1. Urine inkontinence
: Keluarnya urin yang tidak diinginkan dalam
jumlah dan frekuensi tertentu sehingga menimbulkan masalah
sosial dan atau kesehatan.
2. Lumbal densitometry : Kepadatan tulang pada vertebrae
lumbales.
3. Femoral densitometry : Kepadatan tulang pada os femoralis.
4. Apical radial deficit
:
5. Exertional dyspnea
:
6. GDS
:
7. MMSE
:
8. Captopril
:
9. Urge incontionence
: Pengeluaran urin secara involunter akibat
peregangan orificium vesica urinaria.
Identifikasi Masalah
1. Ny.Neni, wanita 62 tahun, mengeluhkan dua episode inkontinensia
urin, yang pada kedua episode itu, dia tidak sampai di kamar mandi
tepat waktu sehingga urinnya keluar.
2. Kejadian pertama terjadi ketika dia berada di dalam mobil dan
kejadian kedua ketika dia di pusat perbelanjaan. Oleh karena itu, dia
enggan untuk keluar rumah.
3. Dia tidak menstruasi sejak usia 50 tahun. Dalam satu bulan terakhir,
suaminya meninggal dan sejak saat itu dia tinggal dengan
pembantu.
4. Dari pemeriksaan fisik didapat :
BB : 75 kg, TB : 156 cm BMI ??
BP : 150/80 Hipertensi sistolik
Apical radial deficit : .................
Suhu : 36,5 C Normal
Lumbal densitometry : -3,0 Osteoporosis
Femoral densitometry : -2,7 Osteoporosis
Geriatric Depression Scale : 6 Normal, tidak berisiko depresi
MMSE : 26 Normal, fungsi kognitif masih baik.
5. Ny.Neny sudah mengonsumsi captopril 12,5 mg, dua kali sehari.
Analisis Masalah
1. Bagaimana fisiologi berkemih (Beserta anatomi yang terlibat)? 1,2,3
Fisiologi Berkemih
Proses berkemih secara fisiologis dibagi menjadi 2 fase:
1
1. Fase penyimpanan
2. Fase pengosongan
Persarafan:
1. Spincter eksternal dan otot dasar panggul, dibawah control volunteer saraf
pudendal
2. Otot detrusor kandung kemih & spincter uretra internal, dibawah control saraf otonom
dan dimodulasi oleh korteks otak
Lapisan kandung kemih:
1. Lapisan serosa
2. Lapisan otot detrusor
3. Lapisan submukosa
4. Lapisan mukosa
BAK
bisa ditahan
Skema Fisiologi Berkemih
Anatomi dan fisiologi urinari/urogenital pada lansia (dari vesika urinari sampai uretra).
Perubahan-perubahan fisiologik terkait proses menua
Kandung kemih fungsi kontraktil tidak
efektif lagi & mudah terbentuk trabekulasi
sampai divertikel akibat dari
peningkatan fibrosis & kandungan
kolagen
Perubahan morfologis
Trabekulasi
Fibrosis
Saraf autonom
Pembentukan divertikula
Perubahan fisiologis
Kapasitas
Kemampuan menahan kencing
Kontraksi involunter
Volume residu pasca berkemih
Perubahan morfologis
Komponen seluler
Deposit kolagen
Perubahan fisiologis
Tekanan penutupan
Tekanan akhiran keluar
Hiperplasia dan membesar
Uretra:
tekanan penutupan uretra & tekanan
outflow akibat dari atrofi mukosa,
perubahan vaskularisasi submukosa &
menipisnya lapisan otot uretra
Prostat
Vagina
Komponen seluler
Mukosa atrofi
Deposit kolagen
Rasio jaringan ikat-otot
Otot melemah
kelemahan otot-otot dasar panggul yang menyangga saluran kemih dan otot
pintu saluran kemih (uretra), sehingga urin keluar begitu saja tanpa dapat
ditahan.
Proses persalinan dapat membuat otot-otot dasar panggul rusak akibat regangan
otot-otot dan jaringan penunjang serta robekan jalan lahir, sehingga dapat
jumlah
Usia
jaringan ikat
lanj
(fibrosis)
Penurunan
Jantung
Fibrosis
ut
pada
beberapa
dalam
berusaha
Arteri
jantung
fungsi
tubuh
untuk
jalur
kehilangan
Adanya
At
(atrial
konduksi
memom
sifat
impuls
ri
fibrosis)
Pengerasan &
pa
lebih
saraf
Hiper
elastisitas
listrik
Otot
atrium al
penebalan
jantung
kuat
tensi
nya
yang shg fi
bergetar
dinding
arteri
untuk
>>
sistol
kaku
sangat
tidak
dapat br
(arterioskleros
melawan
koles
ik
cepat
&
il
lagi
is)
tekanan
ob
Atrium
gagal
sbg
terol
teriso
tidak
as
menghasilka
dalam
esi
pompa
primer
bagi
lasi
teratur
i
Darah
n
kontraksi
arteri
ta
ventrikel
Menopause
<< kadar estrogen
mengali
otot yg
Penur
s
r secara
Penuruna Peningk terkoordinasi
unan
atan
pasif
n sintesis
nafsu
efisi
<<
sensitivi
dari
vit.D
maka
ensi
absorpsi
kalsium
masuka
tas
yang aktif
n
pomp
Aktivitas osteoklasatrium
n
osteokl
ke
oleh
a
Apical
makana
as
ginjal Reabsorps ventrikel
kadar kalsium serum
jantun
n yang
terhada
i kalsium
g
ke
radial
kayaRangsan
p
PTH
Penurun
tulang
perife
pulse
kalsium gan
ost
an
r
deficit
sekresi
kepadat eop
oro
PTH
an/
sis
massa
tulang
13.
Apa dampak penggunaan obat captopril terhadap keadaan
Ny.Neny? 1,2,3
Captopril itu merupakan penghambat yang kompetetif enzim pengubah
angiotensin I menjadi angiontensi II. Captopril ini berkerja pada sistem
6
1.
2.
lain.
2. Wanita hamil dan menyusui.
3. Gagal ginjal.
4. Stenosis aorta.
1. Apa dampak pemberian captopril?
Efek Samping :
1. Ruam kulit
2. Gangguan pengecapan
3. Sakit kepala
4. Lelah / letih
5. Neutropenia
6. Proteinuria
7. batuk kering
Obat tertentu dapat menyebabkan IU akut yang apabila dosis
diturunkan atau pemakaian dihentikan dapat menghilangkan
IU,seperti misalnya salah satu obat anti hipertensi jenis ACEI
captoprilmenyebabkan IU tipe stress yang dapat dicetuskan
karena batuk.
8. dizziness (ketidakseimbangan saat berdiridari posisi duduk atau
tidur)
9. nyeri dada
10. hiperkalemia
11. angiodema
12. hipotensi
13. dan pankreatitis
Obat obat yang dapat menyebabkan IU yaitu :
Obat
Penyekat alfa-adrenergik
Agonis alfa-adrenergik
Efek samping
Tipe IU
Penurunan tonus uretra
Tipe stres
Peningkatan tonus uretra , tipe urge
Agonis beta-adrenergik
retensi urin
Retensi urin
fungsi detrusor
Retensi urin
Retensi urin
Retensi urin
7
Narkotik
Diuretik
Kafein
Alkohol
Alpa bloker
Retensi urin
Frekuensi dan urgensi
Frekuensi dan urgensi
Frekuensi dan urgensi
dan
Tipe Mixed
tipe urge
tipe urge
tipe urge
tipe stres
ACE
inhibitor
14.
Tipe
skenario
Tipe stress
Tipe overflow
urgensia
Tipe
fungsional
Urin keluar
Ada keinginan
Tekanan
Vesika urinaria
pada saat
untuk kencing
intraabdomen
mencapai kapasitas
lanjut yg tidak
(tidak mampu
meningkat (batuk,
maksimum tetapi
mampu atau
menunda) >8x
bersin, mengangkat
tidak mau
sehari
beban)
semuanya
mencapai toilet
pada waktunya
Menopause
Factor risiko
Factor risiko
Obesitas
Factor risiko
Penyebab
Terdapat pada
Overactive bladder
Kelemahan otot
Obstruksi parsial
Kelainan saluran
: aktivitas detrusor
panggul yang
kemih bg bawah
berlebihan selama
menyebabkan
spt hiperaktivitas
fase pengisian/
gangguan fungsi
penyimpanan
sfingter uretra
Non neurogenik
detrusor
Prolaps
Inflam
nya kontraksi
guan fisis :
uretra
kandung kemih
gangguan
sekunder akibat
immobilitas
obat obatan yg
akibat arthritis,
merelaksasi otot
paraplegia
detrusor kandung
inferior, stroke
Perubaha
kemih
menua :
Defisiens
Kelemahan otot
Gang
Hipermobilitas
asi atau iritasi
pada kandung
Menurun
i intrinsik
kemih
Gang
Denervas
guan kognitif
dasar panggul
sfingter(kongenital
i pada detrusor
akibat delirium
akibat kelainan
atau demensia
Idiopat
neurologis yang
ik
Denervas
i akibat obat
Neurogenik ;
penghambat
Ssp yg
,trauma bedah,
kontraksi
radiasi .
terganggu
inervasi kandung
kemih
Obtruksi
aliran urin akibat
Pembesaran
Predisposisi :
obesitas , batuk
Kelain
Obat
adrenagik alfa
menghambat
kandung kemih
mempengaruhi
kronik , trauma
an neurologik
perineal, melahirkan
akibat lesi
pervaginam ,terapi
suprapontin
radiasi keganasan
prostat,impaksi
feses. Striktur
uretra,kontraksi
uretra akibat
agonis adrenegik
alfa.
(stroke,parkinson
Obtruksi
anatomik pada
Traum
perempuan
a medulla
prolapspelvis dan
spinalis
distorsi uretra
Obat
obatan
Neuropati diabetes
melitus
Kelainan metabolik
spt hipoksemia dan
ensefalopati
15.
Apa saja pemeriksaan penunjang yang masih diperlukan
untuk menegakkan diagnosis kasus? 7,8,9
16.
Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus? 10,1,2
17.
Apa diagnosis kerja pada kasus? 3,4,5
18.
Bagaimana tata laksana pada kasus? 6,7,8
19.
Apa komplikasi yang dapat terjadi? 9,10,1
komplikasi
Komplikasi obesitas
Komplikasi metabolik: hiperinsulinemia dan resistensi insulin toleransi
glukosa terganggu/diabetes melitus; hipertensi; penyakit jantung iskemik
(risiko meningkat empat kali lipat jika IMT > 29); penyakit
serebrovaskular;hiperlipidemia.
Masalah fisik: osteoartritis, vena varikosa, hernia (baik hernia hiatus
maupun abdominal), hipoventilasi (apnea obstruktif saat tidur),komplikasi
akibat operasi.
20.
21.
22.
Hipotesis
Ny.Neny, wanita 62 tahun, mengalami inkontinensia urin tipe urgensi,
obestitas, hipertensi tipe sistolik, atrial fibrilasi, menopasue, osteoporosis,
dan kemungkinan depresi.
Learning Issues
1. Inkontinensia urin (Definisi, penyebab, tipe, berkaitan anatomi dan
fisiologi) 1,2,3,4,5
3. Inkontenensia Urin
Definisi
Inkontinenensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan
frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan
dan atau sosial.
Epidemiologi
Inkontinensia urin biasanya terjadi dua sampai tiga kali lebih sering pada
wanita dibandingkan pria
Wanita > pria
Jenis inkontinensia :
1. Inkontinensia terjadi secara akut, yang biasanya reversibel. Inkontinensia
yang terjadi secara akut ini terjadi secara mendadak, biasanya berkaitan
10
Merujuk pada IU yg tidak terkait pada penyakit akut dan bersifat menetap/
berlangsung lama.
Terdiri dari 4 tipe:
1. Tipe Urgensi
- Ditandai dengan ketidakmapuan menunda berkemih setelah sensasi
-
berkemih muncul
Manifestasi:
Urgensi
Frekuensi
Nokturia
Dibagi menjadi 2 subtipe:
Motorik
Disebabkan oleh lesi pada sistem saraf pusat seperti: stroke,
parkinson, tumor otak, sclerosis multiple atau adanya lesi pada
IU tipe urgensi
2. Tipe Stress
- Terjadi akibat gangguan fungsi sfingter uretra sehingga urin keluar dari
kandung kemih manakala tekanan intra abdomen meningkat seperti
batuk atau bersin .
11
usia lanjut tidak dapat mencapai toilet pada saat yang tepat
Faktor penyebab dapat mengeksaserbasi tipe lain
Memiliki kelainan saluran kemih bagian bawah seperti hiperaktivitas
detrusor
4. Tipe Luber (overflow)
- Terjadi akibat retensi urin pada kandung kemih yg mengalami distensi
-
(peregangan)
Urin mengisi kandung kemih sampai tercapai kapasitas maksimal
kandung kemih, selanjutnya urin yang tidak dapat tertampung lagi
neurologis
yang
Etiologi
1) Inkontinensia urin akut
DRIP
DIAPERS
12
Delirium
Restricted
retention
Infection , implammation ,
mobility
impaction
Polyuria, pharmaceutical
Delirium
Infection
Atrophic vaginitis , atrop
urethritis
Pharmaceutical
disoreder ( depresi )
Endocrin disorder , excess ur
output
Restricted mobility
Stool imfaction
b. Tipe stress
Parkinson)
Trauma medulla spinalis
Obat-obatan
Kelainan metabolic seperti hipoksemia dan ensefalopati
: gangguan fungsi sfingter uretra saat tekanan intra
abdomen meningkat
Prolaps hipermobilitas
Perubahan posisi uretra dan vesica urinaria
Defisiensi intrinsik sfingter (kongenital)
Denervasi akibat obat penghambat adrenergic alfa, trauma
bedah, radiasi
Predisposisi : obesitas, batuk kronik, trauma perineal,
yang
psikolo
Kelemaha
n otot
dasar
panggul
Deposit kolagen
dan fibrosit >>>
<<< fungsi
kontraktilitas
Uretra
memang
lebih
pendek
Deposit kolagen
>>> di uretra
atropi mukosa
Penipisan otot
uretra
INKONTINENSIA URIN
Atrial fibrilasi
Dinilai dengan membandingkan pulse pada apex jantung terhadap arteri radialis pada
waktu yang sama selama 1 menit. Denyut pada a. Radialis jauh lebih lemah dibandingkan
pada apex jantung. Merupakan salah satu tanda terjadinya fibrilasi atrial. Akan tetapi masih
belum terdapat gejala pemberat berupa lemah, sesak napas terutama saat aktivitas, pusing,
gejala yang menunjukan adanya iskemia atau gagal jantung kongestif.
Epidemiologi
a) Pada populasi umum prevalensi FA terdapat 1-2% dan meningkat dengan bertambahnya
umur.
b) Umur < 50 tahun prevalensi FA < 1% , Umur 80 tahun meningkat menjadi >9%
c) Laki2 > wanita
14
Penyebab :
a. Pembesaran atrium akibat lesi pada katup jantung yang mencegah atrium mengosongkan
isinya secara adekuat ke dalam ventrikel, atau karena kegagalan ventrikel yang
diakibatkan oleh pembendungan darah yang banyak di dalam atrium.
b. Dinding atrium yang berdilatasi merupakan kondisi ideal untuk menyebabkan jalur
konduksi yang panjang demikian juga dengan konduksi yang lambat, yang keduanya
merupakan factor predisposisi fibrilasi atrium.
Manifetasi Klinis
Dapat asymptomatic, tergantung derajat keparahan AF.Pada yang simtomatic, dapat terjadi :
palpitations,
dyspnea,
fatigue,
dizziness,
angina,
decompensated heart failure
Klasifikasi
Klasifikasi FA berdasarkan waktu timbul & kemungkinan keberhasilan konversi ke irama
sinus :
1. Paroksismal, bila FA berlangsung kurang dari 7 hari, berhenti dengan sendirinya dan
kembali ke irama sinus tanpa intervensi pengobatan atau tindakan apapun.
2. Persisten, bila FA menetap lebih dari 48 jam, hanya dapat berhenti dengan intervensi
pengobatan atau tindakan.
3. Permanen, bila FA berlangsung lebih dari 7 hari, dengan intervensi pengobatan FA tetap
tidak berubah (sulit untuk mengembalikan ke irama sinus).
Pemeriksaan Penunjang:
15
Pada EKG terlihat gelombang yang sangat tidak teratur dan cepat sekali , mencapai 300 -500
kali permenit dan sering kali ditemukan pulsus deficit.
Pada atrial fibrillation beberapa signal listrik yang cepat dan kacau "menyala" dari daerahdaerah yang berbeda di atria, dari pada hanya dari satu daerah pemacu jantung di SA node.
Signal-signal ini pada gilirannya menyebabkan kontraksi ventricle yang cepat dan tidak
beraturan. Penyebab-penyebab dari atrial fibrillation termasuk serangan jantung, tekanan
darah tinggi, gagal jantung, penyakit klep mitral (seperti mitral valve prolapse), tiroid yang
aktif berlebihan, gumpalan darah di paru (pulmonary embolism), alkohol yang berlebihan,
emphysema, dan radang dari lapisan jantung (pericarditis).
4.
5.
6.
7.
Menopause 3,4
Densitometri lumbal, femoral (Definisi, nilai normal) 5,6
Geriatric Depression Scale 7,8
MMSE 9,10
Geriatric Depression Scale ( GDS ) : 6
Skala depresi pada lansia adalah dengan memberikan kuesioner yang
terdiri dari 15 pertanyaan dengan menggunakan Geriatric Depression
Scale (GDS 15) menurut Nursalam (2003). Kuesioner untuk depresi
dengan jawaban ya atau tidak. Penilaian untuk jawaban ya bernilai 1 dan
jawaban tidak bernilai 0. Dimana hasil jawaban kemudian di jumlah
sehingga mendapat hasil yang kemudian digolongkan menjadi tiga
kategori tingkat depresi yaitu untuk depresi ringan score < 5 ; depresi
sedang score 5 9 ; dan depresi berat score 10. Pada kasus tergolong
depresi sedang.
- Skala depresi pada lansia berisi 15 pertanyaan- sebagai berikut :
1. Apakah sebenarnya puas dengan kehidupan anda ?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau
3.
4.
5.
6.
kesenangan anda ?
Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ?
Apakah anda sering merasa bosan ?
Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat ?
Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada
anda
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ?
16
new things?
Do you frequently worry about the future?
Do you feel you have more problems with memory than most?
Do you think it is wonderful to be alive now?
Do you often feel downhearted and blue?
Do you feel pretty worthless the way you are now?
Do you worry a lot about the past?
Do you find life very exciting?
Is it hard for you to get started on new projects?
Do you feel full of energy?
Do you feel that your situation is hopeless?
Do you think that most people are better off than you are?
Do you frequently get upset over little things?
Do you frequently feel like crying?
Do you have trouble concentrating?
Do you enjoy getting up in the morning?
Do you prefer to avoid social gatherings?
Is it easy for you to make decisions?
Is your mind as clear as it used to be?
Total Score:
17
Scoring Results:
Total Score: 0-9 = normal; 10-19 = mild depression; 20-30 = severe
depression .If your score indicates depression, see a health care/mental health
professional for further evaluation and treatment. Bring these test results to
your appointment.
apakah
ada
perbaikan
atau
semakin
memburuk.
Mengingat
3
Bahasa
9
Keterangan
Nilai maksimal 30, nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan
kognitif yang memerlukan penyelidikan lanjut.Skor MMSE pada kasus 26
masih terbilang Normal.
18
Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Jefri
Veni
Ayu gebi
Kiki
Kevin
Ocep
Jeni
Kiki ami
Eno
10. Luqman
19