dan
masyarakat serta kemitraan dengan pihak di luar sekolah.
Pertanyaan kunci yang harus dijawab adalah:
a. Bagaimanakah kondisi keorganisasian Komite Sekolah?
b. Bagaimana peran dan fungsi Komite Sekolah?
c. Bagaimana dukungan masyarakat luas terhadap sekolah?
d. Bagaimana kondisi kemitraan sekolah dengan pihak luar?
Profil: Peran serta Masyarakat dan Kemitraan
Profil Sekolah tentang peranserta masyarakat dapat diwakili oleh komite sekolah dan
diringkas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Sebagai contoh,
dalam beberapa tahun terakhir, hasil belajar di sebuah sekolah berada di bawah ratarata hasil belajar tingkat kecamatan. Hubungan dengan komite sekolah kurang
harmonis dan tidak mengalami perkembangan yang menggembirakan. Jumlah fasilitas
sekolah, misalnya, jumlah ruang kelas kurang mencukupi serta kondisinya sangat
menghawatirkan. Tidak ada fasilitas kebersihan sekolah yang memadai. Gambaran
semacam ini akan memberi masukan yang sangat penting bagi langkah selanjutnya
dalam analisis tantangan.
Setelah semua kategori profil sekolah diisi dan disimpulkan, langkah berikutnya adalah
memasukkan kesimpulan masing-masing kategori ke dalam tabel A1 (Kesimpulan Profil
Sekolah).
Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan
177
Pemangku Kepentingan Sekolah adalah: Kepala Sekolah, Dewan Pendidik, Orang tua peserta didik,
Komite Sekolah, Kepala Desa, dan Tokoh Masyarakat lainnya.
178
Kategori
1
II. Kurikulum dan
Profil Sekolah
2
Kegiatan
Pembelajaran
Rata-rata Nilai Ujian
Sekolah Berstandar
Nasional (USBN)
menjadi 8.00
Kelulusan
terakhir 100%
100%
Manual MBE juga menyebutnya Tantangan, Sedangkan Buku Pelaksanaan Manajemen Berbasis
Sekolah yang diterbitkan oleh Direktorat PLP, (untuk selanjutkan disebut buku MBS), menyebutnya
tantangan nyata
179
harus menunjukkan :
1. Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran
tantangan, dan di kelas mana saja, apakah angka merupakan angka rata-rata atau
angka absolut, kalau angka rata-rata, maka rata-rata yang mana (mean, median dan
seterusnya)
2. Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja;
apakah guru semua kelompok umur atau kelompok umur tertentu, apakah semua
mata pelajaran atau satu mata pelajaran atau saja, dan seterusnya;
3. Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran
mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi; buku pegangan
peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
c. Sumberdaya manusia yang tersedia untuk menangani tantangan tersebut, baik yang
ada sekarang maupun yang akan datang;
d. Jumlah biaya yang diperkirakan dan perkiraan jumlah dana yang akan diperoleh;
serta
e. Kesiapan sekolah dalam menghadapi tantangan tersebut, dsb
Profil Sekolah
Tantangan
Pemangku
Tantangan
Utama
Kepentingan
3
(Prioritas)
5
1
2
II. Kurikulum Kegiatan dan Pembelajaran
Rata-rata Nilai
Rata-rata nilai UN selama
Nilai rata-rata
Menaikkan rata-
Ujian Berstandar
USBN untuk
Nasional (USBN
mengalami penurunan
mata pelajaran
Matematika
mate
sebesar 1,51
(dari 6,49
menjadi 8).
Menaikkan rata-
kabupaten (Matematika
Persentase
Persentase
Mempertahankan
Kelulusan
kelulusan USBN
persentase
100%
100%
kelulusan USBN
100%.
181
Mendaftar Penyebab Tantangan. Untuk ini, pertama perlu diidentifikasi semua hal yang
mungkin terkait dengan adanya tantangan. Kemudian mendaftarnya satu persatu
apakah hal tersebut berpengaruh cukup kuat terhadap terjadinya tantangan.
4
Dalam Buku MBE, Penyebab Masalah ini dinamakan faktor-faktor yang berpengaruh. Dengan
menggunakan analisis SWOT diketemukan kelemahan dan ancaman yang merupakan fungsi yang tidak
siap, sehingga merupakan problem yang harus diatasi. Problem ini dikaitkan dengan sasaran. Dalam
panduan ini penyebab dirumuskan secara langsung dan tidak perlu dikategorikan terlebih bahulu dan
dikaitkan dengan tantangan. Dalam buku Perumusan RKSBE, op cit halaman 5-6 : juga mempunyai
istilah yang sama: Penyebab Tantangan
182
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendaftar penyebab tantangan antara lain:
Kaitan dengan sumberdaya yang perlu disediakan (semakin sedikit tetapi besar
pengaruhnya
pada
penanganan
tantangan,
maka
semakin
tinggi
urutan
prioritasnya).
Memilih Penyebab Utama Tantangan.
Setelah ditentukan urutan besar kecilnya pengaruh, barulah ditentukan penyebab mana
yang merupakan penyebab utama tantangan. Suatu penyebab dianggap sebagai
penyebab utama apabila pengaruhnya terhadap tantangan cukup besar. Penentuan
penyebab utama tantangan tersebut dilakukan oleh KKRKS melalui diskusi.
Tabel B1: Contoh Daftar Penyebab
Tantangan Utama dan Penyebab Utama
No.
Tantangan Utama
2
Menaikkan rata-rata nilai UN
3
Kompetensi guru matematika
dalam
6,49 menjadi 8)
pembelajaran
Dukungan
terhadap
Penyebab
Utama
4
matematika
orangtua
pembelajaran
siswa
anaknya
masih kurang;
3.
1. Kompetensi
guru
IPA
dalam
183
pelajaran
IPA
kurang
memadai.
Oleh
karena
alternatif-alternatif
pemecahan
boleh
dirumuskan
sebanyak
mungkin,
namun
karena
keterbatasan sumberdaya & dana Sekolah, maka alternatif pemecahan bisa dibatasi
mungkin hanya 2 - 3 alternatif pemecahan yang menjadi prioritas utama dalam
mengatasi penyebab utama dan membantu Sekolah dalam mencapai sasaran.
Dalam buku Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Departemen Pendidikan Nasional, op cit hal 22:
alternatif pemecahan ini disebut Alternatif Langkah-langkah Pemecahan. Sedangkan dalam Manual
MBE disebut Alternatif Pemecahan
184
Tantangan Utama
Menaikkan rata-
Penyebab Utama
1.
Kompetensi guru
Alternatif Pemecahan
1.1 Memotivasi semua guru
matematika dalam
Matematika
pembelajaran
matematika masih
pendidikan S1.
6,49 menjadi 8)
kurang memadai.
1.2 Meningkatkan partisipasi guru
Alternatif
Pemecahan
-
Dukungan
2.1
PAKEM/CTL.
Sosialisasi kepada orangtua
orangtua siswa
terhadap
pembelajaran
kepada anak.
anaknya
masih kurang.
2.2
belajar anak.
Orangtua siswa kelas 6
3.
Buku Penunjang
2.4
3.1
paguyuban kelas 6
Menyediakan modul
USBN untuk
pembelajaran matematika
pelajaran matematika
kelas 6.
kurang
3.2
185
kelas
Bekerjasama dengan
6.
1.1 Memotivasi semua guru IPA kelas
dalam bidang
pembelajaran
menjadi 8).
tinggi.
memadai.
1.2 Mengirimkan 3 guru IPA kelas 6
orang guru
kelas 6 dalam strategi
pembelajaran
PAKEM/CTL.
1.5 Meningkatkan kompetensi 3 guru
IPA
kelas 6 dalam pemilihan dan
penggunaan media/ sumber
belajar IPA
yang tepat.
2.1 Memanfaatkan berbagai sumber/
belajar kurang
media
memadai.
2.3
belajar.
Menyediakan alat peraga
sederhana dan murah buatan
guru maupun siswa atau
orangtua.
186
TAHAP III:
PERUMUSAN PROGRAM
Dalam merumuskan program sekolah, ada 4 (empat) langkah yang perlu dilakukan,
yaitu:
1)
Menentukan
Sasaran,
2)
Merumuskan
Program
dan
Menetapkan
Penentuan sasaran yang realistis, misalnya tantangan nilai rata-rata USBN mata
pelajaran matematika peserta didik sebesar 1,51 (dari harapan 8 dan kenyataan
6,49). Keputusan menentukan sasaran sebesar 1,51 (satu koma lima satu) harus
menimbang dengan matang terutama tingkat kesiapan sekolah dan faktor-faktor
pendukung lainnya.
Rumusan sasaran baik secara kualitatif maupun kuantitatif harus dapat diukur.
Sasaran harus dirumuskan secara spesifik. Misalnya: nilai rata-rata USBN mata
pelajaran matematika naik sebesar 1,51 pada tahun berapa dalam periode
pelaksanaan RKS.
187
Tantangan Utama
Sasaran
1
1
2
Menaikan nilai USBN Matematika sebesar
3
Nilai rata-rata USBN matematika naik sebesar
Sasaran
Program
Kegiatan (Alternatif
Pemecahan Terpilih)
1.1 Mengirimkan 3
KURIKULUM DAN
matematika naik
KEGIATAN
PEMBALAJARAN:
mengikuti pelatihan
menjadi 8).
mata pelajaran
rata matematika
Penanggungjawab
Kepala Sekolah
matematika.
1.2 Meningkatkan
kompetensi guru
dalam strategi
pembelajaran
PAKEM
1.3 Sosialisasi kepada
orangtua mengenai
pentingnya
memberikan
dukungan belajar
kepada anak.
1.4 Menyediakan modul
pembelajaran
1.5 Melengkapi buku
sumber yang sesuai
189
keberhasilan belum dapat dicapai, maka program dapat dikatakan belum berhasil.
Indikator harus ditentukan agar program yang ditetapkan dapat diukur keberhasilannya.
Indikator keberhasilan setiap program bisa berkaitan dengan proses dan dapat juga
berkaitan langsung dengan hasil akhir. Indikator program yang berkaitan dengan
capaian akhir dapat mengacu pada harapan pemangku kepentingan yang telah disusun
oleh KKRKS.
Indikator keberhasilan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif 6, yang penting dapat
diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Indikator program renovasi ruang kelas misalnya, bisa dalam bentuk
jumlah ruang kelas yang direnovasi atau luas dinding dan/atau atap yang diperbaiki
(dalam meter persegi). Namun demikian, tidak selamanya indikator keberhasilan dapat
dirumuskan secara kuantitatif, misalnya untuk program pengelolaan keuangan sekolah.
Untuk kasus ini, mungkin sekali hasil yang akan dicapai adalah Laporan yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku mengenai pengeluaran dan
penerimaan dana multi-sumber yang tercantum pada RKAS. Jika demikian, maka
indikator
keberhasilannya
dapat
berupa:
Dihasilkannya
laporan
yang
dapat
Indikator yang baik memenuhi kriteria SMART (specific - spesifik, measurable dapat diukur,ach ie vab
le dapat dicapai, relevant - relevan, and time bound dicapai dalam batas waktu yang ditentukan)
dengan mengutamakan kriteria achievable
190
Program
2
KURIKULUM DAN KEGIATAN
Indikator
3
Nilai rata-rata USBN
PEMBELAJARAN:
ajaran 2010.
USBN matematika.
Dst
Dst
No
1
1
Sasaran
Program dan
kegiatan
2
Nilai rata-
3
Kategori:
rata USBN
Kurikulum dan
untuk mata
kegiatan pembe-
pelajaran
lajaran
matematika
Program:
naik
Peningkatan
sebesar
nilai
1,51 dalam
rata-rata USBN
kurun waktu
matematika.
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Ganjil
Genap
Ganjil
Genap
Ganjil
Genap
Ganjil
Genap
10
11
3 tahun
(2008-2010)
Kegiatan
1.
Pengiri
man 3 orang
guru
matematika
191
kelas 6 untuk
mengikuti
pelatihan
mata
pelajaran
2.
matematika
Melatih
3 orang guru
matematika
kelas 6
tentang
strategi
pembelajara
n
3.
PAKEM/CTL.
Sosialis
asi
kepada
orangtua
mengenai
pentingnya
memberikan
dukungan
belajar
4.
kepada anak.
Pertem
uan rutin tiap
bulan
dengan
pengurus
paguyuban
5.
kelas 6.
Penyed
iaan modul
Pembelajaran
Dst
Dst
Matematika.
Dst
Dst
Dst
TAHAP IV :
192
Dst
Dst
Dst
Dst
Dst
Dst
PERUMUSAN PROGRAM
RENCANA ANGGARAN SEKOLAH
rincian
program
dan
kegiatan
dirumuskan,
maka
Sekolah
harus
menerjemahkannya ke dalam rencana biaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa
biaya yang akan diperlukan untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut. Apakah
sekolah cukup memiliki dana, dan dari sumber mana dana tersebut diperoleh?
Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya:
a. Mendapatkan dan menghitung biaya satuan 7 dari semua kegiatan yang telah
dirumuskan;
b. Menghitung rencana biaya.
c. Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Sebelum menghitung Rencana Biaya, KKRKS perlu memiliki Daftar Biaya Satuan
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat (Bappeda). Dengan daftar ini, setiap
biaya kegiatan dapat dihitung langsung dengan mengkalikan jumlah satuan program &
kegiatan tersebut dengan biaya satuan dalam Daftar Biaya Satuan.
7
193
Misalnya untuk kegiatan pelatihan: Satuan apa yang dipakai untuk menentukan
biaya satuan? Apabila jumlah orang, maka kita harus membuat analisis harga satuan
per orang, sehingga harga satuan tersebut perlu ditentukan/dihitung berdasarkan
biaya pelatihan dengan menggunakan jumlah orang sebagai dasar. Dalam
menghitung biaya atau harga satuan ini kita menggunakan harga sekarang. Berikut
adalah contoh menghitung biaya satuan kegiatan:
Tabel D1: Daftar Biaya Satuan
Program/Kegiatan
Kurikulum dan kegiatan
Jenis Satuan
Volume
Harga Satuan
Jumlah
pembelajaran:
Peningkatan
nilai
rata-
rata UN matematika.
Peserta
10
Pelatihan PAKEM
Pelatih
Orang/hari
1 x 6
6
Penitia Pelatihan
Orang/hari
2 x 6
12
Materi Pelatihan
Halaman/orang
50 x 10
500
Ruang Pelatihan
Ruang/hari
1 x 6
6
Transportasi Peserta
Orang/hari
10 x 6
60
Konsumsi
Orang/hari
13 x 6
78
Jumlah Biaya Pelatihan PAKEM
Biaya Satuan Pelatihan PAKEM per peserta = 3.555.000 : 10 = 355.500
100.000
15.000
150
15.000
17.500
25.000
600.000
180.000
75.000
90.000
1.050.000
1.560.000
3.555.000
program
dan
kegiatan
194
yang
telah
dirumuskan
serta
biaya
operasionalnya. Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan.
Menghitung biaya program, yaitu mengkalikan jumlah satuan dengan harga satuan.
Setelah keduanya dihitung, kita tinggal menambahkan untuk mendapatkan total
rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang akan diperlukan untuk
melaksanakan program tersebut. Apakah Sekolah memiliki cukup dana untuk
membiayai seluruh program/kegiatan tersebut, dan dari mana sumber dana tersebut
diperoleh?
Tabel D2: Contoh Rencana Biaya Program
Periode 2007/08 2010/118
Program/kegiatan
Satuan
Jenis
Harga
Total
Jumlah
Jumlah
2007/08
Jumlah
Jumlah
2008/09
Jumlah
Jumlah
Satuan
Biaya
Satuan
Biaya
Satuan
II. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran: Peningkatan nilai rata-rata USBN matematika
Kegiatan:
6.399.00
3.555.00
JPS
355.500
18
10
8
Pelatihan PAKEM
0
0
Dst9
Dst
Dst
Total Program
Dst
Biaya
2.844.000
10.000.00
Kurikulum dan
Kegiatan Pembelajaran:
Peningkatan
nilai rata-rata
USBN
matematika.
Dst
Catatan: Untuk tahun kedua dan seterusnya harga satuan ditambahkan dengan
nilai inflasi 10%
Membuat Rencana Pendanaan Sekolah
8
9
195
BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dana BOS sudah pasti jumlahnya, yaitu Rp
354.000,- per peserta didik/tahun.
Tidak ada aturan mengenai berapa dan bagaimana mendapatkan alokasi dana dari
donatur. Semuanya tergantung pada prakarsa sekolah dan Komite Sekolah. Banyak
sekolah yang mendirikan asosiasi alumni sebagai salah satu upaya penggalangan
dana. Dengan cara ini, tentu saja aliran dana ke sekolah akan lebih besar
kemungkinannya dari pada sekolah yang tidak mempunyai asosiasi.
No
Sumber
Total 4
Pendapatan
Tahun
1
2
3
BOS
BOS BUKU
Wali
4
5
6
7
Murid/komite
APBD Kab/kota
APBD Provinsi
APBN
Donatur
Uang
2007/2008
Bukan Uang
Nilai
Bentuk
(Rp)
127.440.000
7.920.000
4.080.000
Paving
750.000
Semen
450.000
2008/2009
Bukan Uang
Nilai
Uang
Bentuk
(Rp)
8.000.000
1.000.000
15 sak
8
Lain-lain
Total
196
Sebelum menyesuaikan rencana biaya dan sumber pendanaan, maka KKRKS perlu
untuk mempelajari terlebih dahulu aturan penggunaan sumber pendanaan, karena
masing-masing sumber dana mempunyai aturan mainnya sendiri. Aturan tertulis
yang sudah tersedia adalah dari BOS. Aturan tertuju pada pengeluaran-pengeluaran
apa yang tidak boleh dan boleh dibiayai dengan dana BOS. Aturan dari sumber dana
lain diatur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pemberi dana.
Langkah berikutnya adalah menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber
Pendanaan. Dengan selesainya langkah ini, maka RKS telah selesai karena Sekolah
sudah mempunyai rencana yang lengkap, yaitu: Sasaran, Program, Kegiatan,
Rencana Biaya, dan Pendanaan. Perkiraan Sumber Pendanaan dapat dimasukkan
pada Tabel berikut ini:
Tabel D4: Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Program dan Kegiatan Strategis Tahun Pelajaran 2007/2008 2010/2011
Program
Rencana
Biaya
Bos
10.000.000
8.000.000
Sekolah
Kab/Kota
Prov
2.000.000
APBN
1.
Kesiswaan
1.1. .
1.2.
1.3.Dst
2.
Kurikulum
dan Kegiatan
Pembelajaran
2.1.Peningkatan Nilai ratarata UN Matematika
2.2.
2.3.Dst
3.
Tenaga
Pendidik dan
Kependidikan
3.1
3.2
3.3 ..Dst
4.
Sarana dan
Prasarana
4.1.
4.2..
197
4.3 .Dst
5.
Keuangan
dan Pembiayaan
5.1. ..
5.2.
5.3. Dst
6.
Lingkangan
dan Budaya Sekolah
6.1.
6.2.
6.3 Dst
7.
Peran
Serta Masyarakat
7.1
7.2 ..
7.3.Dst
Total
198
TAHAP V :
PERUMUSAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)DAN
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
(RKAS)
Berdasarkan
Permendiknas
No.19
Tahun
2007
tentang
Standar
Pengelolaan
Pendidikan, Sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri dari Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Sekolah tidak
dapat disebut memiliki RKS jika hanya memiliki RKJM dan belum menyusun RKT,
karena RKT merupakan bagian (tidak terpisahkan) dan bentuk pelaksanaan dari RKJM.
Penyusunan RKT harus dilakukan oleh sekolah pada setiap tahun.
Tahap V ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yakni:
1. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan; dan
2. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah.
Menetapkan Rencana Kerja Tahunan
Dalam menetapkan Rencana Kerja Tahunan, ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan,
yaitu:
a. Menetapkan program/kegiatan strategis
b. Menetapkan kegiatan operasional
c. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan
a. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa RKS adalah dokumen satuan pendidikan yang
memuat Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan.
RKJM disusun 4 tahun sekali karena itu progam ini memiliki priode implementasi 4
tahun; sedangkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) disusun setiap tahun oleh Sekolah
199
telah
ditetapkan
dalam
RKJM.
Misalnya
sasaran
dalam
RKJM
meningkatkan nilai rata- rata mata pelajaran Matematika UN sebesar 1.51 pada
tahun 2008-2010. Sasaran dalam program/kegiatan tahunan bisa nilai rata-rata
mata pelajaran Matematika UN naik sebesar 0.51 pada tahun 2008-2009;
2. Menetapkan program, indikator, kegiatan dan penanggungjwab harus merujuk
pada program yang terdapat dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator
keberhasilan program harus disesuikan dengan sasaran yang akan dicapai
dalam satu tahun. Lihat contoh tabel di bawah ini :
Tabel E1: Contoh Program dan Indikator Program/Kegiatan Strategis
Program
Sasaran
1.
1.
(Indikator)
Kurikulum
Kegiatan
1.
Pengirima
Indikator Kegiatan
3 orang guru
ilai rata-rata
dan
n 3 orang guru
matematika
USBN untuk
Kegiatan
matematika
mengikuti
mata
Pembelajaran:
untuk
pelatihan mata
pelajaran
Peningkatan
mengikuti
pelajaran
matematika
nilai rata-rata
pelatihan mata
matematika.
naik sebesar
USBN
pelajaran
0,51 tahun
matematika.
2.
2008/2009
(Nilai rata-rata
USBN
matematika
meningkat 0,51
matematika
Melatih 3
3 guru matematika
guru matema-
dilatih tentang
tika tentang
strategi pembe-
strategi
lajaran
pembelajaran
PAKEM/CTL.
PAKEM/ CTL.
200
Penanggung
Jawab
Kepala Sekolah
(dari 6.49
3.
Sosialisasi
Orangtua siswa
menjadi 7)
kepada orang
mendapatkan
pada tahun
tua mengenai
sosialisai
2008/2009)
pentingnya
tentang pentingnya
memberikan
memberikan
dukungan
dukungan
belajar
belajar kepada
kepada anak.
Pertemuan
anak.
Adanya pertemuan
rutin
dengan
dengan pengurus
pengurus
paguyuban
paguyuban
kelas 6.
4.
kelas 6
5.
tiap bulan.
Penyediaa
Tersedianya modul
n Modul
Pembelajaran
Pembelajaran
Matematika 10
Matematika 10
buah
buah.
tahunan. Dalam
hal
untuk
Kategori
Umum
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kegiatan
Terpenuhinya barang
habis pakai.
1.
1.
diperlukan sekolah
untuk mendukung
pelaksanaan
Penanggung
Jawab
Kepala Sekolah
dan Ketua
Komite
Pembayaran
langganan listrik
201
Terbayarn
ya listrik ke
pendidikan/
pembelajaran pada
ke PLN
2.
Tahun 2008/2009.
Langganan
telepon
3.
PLN.
2.
Pembayaran
langganan air ke
ya telepon
3.
PDAM
Kesiswaan
Kurikulum dan
Terbayarn
Terbayarn
ya air ke PDAM
Dst
Dst
Dst
Penerimaan Siswa
Rapat PSB
Baru (PSB)
Pelaksanaan PSB
X siswa baru
1.
Penyelenggaraan
diterima
Terselenggaranya
Kepala Sekolah
nnya
kegiatan
kegiatan
kegiatan
pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran
Yang mencakup:
yang mencakup:
dengan baik
a.
a.
Kegiatan
Terlaksanaka
Tes
Semesteran
b.
Pengawasan
Pembuat
Soal
d.
b.
Pembuat Soal
d.
Pencetakan
Dokumen
Naskah Ujian
e.
Penyelengga
f.
Penyelenggaraan Ujian
raan Ujian
Sekolah
Pengawasan
c.
Dokumen
e.
Tes
Ujian
Pencetakan
Naskah Ujian
Kepala Sekolah
Semesteran.
Ujian
c.
Dst
Sekolah
f.
Penyelengga
Penyelenggaraan Ulangan
raan
Umum Harian,
Ulangan Umum
dst
Harian, dst
2.
Mempertahan
PAKEM dilatihkan
Kepala Sekolah
sanaan PAKEM
dan
dilaksanakan
dan bahasa
untuk mata
Indonesia
Indonesia
Penyediaan buku
bahasa Indonesia.
Tersedianya buku
Kepala Sekolah
sumber penunjang
sumber penunjang
dan Komite
bahasa Indonesia
bahasa Indonesia
sebesar 8
pada tahun
2008/2009
202
masing masing
masing masing
mata pelajaran
mata
sebanyak 40 eks
pelajaran sebanyak
(Rasio 1:1)
Pemberian tambahan
40 eks.(Rasio 1:1)
Dberikannya
tambahan
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
per minggu .
masing masing 4
Guru Mapel
jam per
1.
Peningkatan
minggu.
1. Meningkatnya
peran dan
pagu- yuban
fungsi
kelas dalam
paguyuban
pengadaan
kelas dalam
media
pengadaan
pembelajaran
media
IPAdan bahasa
pembelajaran
Indonesia
IPA dan
kelas6.
bahasa
Komite Sekolah
Indonesia
2.
Sosialisasi
Peningkatan
kelas6.
2.
Terselengg-
peran dan
aranya
sosialisasi
murid kelas 6
peningkat-
dalam
an peran dan
pembelajaran
fungsi
anak di rumah
orangtua
siswa kelas
6dalam
pembelajaran
anak di rumah
Pendidik dan
Terpenuhinya gaji
Tenaga
1. Penyediaan gaji
Guru
Tersedianya gaji
untuk
Kependidikan
Tetap sebanyak 12
12 orang guru
serta
didikan/guru honorer
orang
Pengembangan
sebanyak 3 orang
nya
tetap.
2. Penyediaan honor
guru dan tenaga
Tersedianya honor
kependidikan 3
orang
203
Kepala Sekolah
kependidikan.
Sarana dan
Prasarana
Keuangan dan
Pembiayaan
Budaya dan
Lingkungan
Sekolah
Peranserta
Masyarakat dan
Kemitraan
Program dan
Kegiatan
Tahun
2008/2009
Nilai rata
Program:
rata
Peningkatan
USBN
untuk
USBN
mata
matemtika
Kegiatan :
1.
Pengiri
pelajaran
matematik
a naik
sebesar
Bulan
Operasional
man guru
untuk
mengikuti
204
10
11
12
0,51 tahun
pelatihan
2008/2009
mata
pelajaran
matematika
2.
Pening
-katan
kompetensi
guru
tentang
strategi
pembelajaran
PAKEM/
3.
CTL
Sosiali
sasi
kepada
orangtua
mengenai
pentingnya
memberikan
dukungan
belajar
kepada
4.
anak
Pertem
uan rutin
tiap
bulan
dengan
pengurus
paguyuban kelas
Dst
205
206
a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji;
b. Bahan atau peralatan habis pakai;
c. Biaya
operasional
pendidikan
tidak
langsung
berupa
daya,
air,
jasa
Biaya Operasional
Satuan
2007/2008
Harga
Volume
Satuan
1. Gaji
1.1 Gaji Pendidik dan tenaga kependidikan
Jumlah
Biaya
300.000.000
tetap (PNS)
1.2 Gaji
Pendidik
dan
tenaga
Org Bulan
48
500,000
24,000,000
Bln
Bln
12
12
150,000
175,000
1,800,000
2,100,000
3,900,000
3.
3.1
3.2
3.3
Bln
Bln
Bln
12
12
12
200,000
100,000
100,000
2,400,000
1,200,000
1,200,000
4,800,000
Semester/
720
7.500
5.400.000
Murid
Murid
Jam
120
40
25,000
30,000
3,000,000
1,200,000
9.600.000
Bln
Frek./Thn
Frek./Thn
Frek./Thn
Frek./Thn
Frek./Thn
6
2
2
1
1
3
50,000
75,000
75,000
75,000
100,000
50,000
300,000
150,000
150,000
75,000
100,000
150,000
925.000
Kegiatan Rapat
Rapat Pembinaan
Rapat Semester
Rapat UAN/UAS
Rapat Kenaikan Kelas
Rapat Kelulusan
Rapat Komite Sekolah
207
6.
6.1
6.2
6.3
7.
8.
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
8.6
Prasarana
Pengecetan & pengapuran
Perbaikan pintu dan jendela
Perbaikan atap dan lantai
Perbaikan WC
Perbaikan pagar halaman
Pemeliharaan taman
Thn
Thn
Thn
1
1
1
250,000
500,000
250,000
Bln
12
50,000
Thn
Thn
Thn
Thn
Thn
Bln
1
1
1
1
1
12
1,000,000
750,000
500,000
1,000,000
400,000
50,000
Total Operasional
250,000
500,000
250,000
1.000.000
600,000
1,000,000
750,000
500,000
1,000,000
400,000
600,000
4.250.000
349.075.000
Rencana
Biaya
Bos
10.000.000
8.000.000
Sekolah
Kab/Kota
Prov
2.000.000
APBN
1.
Kesiswaan
1.1. .
1.2.
1.3.Dst
2.
Kurikulum
dan Kegiatan
Pembelajaran
2.1.Peningkatan Nilai ratarata UN Matematika
2.2.
2.3.Dst
3.
Tenaga
Pendidik dan
Kependidikan
3.1
3.2
3.3 ..Dst
4.
Sarana dan
Prasarana
4.1.
4.2..
4.3 .Dst
5.
Keuangan
dan Pembiayaan
5.1. ..
5.2.
5.3. Dst
6.
Lingkangan
dan Budaya Sekolah
6.1.
6.2.
6.3 Dst
7.
Peran
Serta Masyarakat
7.1
7.2 ..
7.3.Dst
Total Biaya Program
Strategis
Biaya Operasional
Total Biaya Program dan
Biaya Operasioanal
209
: ..........................................
Kecamatan
: ...........................................
Kabupaten/Kota
: ...........................................
Provins
: ...........................................
No
I
Uraian
Jumlah
No
Uraian
Jumlah
Belanja Operasional
1.
Belanja Pegawai
a.
Gaji
300.000.000
Pegawai Tetap
b.
Gaji
Pegawai tidak
tetap
c.
Tunjanga
n pegawai tetap
d.
210
Tunjanga
24.000.0000
n pegawai tidak
tetap
2.
Belanja barang
dan jasa
3.900.000
a. Barang habis
pakai
2.400.000
b. Listrik
1.200.000
c.
Air
1.200.000
d. Telapon
9.600.000
e. Kegiatan belajar
mengajar
f.
Kegiatan rapat
925.000
1.000.000
g. Perayaan hari
besar
h. Perjalanan dinas
i.
600.000
4.250.000
Pemeliharaan
sarana prasarana
j.
Pajak
k.
Asuransi
25.000.000
l.
Kesiswaan
12.500.000
m. Kurikulum dan
kegiatan
pembelajaran
15.000.000
n. Pendidik dan
tenaga
kependidikan
3.500.000
o. Keuangan dan
pembiayaan
2.000.000
p. Budaya dan
lingkungan
sekolah
1.500.000
q. Peran serta
masyarakat dan
kemitraan
r.
II
Pendapatan Rutin
II.
211
Lain-lain
1.
2.
300.000.000
Belanja Modal/Investasi
7.500.000
1.
8.000.000
tetap
Alat
praga
12.500.000
3.
Belanja Barang
2.
Buku
4.
Belanja pemeliharaan
3.
Mebelair
5.
Belanja lain-lain
III
Bantuan
1.
Bos
2.
Bos Buku
3.
Dos/PHBK
4.
Bantuan APBD
Kab/kota
IV
5.
6.
DAK
7.
Dekonsentrasi
127.440.000
7.920.000
0
8.000.000
0
0
0
4.080.000
Masyarakat
1.
2.
3.
Donatur
4.
0
1.000.000
0
0
Lain-Lain
1.
Wartel sekolah
2.
Toko sekolah
3.
Koperasi sekolah
4.
Usaha lain
JUMLAH PENDAPATAN
448.440.000
JUMLAH BELANJA
JUMLAH SURPLUS (Devisit )
436.575.000
11.865.000
.,
Mengetehuai,
Mengetahui,
Dibuat oleh
Kepala Sekolah
KKRKS
212
Madrasah
213
BAGIAN III
PENYETUJUAN, PENGESAHAN DAN
SOSIALISASI
1. Penyetujuan
RKS harus dikaji bersama oleh Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite Sekolah.
Tujuannya adalah untuk memeriksa kembali RKS yang telah disusun tersebut. Jika
ada kesalahan dan ada hal-hal yang perlu diperbaiki, maka inilah saatnya untuk
melakukan perbaikan. Kajian ini juga mencakup apakah RKS telah mencantumkan
secara spesifik dukungan yang diharapkan dari pemerintah kabupaten/kota, baik itu
berupa
dukungan
kebijakan,
finansial,
infra
struktur
fisik,
peralatan
dan
214
Dengan
itu
pula
diharapkan
pejabat
tingkat
kabupaten/kota
akan
215