Anda di halaman 1dari 8

ISOLASI DAN SELEKSI MIKROORGANISME

A. TEORI DASAR
Screening adalah proses untuk menapatkan mikroorganisme yang potensial untuk
aplikasi industri. Screening meliputi tahapan isolasi dan seleksi. Isolasi adalah
kegiatan pemisahan suatu kultur mikroorganisma dari campuran biakan beberapa jenis
mikroorganisma yang terdapat di alam. Seleksi dilakukan dengan memanipulasi
kondisi lingkungan (pH, temperatur, aerob, anaerob dsb) dan komposisi media tubuh
sehingga diperoleh suatu jenis mikroorganisma yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan reaksi atau produk yang kita inginkan.
Seleksi suatu kultur harus menggabungkan antara produktivitas mikroorganisma
dan faktor ekonomi lainnya. Secara umum pemilihan mikroorganisma yang akan
digunakan untuk proses produksi memenuhi kriteria sbb:
1. Kemampuan untuk beradaptasi dengan media fermentasi yang murah
2. Temperatur optimum pertumbuhan mikroorganisma di atas 40oC akan
3. Kemampuan untuk mengkonversi substrat (produktivitas) tinggi
4. Memiliki kestabilan genetik
5. Kemampuan beradaptasi dengan reaktor dan tipe proses yang digunakan
6. Kemudahan memisahkan produk (recovery) dari kultur
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mempelajari proses isolasi dan seleksi mikroorganisme
C. BAHAN-BAHAN / ALAT
Periode I:
- Tanah / sampel lain
- Air steril dalam erlenmeyer
- Air steril (9 ml) dalam tabung reaksi
- Cawan petri steril
- Pipet steril
Agar-agar :
- Agar-agar kaldu/nutrisi untuk isolasi secara umum
- Agar-agar selektif untuk isolasi jenis mikroorganisme tertentu
Periode II :
- Air steril 1 ml dalam tabung-tabung reaksi
- Agar-agar kaldu/nutrisi
- Cawan petri steril

- Jarum ose atau sudip Drigalski


- Tabung steril
- Pipet steril
Periode III :
- Agar-agar dalam tabung reaksi
- Cawan petri steril
- Air steril dalam tabung reaksi
- Jarum lengkug/jarum ose
Periode IV:
- Agar-agar dalam tabung reaksi
- Cawan peri steril
- Kaca objek
- Zat-zat warna untuk pewarna gram
- Air steril dalam tabung reaksi
- Jarum lengkung/jarum ose
- Agar-agar miring
D. CARA KERJA
Periode I :
- Contoh tanah kering di udara sampai kadar airnya kira-kira 10% dan terbentuk butir-butir
- Menyuspensikan sejumlah tanah (10 gram) dalam 100 ml air steril dan dikocok. Larutkan
pengenceran dari 10-1 sampai 10n
- Memasukkan 1 ml dari tiap-tiap suspensi tanah masing-masing kedalam cawan petri steril.
- Mendinginkan agar-agar yang telah dicairkan sampai suhu 45-50oC. Dan tuangkan ke dalam
cawan petri yang telah diisi suspensi tanah
- Mencampurkan agar-agar dan suspensi tanah dengan cara memutar dan menggoyangkan
cawan petri.
- Menyimpan pada suhu 24-25oC selama beberapa hari sehingga tumbuh koloni dari berbagai
mikroorganisme. Suhu inkubasi dapat diperluas misalnya sampai 37oC atau 45oC, jika
menginginkan jenis mikroorganisme (mo) yang termofilik.
Periode II :

Memeriksa pertumbuhan mikroorganisma dalam cawan petri (hasil periode pertama)

Memilih

koloni-koloni

mikroorganisma

yang

dikehendaki

(terutama

yang

menunjukkan adanya daerah hambatan di sekitarnya). Ambil koloni tersebut dengan


jarum ose dan menyuspensikan kedalam 1 ml air steril.
-

Mendinginkan agar-agar yang telah dicairkan sampai suhu 45-50oC, tuangkan ke


dalam cawan petri steril sehingga membeku dan dingin.

Pemurnian mikroorganisma yang telah dipilih dapat dilakukan dengan metoda-metoda


berikut:
a. Menggesekan masing-masing suspensi mikroorganisma (2) pada permukaan agaragar dalam cawan petri (3) dengan menggunakan jarum lengkung/ose. Caranya
adalah sebagai berikut:
o Menyinggungkan bagian lengkung dari jarum jengkung yang telah dibakar
pada permukaan suspensi mikroorganisma dalam tabung reaksi.
o Menggesekkan bagian lengkung jarum lengkung pada permukaan agar-agar
dalam cawan petri mulai dari bagian pingir sampai ke tengah. Putar cawan
petri tersebut dan jarum digesekkan kembali pada permukaan agar-agar yang
belum kena gesekkan (tanpa mencelupkan kembali ke dalam suspensi mo)
o Membalikkan cawan petri yang telah digesek dan dibungkus.
b. Penggesekkan/penggeseran dengan sudip Drigalski (batang gelas yang ujungnya
dilengkungkan 90oC).
o Meneteskan beberapa tetes suspensi mo (2) dengan jarum ose atau pipet
pasteur di tengah-tengah agar-agar dalam cawan petri (3).
o Memanaskan sudip Drigalski (bagian lengkungnya dan sebagian

tangkinya)

dengan api bunsen dan dinginkan sebentar. Kemudian gesek dan geserlah
suspensi mo di atas agar-agar hingga pada seluruh permukaannya.
o Membalikkan cawan petri dan bungkus.
c. Cara pengenceran dengan agar-agar:
o Mengambil 2-3 tetes dari tisp enceran suspensi mo dengan pipet pasteur steril
dan masukkan ke dalam agar-agar cair bersuhu 45-50oC
o Mencampurkan suspensi mo dengan agar-agar tadi dengan cara tuang
menuang ke dalam tabung steril kosong 3-4 kali agar tercampur merata
(lakukan dengan cepat dan cermat).

o Menuangkan agar-agar ke dalam cawan petri steril dan biarkan sampai


membeku dan dingin.
o Membalikkan cawan petri dan bungkus.
o Menginkubasikan semua cawan petri pada suhu 28-30oC selama beberapa
hari sampai terlihat pertumbuhan koloni.
Periode III :
-

Memeriksalah pertumbuhan koloni pada cawan petri.

Membuat suspensi dari koloni yang terpisah.

Menuangkan agar-agar yang telah dicairkan dan didinginkan ke dalam cawan petri,
biarkan dingin dan membeku.

Menggesekkan suspensi tadi (2) pada permukaan agar-agar seperti pada periode II
butir 4.

Membalikkan cawan petri, bungkus dan inkubasi.

Periode IV :
-

Memeriksa pertumbuhan koloni-koloni pada cawan petri. Bila sudah murni, yakinkan
dengan pemeriksaan mikrosop.

Membagi koloni bakteria buatlah preparat berwarna menurut gram dan periksalah
dengan mikroskop. Apabila yang terlihat hanya satu jenis warna dan sel-selnya hanya
satu bentuk, maka itu berarti sudah murni.

Selanjutnya gesekkan suspensi (dibuat dari sisa koloni yang diambil untuk
pewarnaan) pada agar-agar miring sebagai biakan murni, kemudian diuji
kemampuannya.

Kemurnian untuk golongan jamur umumnya sudah dapat diliha dari koloni-koloninya,
tetapi dapet juga dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan dibuat preparat khusus
untuk jamur pada kaca objek.

Bila setelah diperiksa dibawah mikroskop atau tampak koloni-koloninya belum murni
maka proses pemurnian harus diulangi kembali (seperti pada periode III).

E. DATA PENGAMATAN
No Media

Hari

Keterangan

100

10-1

Agar
Cawan
Petri

1
2
3

Tabung
Reaksi

1
2
3

Belum
terlihat
pertumbuhan mikroba
Ada sedikit mikroba
pada goresan
Mikroba telah tumbuh
pada goresan
Belum
terlihat
pertumbuhan mikroba
Ada sedikit mikroba
pada goresan
Mikroba telah tumbuh
pada goresan

57

63

15

F. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini kami melakukan melakukan percobaan isolasi dan seleksi
mikroorganisme. Teknik yang kami lakukan yaitu goresan kuadran pada agar. Saat

melakukan isolasi ,hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan media agar, yakult
dan jarum ose. Selanjutnya kita mensterilkan jarum ose terlebih dahulu dengan
memanaskanya sampai berwarna kemerahan. Setelah itu jarum ose didinginkan 30 detik
agar mikroba tidak mati akibat panas yang ditimbulkan jarum ose. Setelah itu jarum ose
dicelupkan ke sample. Lalu digoreskan dengan hati hati jangan sampai melukai
permukaan agar. Agar yang sudag di gores langsung di tutup kembali. Untuk menjaga
kesterilan dari agar kita semprotkan etanol.
G. KESIMPULAN
Media dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, media alam, media semi buatan ,
dan media buatan. Screening adalah proses mendapatkan mikroorganisme yang potensial
untuk aplikas industri. Proses isolasi mikroba dari inkubasi berlangsung selama 3hari.
Pada suhu 15oC dimana ada pertumbuhan bakteri, bakteri yang tumbuh adalah
lactobacilus casei.
H. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet 2013 Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses Politeknik Negeri
Sriwijaya

GAMBAR ALAT

KAWAT Ni-Cr
TABUNG REAKSI

GELAS KIMIA

HOT PLATE

BOTOL AQUADEST

BUNSEN
MAGNETIC STIRER

ALUMUNIUM FOIL

CAWAN PETRI

GAMBAR PENGAMATAN

KACA ARLOJI

Anda mungkin juga menyukai