Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KEBUTUHAN

INTRAOPERATIVE NEUROPHYSIOLOGICAL MONITORING(IONM)


RSUP H. ADAM MALIK T.A.2016

A. Latar belakang
Intraoperative

Neurophysiological

Monitoring(IONM)

adalah

penggunaan

metode elektrofisiologi seperti electroencephalograhy(EEG), electromyography(EMG),


ataupun somatosensory evoked potensial(SSEP) untuk menilai integritas struktur saraf
tertentu(seperti saraf, spinal cord, dan bagian otak) selama pembedahan. Tujuan
penggunaan IONM adalah mengurangi resiko kerusakan iatrogenic pada system saraf
selama operasi atau memberikan panduan pada ahli bedah dan anestesi. Pada beberapa
penelitian, IONM sudah terbukti mengurangi morbiditas dan mortalitas secara signifikan
tanpa menambah resiko baru. Dengan demikian, IONM akan menurunkan biaya
kesehatan.
Populasi pasien yang membutuhkan peralatan ini adalah penderita dengan resiko
kerusakan system saraf. Penggunaan peralatan ini adalah untuk melokalisasi struktuk
saraf(seperti mengetahui lokasi saraf cranial selama pembedahan skull base), menilai
fungsi struktur saraf tersebut, dan deteksi dini cedera intraoperative, sehingga koreksi
dapat dilakukan sesegera mungkin. Peralatan ini banyak digunakan dalam operasi otak,
tulang belakang, parotidektomi, dan saraf perifer.
B. Manfaat dan Tujuan
IONM akan bermanfaat pada kebanyakkan operasi bedah saraf, mulai dari
neuroonkologi, congenital(meningomyelocele), dan bedah perifer. Aplikasi yang paling
umum adalah dalam operasi tulang belakang; operasi otak yang dipilih; endarterektomi;
Prosedur THT seperti neuroma akustik (schwanoma vestibular) reseksi, parotidectomy;
dan operasi saraf. Motor evoked potensial juga telah digunakan dalam operasi untuk
TAAA(toraks-abdominal aneurisma aorta). Pemantauan intraoperatif digunakan untuk
melokalisasi struktur saraf, misalnya untuk mencari saraf kranial selama operasi skull

base; untuk menguji fungsi struktur ini; dan untuk deteksi dini cedera intraoperatif
memungkinkan untuk langkah-langkah perbaikan segera.
Sebagai contoh, dalam setiap operasi pada dada atau tulang belakang servikal, ada
beberapa risiko ke sumsum tulang belakang. Sejak 1970-an, SSEP telah digunakan untuk
memantau fungsi sumsum tulang belakang dengan merangsang saraf distal untuk operasi,
dan merekam dari korteks serebral atau lokasi lain dari rostral operasi. Baru-baru ini,
transcranial electric motor evoked potentials (TCeMEP) juga telah digunakan untuk
pemantauan sumsum tulang belakang. Ini adalah kebalikan dari SSEP; korteks motor
dirangsang transcranially, dan rekaman yang dibuat dari otot-otot pada tungkai, atau dari
ekor sumsum tulang belakang untuk operasi. Hal ini memungkinkan pemantauan
langsung dari traktus motorik di sumsum tulang belakang. EEG (electroencephalography)
digunakan untuk memantau fungsi otak dalam kasus neurovaskular (aneurisma otak,
karotis endarectomy) dan untuk menentukan margin tumor dalam bedah epilepsi dan
beberapa tumor otak.
EMG digunakan untuk pemantauan saraf kranial dalam kasus skull base dan akar
saraf pemantauan dan pengujian di operasi tulang belakang. ABR (alias BSEP, BSER,
BAEP, dll) digunakan untuk pemantauan saraf akustik neuroma akustik selama dan
batang otak tumor reseksi. Dengan peralatan ini, diharapkan cedera saraf yang akan
meningkatkan morbiditas maupun mortalitas akan berkurang.
C. Penjelasan Kebutuhan
Ini merupakan permintaan pengadaan alat ini untuk pertama kalinya. Beberapa
provider sudah dapat menyediakan seperangkat neuromonitoring(EMG, EEG,SSEP,
tcMEP (transcranial motor evoked potentials), BAEP

(brainstem auditory evoked

potential), NAP(nerve action potential) , Direct cortical stimulation, Direct subcortical


stimulation dan Awake testing). Peralatan ini akan dapat digunakan oleh Departemen
Bedah Saraf dan Departemen Orthopedi.
Beberapa kasus yang dapat ditangani dengan IONM:

Aneurysm clipping

Thyroidectomies

Aneurysm coiling

Spinal tumors

Angioplasty/stent

Spinal AVMs

Endovascular and surgical treatment of


intracranial arteriovenous malformations
(AVMs)

Nerve sheath tumor

Brachial plexus exploration

Carotid endarterectomy

Scoliosis

Balloon test occlusion

Spinal stenosis

Intracranial tumor resection

Glomus jugulare tumor

Discectomy and fusion spine


surgeries

Tethered cord

Microvascular decompression

Spinal cord stimulator placement

Acoustic neuroma

Chiari malformation

Spinal trauma

Spinal instability

Epilepsy

EC-IC bypass (Moyamoya surgeries)

D. Biaya
Sekitar 2.5 miliar.

Anda mungkin juga menyukai