(AKDR)
PENDAHULUAN
Kontrasepsi
ialah
usaha-usaha
untuk
mencegah
kehamilan. Usaha- usaha ini dapat bersifat permanen maupun
sementara. Yang bersifat permanen pada wanita dinamakan
tubektomi dan pada pria dinamakan vasektomi. Sedangkan
yang bersifat sementara dapat berupa Pil kontrasepsi,
kondom, KB suntik, AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ),
dll.
Sampai saat ini cara kontrasepsi yang ideal belum ada.
Dimana
syarat-syarat
suatu
kontrasepsi
yang
ideal
diantaranya :
1. Dapat dipercaya.
2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.
3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.
4. Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan
hubungan seksual.
5. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.
6. Mudah pelaksanaannya.
7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
8. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang
bersangkutan.
Cara cara kontrasepsi dapat dibagi menjadi beberapa
metode:
a. Pembagian menurut jenis kelamin pemakai :
- cara atau alat yang dipakai oleh suami (pria)
- cara atau alat yang dipakai istri (wanita)
b. Menurut pelayanannya :
- cara medis dan non medis
- cara klinis dan non klinis
c. Menurut efek kerjanya :
- tidak mempengaruhi fertilitas ( kesuburan )
- menyebabkan infertilitas sementara
- kontrasepsi permanen dengan infertilitas menetap.
d. Menurut cara kerja alat / cara kontrasepsi :
- Menurut keadaan biologis: senggama terputus,
metode kalender,
Suhu badan, abstinensia,dll
- Memakai alat barrier:
Alat mekanis : kondom, diafragma, kap porsio
KEUNTUNGAN
1. Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi ( hanya
ditemukan 1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan ).
2. Dapat efektif segera setelah pemasangan.
3. Dapat digunakan jangka panjang ( 10 tahun proteksi dan
tidak perlu diganti ).
4. Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat.
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut akan hamil.
7. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR ( CuT380 A ).
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
10.Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih
setelah haid terakhir )
11.Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
12.Mencegah kehamilan di luar kandungan.
KERUGIAN
1. Efek samping yang umum terjadi :
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama
dan akan berkurang setelah 3 bulan).
Haid lebih lama dan banyak.
Adanya perdarahan yang antar menstruasi.
Saat haid lebih sakit.
2. Komplikasi lain :
Merasakan sakit dan kejang selama 3 5 hari setelah
pemasangan.
Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya
yang memungkinkan terjadinya anemia.
3. Tidak mencegah infeksi menular seksual termasuk HIV /
AIDS.
4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan infeksi
menular seksual atau perempuan yang sering berganti
pasangan.
5. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan infeksi menular seksual memakai AKDR. Penyakit
radang panggul dapat memicu infertilitas.
6. Sedikit nyeri dan pendarahan terjadi segera setelah
pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 2 hari.
7. AKDR ini tidak dapat dilepas sendiri, dibutuhkan petugas
kesehatan terlatih yang harus melepaskannya.
3
KEPUSTAKAAN
1. Lutan D, editor. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Penerbit buku
kedokteran EGC; 1998. hal: 255-307.
2. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor.
Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 1999. hal: 556 63.
3. Saifuddin AB, Affandi B, Lu ER, editor. Buku panduan
praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2003. hal: 73-77.
4. Hartanto H. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 2003. hal: 203-37.