Anda di halaman 1dari 24

PPOK

Rendi Hariadi

Identitas Penderita
Nama
: Bp. Jy
Umur
: 64 th
Jenis Kelamin : Laki2
Pekerjaan
:Agama : Islam
Alamat : Taruban Wetan Sentolo
Masuk RS tanggal : 23 agustus 2013
Keluar RS tanggal : 27 agustus 2013
Bangsal : Edelweiss
No. RM : 38 24 79

Anamnesis
Keluhan Utama :
Sesak Nafas
Keluhan Tambahan :
Batuk
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluh sesak sejak 3 hari SMRS
disertai dengan batuk yang memburuk
terutama mendekati dini hari. Pasien
belum memeriksakan kondisi nya selama
tiga hari ini.

Cont
Riwayat merokok berat (+) sehari
hingga 3 bungkus, mulai merokok
usia 14 tahun, baru mulai berhenti
sejak 2005.
Pernah mondok dengan keluhan sama
tapi selain keluhan paru pasien tidak
merasa ada penyakit lain.

RPD
Riwayat batuk lama (+)
Riwayat didiagnosis TB (disangkal)
Riwayat Keluhan sama 3 kali opname
dalam 8 tahun, hanya periksa bila kondisi
parah.
Riwayat DM disangkal
Riwayat HT disangkal
Riwayat Kolersterol tinggi (belum pernah
memeriksakan)

RPK
Riwayat sama disangkal
Riwayat keluarga dengan penyakit
paru disangkal

Pemeriksaan Fisik
Kesan umum
: Tampak sesak, compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi
: 110 x/menit
Respirasi
: 26 x/menit
Suhu
: 36,8 C
Kepala
Mata
: conjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), discharge (-)
Leher
: pembesaran limfonodi (-), JVP kesan meningkat
Thorax
Pulmo
: simetris kanan-kiri, retraksi subcosta (-), perkusi
sonor (+/+), suara dasar vesikuler, suara tambahan (+/+),
wheezing (+/+), ronkhi (+/+)
Cor
: suara jantung I > suara jantung II, interval regular,
bising (-)
Hepatomegali (-)
Abdomen
: peristaltik (+) normal, perkusi timpani, nyeri tekan
(-), massa (-), hepar dan lien dalam batas normal, ascites (-)
Ekstremitas : akral dingin, sianosis (-), edema (-)

Hasil laborat
Hb
HCT
AL
AT
AE
Neutrofil%
GDS
Na
Kal
Chloroda

tanggal 23 agustus 2013


: 13
: 34,4
: 16,48
: 212
: 3,9
: 85,4
: 98
: 141,8
: 4,8
: 96,3

Diagnosis
PPOK eksaserbasi akut

Penatalaksanaan

Inf. D5% mikrolini


Inj. MP 62,5 mg/8jam
Inj. Ceftiaxon 1 gr/12 jam
Azitromisin 1X250mg
Nebulizer Ventolin : Flixotide / 8 jam
Ambroxol 3X1 cth

PPOK
Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD) adalah penyakit paru kronik yang
ditandai dengan hambatan aliran udara
saluran nafas karena penyakit bronchitis
kronis atau emfisema paru.Hambatan pada
aliran udara saluran nafas bersifat progresif
dan dikaitkan dengan adanya respon
inflamasi yang abnormal terhadap partikel
gas iritan. Dapat juga disertai hiperaktivitas
bronkus dan bersifat irreversibel atau
reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis
kronik dan emfisema atau gabungan
keduanya.

Bronkitis kronik
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh
batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam
setahun, sekurang-kurangnya dua tahun
berturut - turut, tidak disebabkan penyakit
lainnya.
Emfisema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai
oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus
terminal, disertai kerusakan dinding alveoli.

Faktor resiko

Kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang


terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya.
Dalam pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan :
a. Riwayat merokok
- Perokok aktif
- Perokok pasif
- Bekas perokok
b. Derajat berat merokok dengan Indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian jumlah
rata-rata batang rokok
dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun :
- Ringan : 0-200
- Sedang : 200-600
- Berat : >600
2. Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
3. Hipereaktiviti bronkus
4. Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
5. Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia

Penegakan Diagnosis
a. Anamnesis
- Riwayat merokok atau bekas perokok dengan
atau tanpa gejala pernapasan
- Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di
tempat kerja
- Riwayat penyakit emfisema pada keluarga
Terdapat faktor predisposisi pada masa
bayi/anak, mis berat badan lahir rendah (BBLR),
infeksi
saluran napas berulang, lingkungan asap rokok
dan polusi udara
- Batuk berulang dengan atau tanpa dahak
- Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi

b. Pemeriksaan fisis
PPOK dini umumnya tidak ada kelainan
Inspeksi
- Pursed - lips breathing (mulut setengah
terkatup mencucu)
- Barrel chest (diameter antero - posterior dan
transversal sebanding)
- Penggunaan otot bantu napas
- Hipertropi otot bantu napas
- Pelebaran sela iga
- Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat
denyut vena jugularis di leher dan edema tungkai

Penampilan pink puffer atau blue bloater


Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar.
Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung
mengecil, letak diafragma rendah, hepar terdorong
ke bawah
Auskultasi
- suara napas vesikuler normal, atau melemah
- terdapat ronki dan atau mengi pada waktu
bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
- ekspirasi memanjang
- bunyi jantung terdengar jauh

Pink puffer
Gambaran yang khas pada emfisema, penderita
kurus, kulit kemerahan dan pernapasan pursed lips breathing
Blue bloater
Gambaran khas pada bronkitis kronik, penderita
gemuk sianosis, terdapat edema tungkai dan ronki
basah di basal paru, sianosis sentral dan perifer
Pursed - lips breathing
Adalah sikap seseorang yang bernapas dengan mulut
mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini
terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi sebagai
mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi
CO2yang terjadi pada gagal napas kronik.

Penunjang
Pemeriksaan rutin
1. Faal paru
Spirometri (VEP1, VEP1prediksi, KVP, VEP1/KVP
Uji bronkodilator
2. Darah rutin : Hb, Ht, leukosit
3. Radiologi
Foto toraks PA dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit
paru lain
Pada emfisema terlihat gambaran :
- Hiperinflasi
- Hiperlusen
- Ruang retrosternal melebar
- Diafragma mendatar
- Jantung menggantung (jantung pendulum / tear drop / eye drop
appearance)
- Pada bronkitis kronik :
Normal
Corakan bronkovaskuler bertambah pada 21 % kasus

Pengobatan

Edukasi
Pemberian obat bronkhodilator
Penggunaan antiinflamasi
Antbiotik hanya bila terdapat bukti infeksi
Antioksidan
Mukolitik
Antitusif
Terapi oksigen
Ventilasi mekanik pada gagal nafas akut
Nutrisi
Rehabilitasi

Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada
PPOK adalah :
1. Gagal napas
- Gagal napas kronik
- Gagal napas akut pada gagal napas
kronik
2. Infeksi berulang
3. Kor pulmonal

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai