Pembimbing :
dr. Indah Rahmawati, Sp.P
Disusun oleh :
Aras Nurbarich Agustin
G4A013063
M. Taufiqurrahman
G4A013073
Bagus Sanjaya
G4A013074
PURWOKERTO
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus dengan judul :
TB PARU BTA (+) LESI LUAS KASUS BARU DAN LARINGITIS TB
Pada tanggal,
April 2014
Disusun oleh :
Aras Nurbarich Agustin
G4A013063
M. Taufiqurrahman
G4A013073
Bagus Sanjaya
G4A013074
Mengetahui,
Pembimbing
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Jenis kelamin
Status
Agama
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk
Tanggal periksa
No. CM
: Sdr. E
: 25 tahun
: Laki-laki
: Belum Menikah
: Islam
: Buruh
: Linggapura Kab. Brebes
: 11 April 2014
: 14 April 2014
: 725983
A. SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Batuk
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Paru RSMS pada hari Jumat, 11 April 2014
dengan keluhan utama batuk sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Batuk dirasakan sepanjang hari. Keluhan ini dirasakan sangat
mengganggu aktifitas. Batuk dirasakan terus menerus baik saat aktifitas
maupun istirahat. Keluhan ini dirasakan semakin lama semakin
memberat.
Selain itu pasien juga mengeluh sesak, demam, dan nyeri di
tenggorokan
hingga
suaranya
terdengar
parau.
Pasien
pernah
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
f. Riwayat asma
: disangkal
g. Riwayat alergi
: disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat keluhan serupa
: disangkal
b. Riwayat mondok
: disangkal
c. Riwayat hipertensi
: disangkal
d. Riwayat kencing manis
: disangkal
e. Riwayat asma
: disangkal
f. Riwayat alergi
: disangkal
5. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Community
Pasien tinggal di lingkungan padat
penduduk.
Rumahnya
Keadaan Umum
Kesadaran
BB
TB
Vital sign
- Tekanan Darah
- Nadi
- RR
- Suhu
: sedang
: compos mentis, GCS = 15 E4M6V5
: 49 kg
: 168 cm
: 110/70
: 88
: 24
: 36,6 oC
mmHg
x/menit
x/menit
d. Status Generalis
1) Kepala
a) Bentuk
b) Rambut
2)
3)
4)
5)
6)
7)
: mesochepal, simetris
:warna
hitam,
tidak
mudah
RBH
Wh
(-/-)
(-/-)
Jantung
a) Inspeksi
b) Palpasi
:
:
: SIC II LPSD
: SIC II LPSS
: SIC IV LPSD
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi dilakukan di RSUD Prof. dr. Margono
Soekardjo pada tanggal 13 April 2014. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
Pemeriksaan BTA Zeihl Nelson I
BTA 1
Leukosit
: positif
Epitel
: positif
Leukosit
: positif
Epitel
: positif
10,9
g/dl
Leukosit
15570
/L
Hematokrit
34
Eritrosit
4,4 x106
/L
Trombosit
627.000
/L
MCV
76,6
fl
MCH
24,5
pg
MCHC
32.1
RDW
14,7
MPV
8,1
fL
Basofil
0.4
Eosinofil
0.3
Batang
0.7
Segmen
84.7
Limfosit
8.1
Monosit
5.8
SGOT
23
U/L
SGPT
24
U/L
Ureum darah
16,7
mg/dl
Kreatinin darah
0.76
mg/dl
GDS
123
mg/dl
Hitung jenis
Kimia Klinik
L
L
C. ASSESSMENT
1. Diagnosis Klinis
a. TB paru BTA (+) LLKB kasus baru
b. Laryngitis TB
c. Anemia Ringan
D. PLANNING
1. Rawat inap ruang isolasi
2. Terapi
a. Farmakologi
O2 4 LPM NC
IVFD RL 20 tpm
Inj.
Ceftriaxon 1 x 2 gr IV
Methilprednisolon 3 x 62,5 mg IV
PO.
Sulfas Ferosus 2x1 tab
B6 1x1 tab
OAT 4FDC 1 x III tab
Terasma syr 3 x 1 cth
b. Non Farmakologi
1) Diet tinggi karbohidrat, lemak, dan ekstraprotein.
2) Menghidari iritan yang dapat memicu nyeri tenggorokan
seperti gorengan dan makanan pedas
3) Konsumsi banyak cairan
4) Berhenti merokok
5) Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit tuberkulosis,
pengobatan, penularan, dan komplikasinya.
6) Screening pada anggota keluarga yang lain untuk tindakan
pencegahan dan pengobatan lebih awal jika keluarga lain
sudah tertular.
7) Edukasi tentang kebersihan lingkungan rumah, seperti buka
ventilasi sesering mungkin agar sinar matahari dan udara
masuk.
3. Usulan Pemeriksaan Penunjang
a.Uji kultur bakteri
b.
Uji resistensi obat OAT
4. Monitoring
a. Keadaan umum dan kesadaran
b. Tanda vital
c. Evaluasi klinis
1) Pasien dievaluasi setiap 2 minggu pada 2 bulan pertama
pengobatan, selanjutnya tiap 1 bulan pada fase lanjutan.
2) Evaluasi respon pengobatan dan ada tidaknya efek samping
obat serta ada tidaknya komplikasi
3) Evaluasi klinis meliputi keluhan, berat badan, pemeriksaan
fisik
d. Evaluasi bakteriologis
1) Cek sputum BTA 1 minggu sebelum akhir bulan kedua
pengobatan. Apabila hasil positif maka ditambah fase sisipan
selama 1 bulan.
2) Cek sputum BTA 1 minggu sebelum akhir bulan kelima.
e. Evaluasi radiologi
1) Setelah 2 bulan pengobatan (setelah fase intensif)
10
: dubia ad bonam
: dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia ad malam
BAB II
11
PEMBAHASAN
1. Penegakan Diagnosis
TB paru BTA (+) lesi luas kasus baru
Laryngitis TB
Anemia ringan
a. Anamnesis
1) Keluhan utama :
Batuk
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Sdr. E (25 tahun) datang ke Poli Paru RSMS pada hari Jumat, 11
April 2014 dengan keluhan utama batuk sejak 3 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Batuk dirasakan sepanjang hari. Keluhan ini dirasakan
sangat mengganggu aktifitas. Batuk dirasakan terus menerus baik saat
aktifitas maupun istirahat. Keluhan ini dirasakan semakin lama
semakin memberat.
Selain itu pasien juga mengeluh sesak, demam, dan nyeri di
tenggorokan hingga suaranya terdengar parau. Pasien pernah
memeriksakan diri ke RS Siti Aminah Bumiayu dan dilakukan foto
rontgen pada tanggal 2 Maret 2014. Hasil foto rontgen menyatakan
normal. Semakin lama kondisi pasien terus menurun. Badan pasien
terus lemah, batuk-batuk semakin sering, dan sering merasa mual
sehingga tidak nafsu makan.
jejas (-)
Palpasi
Perkusi
12
c. Pemeriksaaan Penunjang
1) Pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi dilakukan di RSUD Prof. dr. Margono
Soekardjo pada tanggal 13 April 2014. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
Pemeriksaan BTA Zeihl Nelson I
BTA 1
Leukosit
: positif
Epitel
: positif
Leukosit
: positif
Epitel
: positif
13
14
Sebulan
sebelum akhir
pengobatan
Akhir
Pengobatan
Hasil
Pemeriksaan
Dahak
(-)
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
Tindak Lanjut
OAT
15
16
untuk
mrncegah
terjadinya
resistensi.
Kebanyakan
tambahan
injeksi
sterptomisin.
Dosis
yang
diberikan
17
Selama 56 hari
Selama 28
(HR)3E3)
Selama 20
hari
2 tab 4KDT
minggu
2 tab 2KDT +
3 tab 4KDT
2 tab etambutol
3 tab 2KDT +
30-37
38-54
streptomisin injeksi
3 tab 4KDT+ 750 mg
55-70
streptomisin injeksi
4 tab 4KDT+ 1000 mg
4 tab 4KDT
3 tab etambutol
4 tab 2KDT +
>70
streptomisin injeksi
5 tab 4KDT+ 1000 mg
5 tab 4KDT
4 tab etambutol
5 tab 2KDT +
streptomisin injeksi
Untuk
menjamin
keteraturan
5 tab etambutol
pengobatan
diperlukan
seorang
18
III. KESIMPULAN
19
1. Tuberkulosis
merupakan
penyakit
yang
disebabkan
oleh
infeksi
Mycobacterium tuberculosis.
2. Pasien didiagnosis sebagai TB Paru BTA (+) LLKB, Laringitis TB dan
Anemia. Penegakkan diagnosis penyakit TB didasarkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
3. Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah pengobatan TB kategori
I (2 RHZE + 4 R3H3 atau 4 FDC + 2 FDC)
4. Hal-hal yang perlu dievaluaasi selama pengobatan TB antara lain ;
keadaan klinis, sputum bakterilogis, foto radilogis, efek samping obat dan
keteraturan pengobatan.
5. Keberhasilan pengobatan TB berdasarkan kepatuhan minum obat dan
penyakit yang menyertai.
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
A. Dosis Tunggal
dr. Paru Cendanawati
SIP. 15/2014/ DU/ PWT
Jl. Dr. Gumbreg, Purwokerto
(0281) 112233
Purwokerto, 14 April 2014
R/ Rifampisin mg 450 tab No. XXX
1 dd tab I ac pagi
R/ Isoniazid mg 300 tab No. XXX
21
1 dd tab I pc pagi
R/ Pirazinamid mg 500 tab No. LX
1 dd tab II pc sore
R/ Etambutol mg 500 tab No. LX
1 dd tab II pc siang
Pro
: Sdr. E
Usia : 25 tahun
BB
: 49 kg
Alamat: Linggapura, Brebes
B. Sediaan FDC
dr. Paru Cendanawati
SIP. 15/2014/ DU/ PWT
Jl. Dr. Gumbreg, Purwokerto
(0281) 112233
Purwokerto, 14 April 2014
R/ 4FDC No. XC
1 dd tab III ac
Pro
: Sdr. E
Usia : 25 tahun
BB
: 49 kg
Alamat: Linggapura, Brebes
22
23